Home Forums Forum Masalah Tauhid Imam Asy\’ari

Viewing 4 posts - 1 through 4 (of 4 total)
  • Author
    Posts
  • #72507009
    moch. furqon
    Participant

    Assalamu’Alaikum Wr. Wb.
    Semoga Habib dan Keluarga senantiasa dalam lindungan Allah SWT, Amiiin.
    Habib, ane punya beberapa pertanyaan dan saran :
    1. Ada seseorang yang berceramah yang menjelaskan bahwa Imam Asy’ari telah melakukan kesesatan dengan meringkas Asmaul Husna yang berjumlah 99 menjadi hanya 20 saja, atau yang lebih kita kenal dengan sifat dua puluh, lalu penceramah tersebut bercerita bahwa Imam Asy’ari telah bertaubat di akhir hayatnya dan tidak mengamalkan lagi konsep aqidah yang telah dikarangnya. Yang ingin saya tanyakan apakah perkataan orang tersebut benar atau tidak?
    2. Saat ini saya bekerja di sebuah perusahaan dimana Bos saya adalah seorang Non Muslim, dia sering melakukan negosiasi ke perusahaan-perusahaan untuk menawarkan produknya. Pada suatu ketika dia meminta saya dan teman-teman yang lain untuk mendoakan agar proses negosiasinya berjalan dengan lancar dan mendapatkan kesukesan. Yang ingin saya tanyakan : bolehkah saya mendoakannya?
    3. Untuk menghindari lembaran hadits yang dibagikan terbuang atau diletakkan tidak pada tempatnya, bagaimana kalau habib buat buku hadis saja yang nantinya digunakan sebagai pegangan, katakanlah seperti persiapan hadits untuk satu tahun ke depan.
    4. Kalau bisa pembahasan hadisnya dibuat lebih teratur, mungkin seperti urutan pembahsan dalam kitab Al-Adzkar
    5. Dan terakhir, kalo bisa tolong di upload pembacaan maulid Ad-Diyaullami, qasidah Allahu Robbi dan Ya Allah Biha.
    Atas perhatian dan jawabannya, Ane ucapin terima kasih.

    #72507021
    Munzir Almusawa
    Participant

    Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    Cahaya Nuzululqur\’an semoga menaungi hari hari anda,

    1. mengenai penceramah itu barangkali salah baca buku, karena Imam Asy\’ariy tidak meringkas asmaul husna dari 99 menjadi 20, namun beliau memulai pelajaran dasar Tauhid dengan 20 sifat Allah, bukan diambil dari Asmaulhusna, tapi dari sifat sifat Allah swt yg dapat lebih mendekatkan kita dari memahami Allah, misalnya Wujud, Qidam, Baqa, dll itu semua bukan meringkas asmaulhusna, hanya penceramah itu saja yg salah baca buku atau memang dangkal pemahamannya.
    tobat sebelum wafat dari hal itu?, lucu sekali, karena Bimbingan Imam Asy\’ariy itu diakui sebagai bimbingan termurni dan dipakai oleh ratusan Imam dan Muhadditsin, hanya sempalan abad ke 20 saja yg mengingkarinya karena kebodohan mereka.

    2. mengenai mendoakan orang non muslim boleh boleh saja bila dg maksud agar ia tertarik pada islam.

    3. mengenai kertas hadits itu saya mempunyai niat agar hadirin sedikit demi sedikit belajar memuliakan kalimat Allah dan Rasul Nya, walaupun belum berhasil 100%, namun paling tidak, ratusan orang sudah mulai mengerti menjaga hal itu, walaupun masih belum keseluruhannya.

    4. Mengenai buku rujukan hadits memang kita menggunakan rujukan hadits, pertama adalah Mukhtarulhadits, yaitu hadits hadits pilihan yg dikumpulkan oleh guru saya, lalu kita meneruskan ke Arba\’in Nawawiy, dan semuanya sudah selesai dan kini kita merujuk kepada Shahih Bukhari, maksud saya adalah hadits disesuaikan dengan keadaan dan situasi yg perlu dibahas, tidak bisa lagi menurut suatu rujukan dari satu kitab, mengingat hadirin sudah semakin banyak, dan posisi majelis kita bukan lagi majelis taklim pd umumnya, tapi Majelis Besar yg nberkumpul padanya shalih dan Fasiq, ulama, ustaz, karyawan, mahasiswa, pendosa, pezina, dan masih banyak lagi, maka saya harus menyesuaikan dengan keadaan dengan memilih milih hadits yg perlu dibahasa secara tidak berurutan tentunya.

