Home › Forums › Iseng dalam keluhuran › Keagungan Nabi saw. dalam Al Qur-an
- This topic has 0 replies, 1 voice, and was last updated 18 years, 6 months ago by Didik Santoso.
-
AuthorPosts
-
March 24, 2006 at 12:03 am #71967483Didik SantosoParticipant
Keterangan dan isyarat Al Qur-an terhadap keagungan Nabi saw.
“Tak ada satu ayat pun dalam Qur’an Suci melainkan pasti ia berisi penghormatan (ta\’zim) dan penghargaan yang tinggi (tawqir) atas Nabi sallAllahu \’alayhi wasallam. Sebagai contoh, ketika kita membaca, “Wa man ahsanu qawlan mimman da’aa ila-Allahi wa ‘amila saalihan wa qaala innanii mina l-muslimiin” “Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh dan berkata:\"Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri\" (QS 41:33). Ayat ini mengacu pada Nabi (s), karena ialah (yang memiliki) pembicaraan terbaik dan petunjuk terbaik, dan ia pulalah Muslim pertama yang diciptakan (Allah) menurut sekelompok Ahl ul-Haqaiq (Shiddiqin). Sebagai tambahan, Allah Ta’ala berfirman pula: “Inna akramakum ‘inda-Laahi atqaakum” “Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu” (QS. 49:13) dan telah dimafhumi pula bahwa Nabi (s) –lah Yang Paling Bertaqwa sebagaimana beliau (s) sendiri telah menjelaskan secara eksplisit dalam hadits beliau (s). Jadi, dari ini semua kita bisa pahami bahwa beliau-lah ciptaan terbaik di Hadirat Allah SWT. Ketika dalam hadits qudsi dinyatakan: “Wahai Anak-anak Adam, ketahuilah seandainya seluruh manusia di antara kalian dan seluruh jinn, dan seluruh malaikat berkumpul menjadi satu dengan qalbu dari manusia terbaik di antara kalian…”, qalbu itu adalah qalbu Nabi Muhammad (s).”
“Artinya, sesuai dengan hal tersebut, maka setiap jama’ah atau majelis yang berkumpul untuk melantunkan salawat dan salam atas Nabi (s) adalah pula suatu majelis Qur’aniy, karena mereka mendedikasikan majelisnya bagi dia yang dipuji dalam ayat demi ayat dalam Quran Suci.”
“Maqam Ihsan adalah maqam kedekatan kepada Nabi (s) menurut huruf dalam ayat Qur’an. Karena Allah Ta’ala telah berfirman: “Inna rahmat Allahi qaribun min al-muhsinin”- \"Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.\" (QS. 7:56) tanpa meletakkan qaribun dalam bentuk femininnya (qariibatun) sekalipun rahmah adalah bentuk feminin (mu’annats), karena dalam hakikatnya rahmah yang disebut itu adalah Nabi (s), sebagaimana secara eksplisit disebut dalam ayat: “wa ma arsalnaka illa rahmatan lill`alamin”- \"Dan tidaklah Kami mengutusmu (Muhammad) melainkan sebagai rahmah bagi seluruh alam.\" (QS. 21:107) -
AuthorPosts
- The forum ‘Iseng dalam keluhuran’ is closed to new topics and replies.