Home › Forums › Forum Masalah Tauhid › kekhususan untuk ahli bait
- This topic has 5 replies, 4 voices, and was last updated 16 years, 7 months ago by Munzir Almusawa.
-
AuthorPosts
-
April 13, 2008 at 8:04 pm #99001515subahanParticipant
Assalamu\’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
wahai Guru kami,
Hatiku sedang diliputi kegundahan. maka izinkanlah aku untuk bertanya kepadamu. semoga dengan jawabanmu hatiku tak lagi sedih dan gundah. Amiin yaa Rabbal \’alamiin7 bulan yang lalu aku dan teman – teman berkunjung ke salah satu pondok pesantren tertua di Cirebon, tepatnya di daerah lemah abang. disana rencananya kami ingin bersilaturrahim&tak lupa kami pun meminta di doakan agar diberi ketenangan dlm urusan dunia dan kebahagiaan Akhirat.
sebelum pulang kami sempat berbincang sedikit. di tengah perbincangan beliau ( Tuan rumah ) menyampaikan surat Al – Ahzab ayat 33. beliau memaparkan \" semua keturunan Nabi ( Ahlul bait/habaib) akan masuk syurga karena Allah mensucikan mereka, bagaimanapun keadaan mereka. Aku kaget dan berkata \" kang ( panggilan kebiasaan untuk guru di pesantren ) di daerah Bogor saya pernah menjumpai habib ( usia remaja )yang prilakunya jauh dari sikap saleh bahkan ia berbuat dosa. apa dia juga akan masuk syurga dengan begitu saja dengan alasan Allah mensucikan mereka ?\" Lalu Beliau menjawab \" Oh..iya. Pasti karena Allah berfirman demikian dalam Al – Qur\’an \" aku tambah kaget \" kalau demikian ini tidak adil Kang..dia berbuat kesalahan akan masuk syurga begitu saja sedang kami akan di hisab terlebih dahulu. apa karena kami bukan Ahli Bait ? \". dengan enteng Beliau melambaikan tangan sebagai isyarat mengusir sambil berkata \" Kamu ngaji dulu sana, nanti kalau sudah, baru bertanya lagi \"
Akhirnya kami berpamitan pulang dengan segunung kekesalan dalam hatiku karena pertanyaan ku tidak di jawab dan justru di suruh mencari jawabannya di luar sana.
13 April. hari ini Aku bertemu orang yang begiku kapasitas keilmuannya tinggi karena ketika berbicara ia selalu menyebutkan referensi dari kitab. Aku menanyakan hal yang sama kepadanya. belakangan baru aku tahu bahwa ia pun masih memiliki garis keturunan sang Nabi. usianya sekitar 25 th. Beliau berkata \" kalau Ente berfikir ini tidak adil, teruskan sajalah. itu hak ente. ane ga mau jawab karena Kiyai yang Ente temui saja berkata demikian, apalagi Ane. Ane ga mau jawab pertanyaan Ente karena takut terjadi kecemburuan\". Saya bilang \"bukankah kita harus menanyakan sesuatu kepada Ahlinya, saya hanya butuh jawaban atas pertanyaan saya, itu saja. kalau memang jawaban Anda tidak mampu Saya cerna dengan Logika maka saya akan menggunakan hati sebagai dermaga terakhir\" Beliau berkata \" Saya tidak akan menjawab. silahkan Ente tetap pada pendirian Ente karena itu hak Ente. ( sambil Beliau memuji, bagi saya itu bukan pujian tetapi singgungan yang terasa perih sekali di hati ) Ente kan Orang yang paling taqwa, Ente orang yang paling baik.
Guruku..jelaskanlah pertanyaan ku dan jelaskan juga mengapa mereka bersikap demikian kepada ku?
Aku bertanya bukan karena Engkau pun memiliki darah sang Nabi tetapi karena Engkau Guruku yang selalu ku jumpai setiap malam selasa di majelis Rasulullah.
Beribu kata maaf ku haturkan kepadamu. Tugas dakwah yang kau jalani siang dan malam pasti membuatmu lelah. maaf aku justeru menambahnya dengan pertanyaanku..Aku hanya ingin komunikasi dengan leluasa kepadamu, aku pikir media seperti inilah yang dapat mewujudkan keinginanku.
