Home › Forums › Forum Masalah Fiqih › Kesempurnaan Sholat
- This topic has 8 replies, 5 voices, and was last updated 16 years, 3 months ago by Munzir Almusawa.
-
AuthorPosts
-
August 13, 2008 at 8:08 pm #119189725Muhammad EfendiParticipant
Assalamualaikum wr wb..
Yang sangat saya muliakan Tuan Guru
Yang sangat saya cintai dan saya sayangi para pengelola website MR dan seluruh jamaah Majelis…
Dan Kaum Muslimin dan Muslimat …
semoga Allah…. Tuhan Yang maha Tinggi melimpahkan kesejahteraan dan keselamatan yang sempurna atas junjungan kita Baginda syaidina Nabi Muhammad SAW. Semoga terurai dengan berkahnya segala macam buhulan dilepaskan dari segala kesusahan, ditunaikan segala macam hajat, tercapai segala keinginan dan khusnul khotimah, dicurahkan rahmat dengan berkah pribadinya yang mulia. Kesejahteraan dan keselamatan yang sempurna itu semoga Engkau
ya Allah Robba jibril wa Mikail wa Isrofil fatros samawati wal adr.. melimpahkannya juga kepada para keluarga dan sahabatnya, para Aulia kami, para Kadi kami, para habaib kami, pada kedua orang tuan kami, pada para jamaah pemuja Keagungan MU ya ALLAh secara lahir dan Batih, Dunia dan akhirat…di dalam setiap kedipan mata dan hembusan nafas, bahkan sebanyak pengetahuan hitungan yang Engkau miliki ,
Ya…. Tuhan penguasa semesta alam… AminBeribu maaf saya haturkan kepada Tuan Guru…
Salam rindu selalu dihati untuk Tuan Guru yang saya cintai..1.
Tuan Guru…
Saya sering mengalami dan sering terus berulang kejadian ini, dan saya ndak tau apa yang harus saya lakukan…saya ngak tau apa nama dari peristiwa ini… jadi saya ceritakan aja peristiwanya ya Tuan Guru..Begini ceritanya..
Sering pada saat saya melakukan sholat sunnah…. ditengah tengah pelaksanaan sholat sunnah saya tersebut… tiba tiba bahu kanan saya disentuh oleh orang lain dan ia ber imam sholat kepada saya sedang kan ia melakukan sholat fardhu.. tetapi saya melakukan sholat sunnah…
Hal ini bagai mana ya Tuan Guru…??Pernah beberapa tahun yang lalu saya mengalami hal tersebut…..setelah orang tersebut selesai saya mengingatkan nya bahwa saya sedang sholat sunnah… kemudian saya mengajak orang tersebut untuk melakukan sholat wajib sekali lagi…. dan dianya mau ngikutin saya…
Hal ini bagai mana ya Tuan Guru….??Pola mengingatkan ini hanya saya lakukan satu kali itu saja, ke depannya dan sampai pada beberapa waktu yang lalu.. kejadian serupa terjadi lagi… tetapi kali ini saya tidak mengingatkannya bahwa saya melakukan sholat sunnah… tetapi setelah saya selesai sholat sunnah tersebut… saya menggeserkan duduk saya dan melakukan sholat fardhu.. dan yang mengiman kan saya tersebut saya biarkan untuk melanjutkan sholatnya…
Hal ini bagaimana ya Tuan Guru….??2.
Tuan Guru yang sangat saya Rindukan…
Saya juga ingin menanyakan bahwa Baginda SAW bersabda bahwa :
: Apabila engkau mendengar imam bertakbir maka bertakbirlah engkau… bila imam mu membaca sami’ allahu liman hamidah.. maka katakanlah Robbana lakalham…”( maaf ya tuan Guru kalau ada banyak kekurangan pada penulisan hadis ini…)Apabila hadis tersebut benar… apakah kita mengucapkan Robbana lakalham dengan siriah atau secara jahar ya Tuan Guru….??
3.
Tuan Guru yang sangat saya Rindukan…
Saya juga ingin menanyakan, ada pernah saya membaca sebuah hadis bahwa Baginda SAW bersabda: ” janganlah engkau sujud ( dalam sholat ) sebagaimana sujudnya unta.”Pernah di layar televisi saya melihat bahwa Kaum Muslimin di Daerah Jerussalem pada saat antara berdiri setelah rukuk dengan sujud.. mereka melakukan duduk dua sujud beberapa saat dengan menggunakan satu takbir.. dan melakukan takbir kembali pada saat akan melakukan sujud setelah duduk antara dua sujud sejenak tadi…
Begitu juga pada saat mereka melakukan berdiri setelah pada rakaat rukuk tersebut…Mohon penjelasan akan hadis ini ya Tua Guru.,.. apakah hadis ini hadis yang shahih ataukah bid’ah…??
Bila hadis tersebut shahih, Apakah tafsir yang dimaksud dari hadis ini adalah pelaksanaan seperti sholat di Jerussalem atau bagai mana ya Tuan Guru…??4.
Tuan Guru yang sangat saya Rindukan…
Menurut penjelasan dari Tuan Guru yang pernah Tuan Guru jelaskan kepada saya bahwa sholat tahyatul masjid dan sholat wudhuk dapat di jamak dalam satu sholat… bagaimana dengan sholat kobliyahnya ya Tuan Guru… apakah kita juga dapat menjamak 3 sholat sunnah sekaligus yaitu sholat shunnah tahyatul masjid, sholat sunnah wudhuk dan sholat sunnah kobliyah… ??
