Home › Forums › Forum Masalah Umum › Kitab Ibanah yang Asli yang mana ?
- This topic has 9 replies, 3 voices, and was last updated 17 years, 5 months ago by Munzir Almusawa.
-
AuthorPosts
-
September 26, 2007 at 3:09 pm #81975033QudamahParticipant
Assalamu\’alaikum ya habib,
semoga rahmat dan karunia slalu tercurah kepada habib dan keluarga, aminYa Habib, ana ada persoalan yang sedikit bikin bingung mengenai kitab Ibanah. Ada yang mengatakan kitab tersebut telah dimanipulasi sehingga tidak sesuai lagi dengan isi aslinya, berikut apa yang diberikan ke ana berupa link untuk melihat kitab tsb, dimana link diberikan oleh seorang salafy.
http://www.almeshkat.com/books/open.php?cat=10&book=529
Dikatakan oleh beliau (salafy) bahwa Imam Abul-Hasan Al-Asy\’ary mempunyai kitab aqidah sebagaimana sering dipakai oleh pesantren NU. Tapi itu merupakan kitab beliau yang lama (yang ketika itu beliau masih terpengaruh Mu\’tazilah dan/atau Kullabiyyah). Tapi di akhir hayat beliau, beliau kembali kepada aqidah yang shahihah, yang salah satunya menulis kitab Al-Ibanah. Kitab beliau ini telah disyarah oleh Imam Ibnu Baththah Al-\’Ukbary rahimahullah.
Dan ini ada yang lain bib,,
apa yang saya pernah baca di forum yang habib tulis mengenai sanad didalam kitab Faidhul Qadir telah dibantah oleh salafy dan mengatakan Karangan Imam Asy-Syafi\’i yang sampai kepada kita itu tidak ada yang berjudul Faidhul-Qadir. Ada juga Ar-Risalah dan Al-Umm.Faidhul-Qadir itu adalah karangan Muhammad bin Abdir-Rauf Al-Munawi dimana kitab tersebut merupakan syarah/penjelasan dari kitab Al-Jami\’ush-Shaghir
dan mereka memberikan link berikut bib : http://www.almeshkat.com/books/open.php?cat=22&book=634 silakanMohon dengan sangat bib penjelasannya,,,
Jazakallah
September 27, 2007 at 3:09 am #81975059Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Cahaya Rahmat Nya swt semoga selalu menerangi hari hari anda dengan kebahagiaan,
Saudaraku yg kumuliakan,
mengenai Imam Asy\’ariy berubah akidah akan diketahui dan dibahas oleh seluruh Ulama ahlussunnah waljamaah serta para Huffadh dan Muhadditsin kita, mustahil mereka semua diam dan hanya wahabi yg tahu, siapa pula mereka ini?, tak satupun yg mencapai derajat Al Hafidh (hafal 100 ribu hadits dg sanad dan hukum matannya), dan tak satupun wahabi yg diakui sebagai ulama oleh 4 Madzhab ahlussunnah waljamaah,lalu mereka mengetahui imam Asy\’ariy dan ribuan Al Hafidh dan Muhaddits kita semuanya tak tahu.
mengenai Faidhul Qadir, memang yg dimaksud bukanlah oleh Imam Syafii, namun Faidhul Qadir yg dimaksud adalah karangan Al Imam Al Hafidh Abdurra\’uf Al Manawiy, sebagai Syarah Al Jami\’usshaghiir Lil Imam Al Hafidh Assuyuthiy.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a\’lam
September 27, 2007 at 12:09 pm #81975086QudamahParticipantlanjutan ya bib,,
ini bib ana ada kutip apa yang habib tulis yang berkaitan dengan sanad pada pembahasan yang lalu,,Apakah informasi ini tidak tepat ya bib, atau memang ana yang kurang faham..
