Home Forums Forum Masalah Umum husnudzan

Viewing 4 posts - 1 through 4 (of 4 total)
  • Author
    Posts
  • #109457696
    Fauzan
    Participant

    Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh

    Saudaraku yang kumuliakan, berikut kutipan jawaban Habibana yang sudah ada di forum :

    bagaimanakah cara menghilangkan was was?
    [quote]saudaraku yg kumuliakan,
    penyakit was was ini banyak macamnya, ada yg berupa keraguan terhadap ibadah, atau keraguan pada keadaan, atau keraguan atas kebenaran, dan sumber penyebabnya bermacam macam, bisa disebabkan dangkalnya pemahaman terhadap syariah, atau disebabkan frustasi, atau patah semangat sebab sesuatu, atau sebab lainnya,

    namun sala satu pengobatannya adalah dengan membangkitkan ketenangan jiwa, jika jiwanya tenang maka seluruh was was itu akan sirna,

    ketenangan hati adalah dengan dzikurillah, mengingat Allah, bertafakkur dan merenungkan perjumpaan dengan Allah swt, menerangi jiwa dengan cahaya Allah swt.., maka dengan ini seluruh was was akan sirna.[/quote]
    berikut linknya:
    http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=8&id=15276&lang=id#15276

    bagaimanakah cara menghilangkan suudzan?
    [quote]saudaraku yg kumuliakan,
    Firman Allah swt : \"Wahai orang orang yg beriman, jauhilah sangka menyangka, karena sebagiannya adalah kejahatan dosa\"(QS Al Hujurat 12).

    sabda Rasulullah saw : \"hati hatilah kalian terhadap sangka menyangka, karena persangkaan adalah ucapan yg paling dusta\" (Shahih Bukhari)

    menghilangkannya adalah dengan menyadari bahwa Allah Maha Melihat, dekatlah dengan Allah, merasalah rindu pada Allah, maka semua penyakit hati akan sirna[/quote]
    berikut linknya:
    http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=7&id=13904&lang=id#13904

    bagaimanakah supaya kita selalu bisa berprasangka baik(husnudzan)?
    [quote]orang yg bersangka baik pada Allah akan sangat dimuliakan Allah swt daripada yg bersangka buruk kepada Allah swt, bila ia bersangka baik maka akan menjadi baiklah kehidupannya selamanya, bila ia bersangka buruk maka rugilah ia selamanya,
    sebagaimana hadits Rasul saw yg bersabda : Barangsiapa yg rindu berjumpa dg Allah maka Allah rindu berjumpa dengannya, barangsiapa yg benci berjumpa dengan Allah swt maka Allah swt tak menyukai perjumpaan dengannya (Shahih Bukhari).
    Allah tak akan mengecewakan harapan hamba Nya yg sangat yakin dengan Tuhan Nya.[/quote]
    berikut linknya:
    http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=7&id=1511&lang=id#1511

    adakah amalan untuk menghilangkan was2 dan suudzan?dan juga amalan supaya kita bisa selalu berhusnudzan?
    [quote]Subhanallahi wabihamdih, 100X saja setiappaginya, dalami makna kesucian Dzat Allah swt dalam dzikir ini,

    maka semua dosa anda akan lebur, sebagaimana janji Rasulullah saw : \"Barangsiapa yg membaca subhanallahi wabihamdih 100X setiap harinya, maka berjatuhanlah dosa dosanya walau sebanyak buih dilautan\"(Shahih Bukhari), juga sabda Rasulullah saw : \"Kalimat yg paling dicintai Allah adalah Subhanallahi wabihamdih\" (Shahih Muslim).

    maka pada kalimat itu tersimpan seluruh cahaya keagungan Allah, dan Cahaya Kesucian Allah swt, dan cahaya pengampunan Allah swt,

    amalan itu sangat menyejukkan jiwa, menenangkan hati, dan membuka banyak kemudahan dalam kehidupan kita.[/quote]
    berikut linknya:
    http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=8&id=15246&lang=id#15246

    Wassalam,
    AdminIII

    #109457693
    wibowo
    Participant

    assalamualaikum wr.wb.

