Home › Forums › Iseng dalam keluhuran › Kemuliaan akhlak seorang Preman
- This topic has 1 reply, 2 voices, and was last updated 16 years ago by Abdurrahman.
-
AuthorPosts
-
July 27, 2008 at 5:07 pm #116404573Muhammad EfendiParticipant
Assalamualaikum Wr Wb
Salam hormat beribu kasih kepada Tuan Guru Hb Munzir ..
Semoga Allah Melimpahkan rahmat dan keselamatan yang sempurna atas Baginda Nabi Rasulullah SAW.(..Amin ) Dengan kemuliaan Baginda Nabi Rasulullah SAW terlepaslah berbagai keruwetan dan kesusahan Umat….Dengan kemuliaan Beliau semoga kita semua mendapatkan husnul Khotimah dalam segala hal dan diturunkannya hujan (rahmat) atas berbagai awan (kejelekan, kesempitan dan kesusahan) dengan keberkahan Baginda yang mulia. Dan semoga dilimpahkan salam dan kesejahteraan atas keluarga dan para sahabatnya dalam setiap kerdipan mata dan nafas dengan jumlah bilangan yang dimaklumi Allah wahai tuhan pemiliki alam semesta…
Amin… amin ya robba Jibril wa Mikail wa Isrofil Fa trossamawati wal ard..( dikutip dari sholwat nariyah)Saya ingin menceritakan suatu hal yang begitu mulianya,…. kemuliaan dari seorang anak yang memiliki akidah dan akhlak seorang ahli neraka ( wallahu a’lam)
Saya berasal dari kota medan..
Kota ini selalu identik dengan maksiat dan kekerasan… itu sih kata orang orang… ngak tau apakah memang benar atau tidak… tapi kebanyakan dikota ini selalu menjunjung tinggi nilai nilai silaturrahmi dan habblum minallah nya….( itu sih menurut saya…..namanya juga kota sendiri… harus di bela dong..)Pernah saya bertamu keseorang teman kita beri saja dia nama ”S”… teman saya ini memiliki sebuah warung tempat banyak berkumpulnya pada jawara di kota medan.. alias.. para preman ( kata orang sih begitu..)
Saat saya duduk… saya dihidangkan masakan lezat dari istrinya… berupa makanan ringan dan minuman yang wahh… nikmat rasanya jika diminum…
Sekelompok orang ( yang dikatakan preman tadi) lagi asyiknya bercengkrama sambil memainkan kartu kartu domino ditangan mereka….
Asyik… dan sangat asyiknya.. diantara mereka terdapat seorang preman besar yang sangat di hormati dan ditakuti oleh seluruh preman yang ada si daerah kota medan… kita beri saja dia nama ”si Fulan”…Asyik mereka bermain.. berhitungan kalah dan menang silih berganti…
Tiba tiba si ”S” berteriak…” Fulan……!!! dengan suara sedikit ditekan…
Si fulan melihat kearah si “S”… dan berkata :” ada apa….??? dengan ikut ikutan menggunakan suara berbisik…
”S” : itu inangmu pulang….!!! sambil menunjuk kearah pinggir jalan…
(INANG : sebutan ibu atau mama atau bunda untuk suku Batak…)
Tampak seorang ibu ibu yang sangat tua … kecil… kurus… berjalan dengan menggendongkan beberapa keranjang belanjaan dari pasar…( karna baru pulang dari berbelanja di pasar )
Si fulan yang mendengar hal itu dengan seketika melongo ke tepi jalan….dia bersihkan mulutnya dari munuman yang memabukkan… dia rapihkan pakaiannya…dan secepat kilat dia hampirin ibunya dan membawa barang bawaan yang di bawa oleh ibunya tadi…
Dan berkata:
Si fulan :” inang… kenapa pergi belanja tidak bilang bilang…. kan bisa aku antar…
Si ibu yang kecil.. kurus… dan sangat tua itu berkata : ” kau mabuk ya…. ?? kau berjudi lagi ya…?
Si fulan yang begitu ditakuti oleh seluruh para preman tersebut… gemetar ketakutan mendengan pertanyaan dari ibunya tadi. Dan menjawab dengan suara gemetar :” tidak inang.. sumpah.!!! Aku ngak mabuk… aku ngak berjudi lagi inang.
Sambil mengangkat belanjaan inang nya.. si fulan memeluk Inangnya sepanjang perjalanan menuju kerumah mereka…
Inang berkata :” awas kalau kau berjudi dan mabuk lagi…
Si Fulan :” iya inang….sambil menciumin inang nya dan memeluk inang nyaSaya tidak habis fikir….
Dan Allah benar benar Maha Bijaksana…Betapa besar pelajaran yang saya peroleh di waktu itu…
Si Fulan adalah non Muslim…
Dia tidak bersyahadat…
Dia tidak bersholawat….
Dia tidak mendirikan sholat…
Dia tidak bersedekah…
Dia tidak berpuasa di bulan Ramadhan..
Dia tidak berhaji…
tetapi begitu dimuliakannya ibunya….
Begitu di hormatinya ibunya…..
Begitu di agungkannya ibunya….Dia tidak pernah tau bahwa Allah telah mensederajatkan kedua orang tua kita sederajat dengan Allah sehingga Allah memperkenankan panggilan keagunganNYA untuk digunakan oleh kedua orang tua kita…
Dia tidak pernah mengetahui bahwa sorga itu berada dibawah telapak kaki ibu…
Dia juga tidak mengetahui bahwa ridhonya orang tuan adalah ridhonya Allah…Aku yang tau bertanya………………………………………………………………………………………..
apakah aku dapat begitu………………………………………………………………………….
Apakah aku dapat menjunjung tinggi derajat keagungan yang telah di
limpahkan Allah kepada Kedua orang tua ku………………………..Sampai saat ini saya masih mencari bagaimana caranya agar saya dapat kemuliaan dari Allah dengan perantaraan keridoan kedua orang tua saya…
Ya Allah… berikanlah kelapangan kubur bagi kedua orang tua hamba…
Ya Allah… lindungilah kedua orang tua saya dari siksanya neraka jahannam… dan siksaan kubur…
Ya Allah sesunguhnya kedua orang tuan hamba telah engkau undang menjadi tamu Mu ya Rabb… maka bahagiakanlah mereka sebagaimana kecintaan MU terhadap hamba hamba Mu yang membahagiakan tetamu nya……
Ya Allah.. pertemukanlah kami sebagai anak dengan kedua orang tua kami dalam keadaan limpahan safaat dari MU dan kekasihMu junjunganku… Bagindaku… Panutanku… Baginda SAW…aminBeribu maaf kepada Tuan Guru dan seluruh penganut Keagungan Allah SWT dan pencinta Baginda Rasulullah SAW atas tulisan saya ini…
Itu pembelajaran yang saya dapat ketika saya berada dalam pergaulan premanisme di daerah kota medan.
Semoga kita semua tergolong ke dalam golongan anak yang selalu berbakti kepada kedua orang tua sehinga mendapatkan ridhonya Allah SWT… aminPenghaturan maaf dari saya atas tingkah dari penulisan saya ini…..
Wassalamualikum Warohmatullahi wabarokatuh…
Muhammad Efendi
December 5, 2008 at 9:12 pm #116407329AbdurrahmanParticipantmasya Allah…. syukron postingan antum. semoga menjadi renungan bagi kita semua. amin
-
AuthorPosts
- The forum ‘Iseng dalam keluhuran’ is closed to new topics and replies.