Home Forums Forum Masalah Fiqih Hijab pada Wanita

Viewing 8 posts - 1 through 8 (of 8 total)
  • Author
    Posts
  • #71747351

    Ass Wr Wb.

    Semoga Allah Swt. Dan Rosulullah Tak pernah Putus Menerangi sanubari kita semua dengan Kelembutan dan kasih sayangnya.

    Pertanyaan nya:
    1. Apa arti Hijab?
    2. Apa hijab wanita?
    3. mengapa wanita harus menutup aurat?
    4. Apakah harus seperti Wanita Arab yang menutup auratnya sampai seluruh tubuhnya dan tak ada penampakan sedikitpun dari tubuhnya?
    5. Apa pandangan Hb tentang wanita muslimah jaman Moderen ini, dengan memakai jilbab tapi memakai baju/ celana ketat sehingga menampakan lekuk tubuhnya? di benarkankah hal seperti ini?
    6. Mohon pandangan syaran dan dalil2 yang menguatkan/menerangkan masalah hijab.

    Terimakasih
    Wassalam

    MHB Al Difki.

    #71747356
    Munzir Almusawa
    Participant

    [b]Alaikumsalam warahmatullah wabarakaatuh

    1. Hijab secara bahasa : adalah penutup/ penghalang/ pembatas
    Secara Syari?ah : penutup aurat berupa kain atau benda apapun yg menghalangi terlihatnya warna kulit (tidak transparan seperti plastik, kaca dlsb) bagi pria menurut Madzhab Syafi?I adalah antara Lutut dan pusar, bagi budak adalah dua kemaluannya,

    dan bagi wanita adalah seluruh tubuhnya dalam madzhab syafi?I., dan pendapat lain mengatakan seluruh tubuhnya kecuali wajah. Dan bagi kita untuk sedikit demi sedikit merangkak pada syari?ah, kalau ia wanita yg biasa membuka auratnya, maka baiknya ia memulai dengan menggunakan pakaian panjang, atau celana panjang, lalu mulai mengenakan jilbab ringkas, lalu berjalan waktu dengan kemuliaan yg ada pd Imannya untuk menggunakan jilbab yg lebih menutup seluruh rambut dan lehernya, lalu kemudian ia meningkat kpd hal yg lebih mulia, yaitu meninggalkan pakaian2 ketatnya menuju kepada kesempurnaan puncak, yaitu sempurnanya Syariah atas mereka, yaitu menutup seluruh tubuhnya dan menggunakan pakaian yg longgar

    Ada hadits, bahwa Rasul saw bertanya pada para sahabat, : ?wanita manakah yg paling sempurna??. Maka semua sahabat terdiam, dan saat itu diantara mereka adalah Sayyidina Ali kw, yg kemudian bertanya pd Istrinya (Fathimah Puteri Rasul saw), maka Fathimah Azzahra Radhiyallah ?anha (beliau digelari Sayyidatunnisa?il?alamin : pemimpin wanita seluruh alam) menjawab : ?wanita yg tak melihat lelaki dan tak terlihat oleh kaum lelaki?. Maka ketika ucapan ini disampaikan pd Rasul saw maka Rasul saw berkata : ?tepat..!?.

    Dalil atas hijab ini sudah jelas dalam Alqur?an pun dijelaskan dengan jelas, pada surat Annuur ayat 31 : ?KATAKANLAH PADA WANITA WANITA BERIMAN (mukminat : orang beriman dari kaum wanita) AGAR MENUNDUKKAN PANDANGANNYA DARI MELIHAT KAUM LELAKI DAN MENJAGA KEMALUANNYA DARI HAL YG DIHARAMKAN, DAN JANGAN PULA MEMPERLIHATKAN PERHIASANNYA (kalung dlsb), KECUALI YG TERLIHAT DIPAKAIANNYA, DAN AGAR MENUTUPKAN CADARNYA DIATAS WAJAHNYA DAN DADA SERTA LEHERNYA, DAN JANGANLAH MEMPERLIHATKAN PERHIASANNYA (dan membuka jilbabnya) KECUALI PADA SUAMINYA, ATAU AYAH MEREKA, ATAU AYAH DARI SUAMI MEREKA (mertua), ATAU ANAK LELAKI MEREKA (anak kandung atau anak suson), ATAU ANAK SUAMI MEREKA (anak tiri mereka), ATAU SAUDARA SAUDARA MEREKA (adik/kakak secara keturunan dan suson), ATAU ANAK SAUDARA MEREKA (keponakan), ATAU WANITA LAINNYA (wanita muslimah lainnya, dan aurat harus tertutup pula bila berhadapan dg wanita non muslim), ATAU BUDAK WANITA MEREKA?..hingga akhir ayat? (Annur 31).
    (rujuk Tafsir Ibn Abbas surat Annuur)

    Namun pendapat yg kedua berpendapat bahwa hal ini (menutup seluruh tubuh dengan serapat2nya hingga tak terlihat oleh kaum lelaki) adalah hanya pd istri istri Rasul saw, namun pendapat pertama yg lebih Arjah (lebih kuat), demikian dalam madzhab syafi\’i, namun ada perbedaan pd madzhab yg lain, wallahu a\’lam