    Habib Munzir yang dimuliakan Allah SWT

    saya mau bertanya beberapa hal;
    1.bagaimanakah cara menghilangkan was was?
    2.bagaimanakah cara menghilangkan suudzan?
    3.bagaimanakah supaya kita selalu bisa berprasangka baik(husnudzan)?
    4.adakah amalan untuk menghilangkan was2 dan suudzan?dan juga amalan supaya kita bisa selalu berhusnudzan?kalo ada saya mohon Habib Munzir berkenan untuk memberikan saya ijizah amalan tersebut

    atas jawaban dari Habib Munzir saya ucapkan terimakasih.
    assalamualaikum wr.wb.

    #109457701
    iyan
    Participant

    Assalamulaikum wr.wb
    saya ingin menanyakan tentang masalah maulid…apakah ada dalilnya dari Al Quran, Hadits (Shahih atau Hasan), Ijma Para Shahabat RA dan para tabiin, tabiut tabiin dan para Imam yang 4… bisakah Habib tunjukkan kepada saya?

    kalau perbuatan itu baik, tentu para Shahabat RA telah mendahului kita untuk mengerjakannya…….

    Wassalamulaikum wr.wb

    [color=#FF0000][i](pertanyaan dipindahkan dengan judul topik \"Maulid Nabi\")[/i][/color]

    #109457723
    Munzir Almusawa
    Participant

    PERINGATAN MAULID NABI SAW

    ketika kita membaca kalimat diatas maka didalam hati kita sudah tersirat bahwa kalimat ini akan langsung membuat alergi bagi sebagian kelompok muslimin, saya akan meringkas penjelasannya secara ‘Aqlan wa syar’an, (logika dan syariah).

    Sifat manusia cenderung merayakan sesuatu yg membuat mereka gembira, apakah keberhasilan, kemenangan, kekayaan atau lainnya, mereka merayakannya dengan pesta, mabuk mabukan, berjoget bersama, wayang, lenong atau bentuk pelampiasan kegembiraan lainnya, demikian adat istiadat diseluruh dunia.

    Sampai disini saya jelaskan dulu bagaimana kegembiraan atas kelahiran Rasul saw.

    Allah merayakan hari kelahiran para Nabi Nya
    • Firman Allah : “(Isa berkata dari dalam perut ibunya) Salam sejahtera atasku, di hari kelahiranku, dan hari aku wafat, dan hari aku dibangkitkan” (QS Maryam 33)
    • Firman Allah : “Salam Sejahtera dari kami (untuk Yahya as) dihari kelahirannya, dan hari wafatnya dan hari ia dibangkitkan” (QS Maryam 15)
    • Rasul saw lahir dengan keadaan sudah dikhitan (Almustadrak ala shahihain hadits no.4177)
    • Berkata Utsman bin Abil Ash Asstaqafiy dari ibunya yg menjadi pembantunya Aminah ra bunda Nabi saw, ketika Bunda Nabi saw mulai saat saat melahirkan, ia (ibu utsman) melihat bintang bintang mendekat hingga ia takut berjatuhan diatas kepalanya, lalu ia melihat cahaya terang benderang keluar dari Bunda Nabi saw hingga membuat terang benderangnya kamar dan rumah (Fathul Bari Almasyhur juz 6 hal 583)
    • Ketika Rasul saw lahir kemuka bumi beliau langsung bersujud (Sirah Ibn Hisyam)
    • Riwayat shahih oleh Ibn Hibban dan Hakim bahwa Ibunda Nabi saw saat melahirkan Nabi saw melihat cahaya yg terang benderang hingga pandangannya menembus dan melihat Istana Istana Romawi (Fathul Bari Almasyhur juz 6 hal 583)
    • Malam kelahiran Rasul saw itu runtuh singgasana Kaisar Kisra, dan runtuh pula 14 buah jendela besar di Istana Kisra, dan Padamnya Api di Kekaisaran Persia yg 1000 tahun tak pernah padam. (Fathul Bari Almasyhur juz 6 hal 583)
    Kenapa kejadian kejadian ini dimunculkan oleh Allah swt?, kejadian kejadian besar ini muncul menandakan kelahiran Nabi saw, dan Allah swt telah merayakan kelahiran Muhammad Rasulullah saw di Alam ini, sebagaimana Dia swt telah pula membuat salam sejahtera pada kelahiran Nabi nabi sebelumnya.