Saat ini saya sering masuk masjid dalam keadaan azan sudah terdengar…5.
Tuan Guru yang sangat saya Rindukan…
Saya pernah membaca sebuah hadis bahwa ada sekelompok kaum gurun yang miskin mendatangi Baginda Junjungan Hamba SAW… kaum Gurun tersebut protes kepada junjungan saya SAW :
Kaum Gurun : ” Ya Kekasih Allah, kami protes… engkau lihat lah mereka ( sambil menunjuk kegolongan para saudagar yang kaya )…
Mereka bersyahadat… kami pun bersyahadat..
Mereka sholat…………. kami pun sholat
Mereka Berpuasa……. kami pun berpuasa
Ya Rasulullah SAW, pada saat mereka bersedekah dan menunaikan haji ke Baitullah kami tidak mampu yang Rasulullah….Kemudian Baginda Rasulullah SAW bersabda :” wahai sahabatku.. maukah kalian aku berikan sebuah amalan yang apabila kalian melakukannya selepas sholat ( saya tidak jelas apakah sholat fardhu taukah termasuk sholat sunnah) maka pahalanya sama dengan bersedekah dan menunaikan ibadah haji kebaitullah..
Kaum Gurun menjawab :” mau ya Rasulullah SAW,,,
Baginda SAW : ”apabila kalian membaca Allahumma antassalam… wa minkassalam…wa ilaika ya udussalam.. fa haiyyinaa robbana bissalam. Wa adkhilnal jaannata darassalam tabarokta rabbana wata’alaita ya zalzalili wal ikram. Allahumma lama ni’alima a’thaita wa la mu’tiya lima mana’ta wala radda lima qodhoita wala yanfa’u dfzal jaddi minkal jaddu
Subhanallah 33 x
Allahmdulillah 33 x
Allahu Akbar 33xDan akan terhapusnya dosa dosa walaupun sebanyak buih di lautan…
Tuan Guru yang sangat saya Rindu..
Apakah benar adanya susunan hadis ini ya Tuan Guru…??
Apabila Benar… apakah keterangan pada hadis ini yang mengatakan waktu pelaksanaannya adalah selepas sholat tersebut adalah sholat fardhu saja ataukah juga termasuk pada sholat sholat sunnah lainnya ya Ya Tuan Guru…??Mohon bimbingannya Ya Tuan Guru..
6.
Tuan Guru yang sangat saya Rindukan…
Bolehkan saya meminta kepada Tuan Guru untuk mengajarkan kepada saya sebuah atau pun seberapa banyak buah doa doa istiqfar ya Tuan Guru…
Selama ini istiqfar penghibur saya adalah : astaqfirullah robbi.. wa tub alayya.. innaka antattauwaburrohim…( pernah saya membaca sebuah buku bahwa Baginda sering membaca nya pada malam hari )…
Mohon pengajarannya ya Tuan Guru…………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………
Tuan Guru yang sangat saya rindukan..
Maaf beribu maaf atas tulisan ini, terlalu panjang dan bahasanya agak celemotan, untuk saat ini saya tidak dapat sesering dahulu lagi hadir di Web Site MR ini, jadi mumpung sempat saya sekalian kirimkan saja, semoga tidak mengapa ya Tuan Guru………………………………………
dan saya juga sudah 3 malam selasa tidak melihat langsung wajah Tuan Guru…………….
Rindu rasanya ya Tuan Guru…..Semoga Allah selalu memberikan kesejahteraan lahir dan bathin, dunia dan akhirat kepada para Tuan Guru beserta keluarga… kepada para sahabat para Tuan Guru dan keluarga…. dan seluruh saudaraku para jemaah penganut keagungan Allahu Robba Jibbril wa Mikali Wa Isrofil Fatros samawati wal Ard… dan para pencinta Manusia Puncak Kesempurnaan Baginda Rasulullah SAW….. amin ya Arharrohimin..
Salam Rindu buat Tuan Guru Ku…
Salam Rindu buat Para Makhluk yang Mendoakan orang orang yang berzikir…
Dan para seluruh hamba hamba Allah…Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh..
Muhammad Efendi
August 15, 2008 at 3:08 am #119189751Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
kebahagiaan dan Kesejukan Rahmat Nya semoga selalu menaungi hari hari anda dg kesejahteraan,
Saudaraku yg kumuliakan,
1. diajarkan dalam ,madzhab syafii untuk menjatuhkan tangan kanan sesaat, dan menunjukkan telapak tangan kearah belakang, agar makmum tahu bahwa anda menolak shalat menjadi imam.,
namun jika tidak, maka biarkan saja ia bermakmum, shalat jamaahnya tetap sah selama ia tidak tahu, maka jika anda diam saja maka ia tak perlu mengulang shalatnya atau memnisahkan diri dari anda, namun cara pertama afdhal.2. sunnah menyebutnya tidak jahran, namun boleh untuk bilal mengangkat suaranya dalam bacaan itu dan bukan hanya bacaan itu, tapi semua takbir imam diperkeras oleh bilal, karena dimasa itu tak ada pengeras suara, namun kebiasaan itu masih dijalankan hingga kini di masjid masjid besar, diantaranya Haramain Makkah dan Madinah
3. demikian itu adalah kaum syiah. tentunya berbeda dengan 4 madzhab aswaja, dan tak ada hadits shahih yg meriwayatkan demikian,
4. boleh.
