Home › Forums › Forum Masalah Tauhid › Hadis Tsaqalain
- This topic has 7 replies, 3 voices, and was last updated 16 years, 9 months ago by Munzir Almusawa.
-
AuthorPosts
-
June 23, 2007 at 2:06 am #76961970Abu AfiditaParticipant
Assalamu\’alaikum wr.wb.
Semoga Habib Munzir, keluarga & Jamaah selalu dalam lindungan dan kasih sayang ALLAH SWT.
Saya ingin bertanya masalah hadist Tsaqalain:
Saya membaca dua versi hadis berkaitan dengan hadist Tsaqalain: \"Aku tinggalkan dua perkara (tsaqalain)….\" Yang satu menyatakan, \"Kitabullah dan Sunahku\", yang kedua \"Kitabullah dan Ahlul Baitku/Keluargaku\". Pertanyaan saya:
1. Manakah dari kedua riwayat itu yang benar? Atau keduanya benar? Jika keduanya benar, bagaimana menjelaskan hubungan keduanya?
2. Apakah yang dimaksud Tsaqalain itu?
3. Apa maksudnya berpegang kepada Ahlul Bait Nabi SAW?
Semoga Habib berkenan menjawab pertanyaan saya.
Terima kasih,
Wassalamu\’alaikum wr.wb.
June 23, 2007 at 6:06 pm #76961985Munzir AlmusawaParticipantLimpahan rahmat dan Inayah Nya swt semoga selalu tercurah pada hari hari anda,
Saudaraku yg kumuliakan,
Hadits yg ahli baitku sanad nya hasanun gharib, demikian diriwayatkan pada Sunan Imam Attirmidziy hadits no.3786Hadits kedua diriwayatkan pada Sunan Imam baihaqi Al Kubra Juz 10 hal.114 dan Sunan Addaruqutniy sanadnya shahih.
1. kedua versi itu adalah Hadits Rasulullah saw, yg kedua lebih shahih dari yg pertama.tentunya dalam hadits sering terdapat hal hal seperti ini, misalnya dalam suatu hadits Rasul saw bersabda sebaik baik amal adalah shalat pada waktunya, dalam hadits lain rasul saw bersabda sebaik baik amal adalah Iman pada Allah dan Jihad fi sabilillah, maka dalam menyikapi hal hal seperti ini menunjukkan bahwa hal hal tersebut merupakan kemuliaan.
Dan satu sama lain saling berkaitan, tentunya Alqur’an tak akan terlepas dari sunnah, dan Ahlul bait yg patut dipanut adalah ahlul bait yg mengikuti sunnah, saya kira demikian yg lebih sempurna dalam menyatukan dua hadits tersebut2. tsaqalain bersumber dari kalimat tsaqala yatsqulu tsaqiilan, yaitu berat, tsaqalain berarti dua hal yg berat, disebut demikian karena mengamalkan keduanya merupakan hal yg cukup berat.
3. maksudnya bergandengan dg mereka, jangan berpisah dan memusuhi mereka, menjaga mereka, mencintai mereka, dan menaungi mereka, termasuk diantaranya menegur mereka bila mereka salah, membimbing mereka jika mereka dalam kesilapan, itu adalah salah satu permintaan Nabi saw kepada ummatnya.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a’lam
June 24, 2007 at 5:06 pm #76961993Abu AfiditaParticipantAssalamu\’alaikum wr.wb.
Semoga Habib Munzir, keluarga & Jamaah selalu dalam lindungan dan kasih sayang ALLAH SWT.
Terima kasih atas jawaban Habib, kalau boleh saya ingin bertanya lebih lanjut, mengenai Tsaqalain ini.
1. Kalau \’Ahlul Bait Nabi\’ adalah tsaqalain- bahkan saya pernah membaca salah satunya kalau tidak salah diriwayatkan oleh Imam Muslim – di samping Sunah Nabi SAW, mengapa kok jarang terdengar di pengajian-pengajian/ khutbah?
