Hb. Umar bin Hafidz

[Muhammad Zaenal Abidin]

Assalamualaikum Yaa Dzuriyatur Rasulillah …

Ya Habibana, semoga segala kemurahan Allah senantiasa memayungi setiap helaan nafas kita, amin.

Bib, ana pernah denger dari Habib Abdurrahman bin Abdullah bil faqih (Darul Hadist) sewaktu beliau mengisi ceramah di Majlisnya KH. M. Muhyiddin Abdul Qadir Al Manafi di Bandung. Kurang lebihnya beliau berkata bahwa ada hadist yang menceritakan bahwa beberapa tahun menjelang kedatangan Imam Mahdi (kalau gak salah 40 tahun) maka akan ada seorang ulama yang luas ilmunya dan terdiri dari tiga kata (dalam tulisan arab) seperti \"Umar\". Kata beliau sebagian dari ulama di Yaman merujuk hadist itu pada Habib Umar bin Hafidz r.a guru antum. Afwan bib, kiranya ana yg faqir ilmu ini bisa mendapatkan penjelasan mengenai hal ini dari habib selaku murid beliau dan bagaimana pula apakah benar sebagian ulama di Yaman merujuk hal ini pada Habib Umar bin Hafidz mengingat yang saya tahu bahwa Hb Abdurrahman bin Abdullah bil faqih adalah seorang ahli hadist dan begitu pula ayah dan kakekna r.anhum.

2. Bib, afwan apakah ada fadhilah atau kemuliaan tertentu bagi orang yang telah berjumpa atau bermimpi dengan paduka Rasulullah SAW?

3. Bib mohon do\’anya, ana ingin istiqomah dalam amal fardhu & sunnat. yang terkadang ana suka \"kesel\" kalau amal sunnat tidak bisa istiqomah, mohon doanya sekali dari habib yg ana muliakan.

semoga segala ibadah kita senantiasa selalu ada diantara amal-amal yg diterima dan dimuliakan-Nya. amin

afwan apabila ana suul adab pada habib,
wassalamu\’alaikum wr. wb
alfaqir

[Munzir Almusawa]

Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Cahaya kemuliaan Nya semoga selalu menaungi hari hari anda dengan kebahagiaan,

saudaraku yg kumuliakan, mengenai hadits tersebut memang ada beberapa hadits yg merujuk kepada hal tersebut, namun kesemuanya bukanlah hadits masyhur yg teriwyatkan dalam Asshihhah, tetapi kebanyakan merupakan riwayat yg ada sanadnyam dan sanadnya hingga kini masih ada diantara para pakar hadits.

mengenai kebenarannya, wallahu a\’lam, walaupun kita berharap demikian.

2. mengenai kemuliaan berjumpa dg Rasul saw tentunya sangat agung dan itulah sebaik baik anugerah Allah swt dalam kehidupan ini, karena kemuliaan mereka para sahabat radhiyallahu\’anhum yg bertemu Rasul saw melebih kemuliaan para aulia dan muqarrabin, dan mengenai yg berjumpa lewat mimpi, itu merupakan bisyarah, dan bukan jaminan bahwa yg bermimpi itu pasti shalihin, karena banyak para wali Allah swt pun belum pernah bermimpikan Rasul saw, namun tentunya bermimpi Rasul saw mempunyai suatu kekhususan sebagaimana hadits beliau saw : \"Batangsiapa yg melihat aku dalam tidurnya, maka ia akan melihat aku dalam keadaan jaga\" (Shahihain), maka jelaslah ada satu jaminan dari Rasul saw bagi mereka yg bermimpikan beliau saw untuk berjumpa dg beliau saw dalam hal jaga, berikhtilaf ulam mengenai kapannya perjumpaan itu, ada yg mengatakan saat sakratulmaut, ada yg mengatakan saat di alam barzakh, ada yg mengatakan saat di hari kiamat kelak.