Do\’akan aku agar selalu diberi kemudahan hidup di dunia ini hingga kebahaggiaan akhirat akan aku jelang nanti.
begitupun Aku berdo\’a semoga Engkau selalu di beri kesehatan untuk membelai Kami dengan ajaran sang Nabi. Amiin…Wassalamu\’alaikum warahmatullah wabarakatuh
dariku, Muhammad Zaky Yamani.April 14, 2008 at 12:04 pm #99001521Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Cahaya anugerah Nya semoga selalu menerangi hari hari anda dan keluarga,
Saudaraku yg kumuliakan,
kenapa sampai mempersulit anda kesana kemari, saudaraku ucapan itu benar, karena firman Allah itu jelas dan benar.namun tentunya bukan hanya ahlulbait saja yg pasti masuk sorga, tapi seluruh muslimin. karena Allah swt pula telah berfirman : \"Barangsiapa yg beramal buruk maka ia akan dibalas dengan keburukan itu\" (QS Annisa 123)
ayat itu, AL Imam Bukhari dalam kitabnya yg termasyhur yaitu Shahih Bukhari, menukil bahwa ayat itu turun merupakan kabar gembira bagi ummat ini, dg menukil beberapa hadits shahih bahwa banyak dari dosa muslimin akan ALlah swt hapuskan dan sucikan dalam kehidupan dunia sebelum akhirat (Shahih Bukhari Bab Mardha).
demikian pula dijelaskan oleh Imam Ibn Hajar pada Fathul Baari bisyarah shahih Bukhari Bab Mardha.
maka jelaslah sudah bahwa semua muslimin akan masuk sorga, tentunya termasuk ahlulbait jika mereka wafat dalam islam.
dan tak ada penjelasan bahwa Ahlulbait tak masuk neraka,mereka sama dengan muslimin dalam hal ini, bisa dibersihkan dg musibah di dunia, penyakit dll, bisa di siksa kubur, bisa di siksa hisab, bisa di api neraka, inilah yg terakhir, dan kemudian akan menuju sorga yg abadi.
dan Rasul saw telah bersabda bahwa \"Syafaatku akan kuberikan pada ummatku yg berdosa besar\" (Mustadrak Ala shahihain.Musnad Ahmad, Sunan Abi Dawud, Tirmidziy, Sunan Al Baihaqiy Alkubra, dll).
juga sabda Nabi saw : \"Baramgsiapa yg wafatnya mengucap Laa ilaaha illallah maka ia akan masuk sorga\" (Shahih Bukhari), tentunya yg dimaksud bukan tak menyentuh neraka, bisa saja ia disiksa kubur dan kemudian masuk neraka, namun ia pasti masuk sorga.
maka ucapan itu logis saja, kesimpulannya bahwa ahlulbait dan muslimin tak akan kekal di neraka.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a\’lam
April 23, 2008 at 8:04 am #99001846Abd AllahParticipantAssalmu\’alaikum Warohmatulloh Wabarokatuh
Maha Suci Allah yang telah memberikan kasih sayang-NYA kepada seluruh hamba-hamba-NYA
Salam selalu tercurah bagi Sang Kekasih Tercinta Muhammad yang telah diutus oleh Allah sebagai Nabi Terakhir, dan juga atas keluarganya orang-orang yg suci dan para sahabatnya orang-orang yg mulia, dan seluruh pengikutnya yg mengikuti dengan hati yang terang sampai hari kiamat.Saya sering mendengar hal-hal ttg ahl bayt Nabi saw. Ttg keutamaan2 mereka dan kekhususan2 mereka.
Sebelumnya saya ingin meminta maaf kpd Habib Munzir karena setelah ini saya ingin mempertanyakan buaanyak hal kepada Habib, mengingat Habib sudah saya anggap sebagai guru saya sendiri walaupun jarak kita terpisah jauh. Sekali lagi maafkan saya yg tidak tau diri dan kurang beradab ini.
Pertanyaan :
1. Apakah seorang keturunan Nabi saw jika berbuat dosa maka digandakan , dan jika melakukan kebaikan juga digandakan ?
2. Apakah seorang keturunan Nabi saw akan lebih mudah bertaqwa dibanding yg bukan termasuk keturunan Nabi saw ?
3. Apakah merupakan kewajiban untuk menghormati keturunan Nabi saw ?
4. Apakah keturunan Nabi saw akan lebih mudah jika ingin \"bertemu\" Nabi saw ?
5. Apakah di setiap keturunan Nabi saw terkandung sirr tertentu yg tidak dimiliki oleh orang lain ? Jika ada, bagaimana cara menemukan sirr tsb ?Dan yg terakhir sebelum bertanya saya ingin bercerita terlebih dahulu. Saya mendengar cerita yg baru terjadi sekitar 1 – 2 bulan yg lalu dari orang yg InsyaAllah bisa dipercaya bahwa ada seorang sayyid di suatu daerah tertentu di P.Jawa ini meninggal dengan buruk, 3 hr baru diketemukan jenazahnya, dikerumuni oleh semacam belatung, tidak ada yg mau bersedia memandikan, berang diangkatnya, kuburannya mengeluarkan air, setelah dikubur..kuburannya ambles.
semasa hidupnya dia jarang sholat hari-hari & jumat, dan ketika meninggal, malamnya dia memenangkan judi Rp. 300 rb dan uang tsb msh utuh sewaktu dia meninggal.