5. riwayat shahih Bukhari adalah sebagaimana hadits yg anda sebutkan yaitu pengaduan orang fuqara pada Rasul saw, dan Rasul saw bersabda : barangsiapa yg membaca tasbih 33X, tahmid 33., takbir 33, lalu diakhiri dg Laa ilalaha illallahu wahdahu laa syarikalah, lahulmulku… dst. maka terhapus dosanya walau sebanyak buih dilautan, tanpa menyebut Allahumma antassalam dst.
dan ia dibaca hanya pada selepas shalat fardhu
6. saran saya anda memperbanyak doa \"Sayyidul Istighfar\" (raja dari semua Istighfar).
tex nya Insya Allah akan ditampilkan oleh Admin III
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a\’lam
August 19, 2008 at 2:08 pm #119189882FauzanParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh
Saudaraku yg kumuliakan,
Sayyidul Istighfar digelari demikian karena merupakan istighfar yg paling agung sebagaimana Rasul saw menggelarinya demikian, sayyidul Istighfar adalah :اللهم أنت ربي لا إله إلا أنت خلقتني وأنا عبدك وأنا على عهدك ووعدك ما استطعت أعوذ بك من شر ما صنعت أبوء لك بنعمتك علي وأبوء لك بذنبي فاغفر لي فإنه لا يغفر الذنوب إلا أنت
(Shahih Bukhari hadits no.5947)
Wassalam,
AdminIIISeptember 4, 2008 at 9:09 am #119190150Muhammad EfendiParticipantAssalamualaikum wr wb..
Yang sangat saya muliakan Tuan Guru
Yang sangat saya cintai dan saya sayangi para pengelola website MR dan seluruh jamaah Majelis…
Dan Kaum Muslimin dan Muslimat …
semoga Allah…. Tuhan Yang maha Tinggi melimpahkan kesejahteraan dan keselamatan yang sempurna atas junjungan kita Baginda syaidina Nabi Muhammad SAW. Semoga terurai dengan berkahnya segala macam buhulan dilepaskan dari segala kesusahan, ditunaikan segala macam hajat, tercapai segala keinginan dan khusnul khotimah, dicurahkan rahmat dengan berkah pribadinya yang mulia. Kesejahteraan dan keselamatan yang sempurna itu semoga Engkau
ya Allah Robba jibril wa Mikail wa Isrofil fatros samawati wal adr.. melimpahkannya juga kepada para keluarga dan sahabatnya, para Aulia kami, para Kadi kami, para habaib kami, pada kedua orang tuan kami, pada para jamaah pemuja Keagungan MU ya ALLAh secara lahir dan Batih, Dunia dan akhirat…di dalam setiap kedipan mata dan hembusan nafas, bahkan sebanyak pengetahuan hitungan yang Engkau miliki ,
Ya…. Tuhan penguasa semesta alam… AminBeribu maaf saya haturkan kepada Tuan Guru…
Salam rindu selalu dihati untuk Tuan Guru yang saya cintai..Tuan Guru yang saya hormati,
Ada beberapa hal yang kali ini akan saya tanyakan yaitu seputar kesempurnaan sholat.
Yang ingin saya tanyakan…[b]1. Sholat wudhu[/b]
pernah saya membaca sebuah buku yang menjelaskan mengenai pelaksanaan sholat sunnah wudhu yang diantaranya tidak melakukan perkataan atau percakapan sedikitpun sebelum selesai melaksanakan sholat sunnah wudhu tersebut yang dikarenakan hal tersebut termasuk syarat syahnya sholat sunnah wudhu.
Yang ingin saya tanyakan…
Apakah benar keterangan tersebut ya Tuan Guru……………………………………………??
Jika benar adanya… percakapan yang bagaimana yang tidak dibenarkan tersebut……………………………………………………………………………………………………..??
Bagaimana kalau prihal menjawab salam ataupun menjawab pertanyaan singkat dari orang lain……………………………………………………………………………………………??[b]2. Sholat sunnah Ba’daniyah..[/b]
Ya Tuan Guru, apakah kita diperbolehkan melakukan sholat sunnah Ba’daniyah memiliki selang waktu yang lama dari waktu selesainya kita melakukan sholat fardhu……………………………………………………………………………………………………….??
Perumpamaan :
Jika setelah kita selesai sholat fardhu tiba tiba kita kedatangan tamu atau ada hal yang harus segera kita lakukan, apakah kita diperbolehkan untuk melanjutkan sholat Ba’daniyah tersebut setelah kita selesai melakukan urusan kita tersebut …??[b]3. Rukun sholat yang berlebih dan berkurang [/b]
Tuan Guru yang saya Cintai…..
Permasalahan ini sering pula terjadi pada saat saya melakukan sholat, dan itu adalah akibat dari kekurang khusukan saya dalam melakukan sholat…….