    5. Insya Allah akan kami tampilkan.

    terimakasih atas saran sarannya wahai saudaraku,

    wallahu a\’lam

    #72507060
    dailami firdaus
    Participant

    Assalamu\’alaikum Wr. Wb.

    Saudara Furqan dan guru saya Habib Munzir yang saya muliakan. izinkan saya memberi komentar saudara Furqan mengenai pertanyaan yang pertama.

    Bukan kata-kata yang tidak berdasar dan bernada kebencian itu saja yang pernah saya tahu wahai saudaraku. bahkan saya mendengar dari teman saya ketika dia sedang membeli buku disalah satu toko dimana dibawahnya sedang ada ta\’lim. di ta\’lim tersebut terdengar sampai ke dalam toko tersebut. dan yang ia dengar ialah suara penceramah yang mengatakan bahwa penyusun Tahlil matinya su\’ul khatimah dan mengatakan pula bahwa Ratib itu tidak memberi manfaat sedikitpun.

    Ada pepatah mengatakan [b]\" Seseorang ketika ia mencintai orang lain keburukannya tidak mau didengar. pun sebaliknya ketika ia membenci seseorang kebaikannya tidak mau diakui.\"[/b] bahkan tampaknya bagi mereka yang membenci kita tidak hanya cukup sekedar membenci. namun sudah berani mengatakan yang tidak berdasar.

    Pernyataan saya ini bukan untuk menyulut api perang kepada mereka. tapi sebaliknya mari kita sebagai Ahlussunnah berusaha kembali untuk saling merangkul mereka dengan do\’a agar mereka diberi hidayah Allah SWT. dan bersabar atas kebodohan mereka.

    Saya jadi ingat dengan Almaghfurlah Syekh Almaliki Mekah. dalam kehidupannya beliau adalah orang yang selalu menerima dan menghargai serta bersabar dengan pendapat orang lain yang tidak sealiran, sepaham atau tidak sethariqah dengannya. kata ulama-ulama yang pernah berguru dengannya, dalam menjawab pertanyaan pertanyaan mereka yang tidak sepaham. beliau selalu menjawab dengan hikmah dan kenyataan serta dalil-dalil yang bermutu. bukan dengan jawaban yang bernada kebencian dan pertikaian yang tidak perlu.

    Dalam sejarahnya beliau pernah dengan lapang dada, ikhlas menerima kedudukannya digeser dari Halaqoh Ta\’lim di Masjidil Haram dan Universitas Ummul Qura\’. karena ia paham dan tahu persis bahwa [b]salah satu kelemahan Islam yang terbesar terdapat pada pertikaian para Ulama\’nya. dan inilah yang diinginkan oleh musuh islam.[/b]

    Oh ya ngomong-ngomong Almaghfurlah Syekh Maliki. kalau tidak salah beliau meninggal pada Bulan Ramadhan kan Bib? semoga Allah menerima segala amal ibadahnya dan menjadi salah satu kebanggaan Rasulullah di hari kiamat kelak.
    Aaamiin.

    #72507083
    Munzir Almusawa
    Participant

    Doktor Assayyid Al Allamah Muhammad bin bin Alwi Al malikiy adalah salah satu guru saya, saya mengambil ijazah sanad pula dari beliau, dan ayah beliau adalah guru ayah saya.

    beliau ini adalah Guru besar di Makkah Almukarramah terakhir yg memerangi dan menentang wahabiy.

    semoga Allah memuliakan kita untuk berjumpa dengannya kelak bersama para pecinta Rasul saw dari Muhajirin dan Anshar dan kesemua orang orang mulia dari syuhada, aulia, Atqiya, yg kesemuanya tentunya mencintai Nabi Muhammad saw.

Viewing 4 posts - 1 through 4 (of 4 total)
  • The forum ‘Forum Masalah Tauhid’ is closed to new topics and replies.