Home › Forums › Forum Masalah Umum › Gelar
- This topic has 6 replies, 3 voices, and was last updated 17 years, 10 months ago by Munzir Almusawa.
-
AuthorPosts
-
November 1, 2006 at 12:11 pm #72664453ArdiansyahParticipant
Assalamu\’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Semoga Habib selalu dalam lindungan dan Rahmat dari 4JJI SWT.
Saya termasuk pengunjung baru di situs majelisrasulullah, saya sangat tertarik dengan beberapa cerita dari teman tentang sosok Habib yg sangat kharismatik dan bijaksana,,,,Pada kesempatan kali ini ada hal yang masih mengganjal dalam logika saya,,,
Saya sudah mengikuti suatu pengajian di daerah Parung Bogor,,, pimpinan Al Mukarrom Al Habib Faridhal Atros Al Kindy ( Allahumagpirlahu) ,,, dan selama saya belajar disana banyak ilmu akidah dan tauhid,, yang saya terima sehingga keyakinan saya terhadap Dienul Islam serta ALLAH semakin mantap dan kokoh,, dan Insya ALLAH,, tidak akan tergoyahkan,,, Namun beberapa waktu yang lalu tiba2 MUI Kota Bogor men-Cap pengajian itu \"Sesat\" dan juga ada salah satu Habib di Bogor yang hampir saja menyerbu kediamannya, dan menganggap gelar Habib yg diterima adalah gelar habib palsu,,,,
Karena saya pikir,,,setelah saya mengikuti pengajian tersebut,, justru keimanan saya semakin bertambah,, dan dalam ajarannya pun sama sekali tidak ada yang menyimpang dari Islam,,,,Keutamaan Shalat sering kali ditekan kan olehnya,
Yang mau saya tanyakan adalah apakah memang betul ,,, gelar Habib itu ada \"Persatuan\" yang menaunginya,,,,
Dan mungkin Habib pernah mendengar kasus ini,,,,,saya mohon pendapat, dan nasehat dari Habib,,,.
Saya sangat berharap sekali agar dapat pandangan dari Habib….
Wassalamu\’alaikum Wr.Wb
November 2, 2006 at 3:11 pm #72664473Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Cahaya kemegahan Nya semoga selalu menerangi hari hari anda,
belajar kepada siapapun selama ajarannya tidak melanggar syariah islamiyah adalah boleh, tidak mesti harus kepada habib, boleh pada kyai, ustaz atau teman atau siapa saja,
namun tentunya mengenai guru anda itu ada beberapa kritikan dari MUI tentang ajarannya, bila anda tidak menemukan kebenaran tuduhan2 itu maka baiknya anda mengadakan hubungan dengan fihak MUI Bogor dg surat/email/dg kunjungan langsung untuk memperjelas keadaan sebenarnya, atau mendapat kejelasan tentang hal hal apa saja yg membuat MUI menjatuhkan vonis sesat kepada guru anda,
MUI mestilah mempunyai alasan alasan kongkrit mengenai fatwa mereka, dan bila tuduhan tuduhan itu tak berasalan maka sepantasnya anda dan murid murid lainnya segera bangkit dan membersihkan nama guru anda dari tuduhan tersebut.
kasihan guru anda yg sudah tercemar nama baiknya dimana mana.mengenai Ikatan pendataan para dzurriyah, ada di Jakarta di Wisma YAKIF, Gedung Rabitah Alawiyah, jl Raya Mampang Prapatan.
wallahu a\’lam
November 8, 2006 at 2:11 pm #72664533Adie bin AhmadParticipantAlhamdulillahi Robbil ?alamiin hamday yuwafii ni?amahu wa yukafi?u maziidah. Allahumma sholli ?alaa Sayyidina Muhammadin fil awwaliin wa fil akhiriin wa fil mala?il a?laa ilaa yaumid diin wa?alaa alihi wa shohbihil kariim.. wa ba?du
Naungan cahaya keluhuran senantiasa meliputi di setiap detik perjuangan da?wah yang Habibana Munzir jalankan bersama para pemuda pecinta Rasulullah SAAW bimbingan Habibana, yang tidak pernah luput dari pandangan rahmat Sang Robbul ?aalamiin..
Adie [b]mohon izin [/b]kepada Habibana Munzir untuk memberikan sedikit penjelasan agar ikhwan pecinta Rasulullah SAAW senantiasa dalam keluhuran mereka berjalan lurus dalam beragama sesuai tuntunan sunnatur Rasul SAAW… yang tentunya amat sangat Adie harapkan [i]pandangan dan tuntunan Habibana[/i] terhadap pendapat Adie dibawah ini.
Mengenai pertanyaan saudara ?[b]ard14nsyah[/b]? tentang pernyataan sesat dari MUI Bogor terhadap perguruan yang anda ikuti dibawah pimpinan Faridhal Attras AlKindhy dapat anda kutip pada artikel kami di [b]www.majelisrasulullah.org [/b]dalam [b]Forum ?Iseng Dalam Keluhuran?[/b] judulnya ?[b]Mahesa Kurung??? Dhollun Mudhollin[/b]? oleh user ?[b]adiebinahmad[/b]? yaitu saya sendiri.
Bukan maksud kami untuk menghakimi atas pernyataan MUI Bogor tentang kesesatan yang diperbuat oleh [b]Perguruan Silat Yayasan Air Kehidupan – Mahesa Kurung AlMukarromah [/b]dibawah pimpinan Faridhol Attras AlKhindy yang juga mengadakan pengajian rutin kepada setiap simpatisan dan pengikutnya. Namun dalam hal ini kami berbicara dalam rangka [i]watawa saubil haq [/i]dan berdasarkan fakta yang ada dilapangan dan juga dalil-dalil yang mengatur hal ihwal tersebut. Cahaya Hidayah Allah Jalla Jallaluh senantiasa melimpah ruah bagi hambaNya yang rela berkorban untuk mencari dan mempertahankan jejak Hidayah pada dirinya dengan cara memperkuat iman dan taqwa kita kepadaNya bukan mempersekutukanNya dengan sesuatu yang tidak kekal dan abadi. Cahaya keluhuran Islam senantiasa diperjuangkan oleh para ulama? dan auliya?illah dari zaman ke zaman secara sambung-menyambung dan terjaga oleh keistiqomahan serta kegigihan mereka semua Radhiyallahu ?anhum wa ardhoohum, sehingga berkat kegigihan mereka itulah kita dapat mereguk keanggunan madzhab Asy?Ariyyah yang tak lain dan tak bukan adalah Ahlus Sunnah Wal Jama?ah.
