Home › Forums › Forum Masalah Fiqih › keadaan seseorang sebelum meninggal
- This topic has 1 reply, 2 voices, and was last updated 16 years, 4 months ago by Munzir Almusawa.
-
AuthorPosts
-
August 5, 2008 at 7:08 pm #117701647Muhammad SyafiiParticipant
Assalamu\’alaikum wr wb.
Habib apa kabar, ane dah lama ga bisa cium tangan habibana lagi
Semoga habibana dan keluarga selalu dalam keadaan sehat wal afiatbib ane ada pertanyaan dari emak ane mohon penjelasannya :
1. Apabila seseorang yang akan menemui ajalnya apakah benar kalo seseorang yang menderita menyakit atau dikasih sakit oleh Allah SWT sebelum dia wafat lebih baik dari orang yang langsung meinggal atau sebaliknya?
2. Apakah orang yang meninggal dalam keadaan terkena musibah seperti gempa, banjir atau kecelakaan itu apakah mereka itu meninggal dalam keadaan baik atau tidak baik? terus mengapa mereka Allah tentukan mereka meninggal dalam keadaan seperti itu?
3. Mungkin kita semua ingin meninggal pada saat dalam keadaan yang baik lalu bagaimana cara kita untuk memperoleh meninggal dalam keadaan yang baik dan dengan cara yang tidak menyedihkan keluarga yang ditinggalkan seperti tidak meninggal dalam keadaan yang mengerikan seperti kecelakaan atau musibah lainnya. Apa yang mesti kita persiapkan dan kita yakinkan kepada keluarga yang ditinggalkan agar tidak terlalu bersedih manakala salah seorang keluarganya dipanggil oleh Allah SWT?
4. Bib ane pernah punya pikiran tuk ga pengen ngeliat orang2 yang ane cintai meninggal lebih dulu sebelum ane, apakah ane salah coz ane mungkin ga kuasa melihat itu semua. Adakah hal2 yang perlu ane lakuin agar ane tabah dan tawakal manakala nanti ada keluarga ane yang meninggal?
5. Setiap malam selasa dan malam jum\’at manakala habibana menyeru untuk membacakan suratul fatihah untuk keluarga dan teman2 kita yang telah meninggal ane selalu sedih coz banyak temen ane yang udah meninggal dan semuanya ane sangat sayangi oleh karena itu ane lebih dahulukan menyebut nama2 mereka baru setelah itu nama2 keluarga ane yang telah meninggal tuk ane dan segenap hadirin beserta habibana membacakan al fatihah buat mereka?
Doakan ane dan keluarga ane ya bib biar panjang umur dalam taat beribadah kepada Allah dan apabila dipanggil oleh Allah semoga kami semua dalam keadaan baik dan mendapat khusnul hotimah amiin….
terima kasih sebelumnya. semoga habibana panjang umur sehat wal afiat sehingga majelis rasulullah saw terus semakin makmur dan jakarta menjadi serambi madinah seperti yang habib cita2kan…. amiin
August 6, 2008 at 3:08 am #117701661Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Cahaya Rahmat Nya swt semoga selalu menerangi hari hari anda dengan kebahagiaan,
Saudaraku yg kumuliakan,
1. sakit adalah penghapusan dosa, maka beruntunglah orang yg sebelum wafatnya telah ditimpa penyakit, maka Allah swt ingin menyucikan dosa dosanya, namun hal ini tak bisa menjamin bahwa ia lebih mulia dari yg wafat tanpa sakit, karena bisa saja Allah swt sudah mengampuni orang tsb tanpa musibah sakit lagi, keadaan mereka berbeda beda, ada yg banyak dosa maka Allah timpakan sakit padanya, lalu dikuburpun disiksa, lalu di neraka pun disiksa, maka baru ia bisa mencapai sorga, ada yg cuma sakit diakhir hidup dan siksa kubur, ada yg cuma sakit di dunia saja,ada yg tidak sakit sama sekali sudah diampuni Allah, entah karena cintanya pada Rasul saw atau shalihin,
ada yg tidak sakit di dunia, namun ia kena siksa kubur dan siksa neraka, baru masuk sorga,
ada yg tak kena sakit, tak pula siksa kubur, namun kelak di neraka,maka mereka bertingkat tingkat dan tak bisa kita bedakan mnana yg l;ebih mulia antara yg sakit dan yg tidak sakit disaat ajal.
2. mereka yg meninggal tenggelam, banjir, longsor, penyakit di perut, ,mereka wafat mendapat pahala syahid, mereka tak dihisab oleh Allah swt, maka hal itu adalah anugerah besar dari Allah, jika mereka yg wafat dalam keadaan itu dihidupkan lagi, lalu di[pilihkan pada mereka apakah mau terus hidup atau kembali wafat, maka mereka akane memilih wafat dalam keadaan itu, mereka tak memikirkan jasadnya yg hancxur terkena ,musibah, mereka sudah sangat gembira dg sorga yg kekal dan abadsi sebagai syuhada.
3. anda dapat berdoa, sebagaimana Umar ra berdoa pada Allah : wahai Allah, wafatkan aku sebagai syahid, namun di kampung nabi Mu Muhammad saw (Shahih Bukhari)
maka boleh saja berdoa minta dalam keadaan apa ia wafat, misalnya minta diwafatlkan dalam keadaan sujud, atau dalam keadaan haji, atau dalam keadaan berdoa, atau dalam keadaan sehat wal afiah, mintalah pada Allah
kematian hanyalah seakan perpindahan ke kamar lain, hanya pindah ruangan dan ada pintu pemisahnya, dan kita akan dipanggil dalam waktu derkat tuk melewati pintu itu agar pindah ke kamar sebelah berkumpul dg mereka,
mereka yg wafat masih mendengar kita yg hidup, dan pasti kita akan menyusul mereka,
4. saudaraku, jika anda merubah pemahaman, bahwa mereka yg wafat itu dalam kenikmatan dan pengampunan Allah swt, maka perasaan itu akan sirna, mereka sudah tidak terkena musibah lagi, tidak terkena penyaklit, tidak terkena fitnah, takl ada lagi sedih, mereka gembira kekal dan abadi
5. doakan mereka, sungguh mereka gembira dengan hadiah hadiah berupa doa,
semoga Allah swt mengumpulkan kita kelak dalam sorga firdaus, tanpa siksa neraka, tanpa siksa kubur, tanpa kesulitan ajal; tanpa penyakit dan musibah, amiin.,
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a\’lam
-
AuthorPosts
- The forum ‘Forum Masalah Fiqih’ is closed to new topics and replies.