    [color=#0000FF]ada pula keringanan bagi wanita yg bekerja, untuk membuka wajahnya, demikian dalam kitab Syarh Baijuri Syarh Abi Syuja\’ alaa Madzhab Syafi;i, bab Ahkam Shalat.[/color]Maka jelaslah sudah bahwa kesimpulannya puncak kehormatan wanita adalah menutupi dirinya hingga tak terlihat oleh kaum lelaki. (wanita yg berjilbab dan berpakaian agak ketat, masih akan terlihat lekukan dan bagian tubuh yg menonjol di bagian dada dan belakangnya). Inilah puncak kesempurnaan wanita.

    dan masih banyak lagi dari hal hal yg diperintahkan Allah yg mungkin belum mampu kita jalankan secara keseluruhan, seperti membicarakan aib orang lain misalnya, merupakan dosa besar, demikian pula mengumpat dll, namun ini semua tak akan kita mampu menghindarinya kecuali dg Tadriij (bertingkat tingkat dan selangkah demi selangkah). Dan setiap usaha untuk mencapai suatu perintah Allah, merupakan pahala, sebagaimana saya jelaskan diatas, maka wanita yg menyadari bahwa menutup seluruh tubuhnya adalah wajib, lalu ia mulai berusaha menutup auratnya sedikit demi sedikit, maka saat saat waktu berjalan itu ia tertulis sebagai wanita yg menuju kesempurnaan, contoh :
    Dua orang wanita sama sama mengenakan pakaian ketat, kita sebutlah rani dan rena.
    Rena memang sejak dewasa sudah asyik dg celana ketat, dan tak pernah perduli dg perintah Allah swt walaupun ia seorang muslim,
    namun Rani pada awalnya adalah wanita yg suka memakai celana pendek didepan umum, namun ia kemudian mengetahui bahwa setiap wanita harus menutup auratnya, rani pun menyesali dosanya, ia membatin?? aduh.. aku belum mampu tuh kalau harus pakai tutupan lengkap.., tapi kalau aku gini ya aku dosa.. ah.. biar deh.. aku akan coba perlahan lahan, supaya ngga nyolok juga, dan aku bercita cita akan sampai pada kesempurnaan kaum wanita dan kehormatan tertinggi..?. maka ia membeli celana ketat untuk menggantikan celana pendeknya.. dan ia sudah melirik lirik jilbab ketat yg akan ia gunakan dalam waktu dekat, dan ia telah memesan pakaian daster longgar dengan warna yg indah walau ia masih ragu kapan akan mampu menggunakannya.
    Wah? alangkah tingginya derajat Rani diatas Rena, bukankah sama sama menggunakan pakaian ketat?, yah.., namun sanubari yg menyimpan Niat mulia, berbeda dengan sanubari yg kosong dari Niat Mulia, sebagaimana Berlian dan Batu kali, sama sama berasal dari bebatuan dan namanya pun tetap batu, namun? jauh berbeda kehormatannya di mata orang, lalu bagaimana kalau kehormatannya jauh berbeda bukan dimata orang, tapi dimata Allah..?

    Wanita menggunakan hijab karena menjalankan perintah yg Maha Menciptakannya dari ketiadaan, sebagaimana lelakipun diperintahkan menutupi auratnya, sebagaimana kita mematuhi aturan rt, rw, aturan lalu lintas, sabuk pengaman, helm dlsb, mungkin kita akan melanggar bila kita yakin akan bisa terhindar dari denda atau hukuman,
    namun kita akan patuh dengan santai menggunakan helm dan atau sabuk pengaman atau mematuhi aturan lalu lintas, bila dengan setiap kepatuhan itu kita dibayar dengan kwitansi mendapatkan sebuah Rumah Istana yg Maha Megah dengan segala keindahan dan kemewahannya, dan kita takut pula melanggarnya karena pasti dicengkeram dalam siksaan penjara super kejam ribuan tahun?, bukankah demikian?, ya.. demikianlah orang orang yg berakal.
    Dan bagaimana mereka yg menolaknya?, bukankah mereka orang yg merugi?,
    Ya? mereka orang orang yg merugi.
    Namun diatas itu semua, Allah tak akan memaksa lebih dari kemampuan kita, maka janganlah gusar dengan perintahnya, karena gusar dan penentangan akan membuka gerbang kemarahan Nya semakin membesar, namun tunduk dan pasreah lah pada Nya, mengadulah bahwa kita masih sangat lemah untuk mengamalkan beberapa perintahnya, wahai penduduk Bumi, jauh berbeda antara orang yg ketika diperintah Raja, lalu ia mengatakan pada Raja : ?aku tak mau..!!, aku menolak dan benci..!?, atau orang yg berkata pd Rajanya : ?maafkan kelemahanku.., aku tak mampu..kasihanilah kelemahanku..?.