Yang ingin saya tanyakan kepada Tuan Guru……
Apakah ada jumlah tertentu dari rukun yang berlebih atau pun berkurang dalam sholat fardhu yang dapat dilakukan penyempurnaan dengan melakukan sujud sahwi saja ataukah ada pola pengulangan ( sholat kembali ) yang harus dilakukan jika mencapai kekurangan ataupun kelebihan dari rukun sholat fardhu yang dilakukan tersebut …………………………………………………………………………………….??[b]4. Ayat Khusus pada sholat tertentu[/b]
Tuan Guru yang sangat saya cintai…
Sering saya membaca pada beberapa hadis dan buku buku tuntunan sholat bahwa beberapa sholat sunnah ada yang menggunakan pembacaan ayat ayat khusus untuk mencapai keafdholan dalam sholat tersebut,
Tuan Guru yang saya Cintai…
Apakah diperbolehkan dan ketiada kekurangan ke afdholannya jika melaksanakan sholat tersebut dengan menggunakan ayat ayat lainnya yang telah di hafal saja…??
ataukah memang diharuskan untuk membaca surat surat yang telah dikhususkan tersebut walaupun dengan cara membawa catatan/kitab didalam sholat tersebut..??[b]5. Jahar dan siriahnya bacaan dalam sholat[/b]
Tuan Guru yang sangat saya cintai…
Bagaimanakah ukuran jahar dan siriahnya bagi kaum laki laki dan kaum wanita dalam membaca ayat ayat bacaan pada waktu sholat …………………………………….??[b]6. Sholat sunnah setelah sholat subuh..[/b]
Tuan Guru yang sangat saya cintai…
Apakah dalam sholat Subuh memiliki sholat ba’daniyah nya ya Tuan Guru……..
Jika ada, apakah kita di perbolehkan memperpanjang/melakukan sholat sunnah yang lainnya setelah sholat Ba’daniyah subuh tersebut……………………………………??[b]7. Attahyat pada saat masbuk[/b]
Tuan Guru yang saya cintai….
Dalam saat kita masbuk dalam sholat. seandainya kita masbuk pada rakaat kedua. Pada saat rakaat terakhir imam membaca tahyat akhir.. apakah kita tetap mengikuti imam dengan membaca tahyat akhir ataukah kita membaca tahyat sesuai dengan tahyat pada rakaan yang kita lakukan….??
dan hitungan dalam bertasbih berjamaah yang mana yang dipakai, apakah hitungan tasbih dari imama ataukah hitungan tasbih per seorang ya Tuan Guru….[b]8. sholat ba’daniya setelah melakukan sholat jenazah[/b]
Tuan Guru yang saya cintai……
Setiap melakukan sholat jenazah, sering dilakukan pada saat setelah melakukan sholat wajib di masjid.
Yang ingin saya tanyakan…
Setiap pelaksanaan tersebut, para jamaah langsung melakukan sholat jenazah sebelum melakukan do’a dan sholat sunnah Ba’daniyah.
Apakah kita masih mendapatkan rukun afdholnya jika kita melakukan sholat ba’daniyah sholat fardhu setelah kita melakukan sholat Jenazah tersebut………….??
Dan apakah masih dapat dilakukan dan mendapatkan ke afdholan sesuai dengan yang tertulis pada hadisnya jika kita membaca :
Subhanallah 33X
Alhamdulillah 33x
Allahuakbar 33x
Setelah melakukan sholat jenazah tersebut ……………………………………………………??
Sering dalam pelaksanaan sholat jenazah ini tidak adanya selang waktu untuk menyempatkan untuk melakukannya ya Tuan Guru…. terlalu mepet…..[b]9. Tuan Guru yang saya Cintai…..[/b]
saya pernah menuliskan salinan syair dari hadis di TOPIK ISENG DALAM KELUHURAN dengan tema Mangkuk yang cantik, madu dan sehelai rambut, disyair terdapat kata kata ” Wanita yang berpurdah ”, mohon penjelasannya mengenai hal kata Wanita yang berpurdah ini … ya Tuan Guru….[b]10. Tuan Guru yang sangat saya cintai…[/b]
Sebelumnya saya memohon maaf, pernah saya ditanya kan prihal masalah ini, dan saya sangat sulit untuk menjawabnya………….
bolehkah saya menanyakan apa sebab dari sholat sholat fardhu yang bacaannya ada yang di siriahkan ya Tuan Guru ………..??
semisalnya : sholat ashar dan sholat zhuhur dan sholat magrib pada rakaat ke-3 nya.[b]11. Tuan Guru yang saya cintai…[/b]
Saya pernah mendengan prihal sebuah do’a yang berbunyi : Ya Allah… perpanjanglah iman hamba…
Jika perkataan dari permohona do’a ini dapat saya amalkan, saya sangat berkeinginan agar kiranya Tuan Guru yang saya cintai…. dapat memberikan saya hadis dan kelengkapan dari do’a tersebut ……………………………………………………..??
Karna saya sangat sepintas mendengarkannya ya Tuan Guru… dan itu saya dengar dari seorang wanita yang alim, dan saya tidak dapat menanyakan prihal do’a ini kepada wanita tersebut dikarenakan keterbatasan saya…..[b]12. syaidul Istigfar[/b]
Tuan Guru yang saya Cintai…
Saya telah menghafalkan dan sedikit telah memulai untuk mengamalkan dan mengulang ulang istigfar ini sebagaimana yang telah Tuan Guru Amanah kan kepada saya…Tuan Guru yang saya Cintai…
Syaidul Istigfar ini saya perhatikan dari arti bacaannya… syaidul istigfar ini hanya beruntukan untuk diri sendiri pada saat membacanya…
Tuan Guru yang saya Cintai….