Zaman ini banyak faham-faham yang merusak makna bahkan mengklain bahwa mereka adalah Ahlus Sunnah Wal Jama?ah itu sendiri, mulai dari mu?tazilah, ahmadiyyah, muwahiddin (wahabiy), rafidhoh (syi?ah), liberalisme, sekularisme, pluralisme dan lainnya. Hingga menjadi ketakutan tersendiri bagi muslimin yang hendak berthoriqoh dijalan yang lurus, karena mereka harus senantiasa waspada dan jeli dalam mencermati setiap kelompok-kelompok beraliran sesat yang berkedok pengajian-pengajian Islam. Semoga Allah Jalla Jallaluh senantiasa memberikan mereka kekuatan dalam menempuh jalan Islam yang lurus sesuai tuntunan Baginda Rasulullah SAAW.
Kami mendukung pernyataan MUI Bogor yang tegas menyatakan bahwa Perguruan Silat Mahesa Kurung Al-Mukaromah adalah salah satu faham yang menyimpang dari ajaran Islam alias sesat menyesatkan. Pernyataan ini tidak hanya langsung dijatuhkan begitu saja untuk khalayak ummat, tetapi sesuai dengan prosedur MUI dengan mengedepankan persatuan ummat dengan mengadakan investigasi terlebih dahulu terhadap perguruan ini. Laporan ini diterima pertama kali oleh Habib Abdurrahman AsSegaf, seorang yang tegas dan handal dalam ilmu agama hingga aliran sesat Ahmadiyyah di Parung beberapa waktu yang lalu telah hengkang berkat kesigapan para pemuda-pemuda Islam yang berada dibawah Habib Abdurrahman AsSegaf.
[b]MOHON DICERMATI BAIK-BAIK[/b]. Begitu juga dengan Perguruan Silat Mahesa Kurung AlMukarromah ini, Habib Abdurrahman AsSegaf pernah berdialog dan berdiskusi langsung dengan Guru Besar dari perguruan ini yang tak lain adalah Faridhol Attras AlKindhy yang sering dipanggil Abah atau Habib oleh para muridnya. Kedatangan Habib Abdurrahman AsSegaf ke perguruan ini untuk mendinginkan suasana akibat rumor yang pernah berkembang bahwa Guru Besar Perguruan ini terlibat aksi pelecehan seksual terhadap beberapa murid wanitanya, tidak tanggung-tanggung ada kurang lebih 13 korban yang mengadukan perihal kasus tersebut ke kepolisian setempat namun hingga saat ini belum ada kabar terakhir. Terkait inilah Habib Abdurrahman AsSegaf datang untuk ikut turun kelapangan termasuk berdiskusi dengan Guru Besar perguruan ini untuk mengetahui lebih dalam tentang perguruan silat ini, dalam pertemuan itu Faridhol Attras AlKindhy menyerahkan beberapa kitab yang dijadikan acuan di perguruan ini yang disusunnya sendiri berjudul ?[i]Risalah AlMukarromah[/i]? [i]jilid 1 dan 2[/i] yang langsung diterima Habib Abdurrahman AsSegaf untuk diteliti lebih lanjut dan beliau sempat berkomentar tentang panggilan ?Habib? kepada Faridhol Attras AlKindhy yang selalu dilakukan oleh para muridnya bahwa panggilan ini semata-mata adalah panggilan kesayangan murid-muridnya kepada sang Guru Besar, bukan karena beliau adalah keturunan dari Nabi Muhammad SAAW yang layaknya dipanggil dengan sebutan ?Habib?.
Beberapa hari kemudian setelah Habib Abdurrahaman AsSegaf meneliti dan mengkaji isi dari ajaran Perguruan Silat Mahesa Kurung alMukarromah yang tertuang dalam kitab ?[i]Risalah AlMukarromah? jilid 1 dan 2[/i] maka beliau menyatakan dengan tegas bahwa perguruan ini telah melenceng jauh dari ajaran Islam, bahwa didalamnya terdapat hal-hal yang menuju kemusryikan dan tidak sesuai dengan Syariat Islam. Maka hal ini langsung disampaikan kepada MUI Bogor agar segera dikaji kembali isi ajaran dari perguruan ini, maka dalam waktu yang singkat pun MUI Bogor membenarkan perkataan Habib Abdurrahman AsSegaf karena memang perguruan silat ini telah melenceng jauh dari hukum-hukum Syara? yang tertuang dalam AlQur?an serta AsSunnah.