2. Siapakah yang dimaksud Ahlul Bait Nabi ini?
Karena kalau itu adalah merupakan tsaqalain, berarti kami juga harus berpegang teguh kepada mereka agar selamat fiddunya wal akhirah, sebagaimana hadis tersebut.Terima kasih atas petunjuk Habib.
Wassalamu\’alaikum wr.wb.
June 25, 2007 at 3:06 pm #76962005Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Cahaya kebahagiaan semoga selalu menerangi hari hari anda,
Saudaraku yg kumuliakan,
Mengenai keutamaan keluarga Nabi saw ini banyak sekali teriwayatkan, bahkan sebagaimana sabda Nabi saw : “Cintailah Allah karena limpahan kenikmatan Nya pada kalian, dan cintailah aku karena cinta kalian kepada Allah, dan cintailah Ahlul Baitku karena cinta kalian kepadaku” (Mustadrak ala shahihain hadits no.4716, berkata Imam Hakim hadits ini shahih, Sunan Imam Tirmidzi hadits no.3789 berkata Imam Tirmidziy hadits ini hasan gharib), dan masih banyak lagi,jarang disebut di khutbah khutbah karena memang barangkali para khatib masa kini sudah banyak melupakannya, sebagaimana masalah siwak, masalah keutamaan dzikir selepas shalat, keutamaan2 sunah lainnya sudah banyak dilupakan, pembicaraan semakin hari semakin dipersempit oleh pemahaman dan ilmu muslimin yg juga semakin sempit, padahal para sahabat radhiyallahu ‘anhum sangat perduli akan ahlulbait Nabi saw ini,
akan tetapi memang setelah terjadinya pembunuhan Ali bin Abi thalib kw, lalu Hasan bin Ali yg diracun, kemudian Husein bin Ali ra anhuma yg syahid, dan keturunannya terus dikejar dan dibantai karena ditakutkan akan memimpin revolusi perebutan Khilafah, maka mulailah para ulama menutup diri untuk menyebut2 para ahlulbait demi keselamatan mereka, dan Imam Imam Muhaddits dari ahlulbait tak tampil sohor, karena bila sudah mulai banyak pengikutnya mereka risau para Imam Imam ahlulbait itu akan merebut kekuasaan, sebab muslimin mestilah akan pro pada imam imam ahlul bait itu bila mereka tampil untuk menjadi khalifah dibanding sultan sultan yg keji dan kejam dimasa itu, padahal hal itu hanya kerisauan mereka yg tamak akan kekuasaan,
2. mengenai Ahlulbait ini berikhtilaf ulama, pendapat yg Mu;tamad adalah hanya 5 orang saja, yaitu Nabi saw, Fathimah ra binti Nabi saw, Ali bin Abi Thalib kw, Hasan ra dan Husein.
Namun pendapat lain mengatakan adalah keturunan hasan dan husein pun termasuk, dan sebagian besar ulama syafii berpegang pada pendapat kedua.
Namun bagaimanapun pendapat itu ber Ikhtilaf, maka tentunya setiap muslimin mestilah memahami bahwa ia diwajibkan bershalawat pada Nabi saw dan keluarga Nabi saw disetiap shalatnya
Mengenai hal cinta pada ahlulbait ini saya kira janganlah sampai dinafikan, namun jangan pula terlalu dibesar2kan, kita Ahlussunnah waljamaah mencintai Allah dan Rasul Nya, mencintai Sahabat Nabi saw dan Keluarga Nabi saw, mencintai para Ulama dan penerus hingga akhir zaman.
Demikian saudaraku yg kumuliakan,
Wallahu a’lam
June 26, 2007 at 4:06 am #76962027Abu AfiditaParticipantAssalamu\’alaikum wr.wb.
Semoga Habib Munzir, keluarga & Jamaah selalu dalam lindungan dan kasih sayang ALLAH SWT.
Terima kasih atas Jawaban Habib, kini saya ragu2 untuk berusaha mencintai, dan berusaha berada di barisan Ahlul Bait Nabi SAW. Namun izinkan saya bertanya lagi, masalah salawat kepada Ahlul Bait.