Saya sangat berkeinginan meminta kepada Tuan Guru untuk mengajarkan kepada saya bagaimana caranya agar istigfar ini dapat saya bawakan dalam bentuk doa berjamaah dan untuk mendoakan seseorang..Mohon kepada Tuan Guru agar kiranya dapat menuliskan kelengkapan istigfar ini dalam bentuk bacaan berjamaah dan dalam bentuk fidiah kepada seseorang ( mis : ya Allah si Fulan/kami adalah hamba Mu, ya Allah Lindungilah si Fulan/kami dari setiap kesalahan yang ia perbuat….dst ) dalam bahasa arab….( dengan tujuan agar lebih mendapatkan ke rihoan Allah … ya Tuan Guru…)
[i]( tuan Guru, kalau diperbolehkan saya meminta agar dapat dituliskan dalam Program lembar Word aja, jadi saya mudah untuk memperbanyaknya…trimakasih ustad admin KU yang tampan..)[/i][b]13. Tuan Guru yang saya Cintai…[/b]
Saya pernah membaca sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Al Imam Bukhori bahwa Baginda Rasulullah SAW bersabda : ” Penghuni neraka yang paling ringan siksaannya akan banyak dihuni oleh orang orang yang semasa hidupnya tidak pernah menginjakan kakinya diatas permukaan Bumi secara langsung ( tanpa alas kaki ) sehingga pada kaki mereka akan diletakan dua butir pasih neraka yang pada saat mereka injakan kakinya diatas pasir tersebut maka akan mendidihlah otak mereka dan pecah dan itu terjadi secara terus menerus kemudian meraka akan berkata sesungguhnya inilah siksaan neraka yang terhebat ”( mohon maaf jika penulisan perkataan dari hadis ini tidak pada semestinya Ya Tuan Guru …)Yang ingin saya tanyakan, apakah yang dimaksud dari hadis ini dari kata kata :
” penghuni neraka yang paling ringan akan banyak dihuni oleh orang orang yang semasa hidupnya tidak pernah menginjakan kakinya diatas permukaan Bumi secara langsung ( tanpa alas kaki ) ”
Mohon penjelasannya Tuan Guru…. saya takut salah artikan…Demikian beberapa hal yang kali ini saya tanyakan kepada Tuan Guru,
Semoga Allah selalu memberikan kesejahteraan lahir dan bathin, dunia dan akhirat kepada para Tuan Guru beserta keluarga… kepada para sahabat para Tuan Guru dan keluarga…. dan seluruh saudaraku para jemaah penganut keagungan Allahu Robba Jibbril wa Mikali wa Isrofil Fatros samawati wal Ard… dan para pencinta Manusia Puncak Kesempurnaan Baginda Rasulullah SAW….. amin ya ya robbal alamin..Trimakasih atas kesempatan dari Tuan Guru untuk selalu memberikan bimbingan kepada saya….
Salam Rindu buat Tuan Guru Ku…
Salam Rindu buat Para makhluk yang senantiasan mendo’akan orang orang yang berzikir dan hadir di Majelis Dakwah….Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh..
Muhammad Efendi
Ustad Admin ku yang tampan… mohon maaf, agak terlalu panjang tulisannya…
insyaallah saya akan kembali ke medan untuk memulai rintisan kerja yang baru…. sangat rindu rasanya tidk dapat untuk hadir lagi di Majelis…..doa kan saya ya Tuan Guru dan para ustad admin…..agar dapat keberhasilan dan keberkahan….September 5, 2008 at 6:09 am #119190163BudiParticipantmaaf nimbrung..
ni orang ngira habibana pengangguran kali ye…
enak aja munculkan 13 pertanyaan..
kalau gue ada masalah yg gue ga tau gue tanya ma ustadz ustadz dulu, kalau dah ga ketemu jawabannya baru deh gue tanyain ke habibana..
kasian mas…
habibana sibuk, ente tau ga bagaimana lelahnya beliau menulis jawaban sepanjang itu dengan sakit radang otak belakang yg beliau derita, walau insya Allah sudah didoakan oleh Guru Mulia tapi kan jelas Profesor yg mengatasinya belum bisa menjelaskan apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya..
saran gue, kalau ada pertanyaan tanya dulu ma orang skitar, kalau dah ga nemu baru tanya habibana..
dikira departemen penerangan kali..
departemen penerangan juga belum tentu mau jawab pertanyaan sebanyak itu,
kalau ente nanya ke depag malah disuru nyantri ente..
sory ya, gue ceplas ceplos aje deh, biar yg lain juga ikut ngarti..
wassalam
September 5, 2008 at 6:09 am #119190162Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
kebahagiaan dan Kesejukan Rahmat Nya semoga selalu menaungi hari hari anda dg kesejahteraan,
Saudaraku yg kumuliakan,
1. maksudnya adalah kesempurnaan pahala wudhu adalah dg tidak berbicara hal hal yg diluar penting, maka semisal salam, menjawab salam, menjawab hal penting, maka itu tak menghapus kesempurnaan wudhu, karena kesempurnaan wudhu adalah membantu kesempurnaan khusyu, sebagaimana hadits shahih riwayat Imam Bukhari bahwa barangsiapa yg berwudhu dan kemudian shalat sunnah dua rakaat (sunnah wudhu) maka dosa dosanya diampuni.maka yg makruh (bukan haram dan bukan syarat sah wudhu) adalah bercanda, atau bicara iseng lainnya, hal itu jika dilakukan wudhu nya tetap sah, namun mengurangi kesempurnaan puasanya.