Sayangnya tidak begitu dijelaskan secara khusus oleh MUI Bogor, hanyasaja dapat disimpulkan beberapa point kesesatan diantaranya ialah bahwa perguruan ini selalu berbicara tentang ilmu ghaib yang bisa saja dimiliki setiap orang, dapat berkomunikasi dengan alam ghaib, dapat menyuruh khodam (jin) untuk melakukan sesuatu, dapat mencapai ilmu kanuragan tingkat tinggi layaknya debus yang ada di pesisir Banten yang dikenal dengan istilah Black Magic, ilmu sambatan (memanggil jin untuk merasuki tubuh), ilmu kekebalan, ilmu meringankan tubuh (terbang), ilmu terawangan (ilmu tertinggi dikenal dengan nama ilmu Syaefi dikalangan mereka), bahkan setiap murid di perguruan ini wajib untuk selalu mengagungkan guru besar mereka dengan cara bersholawat kepada guru besarnya saat namanya disebut seperti kalimat ?[i]Allahumma sholli ala fulan…, Allahummaghfirlahu.. Shallallahu ?alaihi…?, [/i]setiap murid pun dapat memanfaatkan foto guru besar mereka jikalau mereka sedang mengalami situasi yang mendesak (diyakini bahwa dengan foto guru tersebut dapat menghadirkan secara ghaib guru besar mereka untuk membantu menyelesaikan permasalahan mereka) semakin besar foto yang digunakan maka semakin cepat pula pertolongan dari guru besar yang ada di foto tersebut, membentengi diri dari segala macam penyakit dan guna-guna dengan menelan sejenis butiran biji (semacam biji Gotri) yang sudah di isi dengan amalan dan khodam oleh Guru Besar mereka, dan hal-hal lainnya yang terselubung dengan cara yang Islami. [b]KOREKSI JIKA KAMI SALAH. [/b]
Mereka selalu dan selalu mentargetkan orang-orang yang lemah iman dan frustasi untuk dijadikan pengikut mereka. Ironisnya, mereka membohongi para pengikut mereka dengan alasan bahwa ilmu mereka berasal dari Allahu Jalla Jallaluh dan bisa dimiliki atau dipelajari oleh siapa saja. Dapat anda buktikan dengan kegiatan-kegiatan mereka seperti :
1.Pengajian dan ceramah keagamaan yang selalu diikuti dengan penjualan benda-benda bertuah (seperti jimat, wafaq, isim, foto guru besar, kitab-kitab khusus perguruan, dll).
2.Pengajian atau ceramah keagamaan yang diselingi dengan aksi-aksi kesurupan (membuat salah satu pengikut menjadi kesurupan), penyembuhan-penyembuhan secara ghaib, ramalan-ramalan, demonstrasi kekebalan, atraksi, dan semacamnya yang jauh dari hukum syara?.
3.Pengajian atau ceramah keagamaan yang selalu diselingi oleh pesan-pesan khusus untuk [b]MENGKULTUSKAN [/b]guru mereka (membeli barang pribadi guru tsb, mencantumkan nama guru mereka untuk dishalawatkan, memberikan suatu pemikiran syirik yaitu seakan-akan para pengikutnya akan ditolong oleh guru mereka dimanapun mereka berada seakan-akan guru mereka bukan manusia biasa, dll).
4.Pengajian atau ceramah keagamaan yang diselingi dengan cerita-cerita tentang kesaktian seseorang, tentang ilmu-ilmu ghaib yang bisa dipelajari yang dimaksudkan untuk memberikan pandangan bahwa mereka seakan-akan mengenal betul dunia ghaib.
5.Mereka akan menutup mata anda dengan ayat : ?[i]Dialah (Tuhan) Yang Mengetahui hal-hal ghaib, Maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang hal yang ghaib itu. Kecuali kepada Rasul (utusan) yang diridhai (dipilih) -Nya,…? [/i](Q. S. al-Jin: 26-27).Adapun kata-kata kunci mereka untuk menyembunyikan aktivitas-aktivitas sihir tersebut yaitu dengan cara mengatakan: \"[i]Ilmu yang mereka ajarkan datangnya dari Allah[/i]\". Anda oun pasti mengalami hal-hal yang saya sebutkan diatas?
Setelah MUI Bogor memfatwakan kesesatan perguruan ini, pihak perguruan mengerahkan seluruh murid-murid dan simpatisan mereka untuk menjaga perguruan dan rumah guru besar mereka Faridhal Attras AlKhindy karena ditakutkan akan ada reaksi massa dari fatwa tersebut seperti kasus Ahmadiyyah, sedangkan kuasa hukum Mahesa Kurung AlMukarromah langsung melayangkan somasi atas kejadian ini yang menerangkan bahwa perguruan mereka hanyalah perguruan silat layaknya perguruan-perguruan silat yang lain yang selalu fokus dalam olah jasmani dan sebagai kebudayaan asli Indonesia (seakan murni silat). Namun kami katakan disini bahwa pergerakan mereka ini benar-benar didominasi oleh kegiatan keagamaan seperti pengajian dan ceramah-ceramah oleh guru-guru besar mereka, sehingga tujuan awal yaitu olah jasmani hanyalah sebagai selingan atau buah hasil dari pengajian tersebut.
Sebagai catatan mengenai masalah gelar maka tidak pernah ada bangsa Al\’Kindhy dalam daftar silsilah Ahlul Bait (minal Haba?ib/keturunan Rasulullah SAW) dari dahulu hingga saat ini sepengetahuan kami dan anda dapat mengklarifikasinya di [b]Yayasan Rabithah Mampang, Jakarta Selatan [/b]seperti yang Habibana Munzir rekomendasikan. Tujuan mereka menempatkan gelar Habib pada guru besar mereka Faridhol Attras AlKhindy hanyalah rekayasa agar murid-muridnya dapat mengagung-agungkan sang guru besar mereka layaknya keagungan dan kemuliaan keturunan Rasulullah SAW (Ahlul Bait).
Kembali kami lirihkan [b]APAKAH INI ISLAM?? [/b]Maka nyatalah kesesatan yang dilakukan oleh perguruan ini dan merupakan sebuah ancaman bagi ummat Islam, karena mereka juga mengatasnamakan diri mereka sebagai Ahlus Sunnah Wal Jama?ah. Padahal nyatanya mereka menebarkan kejahatan, kebusukan, dan kesesatan yang dapat meruntuhkan [i]syahadatain[/i] mereka dikarenakan kemusyrikan yang hampir mendominasi dalam pengajarannya dan kedustaan yang merupakan sebuah pengkhianatan besar terhadap kemuliaan risalah Rasulullah SAAW, sebagaimana sabdanya bahwa :
\"[i]Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dari Nabi Shallallahu \’alaihi wa sallam, beliau bersabda: ?Barangsiapa yang mendatangi kahin (dukun) dan membenarkan apa yang ia katakan, sungguh ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu \’alaihi wa sallam?[/i].\" (HR. Abu Daud)\"[i]Dari Imran bin Hushain radhiallahu anhu, ia berkata: \’Rasulullah Shallallahu \’alaihi wa sallam bersabda: \’Bukan termasuk golongan kami yang melakukan atau meminta tathayyur (menentukan nasib sial berdasarkan tanda-tanda benda,burung dan lain-lain),yang meramal atau yang meminta diramalkan, yang menyihir atau meminta disihirkan dan barangsiapa mendatangi peramal dan membenarkan apa yang ia katakan, maka sesungguhnya ia telah kafir terhadap wahyu yang diturunkan kepada Muhammad Shallallahu \’alaihi wa sallam[/i].\"(HR. Al-Bazzaar,dengan sanad jayyid).