(saya tidak melihat dgn mata kepala sendiri akan tetapi yg menyampaikan cerita ini adalah org yg bisa dipercaya dan mendapat berita dr org yg dpt dipercaya pula)pertanyaannya adalah : apakah memungkinkan untuk seorang keturunan Rasul saw mengalami hal tersebut ?
Demikian pertanyaan2 saya, mohon maaf kpd Habib. Mohon kemaklumannya.
Wassalamu\’alaikum
April 24, 2008 at 3:04 am #99001864Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Rahmat dan kelembutan Allah swt semoga selalu menerbitkan kebahagiaan pd hari hari anda,
saudaraku yg kumuliakan,
1. hal itu tak teriwayatkan dalam hadits shahih.2. hal itu relatif, bisa demikian teringat pada Doa Nabi Ibrahim as untuk keturunannya diantaranya : \"Wahai ALlah jadikanlah aku orang yg menegakkan shalat, dan keturunanku , wahai tuhan kami Engkau mengabulkan doa doa\" (QS Ibrahim 40), dan ayat ini turun pada Nabi Muhammad saw dan beliau saw pula membacanya, dan teriwayatkan pula hadits hadits beliau saw mendoakan keturunan beliau saw, maka tidak mustahil Allah menjawab doa Rasul saw dengan mempermudahkan ketaqwaan keturuan beliau saw.
3. betul, sebagaimana firman Allah swt : \"Katakanlah (wahai Muhammad) aku tidak minta pada kalian penghargaan atas risalah ini, kecuali kecintaan kalian pada keluargaku\" (QS Assyuura 23).
4. tentunya ayah akan lebih mudah ditemui oleh anaknya daripada yg lainnya.
5. tentunya darah mereka adalah darah daging Rasul saw. dan seluruh sel tubuh sang Nabi saw adalah sel sel mulia, sehingga keringat beliau saw wangi lebih dari minyak wangi termahal di bumi, walau hal itu tak terjadi pada keturunan beliau saw, karena hal itu adalah kekhususan beliau saw, namun tentunya darah beliau saw lebih mulia dari darah manusia lainnya, karena selalu dialiri aura dzikir,
maka setiap keturuan beliau saw menyimpan rahasia kemuliaan dzikir dari Rasul saw, namun perlu mujahadah dan perjuangan yg serius untuk menumbuhkannya kembali,
tidak mustahil mereka yg bukan keturunan mendapatkan kemuliaan dzikir tsb melalui doa dan perjuangan, karena hal itu bukan dikhususkan utk keturunan beliau saw saja.
saudaraku, ahlulbait dan keturunan Rasul saw tidak makshum, bisa fasiq, bisa dholim, bahkan yg non muslimpun ada.
maka dalam hal ini bisa saja orsng itu memang ahlulbait, namun bisa saja ia bukan ahlulbait, karena pernah terjadi seorang yg sudah tahu betul dirinya adalah keturunan Rasul saw, lalu ia sombong dan banyak menyakiti perasaan orang, lalu tiba tiba ia jumpa dengan seorang tua dikampungnya, orang tua itu marah melihat kesombongan pemuda ini, maka ia berkata : \"wahai anak muda ketahuilah bahwa kau bukan ahlulbait!, nenekmu diperkosa oleh tentara belanda, lalu hamil dan lahirlah ayahmu!\".
namun pun jika terjadi ahlulbait Nabi saw yg anda riwayatkan itu, maka hal itu bukan mustahil.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a\’lam
April 24, 2008 at 6:04 am #99001877salwa mauladawilahParticipantAssalamualikum wr wb
Habibana munzir yang kami hormati,
Berbicara masalah ahlul bait, katanya kalau ada dari turunan ahlul bait yang fasiq dan memang salah jalan karna pengaruh pergaulan zaman sekarang…insyaAllah lebih cepet sadar…dan bakal kembali lagi ke jalan Allah sebelum dia meninggal(tobat sebelum ajal datang),..tetapi kalau ada yang sampai mati dalam keadaan fasig…..katanya bisa diragukan nasab keturunannya (maksudnya bukan ahlulbait tapi ngaku ahlulbait / hilang nasab).Wallahu a\’Alam bishowab.Betulkah Habib?