2. boleh, maaf saudaraku, shalat ba\’diyah, bukan ba\’daniyah.
3. kekurangan rukun shalat membuat terhapusnya rakaat tersebut, maka rakaat itu tidak sah, maka ia meneruskan rakaatnya itu, misalnya ia hanya sujud sekali dalam satu rakaat lalu berdiri, maka ia teruskan satu rakaat lagi dan rakaat yg terpotong itu terhapus, iakhir sunnah ia sujud sahwi, jika tidak maka sujud sahwl shalatnya tetap sah, tapi jika rukunnya tidak ia ganti dg rakaat baru maka shalatnya batal.
jika kelebihan, maka sunnah muakkadah sujud sahwi, atau jika sudah lama waktu teringatnya jauh setelah salam maka ikhtilaf ulama sebagian mengatakan ia mengulang shalatnya sebagian mengatakan hal itu ma\’fu (dimaafkan)
4. hal itu bukan syarat sah shalat, bukan pula rukun shalat, namun para ulama mengumpulkan hadits hadits saja bahwa Rasul saw melakukan shalat anu, dg membaca surat anu, demikian dan demikian, hal itu boleh diikuti maka mendapat pahala sunnah, jika tidak pun tidak mengurangi kemuliaan shalat
5. kaum wanita sama mengeraskan suaranya dg pria, kecuali jika risau fitnah dan didengarkan oleh pria maka ia merendahkan suaranya, misalnya ditempat yg tidak terpisah dg pria
6. khilaf ulama, tak teriwayatkan satu hadits shahih pun bahwa Rasul saw melakukannya, namun teriwyatkan pada hadits shahih Bahwa tiadalah shalat fardhu terkecuali pada awal dan akhirnya terdapat shalat sunnah.
maka dalam madzhab syafii tidak diadakan ba\’diyah subuh, karena Rasul saw tak melakukannya, dan ada larangan shalat diwaktu tertentu diantaranya saat setelah melakukan fardhu subuh hingga isyraq.
7. membaca tahiyyat akhir walau kita tahiyyat awal, namun duduknya duduk tahiyyat awal.
tasbih dg hitungan makmum
8. shalat jenazah didahulukan dari ba;diyah dan dzikir karena shalat jenazah adalah fardhu kifayah, tentunya yg fardhu mesti didahulukan, maka selepas itu anda bisa melakukan Qabliyah dan dzikir ba\’da shalat, atau ba\’diyah,
qabliyah masih sah / boleh dilakukan walau selepas shalat fardhu, selama masih pada waktu shalat tersebut, demikian pula ba\’diyah
9. saudaraku saya belum sempat membacanya, Insya Allah lain waktu anda tanyakan lagi
10. diriwayatkan pada Shahih Bukhari bahwa demikianlah diajarkan oleh Rasul saw, dan Rasul saw diajarkan oleh Jibril as dg demikian, dan para sahabat ada yg menyangka bahwa shalat dhuhur dan asar di sirran kan karena waktu siang agar tak didengar kuffar quraisy, namun setelah hijrah ke madinah Rasul saw tak merubahnya, maka kita memanut beliau saw sebagaimana sabda beliau saw : Shalatlah sebagaimana kalian lihat aku shalat\" (Shahih Bukhari)
11. admin II akan menampilkannya Insya Allah
12.[size=4] [b]
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَاللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ قَالَ وَمَنْ قَالَهَا مِنْ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِيَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَمَنْ قَالَهَا مِنْ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ
[/b]
[/size]13. hadits yg sebenarnya bukan seperti yg anda sebutkan, hadits yg membahas masalah itu adalah : Sabda Rasulullah saw : Sungguh siksaan yg paling ringan di hari kiamat adalah dipakaikan sandal terbuat dari api, yg membuat bergolak otaknya bagaikan air mendidih\" (Shahih Bukhari)
demikian jika anda bertanya hadits mengenai hal tsb yg teriwayatkan pada shahih Bukhari.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a\’lam
September 5, 2008 at 9:09 am #119190180mfdParticipant[quote]11. Tuan Guru yang saya cintai…
Saya pernah mendengan prihal sebuah do’a yang berbunyi : Ya Allah… perpanjanglah iman hamba…
Jika perkataan dari permohona do’a ini dapat saya amalkan, saya sangat berkeinginan agar kiranya Tuan Guru yang saya cintai…. dapat memberikan saya hadis dan kelengkapan dari do’a tersebut ……………………………………………………..??
Karna saya sangat sepintas mendengarkannya ya Tuan Guru… dan itu saya dengar dari seorang wanita yang alim, dan saya tidak dapat menanyakan prihal do’a ini kepada wanita tersebut dikarenakan keterbatasan saya…..