Berikut linknya bib..dan berikut apa yang pernah habib tulis :
[i]berkata pula Imam Syafii : \"penuntut ilmu tanpa sanad adalah bagaikan pencari kayu bakar yg mencari kau bakar ditengah malam, yg ia membawa tali pengikatnya adalah ular berbisa dan ia tak tahu\" (Faidhul Qadir Juz 4 hal 442) [/i]
Mohon penjelasan bib mengenai pentingnya sanad ini agar ana lebih mantap dalam beragama,,dan ibadah,,
Jazakallah
September 28, 2007 at 4:09 am #81975127Munzir AlmusawaParticipantmaaf saudaraku yg kumuliakan,
yg dimaksud adalah bahwa Faidhul Qadir bukanlah karangan Imam Syafii, namun karangan Imam Abdurrauf Almanawiy, namun beliau mencantumkan Ucapan Imam Syafii, bahwa Imam Syafii berkata demikian,
dan ini memang sudah masyhur dikalangan para Ulama, namun salafy memang tidak tahu, karena memang mereka bukan ahli hadits,
dan merekapun tak punya sanad, maka mereka tak menerima ucapan ini.[size=4]
[b]
قال الشافعي رضي الله عنه الذي يطلب العلم بلا سند كحاطب ليل يحمل حزمة حطب وفيه أفعى وهو لا يدري وقال الثوري السند سلاح المؤمن فإذا لم يكن معك سلاح فبم تقاتل وقال ابن المبارك طالب العلم بلا سند كراقي السطح بلا سلم وقد أكرم الله هذه الأمة بالإسناد وجعله من خصوصياتها من بين العباد [/b][/size]Berkata Imam Syafii radhiyallahu \’anhu : Yang mencari ilmu tanpa sanad adalah bagaikan pencari kayu bakar dimalam hari yg gelap dan membawa pengikat kayubakar yg padanya ular berbisa yg mematikan dan ia tak mengetahuinya\", dan berkata Imam Atsauri : \"Sanad adalah senjata orang mukmin, jika kau tak punya senjata maka bagaimana kau akan melawan kejahatan?\", berkata Ibn Mubarak : \"Ilmu tanpa sanad bagaikan yg menaiki loteng tanpa tangga, dan Allah telah memuliakan ummat ini dg sanad, dan menjadikannya kekhususan diantara hamba hamba Nya\". (Faidhul Qadir oleh Imam Abdurrauf Al Manawiy.Juz 1 hal 433)
maka ambillah guru yg mempunyai sanad, sanad gurunya yg bersambung kepada para Imam dan Rasul saw.
jika seseorang berpedoman pada gurunya dalam hal yg ia ragukan dan tak ia fahami, maka gurunya tentunya bertanggungjawab, pun jika gurunya salah maka ia bertanggungjawab di hari kiamat.
lalu jika seorang berpedoman pada buku, maka jika buku itu salah cetak, atau ia salah faham, atau buku itu penjelasannya ringkas hingga menimbulkan arti pada diri kita yg berbeda dg maksud si penulis, maka siapa yg akan bertanggungjawab?
kita ahlussunnah waljamaah mempunyai sanad dalam segala hal ibadah kita, dan mereka itu tak punya sanad dalam segala hal.
mereka menyalahkan seluruh madzhab, karena 4 madzhab besar berbeda dengan mereka, mereka memisahkan diri dari shaf jamaah muslimin,
dan Rasul saw telah bersabda : \"Barangsiapa yg memisahkan diri sejengkal dari jamaah muslimin, lalu ia wafat (sebelum bertobat) maka ia mati dalam kematian Jahiliyah\" (Shahih Bukhari).
demikian saudaraku yg kumuliakan,
wallahu a\’lam
September 28, 2007 at 9:09 pm #81975160QudamahParticipantlanjutan ya bib,,
semoga kefahama ilmu selalu diberikan Allah kehadirat Habib dan keluarga, amin..Lega rasanya mendengar apa yang habib nasehatkan dan jelaskan, saya memang tidak tertarik dengan mereka, yang tau ilmu hanya dari buku, CD dll, bahkan tanpa guru samasekali.