Karna kalau kita lihat, memang turunan ahlul bait orang biasa yang bisa salah…bisa terpengaruh bisikan syaithan dan lain….hamba manusia biasa, tetapi ahlul bait memiliki keistimewaan..dari Allah, bukan karna dirinya tetapi karna dalam darah ahlul bait ada darah Rasul yang mulya, darah daging Rasul ada pada keturunannya…sedangkan segala apa yang ada pada rasul itu istimewa dan khusus…otomatis…keturunan Beliau punya keistimewaan yang Allah beri (sekali lagi bukan karna kita karna Rasulullah).
Keturunan ahlul bait…kadang punya sikap agak sombong……itu bukan salah ahlul bait …..itu salah pribadi orang masing masing…sekali lagi orang yang bersangkutan itu yang memiliki hati yang kurang bersih atau bahkan awam ( karna dari kecil dia dibilang ..kau ini turunan rasul dan lainnya..tetapi tak di sertai jalan didikan yang betul sehingga timbul sifat yang gak sepantasnya..inilah sifat manusia biasa)
Kalau kita lihat para auliya kita….mereka Ahlulbait….Taat PAda Allaah dan rasulnya…bersih hati dan jiwanya…..tak sedikitpun dalm hati mereka di kotori oleh sifat keji…dan lainnya…bahkan tawadhu\’ (rendah diri).
YAng kita lihat walisongo pun berani mengganti nama mereka untuk bisa diterima dikalangan orang awam dalam syiar isalam (bukan menutupi nasab turunan…cuman ganti nama biar lebih memasyarakat). itu lah mereka yang di pandang mulya di sisi Allah dan rasulnya, mulya pula akhlak mereka pada sesama. Banyak pula dari para habaib yang berbicara masalah keistimewan Alhul bait…kadang dalam hadist gak disebutkan tetapi awallahu Alam mungkin mereka dapat ilham atau kesimpulan dari suartu riwayat atau semacamnya..aku kurang faham.(contohnya masalh dilipatgandakan pahala dan dilipatgandakan masal dosa, dan darah daging keturunan rasul tak terjamah oleh api neraka). Wallahu a\’lam bishoab..Jadi kesimpulannya janganlah kita merasa gak adil atas semuanya ( kita tak minta tapi kita diberi keistimewaan Karna Rasulullah) tetap yang dipandang oleh Allah juga ketakwaan kita .
Ahlul bait mendapatkan keistimewaan itu karana Rasulullah, kalau ada turunannya yang salah jalan…kita adalah manusia biasa, tetapi insyAllah bakal balik kejalan yang diridhoi Allah.Maaf habib kok jadinya malah bicara panjang lebar…sekali lagi bukan maksud hamba menggurui. kalau hamba salah tolong dibetulkan.
wallahua\’lam bishowab.terimakasih banyk
Wassalamualaikum wr wbApril 24, 2008 at 2:04 pm #99001891Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Rahmat dan kelembutan Allah swt semoga selalu menerbitkan kebahagiaan pd hari hari anda,
saudariku yg kumuliakan,
memang betul, dan jika perlu saya tambahkan, cinta pada ahlul bait Nabi saw yg sebaik baiknya adalah cinta yg hakiki, yaitu tak perlu memperlhatkan kecintaan dan pengagungan yg berlebihan padanya, karena hal itu akan merusaknya dan bisa membuatnya congkak, maka sungguh ini cinta yg semu dan justru tidak membuat Rasul saw grmbira,kalau kita lihat bagaimana perlakuan pada ahlulbait Nabi saw di Tarim, Hadramaut, ketika saya disana saya lihat sungguh indah sekali, tetap semua murid memuliakan gurunya, mencium tangan gurunya, dan tak ada ahlulbait yg dicium tangannya, kecuali jika ia guru atau ulama.
mereka duduk disamakan, tak ada perlakuan yg dibedakan sama sekali, kecuali jika doa, maka merekalah yg didahulukan untuk berdoa.
ulama yg bukan ahlulbayt duduk sejajar dengan yg ahlulbait, bahkan Khotib Jumat yg tetap pun di Masjid Agung disana bukan ahlulbait, dan puluhan ulama ahlulbait menjadi makmum, hal itu berjalan begitu saja, namun tentunya diketahui mana yg ahlulbait dan mana yg bukan,
namun beda dengan di Indonesia,ahlulbait terlalu dimanjakan berlebih2an, maka banyak yg menjadi rusak akhlaknya dan sombong karena mereka ahlulbait, beda di Tarim justru ahlulbait malu jika mereka bukan ulama atau tidak mengerti ilmu, mereka duduk sembunyi di shaf shaf belakang tanpa berani memperlihatkan diri apalagi sengaja menunjukkan dirinya ahlulbait,
Demikian saudariku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a\’lam
-
AuthorPosts
- The forum ‘Forum Masalah Tauhid’ is closed to new topics and replies.