[/quote][b]Berikut Do\’a Panjang Umur[/b]
[b][size=4]اَللّهُمَّ اِنَّانَسْأَ لُكَ زِيَادَةً فِى الدِّ يْنِ، وَبَرَكَةً فِى الـْعُمُرِ وَصِحَّةً فِى الـْجَسَدِ وَسِعَةً فِى الرِّ زْقِ وَتَوْبَةً قَـبْلَ الـْمَوْتِ وَشَهَادَةًعِنْدَالـْمَوْتِ. وَمَغْـفِرَةً بَعْدَالـْمَوْتِ وَعَفْوًاعِنْدَ الـْحِسَابِ وَاَمَانًامِنَ الـْعَذَابِ وَنَصِيـْبًامِنَ الـْجَنَّةِ وَارْزُقْـنَا النـَّظَرَاِلى وَجْهِكَ الـْكَرِيْمِ. وَصَلَّى اللهُ عَلىََ سَـيِّدِنَامُحَمَّدٍ وَالِه وَصَحْبِهِ وَسَلَّمٌ (سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الـْعِزَّةِ عَمَّايَصِفُوْنَ وَسَلمٌ عَلَى الـْمُرْسَلِيْنَ. وَالـْحَدْلِلّهِ رَبِّ الـْعَالَمِيْنَ.عَدَدَخَلـْقِه وَرِضَى نَفْسِه وَزِنَةَعَرْشِه وَمِدَادَكَلِمَاتِه[/size][/b]
September 8, 2008 at 3:09 pm #119190279Muhammad EfendiParticipantAssalamualaikum Wr Wb…
Auzubillahiminasyaitonirrozim..
Bismillahirrohmanirrohim…Yang saya Cintai Tuan Guru..
Yang saya Cintai seluruh saudaraku seiman da seakidah…Alhamdulillah.. kita merasakan suatu rahmat yang selalu tiada berkesudahan yang datangnya dari Allah SWT kepada kita dari sejak kita diciptakan sedari awal sampai kita menghadap sang Kholik…. Allah.
.Arrohmanirrirrohim…………………………Hal Pertama:
Pernah saya membaca dari sebuah hadis bahwa : apabila engkau mengajarkan satu ayat kepada orang lain.. maka engkau akan mendapatkan kebaikan… bukan a lif lam mim dikatakan satu kebajikan tetapi alif mendapatkan satu kebajikan… lam.. mendapatkan satu kebajikan….mim… mendapatkan satu kebajikan…Hal Kedua :
Pernah pula diutarakan oleh Tuan Guru kita bersama bahwa baginda Rasulullah pernah bersabda bahwa : apabila engkau mengajari seorang anak sebuah kebajikanmaka anak itu akan mendapatkan kebajikan… ibu bapak anak itu akan mendapatkan kebajikan dan yang mengajarkan anak tersebut juga mendapatkan kebajikan…Hal Ketiga:
Tuan Guru kita bersama sama berpesan kepada kita semua agar kita mencari Pembimbing / guru yang memiliki sanad yang jelas yang bertautan dengan Baginda Rasulullah SAW dan para sahabat…
Jangan mencari Guru yang hanya bersanadkan dengan buku semata yang hanya sekedar bermain akan kata kata tanpa memiliki dasar keshahihan hadis dari Baginda Rasulullah SAW…Saudaraku yang begitu dimuliakan Allah SWT…
Saya bertanya dikarenakan :
1. pengetahuan saya berdasarkan dari seorang Guru yang sanadnya tidak saya ketahui sehingga saya tidak akan dapat mempertanggung jawabkan ilmu yang saya amalkan nantinya di hadapan Allah
2. untuk hal yang tidak saya ketahui… tujuan saya menulis adalah bertanya….
3. untuk yang telah pernah saya ketahui, saya ingin mencari dari kepastian dari dalil yang benar sehingga pengetahuan yang saya miliki bukan suatu keburukan untuk ku dan orang orang sekitarku….dan dengan pertanyaan itu sehingga pengetahuan yang telah ku miliki mendapat jalinan sanad yang pasti…. tidak bersanadkan akan pengalaman dan kata orang serta kebiasaan semata………………
4. saya berharap, dengan adanya pertanyaan saya ini kepada Tuan Guru tidaklah memberatkan akan keadan Tuan Guru saat ini…karna, dengan adanya tanya jawab ini maka insya Allah.. Tuan Guru…para Ustad Admin… Anda ( saudaraku yang kusayang BUDHI SUCI )… seluruh yang membaca hal pertanyaan dan jawaban ini… dan saya masing masing akan mendapatkan kebajikan….dan semoga kebajikan itu sebagai daya tarik bagi Allah SWT untuk memberikan pengkabulan dari Doa Doa yang kita mohonkan serta terangkatnya segala kesulitan dan derita yang ada pada diri kita semua secara lahir dan bathin, dunia dan akhiran……….Amin
5. mengenai jumlah dari pertanyaan yang saya ajukan tersebut, akhir akhir ini saya mengalami krisis waktu dan finansial untuk selalu hadir di web site yang kita cintai ini, oleh karena itu… setiap ada pertanyaan yang terlintas dan teralami oleh saya… saya segera menuliskannya terlebih dahulu agar tidak terlupakan….apabila hal ini menjadi menjadi suatu hal penghalang bagi saudara saudaraku… saya sangat bermohon maaf… tiada maksud untuk hal lainnya….saya mohon maaf…
6. prihal mengapa saya tidak menanyakan hal ini kepada Guru Guru lainnya…………………….dikarenakan HAL KETIGA diatas…………………, dan apabila saya tanyakan di luar dari web site ini… maka yang mendapatkan kebaikan hanyalah saya… seorang ustad… dan kedua orang tuan saya……….. sedangkan kecintaanku Tuan Guru dan seluruh saudaraku seimam tidak mendapatkan kebaikan itu…….