Saya mendengar khutbah di UK (berbahasa Arab), jamaah mayoritas dari Pakistan yang bermazhab Hanafi. Saya sering mendengar \’qaala \’Ali shalatu wa salam\’. Juga di buku2 Karya syek Hisyam Al-Kabbani (dari Naqshbandi), ditulis AS salah satunya untuk Ahlul Bait Nabi, seperti misalnya ditulis Imam Mahdi AS.
Juga saya pernah membaca buku, katanya di Sahih Bukhari dalam menulis riwayat, jika ditulis \’dari Ali as\’.
Apakah hal ini benar?
Terima kasih dan mohon maaf.
June 27, 2007 at 4:06 pm #76962057Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Cahaya kebahagiaan semoga selalu menerangi hari hari anda,
Saudaraku yg kumuliakan,
mengenai ucapan itu ikhtilaf ulama ahlussunnah waljamaah, sebagaian besar tak menyetujui ucapan AS (Alaihissalam) pada orang orantg tertentu, diantaranya adalah imam Ibn katsir yg mengatakan bila ucapan itu diucapkan pada Ali bin Abi Thalib, maka selayaknya diucapkan pada Abubakar, Umar dan utsman pula.namun ada juga ulama ahlussunnah waljamaah yg memakai itu, namun pendapat Jumhur (terbanyak) mereka menggunakan istilah itu hanya untuk para nabi dan rasul.
secara hukum maka boleh boleh saja menggunakan ucapan itu pada semua muslimin, karena maknanya adalah : \"Atasnya Kesejahteraan dari Yang Maha Sejahtera\", sebagaimana seseorang muslim bersalam satu sama lain.
namun karena kebiasaan ummat, maka hal itu bisa menimbulkan perbedaan pendapat, namun bukan haram dalam mengucapkan hal itu pada siapapun, tidak pula makruh.
Demikian saudaraku yg kumuliakan,
Wallahu a’lam
November 28, 2007 at 11:11 pm #76966814Barata Aditya AkbarParticipantSaudaraku yg kumuliakan,
Hadits yg ahli baitku sanad nya hasanun gharib, demikian diriwayatkan pada Sunan Imam Attirmidziy hadits no.3786Hadits kedua diriwayatkan pada Sunan Imam baihaqi Al Kubra Juz 10 hal.114 dan Sunan Addaruqutniy sanadnya shahih.
1. kedua versi itu adalah Hadits Rasulullah saw, yg kedua lebih shahih dari yg pertama.bib maksut dari hasanun gharib itu apa bib, dan sering di jumpai kalimat yang saya kurang faham bib, mohon untuk setiap kata yang memerlukan penjelasan arti untuk disrtakan artinya bib, biar saya yang membaca gak bingung bib, ( maaf ini kelemahan saya bib )
ada pendapat bahwa hadist pertama lebih kuat bib, dan yang kedua dhaif, tolong bib bagaimana menyikapinya bibNovember 29, 2007 at 12:11 am #76966818Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Kebahagiaan dan Kelembutan Nya semoga selalu menyelimuti hari hari anda,
Saudaraku yg kumuliakan,
hadits hasanun gharib adalah hadits diatas derajat hadits dhaif, dia setingkat diatas hadits shahih,
hadits hasan ini jika hanya diriwayatkan satu periwayat saja maka dinamai hasan gharib yaitu hadits hasan yg asing, karena hanya satu riwayat yg meriwayatkannya, hadits hasan bila banyak maka akan naik peringkatnya menjadi hasan shahih.mengenai ikhtilaf para muhaddits akan derajat hadits memang sering terjadi, namun hadits itu masyhur, (terkenal) dikalangan ahlussunnah waljamaah dan diakui oleh para ulama.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,
Wallahu a\’lam
-
AuthorPosts
- The forum ‘Forum Masalah Tauhid’ is closed to new topics and replies.