Hadits-hadits Baginda Rasulullah?SAAW tersebut diatas membuktikan tentang [b]runtuhnya syahadatain [/b]para dukun dan peramal. Karena mereka mengaku mengetahui hal-hal yang ghaib dan mereka tidak akan sampai pada maksud yang diinginkan melainkan dengan cara berbakti, tunduk, taat, dan bersekutu dengan jin-jin (Hal inilah yang menyebabkan mereka dapat berbuat sesuatu yang luar biasa seperti debus, atraksi kekebalan, teluh, santet, dll). Padahal ini merupakan perbuatan kufur dan syirik kepada Allah Jalla Jallaluh dan merupakan dosa yang teramat besar. Orang yang membenarkan mereka atas pengakuannya mengetahui hal-hal yang ghaib dan mereka meyakininya, maka hukumnya sama seperti mereka. Dilarang bertanya apalagi membenarkan tentang apa yang mereka katakan. Karena hal itu mengandung kemungkaran dan bahaya besar, juga berakibat negatif yang sangat besar pula. Sebab mereka itu adalah orang-orang yang melakukan dusta dan dosa. Dan setiap orang yang menerima perkara ini dari orang yang melakukannya, [i]sesungguhnya Baginda Rasulullah SAAW bukan bagian dari mereka[/i].
Timbul sanggahan, ?[i]tetapi mereka mengajarkan keutamaan sholat sehingga membuat para muridnya lebih semangat untuk menjaga sholat[/i].? Hal tersebut benar, bahwa sholat adalah memang kewajiban utama yang harus senantiasa kita jaga. Tetapi yakinkan kalimat yang mereka sampaikan seakan benar tapi menginginkan kebathilan.
?[i]Kalimatul haqqin uridhu bihal bathil[/i].?Hal yang seperti ini baru dapat diklasifikasikan sebagai Bid?ah Dholalah, yaitu memperbaharui ajaran Islam diluar tuntunan Sunnatur Rasulullah SAW dan kesepakatan para ulama?-ulama? salafan wa khalafan dengan sebuah pemahaman yang melenceng jauh dari tuntunan Baginda Rasulullah SAAW, sabdanya :
?[i]Setiap bid?ah [munkaaroh] itu sesat, dan setiap kesesatan tempatnya di neraka [/i]?Adapun ketenangan batin yang anda rasakan hingga menyebabkan anda menjadi lebih sering menjaga sholat lima waktu dan hal lainnya yang positif adalah karena jiwa anda memang sedang butuh pencerahan atas kegoncangan yang telah anda alami. Hal ini dapat kita tanyakan kepada guru kita tercinta Habibana Munzir AlMusawwa guru besar Majelis Rasulullah SAAW, karena beliau adalah ulama sejati yang senantiasa berada di jalan istiqomah sehingga kesantunannya dalam menyampaikan keluhuran risalah Baginda Nabi Muhammad SAAW selalu terjaga dengan pandangan rahmat Sang Maha Luhur. Sehingga murid-muridnya yang kita termasuk didalamnya dapat lebih dan amat lebih merasakan kedamaian jiwa dan ketenangan ruhani. Curahan rahmat dan hidayah senantiasa ditaburkan Allah Jalla Jallaluh dalam majlis-majlis mulia seperti majlis kita ini Majlis Rasulullah SAAW. Kepada beliaulah tempat tumpuan kita dalam mencari dan memegang teguh agama Allah Jalla Jallaluh dan kepada guru seperti inilah kunci-kunci surga dibagikan secara cuma-cuma.. [i]Mata annallahu bihi.. Amiin[/i]
Semoga dengan kemuliaan bulan syawal ini Allah Jalla Jallaluh selalu memberikan hidayah dan inayahNya kepada kita lebih banyak dari hari kemarin dan lebih-lebih pula pada esok hari dan selanjutnya. Agar kita senantiasa waspada terhadap jurang kesesatan yang dapat menjerumuskan kita kedalam kemusyrikan,
?[i]Allahumma inna nas alukal huda wat tuqo wal afaafa wal g[/i]hina..?Kepada guruku tercinta, kiranya gumpalan daging berselimut dosa ini diberikan pengarahan atas tulisan yang sangat ditakutkan mengandung unsur ghibah, fitnah, namimah dan segala penyakit hati lainnya, karena [i]Demi Allah yang menggenggam jiwa ini[/i], Adie hanya ingin menyampaikan apa yang Adie ketahui dari berbagai sumber. Jikalau kiranya memang kurang layak, sudikah Habibana Munzir menyunting/meng-edit tulisan Adie ini untuk dapat ditampilkan di Forum. Jika memang benar-benar tidak layak ditampilkan maka tak usah ditampilkan.
Besar harapan ini menghiba Rahmat dan Hidayah dariNya Jalla Jallaluh dan berharap agar Sang Maha Luhur sudi untuk memberikan diri ini pandanganNya Yang Maha Mulia dengan keberkahanku menuntut ilmu dengan pewaris risalah mulia Habibana Munzir yang selalu merangkul Adie dengan penuh kemuliaan ilmu, keindahan kalam, dan keluhuran budi pekerti sebagaimana panutannya dan panutanku Sayyiduna Muhammad SAAW. Doakan Adie yaa Habibana, agar sisa hidup ini kurelakan penuh untuk menimba ilmu dari Habibana Munzir dan tuan-tuan guru lainnya.