7. mengapa saya bertanya hal hal yang mungkin dianggap suatau permasalahan yang ringan…
a. masalah sholat bukanlah hal ringan yang dapat dijelaskan oleh sembarang Guru….
b. Masalah Kesempurnaan Sholat adalah suatu tolak ukur dari awal mula dan akhirnya kesetiaan kita kepada Allah SWA dan kecintaan kita kepada Baginda Rasulullah SAW …..
c. Seorang syech di Yaman selama 30 tahun yang menyepi di sebuah goa yang ditemani oleh 2 ekor harimau menangisi dirinya dan takut memohon maaf ampun kepada Allah dan memohon maaf kepada Baginda Rasulullah SAW… mengenai apakah sholat nya sudah sempurna ataukah tidak…. itu adalah seorang syech … bagaimana dengan saya ini……. seorang pendosa penuh dengan salah, dengki, iri, sombong………wallahu a’lam…Saya pernah membaca beberapa hadis mengenai sholat, bahwa :
Di yaumul hisab nanti yang pertama tama yang akan dipertanyakan adalah prihal sholat…apabila sholat kita baik… maka baiklah amal yang lainnyaAkan ada suatu peristiwa pembicaraan antara Allah dengan Malaikat pada saat di yaumul hisab nanti, yang menurut riwayat yang pernah saya baca adalah :
Allah : wahai malaikat… periksalah amal ibadahnay ( sholatnya )…………………………. ( sesungguhnya Allah Maha tau )
Malaikat berkata : ya Allah… sholatnya tiada sempurna….
Allah : coba engkau periksa sholat sunnahnya…………………………………………. ( sesungguhnya Allah maha tau )………….
Malaikat : ya Allah.. si fulan telah melakukan banyak sholat sunnah, sehingga tertutuplah seluruh kebolongan kebolongan pada sholat ( fardhu )nya..
Allah : Wahai malaikat… masukkan si fulan itu kedalam surga KU…Dan ada sebuah hadis yang pernah saya baca :
Baginda Nabi bersabda :
Zikir yang sempurna adalah sholat……………..
Amalan yang paling sempurna adalah sholat tepat waktu…………………..
Doa yang paling sempurna adalah Alfatiha…………………..Tuan Guru yang sangat saya Cintai…
Yang sangat saya Rindukan….
Beribu maaf saya haturkan kepada Tuan Guru………
Bertemunya saya dengan Tuan Guru membuat 1 kecanduan saya bertambah lagi…..
Setiap mengingat Tuan Guru.. kecanduan itu selalu muncul….
Dan setiap saya membaca setiap pertanyaan dari saudara saudara saya di web site ini, membuat diri iri dan cemburu…..
Kecanduan dan keirian serta kecemburuan saya itu adalah hasrat bertanya demi pembenahan pemahaman ilmu yang saya miliki saat ini….dan yang akan dapang….
Semangking seringnya saya membaca setiap pertnyaan…. mendengarkan Tuan Guru berpetuah setiap perjumpaan di Majelis Rasulullah… semangking membuat saya ingin tetap terus bertanya…. dan ini saya jadikan sebagai pengontrol grafik keimanan yang miliki agar tidak terlalu drastis turunnya… walaupun hanya semili naiknya…Tuan Guru yang saya Cintai… yang saya Rindukan…
Saya memohon maaf kepada Tuan Guru dan seluruh saudara saya seiman dan seakidah….Tiada maksud dihati untuk memberikan beban berat kepada Tuan Guru……
Hal ini semata mata saya inginkan hanyalah untuk perbaikan diri…Salam Rindu buat Tuan Guru Ku…
Salam Rindu buat Para makhluk yang senantiasan mendo’akan orang orang yang berzikir dan hadir di Majelis Dakwah….Wassalamualaikum wr wb
Muhammad Efendi
Harapan saya agar lembaran tanya jawab ini tidak tetuliskan bahasa bahasa yang keras sebagaimana yang telah dicontohkan Baginda Rasulullah SAW…. dan diajarkan kepada kita oleh Tuan Guru yang sama sama begitu kita cintai…
Bukti cintanya kita kepada apa yang kita cintai….kita selalu menyerupakan diri kita semaksimal mungkin dengan apa apa yang kita cintai………………………………. yuk, kita sama sama mencoba dan saling bantu……..saudaraku…
Cintaku kepada Rasulullah…
Cintaku kepada Tuan Guru ( ahli bait Rasulullah SAW )
Adalah jalan untuk tercapainya cintaku kepada Allah SWT
( Syaidina Ali ra )Bila ada sesuatu hal yang ingin disampaikan kepada saya, silahkan kirimkan melalui email ke : mhd.efendi@gmail.com
Atau
Hp : 0812 6375 881
TrimakasihSeptember 8, 2008 at 4:09 pm #119190292Munzir AlmusawaParticipantBarakallahufiikum..
semoga limpahan keberkahan selalu pada anda.
-
AuthorPosts
- The forum ‘Forum Masalah Fiqih’ is closed to new topics and replies.