3. mengenai istiqomah memang merupakan perjuangan bagi kita untuk mendapatkannya, bila anda ketinggalan boleh di Qadha, dan kita selalu berdoa agar Allah memberikan kepada kita kemuliaan istiqomah, cahaya istiqamah, keberkahan istiqamah, amiin amiin..

wallahu a\’lam

[Muhammad Zaenal Abidin]

Assalamu\’alaikum Ya Habibiy

Semoga Allah Ta\’ala menganugerahkan bagi segenap pecinta dan yang sedang belajar mencintai Rasulullah SAW dapat berjumpa dengan Rasulullah SAW fi dunnya ila yaumil qiyamat, amin.

Bib, afwan sebelumnya. Ana baru membaca kisah habib yg menceritakan perjumpaan habib dengan datuk habib, Rasulullah SAW. Afwan jika pertanyaan ana tentang keutamaan orang yg berjumpa dg Rasulullah SAW kurang berkenan. Namun ana sangat yakin kalau perjumpaan habib dengan Rasulullah SAW dalam mimpi bukan hanya yg kemarin saja akan tetapi banyak lagi yg mungkin habib tidak dapat menceritakannya kepada umum. Tiada kisah yg favorit sefavorit mendengar kisah perjumpaan seorang hamba dengan Rasulnya, Rasulullah SAW. Tak bisa ana kemukakan bagaimana perasaan hati ini tatkala mendengar kisah-kisah tersebut baik dari para ulama ataupun dari yg gemar maksyiat sekalipun.

Bib, afwan mau bertanya lagi…
1. dulu ana mengaji kpd seorang ulama, beliau menceritakan tentang siti asiyah dimana tatkala batu hendak ditimpakkan tentara fir\’aun kepada beliau r.a, siti asiyah memohon kepada Allah supaya ruhnya segera dicabut dan Allah pun mengabulkannya dgn memasukkannya ke surga (afwan jika ana salah), begitu pula dg seorang nabiyullah yg Allah perkenankan untuk berkunjung ke surga dan pada akhirnya menetap di surga. Yg ingin ana tanyakan, bukankah Rasulullah SAW-lah orang yg pertama masuk surga, lantas kenapa siti asiyah ataupun nabi … (afwan ana lupa namanya) yg masuk duluan? apakah maksudnya nanti sesudah semua orang dibangkitkan Rasulullah SAW orang yg pertama memasuki surga sedangkan?

2. Bib, mana yg lebih baik bila kita terlambat berjamaah dan hendak berjamaah kemudian mendapatkan seorang yg sedang munfarid. akan tetapi setelah diperhatikan caranya shalat, dirasa kurang sempurna bahkan tidak memenuhi rukun shalat seperti banyaknya yg shalat tidak melipatkan jari kakinya hanya ujung kakinya saja, bergerak lebih dari 3 X, bacaannya kurang fasih, dll. Apakah kita lebih baik berma\’mum kepadanya atau memilih munfarid? kalau gak salah, dalam berjamaah itu adanya unsur ketariknya (terbawa).

demikian yg ingin ana tanyakan bib. salam ta\’dim ana pada habib.
wassalamu\’alaikum
alfaqer

[Munzir Almusawa]

Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Limpahan Rahmat Nya semoga selalu tercurah pada anda dan keluarga,
saudaraku yg kumuliakan,

1. mengenai hal itu memang benar, ada hamba hamba Allah swt yg telah di sorga, namun kelak saat kiamat kesemua makhluk akan wafat, dan setelah hari kebangkitan dan hisab itu maka tak ada yg masuk sorga untuk keabadian sebelum nabi Muhammad saw.

2. bila anda melihat kekurangan shalat orang itu adalah pada rukun2 shalat, maka janganlah bermakmum kepadanya, namun bila anda lihat ia hanya melakukan kesalahan2 yg tak memperngaruhi rukun shalat, maka bermakmum padanya afdhal.

demikian saudaraku yg kumuliakan,

wallahu a\’lam

[Author]

Posts