    Rasulullah saw memuliakan hari kelahiran beliau saw
    Ketika beliau saw ditanya mengenai puasa di hari senin, beliau saw menjawab : “Itu adalah hari kelahiranku, dan hari aku dibangkitkan” (Shahih Muslim hadits no.1162). dari hadits ini sebagian saudara2 kita mengatakan boleh merayakan maulid Nabi saw asal dg puasa.

    Rasul saw jelas jelas memberi pemahaman bahwa hari senin itu berbeda dihadapan beliau saw daripada hari lainnya, dan hari senin itu adalah hari kelahiran beliau saw. Karena beliau saw tak menjawab misalnya : “oh puasa hari senin itu mulia dan boleh boleh saja..”, namun beliau bersabda : “itu adalah hari kelahiranku”, menunjukkan bagi beliau saw hari kelahiran beliau saw ada nilai tambah dari hari hari lainnya, contoh mudah misalnya zeyd bertanya pada amir : “bagaimana kalau kita berangkat umroh pada 1 Januari?”, maka amir menjawab : “oh itu hari kelahiran saya”. Nah.. bukankah jelas jelas bahwa zeyd memahami bahwa 1 januari adalah hari yg berbeda dari hari hari lainnya bagi amir?, dan amir menyatakan dengan jelas bahwa 1 januari itu adalah hari kelahirannya, dan berarti amir ini termasuk orang yg perhatian pada hari kelahirannya, kalau amir tak acuh dg hari kelahirannya maka pastilah ia tak perlu menyebut nyebut bahwa 1 januari adalah hari kelahirannya, dan Nabi saw tak memerintahkan puasa hari senin untuk merayakan kelahirannya, pertanyaan sahabat ini berbeda maksud dengan jawaban beliau saw yg lebih luas dari sekedar pertanyaannya, sebagaimana contoh diatas, Amir tak mmerintahkan umroh pada 1 januari karena itu adalah hari kelahirannya, maka mereka yg berpendapat bahwa boleh merayakan maulid hanya dg puasa saja maka tentunya dari dangkalnya pemahaman terhadap ilmu bahasa.

    Orang itu bertanya tentang puasa senin, maksudnya boleh atau tidak?, Rasul saw menjawab : hari itu hari kelahiranku, menunjukkan hari kelahiran beliau saw ada nilai tambah pada pribadi beliau saw, sekaligus diperbolehkannya puasa dihari itu.
    Maka jelaslah sudah bahwa Nabi saw termasuk yg perhatian pada hari kelahiran beliau saw, karena memang merupakan bermulanya sejarah bangkitnya islam.

    Sahabat memuliakan hari kelahiran Nabi saw
    Berkata Abbas bin Abdulmuttalib ra : “Izinkan aku memujimu wahai Rasulullah..” maka Rasul saw menjawab: “silahkan..,maka Allah akan membuat bibirmu terjaga”, maka Abbas ra memuji dg syair yg panjang, diantaranya : “… dan engkau (wahai nabi saw) saat hari kelahiranmu maka terbitlah cahaya dibumi hingga terang benderang, dan langit bercahaya dengan cahayamu, dan kami kini dalam naungan cahaya itu dan dalam tuntunan kemuliaan (Al Qur’an) kami terus mendalaminya” (Mustadrak ‘ala shahihain hadits no.5417)

