Home Forums Forum Masalah Umum ketika belahan hatiku wafat

Viewing 2 posts - 1 through 2 (of 2 total)
  • Author
    Posts
  • #75823700
    abdillah
    Participant

    Assalamualaikum Wr. Wb ya Habih Munzir….
    Limpahan puji kehadirat Allah SWT serta limpahan shalawat dan salam kepada junjungan kita Sayidina Muhammad SAW beserta sahabat dan keluarganya….
    Ya Habib, saya seorang ibu yang baru saja ditinggal wafat anak kedua saya, laki2 usia nya 7 bln pada tgl 15 mei 2007. Tentu Habib bisa merasakan apa yang saya rasakan sekarang ini….
    Saya sudah membaca artikel Habib tentang hal yang sama…..
    Insya Allah saya ikhlas dan ridha dengan diambilnya kembali anak saya…..
    Tapi sampai saat ini saya masih merasakan penyesalan yang amat dalam, bukan atas diambilnya anak saya itu, tapi atas tindakan saya.
    Sebelumya saya mungkin sedikit bercerita kepada Habib, anak saya menderita jantung bawaan sejak dia lahir. Pada saat umurnya 4 bln, baru ketahuan penyakit nya itu. Ini juga saya terima dengan ikhlas, semua atas kehendakNya.
    Hingga akhir hayatnya, anak saya tidak pernah mengalami sakit yang membuat saya susah, baik itu sesak nafas, pilek ataupun demam tinggi. Hanya saja ia gagal tumbuh, berat badannya jauh dari normal. Dengan umurnya 7 bln itu berat badannya hanya 4,5 kg saja. Berat badannya tidak pernah bertambah, stag saja di situ.
    Sampai akhirnya saya bertemu dengan seorang ibu yang memiliki anak dengan kondisi yang sama seperti saya, tapi sekarang sudah tumbuh sehat, berkat minum obat herbal.
    Timbul keinginan saya untuk mengkonsumsikan obat ini untuk anak saya dengan harapan dia bisa sembuh, walaupun saya tetap yakin semua kesembuhan itu tetap seizin Allah. Saya merasa, jika saya hanya berdoa, tapi tidak ada usaha/ikhtiar sedikitpun bagaimana Allah mau menolong…(Koreksi saya jika pendapat saya ini salah Habib). Lama keputusan untuk mengkonsumsikan obat itu baru fixed. Setelah melalui debat panjang dengan suami. Suami sangat keberatan untuk melakukan itu. Suami saya tetap yakin dengan Allah, anak kami tidak akan apa2. Selama ini anak kami, hanya kami minumkan air putih dengan bacaan2 saja, baik bacaan2 dari majelis suami ketika melakukan maulud ataupun dari alim ulama.saya juga tidak mau melakukan nya tanpa seizin suami, sampai akhirnya suami saya menjadi tergerak hatinya untuk mengkonsumsikan obat itu.
    Seminggu setelah mengkonsumsi obat itulah, anak saya batuk2, sesak nafas dan membiru, kami bawa ke UGD, sorenya dia pergi meninggalkan kami, sesaat setelah saya katakan kepadanya bahwa saya ikhlas dia pergi…..
    Ya habib……itulah yang saya sesalkan hingga saat ini…..
    Apakah Allah murka kepada saya, yang sudah memberinya obat itu habib??
    Saya jadi merasa bahwa obat itulah yang menyebabkannya pergi….
    saya merasa saya lah yang sudah membuatnya pergi…..
    walau saya yakin dengan qadha, tapi rasa itu tetap selalu muncul di hati saya….
    Ya habib, apakah anak saya di sana, juga merasa bahwa sayalah yamg membuatnya sakit??
    Ya habib, apakah anak saya di sana marah kepada saya???
    Ya Habib, rasanya sungguh tak pantas saya ditunggu dan dipanggilnya seperti yang Habib ceritakan di artikel, saya yang sudah membuatnya sakit, masih pantas kah dia melakukan itu untuk saya??
    Saya merasa berdosa pada anak, suami dan Allah…….
    Dan bagaimana lah caranya jika saya terkenang dengan segala kebersamaan dengannya, saat memandikannya, memberinya makan, membawanya berjalan2, bersenda gurau, dsb….
    Karena menurut suami saya, jika saya selalu mengingat dan bersedih atas nya, dia juga merasakan kesedihan di sana, benarkah ya Habib??
    Ya Habib…mohon pencerahan untuk jiwa saya ini….

    Waalaikumsalam Wr. Wb….

    #75823726
    Munzir Almusawa
    Participant

    Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    Cahaya keluhuran dan kesejukan semoga selalu menerangi hari hari anda,

    saudariku yg kumuliakan,
    mengenai kejadian wafatnya putra anda itu merupakan rahmat Nya swt, jangan risau dan gundah dengan menyalahkan diri sendiri, sebab tujuan utama anda sebagai ibunya adalah menyembuhkan, perbuatan anda adalah kasih sayang, dan ia wafat bukan karena kesalahan saudari, namun karena kehendak Nya swt, Dias wt Yang Maha Berhak memberi kehidupan pada hamba Nay swt dan Maha berhak mencabutnya pula.

    Tenanglah saudariku dari kerisauan, setiap kali muncul perasaan itu maka redakanlah dg ucapan : Aku ridho dengan keputusan Mu wahai Rabbiy, aku ridho.. aku ridho.. aku tenang dengan nama Mu swt, kau yg memberinya kehidupan, dan kau pula yg berhak mengambilnya..

    Semua yg Kau beri kehidupan akan tiba waktunya untuk Kau ambil pula kehidupannya, hanya Kau lah yg tunggal memilikinya..

    Demikian saudariku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,

    anda akan jumpa dengan putra anda kelak,

    wassalam

Viewing 2 posts - 1 through 2 (of 2 total)
  • The forum ‘Forum Masalah Umum’ is closed to new topics and replies.