Salam penuh cinta teruntuk gerbang pintu keberkahan Sayyiduna Muhammad SAAW yaitu Habibana Munzir alMusawwa dari gumpalan daging berbalut dosa beserta saudara. ? adie&alwi bin syamsurizal bin ahmad
[i]Allahu yaftah ?alaika, Yaa Habibana
Wassalamu?alaikum warahmatullah wa barakatuh[/i]NB : dikutip dari berbagai sumber yg terpercaya.
November 11, 2006 at 11:11 pm #72664553Munzir AlmusawaParticipant[b]Baarakallahufiikum[/b]
November 13, 2006 at 10:11 am #72664567ArdiansyahParticipantAssalamu\’alaikum Wr.Wb
Maaf bib…..saya tidak pandai berkata-kata seperti saudara AdebinAhmad,,,
Tapi rasanya sulit sekali untuk menerima dengan lapang dada atas semua dakwaan yang ada kepada Faridhal Atros Alkindy….
Saya orang yang sangat awam sekali terhadap Islam,,,
Bebrapa hal yang menjadi dasar pengkaliman MK sebagai aliran sesat sangat tidak jelas sekali,,,jika saudara AdebinAhmad tahu bisa beritahu saya..
Apa yang terjadi ketika seorang muslim sudah menganggap Kafir/Musyrik seoang muslim….. begitu banyak murid dan \"pengikut\" Mahesa Kurung (MK),,, yang banyak juga diantaranya para Kyai yang mempunyai ratusan santri dan Ustadz…..yang Insya 4JJI mereka tahu banyak tentang Islam,,,
MengKultuskan : mungkin kah kalau di artikan mengagumi seseorang,,,,
Gelar Habib : Kalau saya tidak salah,, saya pernah baca satu jawaban Habib Munzir bahwa Habib bisa juga diartikan sebagai panggilan, seperti Kyai atau Ajengan, atau yang lainnya,,,, dan Faridhal Atros Al Kindy,,, tidak pernah menKlaim dirinya sebagai salah satu Dzuriyah,,,,,,(mohon di koreksi)Kalau Indahnya Ibadah yang saya rasakan saat ini,,, dianggap oleh Saudara AdeBinAhmad karena saya mengalami goncangan jiwa….Wallahua\’lam Bis Showab,,
Mungkin kah bila ada golongan Khariqul \’adah di Negara Indonesia Tercinta,,,
Setiap disebut nama Faridhal Atros Al Kindy para muridnya selalu menyambut dnegan Allahummagpilahu,,,,, Memohon ampunan dosa atas saudara seMuslim apakah dilarang oleh Islam….
Setiap Ilmu yang kita terima dari siapapun akan tidak bermakna,,, dan bahkan akan menjadi Ilmu setan,,, bila pengamalannya tidak sesuai dengan apa yang di ajarkan,,,,
dan Demi Allah….. saya masih Islam bila saya salah satu \"pengikut\" MK dianggap musyrik,,, tidak pernah terbesit dalam hati kecil saya untuk menjadi Kafir….
Bagaimana dengan JIL……..
Mohon maaf bib…………kalau saya lancang…
Wassalamu\’alaikum Wr.Wb
November 17, 2006 at 8:11 am #72664581Adie bin AhmadParticipantWa?alaikum salam
Curahan rahmatNya selalu terlimpah pada kita semua, khususnya pada guru kita tercinta Habibana Munzir alMusawwa, semoga dengan keberkahan dan kemuliaan risalah yang diajarkan oleh beliau membuat kita semua selalu dinaungi dengan [i]kekuatan mahabbatur rasul SAAW[/i]. Satu-satunya kekuatan abadi, kekuatan yang patut dibanggakan, kekuatan yang setiap pagi dan malamnya terdapat cucuran ampunan dari Allah Jalla Jallaluh.
Limpahan mahabbah ini selalu untuk saudara-saudaraku seperjuangan dalam mencintai dan mengidolakan Baginda Rasulullah SAAW dalam majlis mulia ini, juga untuk akhi ?ard14nsyah? kebahagiaan senantiasa dalam kesehariannya.
Tidak luput salam penghormatan Adie terkhusus untuk Guru kita bersama Habibana Munzir alMusawwa agar selalu membimbing dan menuntun kami semua agar sentiasa dalam naungan cahaya keluhuran Sang Maha Agung.
Saudaraku ?ard14nsyah? yang kubanggakan, mungkin pertanyaan-pertanyaan anda diatas ditujukan khusus untuk guru kita tercinta Habibana Munzir agar lebih jelas dalam penguraian masalah-masalahnya dan mengena dalam sanubari kita semua, penjelasannya merupakan gandum yang telah matang yang kita nanti-nantikan agar puas sanubari ini dalam menyantapnya.
Maafkan ana jikalau tulisan sebelumnya banyak terdapat suatu yang mengganjal dalam hati anda, karena tujuan utama ana hanya supaya segenap ikhwan para pecinta Rasulullah SAAW senantiasa dalam keluhuran mereka berjalan lurus dalam beragama sesuai tuntunan sunnatur Rasul SAAW, kiranya pintu maaf itu masih terbuka untuk ana.
Kata-kata pada tulisan sebelumnya bukanlah merupakan suatu unjuk gigi atas pengetahuan yang ana ketahui karena ana pun masih amat sangat awam, tetapi diri ini ikhlas untuk menyampaikannya karena ana pribadi termasuk sedikit tertarik dalam mempelajari hal-hal yang sangat sensitif dalam pemahaman-pemahaman beragama Islam. Hingga ana menemukan beberapa kumpulan data dan fakta mengenai ?[i]Mahesa Kurung[/i]? (MK) dalam berbagai bentuk dan dari berbagai macam sumber. Tentunya dengan bimbingan para ulama dan tuan-tuan guru ana yang bukan hanya Habibana Munzir saja dalam membahas dan mempertanyakan hal ini.
