Home › Forums › Forum Masalah Fiqih › ingin berubah
- This topic has 1 reply, 2 voices, and was last updated 16 years, 5 months ago by Fauzan.
-
AuthorPosts
-
July 1, 2008 at 9:07 am #111420070Septiyan AdharParticipant
assalamualaikum ya habib…..
bib kenapa doa saya agar allah mau membantu saya untuk menghilangkan kebiasaan saya tidak pernah dikabulkan ???? apakah saya tidak boleh untuk menjadi lebih baik dari sekarang. saya sudah berusaha untuk merubah dan menghilangkan kebiasaan buruk saya, dengan meminta bantuan agar allah mau membantu saya, tapi kenapa bantuan itu tidak pernah datang, selalu saya yang berusaha sendiri. sedangkan saya merasa kalau saya berusaha sendiri tanpa bantuan allah, saya tidak bisa.
terkadang saya lelah untuk mencoba dan berusaha, sering saya merasa malu kepada allah, karena ketika shalat saya selalu berdoa yang sama dan saya berpikir allah mungkin bosan mendengar doa saya karena saya tidak pernah bisa berubah..
saya ingin sekali allah berbicara kepada saya, walaupun saya tahu itu tidak mungkin,,,,,Ya habib, saya bingung saya malu saya ingin banget berubah, tapi kenapa saya tidak bisa berubah.
o` iya habib, alhamdulillah banget semalam saya bermimpi bertemu habib dan berjalan beriringan di sebelah habib.
mohon bimbingan dari habib. Terima kasih
Wassalamualaikum…July 1, 2008 at 12:07 pm #111420080FauzanParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh
Saudaraku yang kumuliakan, berikut kutipan jawaban Habibana yang sudah ada di forum :
[quote]Keutamaan doa dan tujuan doa
Sabda Rasulullah saw : \"Doa adalah intisari Ibadah\". (HR Tirmidziy dh sanad Shahih)
dari hadits ini kita menguraikan uraian yg sangat luas, bahwa doa adalah bukti keinginan hamba untuk dekat kepada Allah, kepercayaan Hamba kepada Pencipta Nya, bukti kebutuhan hamba kepada Allah, dan merupakan bentuk kerendahan diri Hamba kepada Nya, seperti dicontohkan bahwa orang yg mempunyai harga diri, maka ia tak akan mau mengemis kepada orang lain, karena itu akan membuatnya hina dimata orang tersebut, namun hakekat penghambaan kita kepada Allah adalah merasa hina dihadapan Allah, mengemis kepada Allah, dan hal ini justru merupakan pintu keridhoan ilahi, karen selayaknya bagi hamba Allah untuk tak mengemis kecuali hanya kepada Allah semata.
dalam berdoa pun dijanjikan untuk dikabulkan oleh Allah, sebagaimana penjelasan para mufassirin bahwa setiap doa itu pasti dikabulkan oleh Allah, asalkan doanya dengan kesungguhan, telah terjadi di zaman Musa as, bahwa seorang hamba terus berdoa dan tak pernah dikabulkan, maka ia mengadu pada Nabiyallah Musa as, maka Musa as mengadu kepada Allah swt, maka Allah swt mengabarkan kepada Musa : \"Wahai Musa, ia berdoa kepadaku namun hatinya bersama kambing kambingnya\".
ini menunjukkan bahwa saat berdoa, tak sepantasnya kita memikirkan harta atau lainnya, sehingga kita meminta, atau menyebut, memanggil nama Allah namun alam pemikiran kita sibuk memikirkan yg lainnya.
lepas dari itu semua, beruntunglah orang yg berdoa lalu dikabulkan, dan 100X beruntung bagi orang yg berdoa namun belum dikabulkan, mengapa?karena doanya itu menjadi tabungan baginya kelak di alam kubur, atau untuk keturunannya, atau kelak dihari kiamat.
sebagaimana didalam surat Al Kahfi diceritakan ketika Nabiyallah Musa as bertemu dg Khidir as, dan Khidir menegakkan tembok yg telah runtuh, maka Musa as berkata, bila engkau mau bisa saja kita menyuruh pegawai untuk menegakkannya, mengapa harus kita yg lakukan?, maka Khidir as menjawab.., : \"bahwa tembok yg runtuh ini milik dua anak yatim, dan dibawah tembok ini terpendam harta yg dipendam oleh ayah dari kedua anak yatim, dan orang tuanya adalah orang yg shalih, dan Tuhan Mu menginginkan harta itu disampaikan pada anak anak mereka setelah mereka dewasa..\".(QS Alkahfi-82).
dalam tafsir dikatakan bahwa \"orang tua\" yg dimaksud dalam ayat diatas adalah ayah mereka yg ketujuh, (ayah dari ayah dari ayah….hingga yg ketujuh). yg memendam harta itu dan berdoa agar Allah menyampaikannya pada anaknya, maka Allah tak menyampaikan pada anaknya, tidak pula pada anak dari anaknya, namun Allah menyampaikan (mengabulkan doanya itu) pada cucu yg ketujuh, sebab anaknya bukan fakir miskin, tidak pula cucunya, Allah terus menjaga doa orang ini hingga muncullah cucu yg ketujuh adalah dua anak yatim yg miskin… barulah Allah kabulkan doa si pemendam harta itu, mengapa?
Maha Suci Allah Yang Maha Mengetahui kapan tepatnya doa anda dikabulkan..Firman Allah : \"Barangkali kalian mencintai sesuatu tapi itu buruk bagi kalian, dan barangkali kalian membenci sesuatu namun itu baik untuk kalian, dan Allah Maha Mengetahui dan kalian tak mengetahui\".
ini merupakan isyarat Maha Lembutnya Allah, sebagaimana seorang ibu mengayomi bayinya.
dan bila pun doa anda tidak dikabulkan dimasa hidup, maka mungkin dikabulkan untuk anak anak atau cucu anda, misalnya anda berdoa agar diberi keluasan rizki, mungkin Allah mengabulkannya atau mungkin menunda hingga saat yg tepat, dan atau kemiskinan akan menimpa putra anda, maka Allah mengabulkan doa anda untuk putra anda, atau kelak di hari kiamat.kelak dihari kiamat ada orang orang yg sudah kehabisan amal pahalanya saat ditimbangan amal, karena mereka harus bertanggung jawab atas setiap nafasnya dimasa hidup, atas setiap huruf yg diucapkannya dan segala2nya, namun saat ia kehabisan amal pahala, tiba tiba datanglah tumpukan amal pahala yg tak dikenalnya, ia bertanya : \"darimana amal ini datang wahai Tuhanku?\", maka Allah menjawab : \"inilah hutang hutangku padamu wahai hamba Ku, yaitu doa doamu yg belum Kukabulkan\".
ah.. beruntunglah orang yg berdoa, karena bila tak dikabulkan maka itu adalah hutang hutang Allah kepada kita kelak…
syaratnya, berdoalah dengan sepenuh hati.[/quote]
berikut linknya:
http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=9&id=29&lang=id#29Wassalam,
AdminIII -
AuthorPosts
- The forum ‘Forum Masalah Fiqih’ is closed to new topics and replies.