    Kasih sayang Allah atas kafir yg gembira atas kelahiran Nabi saw
    Diriwayatkan bahwa Abbas bin Abdulmuttalib melihat Abu Lahab dalam mimpinya, dan Abbas bertanya padanya : “bagaimana keadaanmu?”, abu lahab menjawab : “di neraka, Cuma diringankan siksaku setiap senin karena aku membebaskan budakku Tsuwaibah karena gembiraku atas kelahiran Rasul saw” (Shahih Bukhari hadits no.4813, Sunan Imam Baihaqi Alkubra hadits no.13701, syi’bul iman no.281, fathul baari Almasyhur juz 11 hal 431). Walaupun kafir terjahat ini dibantai di alam barzakh, namun tentunya Allah berhak menambah siksanya atau menguranginya menurut kehendak Allah swt, maka Allah menguranginya setiap hari senin karena telah gembira dg kelahiran Rasul saw dengan membebaskan budaknya.
    Walaupun mimpi tak dapat dijadikan hujjah untuk memecahkan hukum syariah, namun mimpi dapat dijadikan hujjah sebagai manakib, sejarah dan lainnya, misalnya mimpi orang kafir atas kebangkitan Nabi saw, maka tentunya hal itu dijadikan hujjah atas kebangkitan Nabi saw maka Imam imam diatas yg meriwayatkan hal itu tentunya menjadi hujjah bagi kita bahwa hal itu benar adanya, karena diakui oleh imam imam dan mereka tak mengingkarinya.

    Rasulullah saw memperbolehkan Syair pujian di masjid
    Hassan bin Tsabit ra membaca syair di Masjid Nabawiy yg lalu ditegur oleh Umar ra, lalu Hassan berkata : “aku sudah baca syair nasyidah disini dihadapan orang yg lebih mulia dari engkau wahai Umar (yaitu Nabi saw), lalu Hassan berpaling pada Abu Hurairah ra dan berkata : “bukankah kau dengar Rasul saw menjawab syairku dg doa : wahai Allah bantulah ia dengan ruhulqudus?, maka Abu Hurairah ra berkata : “betul” (shahih Bukhari hadits no.3040, Shahih Muslim hadits no.2485)

    Ini menunjukkan bahwa pembacaan Syair di masjid tidak semuanya haram, sebagaimana beberapa hadits shahih yg menjelaskan larangan syair di masjid, namun jelaslah bahwa yg dilarang adalah syair syair yg membawa pada Ghaflah, pada keduniawian, namun syair syair yg memuji Allah dan Rasul Nya maka hal itu diperbolehkan oleh Rasul saw bahkan dipuji dan didoakan oleh beliau saw sebagaimana riwayat diatas, dan masih banyak riwayat lain sebagaimana dijelaskan bahwa Rasul saw mendirikan mimbar khusus untuk hassan bin tsabit di masjid agar ia berdiri untuk melantunkan syair syairnya (Mustadrak ala shahihain hadits no.6058, sunan Attirmidzi hadits no.2846) oleh Aisyah ra bahwa ketika ada beberapa sahabat yg mengecam Hassan bin Tsabit ra maka Aisyah ra berkata : “Jangan kalian caci hassan, sungguh ia itu selalu membanggakan Rasulullah saw”(Musnad Abu Ya’la Juz 8 hal 337).

    Pendapat Para Imam dan Muhaddits atas perayaan Maulid

    1. Berkata Imam Al Hafidh Ibn Hajar Al Asqalaniy rahimahullah :
    Telah jelas dan kuat riwayat yg sampai padaku dari shahihain bahwa Nabi saw datang ke Madinah dan bertemu dengan Yahudi yg berpuasa hari asyura (10 Muharram), maka Rasul saw bertanya maka mereka berkata : “hari ini hari ditenggelamkannya Fir’aun dan Allah menyelamatkan Musa, maka kami berpuasa sebagai tanda syukur pada Allah swt, maka bersabda Rasul saw : “kita lebih berhak atas Musa as dari kalian”, maka diambillah darinya perbuatan bersyukur atas anugerah yg diberikan pada suatu hari tertentu setiap tahunnya, dan syukur kepada Allah bisa didapatkan dg pelbagai cara, seperti sujud syukur, puasa, shadaqah, membaca Alqur’an, maka nikmat apalagi yg melebihi kebangkitan Nabi ini?, telah berfirman Allah swt “SUNGGUH ALLAH TELAH MEMBERIKAN ANUGERAH PADA ORANG ORANG MUKMININ KETIKA DIBANGKITKANNYA RASUL DARI MEREKA” (QS Al Imran 164)