Tepat seperti yang guru kita Habibana Munzir katakan tentang fatwa [b]MUI (Majelis Ulama? Indonesia)[/b] pastilah sudah dibahas dan diteliti ulang mengenai fatwa yang akan mereka keluarkan, [b]PERLU ANDA CATAT [/b]bahwa organisasi ini adalah organisasi Islam terbesar di Indonesia yang terdiri dari sekumpulan orang yang berpredikat tinggi dalam ilmu agama dan mereka pun telah ahli dalam bidangnya masing-masing, entah itu membahas jatuhnya hilal untuk masuk dan habisnya bulan ramadhan, label halal untuk beberapa makanan dan kosmetik, merumuskan hukum waris, dan mengeluarkan fatwa-fatwa yang bertujuan untuk mengedepankan masalah ummat Islam khususnya Indonesia yang melewati beberapa tahapan pembahasan sebelum mencapai hasil akhir. Jadi mereka mengeluarkan fatwa bukanlah semudah membalikkan telapak tangan, seperti halnya keluarnya fatwa sesat tentang ajaran [i]Ahmadiyyah[/i] lalu diikuti dengan keluarnya fatwa kesesatan [i]liberalisme, pluralisme, dan sekulerisme [/i]yang tidak sedikit pula yang menolak dan mengecam keluarnya fatwa-fatwa ini. Maka jika anda ingin mengetahui lebih langsung draft fatwa tersebut sekaligus mengklarifikasi hal ini baiknya anda mengadakan hubungan dengan pihak MUI Bogor langsung untuk memperjelas keadaan sebenarnya, atau mendapat kejelasan tentang hal hal apa saja yg membuat MUI menjatuhkan vonis sesat kepada guru anda, bila tuduhan tuduhan itu tak sesuai dengan apa yang dituduhkan maka sudah sepantasnya anda dan murid-murid lainnya membersihkan nama baik perguruan anda.
Alhamdulillah ana telah mengulas kembali tulisan ana yang lalu dan ana [b]tidak menemukan [/b]bahwa ada tulisan ana yang [b]mengkafirkan/memusyrikkan [/b]anda ataupun simpatisan dan pengikut MK, hanya saja ana mengangkat hadits-hadits Baginda Rasulullah?SAAW yang membuktikan bahwa kegiatan dukun-dukun dan para peramal [b]dapat meruntuhkan syahadatain mereka[/b]. Karena mereka mengaku mengetahui hal-hal yang ghaib dan mereka tidak akan sampai pada maksud yang diinginkan melainkan dengan cara berbakti, tunduk, taat, dan bersekutu dengan jin-jin. ([b]kalau MK tidak melakukan hal demikian tentunya tidak termasuk… ya khan??) [/b]tulisan ana hanya mengangkat beberapa fakta dan data yang terjadi dilapangan dengan narasumber yang dapat dipercaya, antara lain beberapa simpatisan dan murid MK itu sendiri (rekan-rekan ana) yang sekarang Alhamdulillah tahaddus bin ni?mah telah mengerti dengan apa yang sedang terjadi sebenarnya dan sekarang sebagian dari mereka telah mengikuti pengajian-pengajian yang ana ikuti bersama rekan-rekan yang lain di bilangan jakarta pusat.
Beberapa fakta dan data itu antara lain ana menemukan bahwa MK melakukan hal-hal yang ana anggap berlebihan dan menyimpang dari hukum syara? sbb:
Pengajian dan ceramah keagamaan yang selalu diikuti dengan penjualan benda-benda bertuah (seperti jimat, wafaq, isim, foto guru besar yang telah diisi khodam, kitab-kitab khusus perguruan MK, dll).
Pengajian atau ceramah keagamaan yang diselingi dengan aksi-aksi kesurupan (membuat salah satu pengikut menjadi kesurupan), penyembuhan-penyembuhan secara ghaib, ramalan-ramalan, demonstrasi kekebalan, atraksi, dan semacamnya yang jauh dari hukum syara?.
Pengajian atau ceramah keagamaan yang selalu diselingi oleh pesan-pesan khusus untuk [b]MENGKULTUSKAN[/b] guru mereka (membeli barang pribadi guru tsb, mencantumkan nama guru mereka untuk dishalawatkan, memberikan suatu pemikiran seakan-akan para pengikutnya akan ditolong oleh guru mereka dimanapun mereka berada seakan-akan guru mereka bukan manusia biasa, dll).
Pengajian yang dimuat dengan cerita-cerita tentang kesaktian seseorang, tentang ilmu-ilmu ghaib yang bisa dipelajari yang dimaksudkan untuk memberikan pandangan bahwa mereka seakan-akan mengenal betul dunia ghaib.
mengajarkan bahwa seseorang dapat menyuruh khodam (jin) untuk melakukan sesuatu,
mengajarkan bahwa seseorang dapat mencapai ilmu kanuragan tingkat tinggi layaknya debus,
mengajarkan ilmu sambatan (memanggil jin untuk merasuki tubuh lawan atau diri sendiri),
mengajarkan ilmu kekebalan,
mengajarkan ilmu meringankan tubuh (terbang),
mengajarkan ilmu terawangan (ilmu tertinggi dikenal dengan nama ilmu Syaefi dikalangan mereka),
pengagungan guru besar mereka dengan cara bersholawat kepada guru besarnya saat namanya disebut seperti kalimat ?[i]Allahumma sholli ala fulan…, Allahummaghfirlahu.. Shallallahu ?alaihi..[/i].?,
setiap murid pun dapat memanfaatkan foto guru besar mereka jikalau mereka sedang mengalami situasi yang mendesak (diyakini bahwa dengan foto guru tersebut dapat menghadirkan secara ghaib guru besar mereka untuk membantu menyelesaikan permasalahan mereka) semakin besar foto yang digunakan maka semakin cepat pula pertolongan dari guru besar yang ada di foto tersebut,
membentengi diri dari segala macam penyakit dan guna-guna dengan menelan sejenis butiran biji (semacam biji Gotri) yang sudah di isi dengan amalan dan khodam oleh Guru Besar mereka, dllInilah beberapa fakta dan data yang ana dapatkan langsung dari simpatisan/murid dari MK sendiri yang mungkin anda juga lebih tahu tentang hal ini, kalau memang ada yang salah [b]mohon dikoreksi[/b]… sekarang pertanyaan ana simpel,
Apakah ada Baginda Rasul SAAW mengajarkan hal-hal seperti diatas??
