Home › Forums › Forum Masalah Fiqih › Homoseks/ lesbian
- This topic has 3 replies, 2 voices, and was last updated 16 years, 5 months ago by Munzir Almusawa.
-
AuthorPosts
-
June 14, 2008 at 7:06 am #107359873vannyParticipant
Assalamualaikum wr.wb.
Habib, saya ingin bertanya tentang masalah homoseks/ lesbian yang sekarang ada dan semakin banyak di lingkungan masyarakat luas.
yang ingin saya tanyakan adalah;
1. Apakah perilaku homoseks itu karena terbawa oleh sifat genetik? karena ada seorang dari teman saya yang lesbian, dan sebenarnya dia tak terpengaruh oleh lingkungan, hanya karena sifat menyukai sesama wanita itu sudah ada sejak masih duduk di bangku sekolah dasar.
2. Teman saya yang lesbian itu mengenakan jilbab, dan dia tetap berprinsip bahwa dia tak bersalah karena menjadi lesbian. dan dia pun memilih jalan untuk hidup sendiri tanpa keluarga dan masih berhubungan dengan teman sesama lesbinya. apa hukum untuk wanita yang menyukai sesama jenis itu?
3. Bagaimana cara menyembuhkannya? sementara dia berkata pada saya bahwa dia akan tetap terus menjadi seperti itu. dia pun pernah mencoba mencintai laki2, tetapi selalu saja tak pernah dapat merubah dirinya menjadi seorang wanita utuh yang memiliki fitrah untuk mencintai laki – laki. apakah lebih terlaknat para homoseks/ lesbian itu daripada seorang pelacur yang berzina dengan lawan jenis? setahu saya ada yang mengatakan bahwa pelaku homoseks itu lebih dilaknati daripada pelacur.
4. Apakah dengan berkonsultasi pada psikiater dan diberikan sugesti baru bahwa pikiran yang salah itu dapat dihilangkan dengan menghipnotis pelaku lesbian itu dapat menyembuhkannya?
sekian terima kasih
Vanny
June 14, 2008 at 7:06 pm #107359887Munzir AlmusawaParticipantalaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Kebahagiaan dan kesejukan hati semoga selalu menaungi hari hari anda
saudariku yg kumuliakan,
1. hal itu bisa dari pergaulan, bisa dari bawaan kelahiran, namun hal itu akan sirna dengan tarbiyyah yg suci dari sejak kecilnya, atau setelah dewasanya,2. hal itu bisa berubah walau tidak 100%, misalnya dengan menikah, maka mungkin masih ada bawaan dihatinya senang dan menaruh hati pada sejenisnya, namun dengan kuatnya iman maka hal itu akan terkendali
3. mengenai dosanya, memang ada firman Allah swt : \"Sungguh kalian ini bersyahwat pada pria selain wanita, sungguh kalian kelompok yg berlebihan\" (QS Annaml 55).
dari ayat ini jelas sudah bahwa sifat itu bisa berubah, dan bukan takdir Allah swt yg Mubram (takdir yg tak bisa berubah).
dari ayat diatas pula bisa diambil kesimpulan bahwa hal itu lebih dari zina, namun tidak mutlak demikian
4. Psikiater salah satu cara menyembuhkannya, namun cara yg jelas dan nabawiy adalah dengan memperkuat iman, mencintai Allah swt, merindukan Allah swt, ingat hari kematian dan turunnya tubuh kita kedalam kubur tuk ditinggal semua kekasih, sendiri ribuan tahun didalamnya menanti ketentuan Allah swt
Demikian saudariku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a\’lam
June 17, 2008 at 9:06 pm #107359986vannyParticipant[b]munzir tulis:[/b]
[quote]alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,Kebahagiaan dan kesejukan hati semoga selalu menaungi hari hari anda
saudariku yg kumuliakan,
1. hal itu bisa dari pergaulan, bisa dari bawaan kelahiran, namun hal itu akan sirna dengan tarbiyyah yg suci dari sejak kecilnya, atau setelah dewasanya,2. hal itu bisa berubah walau tidak 100%, misalnya dengan menikah, maka mungkin masih ada bawaan dihatinya senang dan menaruh hati pada sejenisnya, namun dengan kuatnya iman maka hal itu akan terkendali
3. mengenai dosanya, memang ada firman Allah swt : \"Sungguh kalian ini bersyahwat pada pria selain wanita, sungguh kalian kelompok yg berlebihan\" (QS Annaml 55).
dari ayat ini jelas sudah bahwa sifat itu bisa berubah, dan bukan takdir Allah swt yg Mubram (takdir yg tak bisa berubah).
dari ayat diatas pula bisa diambil kesimpulan bahwa hal itu lebih dari zina, namun tidak mutlak demikian
4. Psikiater salah satu cara menyembuhkannya, namun cara yg jelas dan nabawiy adalah dengan memperkuat iman, mencintai Allah swt, merindukan Allah swt, ingat hari kematian dan turunnya tubuh kita kedalam kubur tuk ditinggal semua kekasih, sendiri ribuan tahun didalamnya menanti ketentuan Allah swt
Demikian saudariku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a\’lam[/quote]
bagaimana jika pelaku homoseks tersebut lebih menrima diri apa adanya, namun dia tak bisa menyangkal perasaan sukanya kepada sesama jenis, sehingga dia memutuskan untuk hidup sendiri dan lebih mengendalikan diri dan hawa nafsu juga mengekang perasaan tersebut agar tidak keluar?
apakah memutuskan untuk hidup sendiri itu salah? sementara rasul menyarankan untuk menikah. bagaimana jika dia hidup sendiri tapi masih homoseks, namun tak melakukan perbuatan yang dilarang oleh agama?
salam
June 18, 2008 at 2:06 am #107359999Munzir AlmusawaParticipantalaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Kebahagiaan dan kesejukan hati semoga selalu menaungi hari hari anda
saudariku yg kumuliakan,
dosa adalah dengan perbuatan, jika tidak maka bukan dosa, nikah adalah sunnah muakkadah, dan tidak menikah adalah tidak dosa selama ia bisa bertahan demikian, namun solusi terbaik tentunya ia menikah, jika ia memilih menyendiri maka hal itu tak dilarang syariahDemikian saudariku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a\’lam
-
AuthorPosts
- The forum ‘Forum Masalah Fiqih’ is closed to new topics and replies.