    2. Pendapat Imam Al Hafidh Jalaluddin Assuyuthi rahimahullah :
    Telah jelas padaku bahwa telah muncul riwayat Baihaqi bahwa Rasul saw ber akikah untuk dirinya setelah beliau saw menjadi Nabi (Ahaditsulmukhtarah hadis no.1832 dg sanad shahih dan Sunan Imam Baihaqi Alkubra Juz 9 hal.300), dan telah diriwayatkan bahwa telah ber Akikah untuknya kakeknya Abdulmuttalib saat usia beliau saw 7 tahun, dan akikah tak mungkin diperbuat dua kali, maka jelaslah bahwa akikah beliau saw yg kedua atas dirinya adalah sebagai tanda syukur beliau saw kepada Allah swt yg telah membangkitkan beliau saw sebagai Rahmatan lil’aalamiin dan membawa Syariah utk ummatnya, maka sebaiknya bagi kita juga untuk menunjukkan tasyakkuran dengan Maulid beliau saw dengan mengumpulkan teman teman dan saudara saudara, menjamu dg makanan makanan dan yg serupa itu untuk mendekatkan diri kepada Allah dan kebahagiaan. bahkan Imam Assuyuthiy mengarang sebuah buku khusus mengenai perayaan maulid dengan nama : “Husnulmaqshad fii ‘amalilmaulid”.

    3. Pendapat Imam Al hafidh Abu Syaamah rahimahullah (Guru imam Nawawi) :
    Merupakan Bid’ah hasanah yg mulia dizaman kita ini adalah perbuatan yg diperbuat setiap tahunnya di hari kelahiran Rasul saw dengan banyak bersedekah, dan kegembiraan, menjamu para fuqara, seraya menjadikan hal itu memuliakan Rasul saw dan membangkitkan rasa cinta pada beliau saw, dan bersyukur kepada Allah dg kelahiran Nabi saw.

    4. Pendapat Imamul Qurra’ Alhafidh Syamsuddin Aljazriy rahimahullah dalam kitabnya ‘Urif bitta’rif Maulidissyariif :
    Telah diriwayatkan Abu Lahab diperlihatkan dalam mimpi dan ditanya apa keadaanmu?, ia menjawab : “di neraka, tapi aku mendapat keringanan setiap malam senin, itu semua sebab aku membebaskan budakku Tsuwaibah demi kegembiraanku atas kelahiran Nabi (saw) dan karena Tsuwaibah menyusuinya (saw)” (shahih Bukhari). maka apabila Abu Lahab Kafir yg Alqur’an turun mengatakannya di neraka mendapat keringanan sebab ia gembira dengan kelahiran Nabi saw, maka bagaimana dg muslim ummat Muhammad saw yg gembira atas kelahiran Nabi saw?, maka demi usiaku, sungguh balasan dari Tuhan Yang Maha Pemurah sungguh sungguh ia akan dimasukkan ke sorga kenikmatan Nya dengan sebab anugerah Nya.

    5. Pendapat Imam Al Hafidh Syamsuddin bin Nashiruddin Addimasyqiy dalam kitabnya Mauridusshaadiy fii maulidil Haadiy :
    Serupa dg ucapan Imamul Qurra’ Alhafidh Syamsuddin Aljuzri, yaitu menukil hadits Abu Lahab

    6. Pendapat Imam Al Hafidh Assakhawiy dalam kitab Sirah Al Halabiyah
    berkata ”tidak dilaksanakan maulid oleh salaf hingga abad ke tiga, tapi dilaksanakan setelahnya, dan tetap melaksanakannya umat islam di seluruh pelosok dunia dan bersedekah pd malamnya dg berbagai macam sedekah dan memperhatikan pembacaan maulid, dan berlimpah terhadap mereka keberkahan yg sangat besar”.

    7. Imam Al hafidh Ibn Abidin rahimahullah
    dalam syarahnya maulid ibn hajar berkata : ”ketahuilah salah satu bid’ah hasanah adalah pelaksanaan maulid di bulan kelahiran nabi saw”

    8. Imam Al Hafidh Ibnul Jauzi rahimahullah
    dengan karangan maulidnya yg terkenal ”al aruus” juga beliau berkata tentang pembacaan maulid, ”Sesungguhnya membawa keselamatan tahun itu, dan berita gembira dg tercapai semua maksud dan keinginan bagi siapa yg membacanya serta merayakannya”.