Beliau manusia suci SAAW merasakan betapa perihnya kulit sobek terkelupas dari tubuh, gigi rontok akibat hantaman keras, sekujur tubuh mengeluarkan darah akibat penganiayaan kaum kafir saat itu, kalau memang ajaran kekebalan tubuh itu ada dalam Islam, mengapa manusia paling mulia di jagad raya yang satu ini SAAW tidak menunjukkan kekebalan seperti manusia sakti lainnya??
Kapan kemuliaan syahid dapat diraih jika kita maju dalam pertempuran jihad sedangkan senjata apapun tidak dapat menggores tubuh kita??
Apa Baginda Rasul SAAW pernah memperkenalkan atau menampilkan kepada ummatnya tentang pengikutnya dari kalangan jin lalu menyuruhnya melakukan sesuatu??
Apa Baginda Rasul SAAW dapat kesana kemari dengan cara terbang padahal beliau SAAW hanya mengendarakan onta dan kuda??
Itulah sebabnya ana katakan bahwa hal-hal diatas sangat jauh dari ketentuan syara?. Tapi kalau memang yang ana sebutkan diatas itu tidak benar dan tidak pernah ada dalam MK, maka ana meminta maaf kepada saudara atas tulisan ana ini. Dan mohon di klarifikasikan kebenarannya.Yaa Ikhwan… pengkultusan bukan berarti mengagumi, tetapi perbuatan yang mengkhususkan seseorang yang sangat berlebihan diatas segalanya dengan amat sangat berlebihan, bahkan hal ini bisa menjurus ke perbuatan syirik. Karena kita telah rela sepenuh jiwa untuk menyerahkan apapun dan berbuat apapun untuk memenuhi perintah dari seseorang yang dikultuskannya, yang berarti kita telah mempersekutukan Allah Ta?ala dengan orang itu. Seperti halnya kalau kita rela sepenuh jiwa untuk menyerahkan apapun dan berbuat apapun untuk memenuhi hasrat nafsu kita berarti kita menTuhankan nafsu kita, ataupun rela sepenuh jiwa untuk menyerahkan apapun dan berbuat apapun untuk mendapatkan harta sebanyak-banyaknya berarti kita telah menTuhankan harta. Kita dapat bertanya dan mendapatkan penjelasan dari guru kita Habibana tentang definisi [i]Pengkultusan[/i] ini lebih lengkap. Kiranya Habibana berkenan untuk menjelaskan hal ini.
Ana juga menuliskan kalau Habib Abdurrahaman AsSeggaf sempat berkomentar tentang panggilan ?[i]Habib[/i]? kepada Faridhol Attras AlKindhy yang selalu dilakukan oleh para muridnya bahwa panggilan ini semata-mata adalah [b]panggilan kesayangan [/b]murid-muridnya kepada sang Guru Besar seperti kyai atau ajengan, tetapi bukan karena beliau adalah [b]keturunan dari Nabi Muhammad SAAW [/b]yang layaknya dipanggil dengan gelar ?Habib?. Hanya saja [b]kalau anda mau tahu [/b]informasi sedikit tentang gelar ?Habib? yang biasa ditujukan kepada dzurriyyah Rasul SAAW itu tidak pernah ada bangsa ?[i]alKhindy[/i]? dalam silsilah dzurriyyah lebih jelasnya bisa anda tanyakan ke Ikatan pendataan para dzurriyah ada di Gedung Rabithah Alawiyyah, Mampang Prapatan.
?alaa kulli haal, tidak dapat kita pungkiri bahwa sebagian besar para muslimin banyak yang berasal dari dunia yang kelam pada masa lalunya, jiwa mereka termasuk ana pribadi pernah melakukan dan masih banyak melakukan kemaksiatan hingga bergelimang dengan dosa-dosa sampai detik ini. Hingga ketika kita merasakan sedikit cahaya keluhuran hidayah dari Allah Ta?ala seolah kita merasakan bahwa kita telah durhaka kepadaNya dan kita menyadari itu, inilah yang ana sebut sebagai goncangan jiwa atas perbuatan yang dilakukan selama ini hingga kembali ke ?[i]jalan yang benar[/i]?, atau dengan kata lain ialah masa transisi kita dalam proses bertaubat kepada Allah Jalla Jallaluh.
Memohon ampunan dosa atas saudara Muslim lainnya sangat tidak terlarang bagi ummat Islam,,, dan mendo?akan guru kita juga wajib bagi kita layaknya kita selalu berdoa untuk kedua orang tua kita.[b] Hal itu tidak terlarang[/b]. Tetapi ana hanya mengangkat fakta dan data tentang perguruan MK yang mewajibkan murid-muridnya memuliakan gurunya dengan cara bershalawat atas gurunya tersebut ketika namanya disebut yang menurut ana itu suatu [b]perbuatan yang berlebihan [/b]yang menjurus ke perbuatan pengkultusan kepada seseorang. Apakah anda pernah melakukan hal yang demikian kepada kedua orang tua anda?? Berdoa kepada keduanya saat anda mendengar nama orang tua anda disebut-sebut, pernahkah anda melakukannya?? Tentunya hal tersebut terasa berlebihan kan.
Lain hal jika seorang muslim senantiasa mengirimkan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAAW ketika nama beliau di sebut, karena Allah Ta?ala telah memerintahkan itu, firmanNya ? [i]Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya[/i]?
Dan Baginda Rasulullah SAAW mengatakan :? [i]Di setiap ucapan shalawat kepadaku, Allah mencatatnya dengan sepuluh kebaikan dikarenakan hal itu.[/i]?
