Home › Forums › Forum Masalah Tauhid › Ketentuan Allah
- This topic has 3 replies, 3 voices, and was last updated 17 years, 4 months ago by Munzir Almusawa.
-
AuthorPosts
-
September 21, 2007 at 1:09 pm #81502931ikhwan asadiParticipant
Assalamualaikum wr wb
semoga Allah Swt melimpahkan kasih sayangnya kepada habib dan keluarga
Bib ane mo tanya lagi nih, manusia itu kan ditentukan segala sesuatunya pada saat ruhnya ditiupkan kedalam rahim ibunya seperti rizkinya,umurnya,serta dia termasuk ahli neraka atau ahli syurga. Yang jadi pertanyaan ane yaitu apakah ketentuan itu mutlak dan tidak bisa berubah? Bagaimana kalau ada orang yg rajin ibadah tetapi ketentuannya ia ahli neraka, atau sebaliknya ? apakah ketentuan itu mutlak atau bisa berubah.
Mohon penjelasannya Bib.Jazakumullah khoiron katsiro
wassalamual\’aikum wr wb
September 23, 2007 at 2:09 am #81502970Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
semoga kemuliaan ramadhan, keagungan shiyaam, kesucian Qiyaam, keberkahan Alqur;an, dan cahaya Lailatul Qadr selalu terlimpah dan menghiasi hari hari anda dan keluarga.
Saudaraku yg kumuliakan,
manusia melewati kehidupan dan ketentuan Allah swt namun ketentuan Allah bisa berubah, sebagaimana kita memahami bahwa Qadha (ketentuan Allah) ada yg Mubram (tak bisa berubah) dan ada yg Mu\’allaq (bisa berubah), sabda Rasul saw : \"Doa dapat merubah Qadha\" (Mustadrak ala shahihain hadits no.6038).kita berbuat dan beramal, dan memasrahkan segalanya kepada Allah, kita mepunyai keinginan dan berusaha, namun bila kehendak Allah berbeda maka kita tenang dan tak risih, ridho dengan kehendak Nya swt.
manusia berbuat, namun sesekali ia bukanlah Maha Pengatur, ia berbuat namun tak bisa memaksakan kehendak Allah agar Allah menuruti kemauannya, ia selayaknya menerima keputusan Sang Pemilik Nya swt, sebagaimana anak yg patuh akan menerima kemauan ibunya walau bertentangan dengan keinginannya, ia jatuhkan kemauannya dan ia bersabar atas kemauan ibunya,
lebih lebih lagi atas kemauan kekasih tunggalnya yaitu Allah swt, yg menciptakan ibu dan ayahnya, kita mempunyai kehendak, namun ketika kita sadar ternyata kehendak Nya berbeda dengan kemauan kita dalam suatu hal, maka kita tenang dan bersabar atas kemauan Nya swt, dan inilah hakikat hamba, mustahil hamba mengangkat dirinya atas tuhannya hingga memaksa agar tuhannya mesti patuh pada keinginannya.
tawakkal yg benar adalah tawakkal yg diserrtai usaha, yaitu berusaha namun memasrahkan hasil kerjanya pada Allah, bila berhasil maka ia bersyukur karena ALlah sesuai dan setuju dg usaha dan kemauannya, dan bila tak berhasil ia bersabar karena ternyata kehendak Allah swt tak sesuai dg keinginannya, inilah yg disebut tawakkal.
Jabariyah adalah pemahaman yg mengatakan bahwa amal shalih bukanlha sebab masuknya kita ke sorgadala segala hal, dan sebaliknya adalah Qadariyah, yg meyakini bahwa sorga adalah bayaran dari amal kita secara mulak.
dan kedua faham ini batil, bahwa kita beramal dan Allah swt menentukan diterimanya amal itu atau tidak.
tentunya kita tak berpangku tangan, tidak pula mengandalkan amal untuk memastikan masuk sorga dan bebas dari neraka. (Fathul Baari Almasyhur juz 11 hal 296).
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dalam semua cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,Wallahu a’lam
September 27, 2007 at 5:09 pm #81503244AZIS NURYADINParticipantSesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda. Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup (merasa tidak membutuhkan Allah), serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar. (QS. Al-Lail: 4-10)
Maka beramallah kita, karena seseorang itu dipermudah kepada ketetapan akhirnya. Ketika kita digerakkan Allah untuk berbuat baik, maka berharaplah mudah2an itu adalah tanda bahwa Allah hendak memasukkan kita ke dalam surga. Ketika kita dibiarkan Allah untuk berbuat dosa, maka takutlah, jangan2 itu adalah amal penutup kita. Oleh sebab itu, ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, niscaya perbuatan baik itu akan menghapus perbuatan buruk.
Beramal dan berikhtiarlah, tetapi ingat, bahwa amal kita tidak akan mendatangkan apa pun bagi kita, maka jangan andalkan amal kita itu. Hanya Allah yang mendatangkan segala sesuatu bagi kita. Maka bertawakkal kita kepada Allah. Jadikanlah amal kita sebagai alamat atau pertanda. Dan ingat juga, bahwa pertanda yang satu bisa menghapus pertanda yang lain. Semoga amal terakhir kita adalah amal yang baik. Ingat, kita tidak tahu, kapan ajal menjemput.
Beramal baik, tetapi tidak mengandalkan amal, inilah yang dimaksud dengan \’tajrid\’ oleh Ibnu Athoillah. Memang kesembuhan datang dari Allah, bukan dari obat, tetapi Rasul tetap saja menganjurkan agar kita berobat jika sakit.
Taqdir Allah adalah untuk diyaqini dan diimani. Sedangkan segala amal shalih kita adalah ciptaan Allah yang tentunya tidak lepas dari Qudroh dan Irodah Allah. Makanlah, tetapi yaqinlah bahwa kekuatan dan kesehatan itu datangnya dari Allah. Berobatlah, tetapi yaqin bahwa kesembuhan itu dari Allah. Jadikan segala ikhtiar kita itu sebagai ibadah, karena memilih yang halal adalah ibadah. Dan [b]ibadah adalah doa[/b] agar Allah menjadi ridho, agar Allah memberi hajat kita berupa kekuatan, kesehatan, dan keselamatan dunia akhirat. Dan mengenai doa… seandainya ada yang dapat mengubah taqdir, maka itulah doa.
Kita hidup di dunia ini adalah untuk berikhtiar, untuk memilih. Rizki yang sudah ditaqdirkan untuk kita tentu datang kepada kita. Tinggal kita memilih, dengan jalan apa rizki itu datang kepada kita. Dengan jalan halalkah, atau haram? Dengan jalan yang Allah senangi, atau yang Allah benci? Allah senang melihat hamba-Nya yang pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar, lalu membawanya ke pasar untuk dijual dengan cara yang sah. Allah senang melihat hamba-Nya yang memilih rizki yang halal. \’Memilih\’ adalah suatu kata aktif yang disandarkan kepada kita. Sedangkan \’Menentukan\’ adalah haq Allah.
Wallahu a\’lam.
September 28, 2007 at 2:09 am #81503257Munzir AlmusawaParticipantHayyakumullah.. semoga Allah menyambut anda dengan segala anugerah Nya swt..
-
AuthorPosts
- The forum ‘Forum Masalah Tauhid’ is closed to new topics and replies.