    9. Imam Al Hafidh Al Qasthalaniy rahimahullah
    dalam kitabnya Al Mawahibulladunniyyah juz 1 hal 148 cetakan al maktab al islami berkata: ”Maka Allah akan menurukan rahmat Nya kpd orang yg menjadikan hari kelahiran Nabi saw sebagai hari besar”.

    10. Imam Al hafidh Al Muhaddis Abulkhattab Umar bin Ali bin Muhammad yg terkenal dg Ibn Dihyah alkalbi
    dg karangan maulidnya yg bernama ”Attanwir fi maulid basyir an nadzir”

    11. Imam Al Hafidh Al Muhaddits Syamsuddin Muhammad bin Abdullah Aljuzri
    dg maulidnya ”urfu at ta’rif bi maulid assyarif”

    12. Imam al Hafidh Ibn Katsir
    yg karangan kitab maulidnya dikenal dg nama : ”maulid ibn katsir”

    13. Imam Al Hafidh Al ’Iraqy
    dg maulidnya ”maurid al hana fi maulid assana”

    14. Imam Al Hafidh Nasruddin Addimasyqiy
    telah mengarang beberapa maulid : Jaami’ al astar fi maulid nabi al mukhtar 3 jilid, Al lafad arra’iq fi maulid khair al khalaiq, Maurud asshadi fi maulid al hadi.

    15. Imam assyakhawiy
    dg maulidnya al fajr al ulwi fi maulid an nabawi

    16. Al allamah al faqih Ali zainal Abidin As syamhudi
    dg maulidnya al mawarid al haniah fi maulid khairil bariyyah

    17. Al Imam Hafidz Wajihuddin Abdurrahman bin Ali bin Muhammad As syaibaniy yg terkenal dg ibn diba’
    dg maulidnya addiba’i

    18. Imam ibn hajar al haitsami
    dg maulidnya itmam anni’mah alal alam bi maulid syayidi waladu adam

    19. Imam Ibrahim Baajuri
    mengarang hasiah atas maulid ibn hajar dg nama tuhfa al basyar ala maulid ibn hajar

    20. Al Allamah Ali Al Qari’
    dg maulidnya maurud arrowi fi maulid nabawi

    21. Al Allamah al Muhaddits Ja’far bin Hasan Al barzanji
    dg maulidnya yg terkenal maulid barzanji

    23. Al Imam Al Muhaddis Muhammad bin Jakfar al Kattani
    dg maulid Al yaman wal is’ad bi maulid khair al ibad

    24. Al Allamah Syeikh Yusuf bin ismail An Nabhaniy
    dg maulid jawahir an nadmu al badi’ fi maulid as syafi’

    25. Imam Ibrahim Assyaibaniy
    dg maulid al maulid mustofa adnaani

    26. Imam Abdulghaniy Annanablisiy
    dg maulid Al Alam Al Ahmadi fi maulid muhammadi”

    27. Syihabuddin Al Halwani
    dg maulid fath al latif fi syarah maulid assyarif

    28. Imam Ahmad bin Muhammad Addimyati
    dg maulid Al Kaukab al azhar alal ‘iqdu al jauhar fi maulid nadi al azhar

    29. Asyeikh Ali Attanthowiy
    dg maulid nur as shofa’ fi maulid al mustofa

    30. As syeikh Muhammad Al maghribi
    dg maulid at tajaliat al khifiah fi maulid khoir al bariah.

    Tiada satupun para Muhadditsin dan para Imam yg menentang dan melarang hal ini, mengenai beberapa pernyataan pada Imam dan Muhadditsin yg menentang maulid sebagaimana disampaikan oleh kalangan anti maulid, maka mereka ternyata hanya menggunting dan memotong ucapan para Imam itu, dengan kelicikan yg jelas jelas meniru kelicikan para misionaris dalam menghancurkan Islam.

Viewing 4 posts - 1 through 4 (of 4 total)
  • The forum ‘Forum Masalah Umum’ is closed to new topics and replies.