Dalam shahihul Bukhari menceritakan bahwa Nabi Muhammad SAAW telah menjelaskan orang yang tidak mengatakan shalawat kepada beliau ketika disebut namanya adalah orang yang [b]bakhil (pelit). [/b]Dan beliau berseru ?[i]aamin![/i]? agar Jibril ?alaihi salam memohonkannya. ?[i]Semoga Allah Ta?ala menolak seseorang yang jika mendengar namamu disebut tetapi tidak menyerukan shalawat kepadamu!? [/i]dan tentunya kita [b]tidak bisa menyamakan [/b]Baginda Rasul SAAW manusia termulia ini dengan manusia-manusia lain.Berdoa untuk seseorang yang kita cintai tidak harus dengan cara yang berlebihan, seperti halnya kita dapat melakukannya ketika kita berhadapan dengan Allah Jalla Jallaluh dalam sholat-sholat kita, saat kita mengingat seseorang yang kita cintai, dan waktu-waktu lainnya yang tidak harus dengan cara yang berlebihan seperti berdoa hanya pada setiap kali namanya disebut.
Ana kira demikian saudaraku ?ard14nsyah? dan seperti yang anda katakan bahwa [i]setiap Ilmu yang kita terima dari siapapun akan tidak bermakna,,, dan bahkan akan menjadi Ilmu setan,,, bila dalam pengamalannya tidak sesuai dengan apa yang di ajarkan [/i]yaitu tuntunan dari AlQur?an dan AsSunnah. Kekuatan yang pantas kita agung-agungkan hanyalah [b]kekuatan mahabbah kita kepada Rasul SAAW [/b]hingga kehidupan ini selalu diliputi keindahan nabawiy. Sekelumit tulisan ini moga dapat menjadi manfaat untuk kita semua. Amiin.
Untuk selanjutnya ana pribadi pun meminta petunjuk dan bimbingan atas perkataan yang salah ataupun menyimpang dan hal lain yang kita tidak fahami kepada guru kita tercinta Habibana Munzir. Suatu pengharapan besar jikalau Habibana sudi untuk memberikan pendapatnya tentang permasalahan ini, agar menjadi tuntunan bagi para pecinta Rasulullah SAAW dalam beribadah dengan lurus dan benar sesuai dengan tuntunan Ahlus Sunnah wal Jama?ah, tiada cahaya penyejuk kalbu terkecuali mendengarkan dan menyimak keindahan kalam Habibana Munzir.
Allah Ta?ala memuliakan kita semua dalam naungan rahmatNya berkat [i]kekuatan mahabbatur Rasul SAAW[/i].
Sebagai permohonan maaf jikalau terdapat kalimat yang berlebihan dapat anda utarakan langsung ke email ana di [u]ad_duror@yahoo.com[/u]
Wallahu a?lam
Wassalamu?alaikumNovember 18, 2006 at 4:11 pm #72664601Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Cahaya keluhuran semoga selalu menerangi hari hari anda,
Saudaraku yg kumuliakan, sebagaimana penjelasan saya yg lalu, saran saya anda dan teman teman seperguruan anda menghadap MUI bogor atau MUI pusat, tidak usah berdemo, jelaskanlah mengenai ajaran guru anda dengan baik baik pada mereka, fatwa MUI tak bisa kita anggap sewenang wenang, karena MUI Bogor mewakili suara seluruh ulama di Jawa Barat, sebagaimana anda merasa keberatan bila guru anda yg sudah banyak mempunyai murid dianggap sesat, maka lebih lagi bila MUI Bogor dianggap sesat karena berarti menafikan seluruh ulama di Jawa Barat
Saran saya wahai saudaraku, buktikan kecintaan anda pada guru, berangkatlah menghadap MUI dan jelaskan, dan minta keterangan pada MUI mengenai sumber sumber mereka hingga dapat mengeluarkan fatwa demikian, bila terbukti guru anda ada kesalahan dalam syariah pengajarannya maka anda bertanggung jawab memberitahukan pada guru anda, demikianlah wahai saudaraku cinta murid kepada gurunya.
Dan anda wahai saudaraku, dapat melihat kebenaran guru anda dengan melihat pada guru dari guru anda, siapakah gurunya?, samakah guru anda dengan bimbingan gurunya?, dan lihat lagi saudara seperguruan dari guru anda, sesuaikah?, lalu lihat lagi dan cari tahu tentang siapa guru daripada guru dari gurunya?, sesuaikah dengan murid muridnya?, karena semua guru harus bersambung kepada Nabi saw, dan mestilah sesuai dengan ajaran beliau saw, bila ada tidak kesesuaian berupa sunnah, maka itu hal yg wajar karena manusia bukanlah Nabi saw yg sempurna, namun bila ada perbedaan dari segi ajaran, akidah, kewajiban, nah.. berhati hatilah ajaran ini keluar dari bimbingan Nabi saw.
Saran saya pada anda dan seluruh pengunjung website ini, agar cobalah seleksi pribadi guru kita, karena guru itu lebih dari teman, guru adalah bagaikan air yg akan kita minum setiap hari, bila ia beracun maka kita akan celaka, bila ia sedikit ada kekotoran maka akan berpengaruh pd kesehatan kita, bila ia sedikit kurang sempurna maka akan mengganggu aktifitas kita, demikianlah guru agama, kita bisa membeli buku buku hadits, kita bisa membaca sejarah Rasul saw, serupakah bimbingan guru kita dengan Rasul saw, bila ada keraguan maka Tanya padanya,
Saudaraku di website ini dan di email pribadi saya, juga sms, banyak orang bertanya mengenai hal hal yg saya lakukan yg sepengetahuan mereka tak sesuai dengan sunnah, saya menerimanya dengan gembira dan saya jelaskan sejelas2nya dalil dalilnya atau qiyasnya karena mereka belum memahaminya, setiap guru akan senang di kritik dan ditanya tentang ajarannya, namun tentunya dengan cara yg sopan dan tidak dengan kasar.
Bila ada yg mengganjal dihati anda dalam ajaran guru anda maka tanyakanlah padanya, adakah dalilnya, adakah qiyas ulama nya, adakah ijtihad fuqaha nya.
Demikian saudaraku yg kumuliakan,
Wallahu a?lam
-
AuthorPosts
- The forum ‘Forum Masalah Umum’ is closed to new topics and replies.