    Wallahu a?lam[/b]

    #71747365
    Handlight
    Participant

    Saya setuju dengan pendapat: apabila belum dapat dikerjakan secara keseluruhan, kerjakanlah semampunya.
    Wanita yang masih ingin menampakkan auratnya saat ini terkadang berdalih bahwa dia ingin menghijab hatinya dulu sebelum menghijab lahirnya. Padahal segala sesuatu itu hendaknya bertahap. Dan tahap yang paling mudah dalam hal ini adalah menghijab lahiriah. Adapun tingkah-laku dan hati, bisa menyusul kemudian. Kalo menunggu hati kita ini sempurna, lalu kapan kita akan menutup aurat? Sedangkan hati atau keimanan itu pastilah berubah-ubah, kadang naik kadang turun, kadang bertambah kadang berkurang.
    Tutuplah aurat lahiriah dan janganlah berbicara soal tingkah wanita berjilbab yang masih \’nakal\’. Sebab orang yang membicarakan belum tentu lebih baik dari orang yang dibicarakan.
    Jika Anda membuka aurat dan berlaku \’nakal\’, bukankah itu lebih parah daripada wanita yang berjilbab dan bertingkah \’nakal\’?
    Wallahu a\’lam.

    #71747375
    Munzir Almusawa
    Participant

    [b]he..he..he… setuju..[/b]

    #71747391

    Nemang pedapat tadi dibenarkan….
    tapi saya terkadang bingung…..??? masih ada aja wanita yang tidakperduli…. televisi dijadikan tuntunan pada ahli2 maksiat. padahal banyak juga yang menayangkan cerita Muslim hidayah hikayah dlsb. tetep aja ga terbuka pintu hidayahnya……….

    Pertanyaan:

    1. Adakah dalil Hukum atas wanita yang tidakmau menjaga/menutup hijabnya/auratnya…..?

    udah bosen saya melihat di suratkabar,berita, dll. tantang pemerkosaan perzinahan….. bahkan dinegara muslimpun ada yang menutup aurat tapi masih tebuka pintu perzinahan. Nauzubilah suma nauzubilah……

    Ngeri dengernya………

    Semoga Allah menurunkan Rahmat Hidayah Bagi Seluruh Wanita dimuka bumi ini untuk menjaga Auratnya…….Karna wanita adalah tiang negara. mau digimanain negara ini, anak keturunannaya kalau para wanita Calon ibu tidak bisa menjaga dirinya dan mendidik anak anaknya.

    Wasalam

    Haidar Basyaruddin Al Difki

    #71747398
    Munzir Almusawa
    Participant

    penjelasan telah gamblang dalam jawaban saya yg sebelumnya.

    wassalam

    #71752461
    atiek riza
    Participant

    Assalamu\’alaikum Wr.Wb.

    Habib, ane sayang sama habib…..
    Bib, dulu ane pernah bernazar tuk memakai jilbab. tapi ane gak pernah menepati nazar ane kpd Allah. tapi bib, Allah itu sangat sayang sama ane. ane diberi sebuah situasi yang mengharuskan ane tuk make jilbab. waktu itu ane kerja di BMT Syariah. dan alhamdulillah semua temen2 walaupun itu cowok mrk mau membimbing ane. walaupun yg benar2 membimbing ane cuma 1 org(Mr. M). setelah usaha itu berjalan kurang lebih 3 bulan. usaha itu bangkrut dikarena suatu hal dan kami semua berpencar. dan disaat situasi itu keluarga ane mengalami kerisis keuangan (ayah juga dah meninggal). so…ane mencari kerja lagi. dan ane mendapatkan pekerjaan yg mengharuskan ane tuk melepas jilbab dg seribu alasan yg diberikan olh bos ane. ane bekerja sekitar 7 bulan. kemudian ane mengundurkan diri lagi karena hati ane gelisah. knp ane melepas jilbab ane?stlh ane mengundurkan diri besoknya ane langsung mendapat kerja walau cuma seorang Operator Internet tapi hati ane tenang…ane bisa sholat tepat waktu….dan sekarang ane gi bener2 istiqomah. Bib, doakan ane ya bib, supaya menjadi wanita penghuni surga.dan mendapatkan jodoh yg bisa membawa ane ke surga.

    Ane haturkan beribu-ribu terima kasih sama habib, semoga Allah selalu memberikan kesehatan, perlindungan, rahmat serta hidayah. Amin…maaf klo ane jadi curhat sama habib.

    #71752483
    Munzir Almusawa
    Participant

    Alaikumsalam warahmatullah wabaraktuh,

    Rahmat dan Ketenangan Jiwa semoga selalu menghiasi hari hari anda,

    Saudariku yg kumuliakan,
    duh.. senangnya ada yg menyayang saya, Alhamdulillah.. iya saudariku, terimakasih doanya, dan semoga terbuka jalan semakin mudah tuk menjenjang kehidupan dunia dan akhirat, saya berdoa agar segera datang seorang shalih yg mapan akan melamarmu.., dan membimbing anda pada kebahagiaan dunua dan akhirat,

    demikian saudariku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu.

    wallahu a\’lam

Viewing 8 posts - 1 through 8 (of 8 total)
  • The forum ‘Forum Masalah Fiqih’ is closed to new topics and replies.