Bib, jangan bosan ya dengan pertanyaan2, maklum bib masih awam banget nih,,,
sekalian bib, bisa nggak ana bersanad dengan habib ?Jazakallah
September 29, 2007 at 2:09 am #81975176Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Cahaya Keberkahan Syuhada Badr semoga selalu menerangi hari hari anda dengan kebahagiaan,
Saudaraku yg kumuliakan,
orang seperti saya bukanlah rijalussanad, saya menangis ketika guru mulia saya berkata : \"Sanadku pada guru guruku suci, dan rantai sanad ini berpadu hingga Rasul saw, rantai ini adalah rantai yg tak terputuskan, jika bergerak satu ujungnya maka akan bergerak seluruhnya hingga ujung satunya, jangan kau jadikan dirimu orang pertama yg merusak kesucian rantai sanad ini..\", saya terhenyak dan bingung..,namun saya ditenangkan oleh kakak seperguruan saya, seraya berkata : Pantaskah rantai besi berkarat disambungkan dengan rantai emas..?, saya menjawab : Tidak,
lalu beliau berkata lagi, siapa yg menyambungkanmu dg gurumu?, saya menjawab : Allah..
maka beliau berkata : Dia tak akan membiarkan besi berkarat berpadu dengan rantai emas kecuali Dia akan merubah rantai besi itu menjadi emas pula, karena Dialah yg merubah segenap besi menjadi Emas.., inilah guna hadits beliau saw : \"Seseorang bersama dengan orang yg ia cintai\" (Shahihain).
Allah menyambungkan anda dengan saya dan guru guru mulia kita hingga Nabi saw.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a\’lam
September 29, 2007 at 8:09 am #81975182QudamahParticipantmasyaAllah,,,
Habib yang saya muliakan, tak tertahan lagi tangis ini, sungguh tak pantas ana untuk menyambung sanad bersambung para orang mulia hingga ke rosulullah SAW.Semoga Allah memberikan yang terbaik untuk Habib bersambung hingga ke orang2 yang telah dimuliakan Allah
dan semoga Allah mengampunkan dosa dan khilaf saya atas kelancangan dalam menuntut kehendak nafsuAf1 ya bib,,,
Jazakallah
September 30, 2007 at 2:09 am #81975216Munzir AlmusawaParticipantsaudaraku, anda salah faham, sanad itu bersambung ketika seseorang menganggapnya layak dipanut, sanad kita ahlussunnah waljamaah jelas dan terang, saya ijazahkan sanad saya pada anda, kita semua bersatu dalam semua sanad ahlussunnah waljamaah.
October 1, 2007 at 4:10 pm #81975283AZIS NURYADINParticipantAssalamu \’alaykum wr. wb.
Allah Melindungi Habib dan Lasykar Muhammad Rasulullah SAW.
Habib, misalnya ada seseorang yang beribadah dengan ilmu yang dia dapat dari buku. Tapi dia mempelajarinya tanpa guru apalagi sanad.
Sekarang dia mempelajarinya dengan guru dan dengan sanad.
[b]Pertanyaannya: Bagaimanakah perihal ibadahnya yang lalu?[/b]Kemudian ada seseorang yang beribadah tanpa ilmu, atau dengan ilmu yang belum sempurna. Dan orang ini memang malas menuntut ilmu, malas mengaji di majlis ta\’lim dan malas membaca buku. Lalu ketika sholat Jum\’at, dia mendengar dari khathib tentang suatu tata cara ibadah. Dari situ dia baru tahu bahwa ibadahnya selama ini ternyata salah. Misalnya saja dia baru tahu bahwa membaca fatihah itu haruslah dengan mengeluarkan suara, dan bukannya cukup di dalam hati tanpa adanya suara.
[b]Pertanyaannya: Bagaimanakah ibadahnya yang telah lalu itu?[/b]Misalkan seseorang menganut beberapa madzhab sekaligus tanpa guru dan tanpa sanad. Lalu dia sadar bahwa perbuatannya salah. Lalu ia memutuskan untuk menganut satu madzhab dengan guru dan sanad yang benar.
[b]Pertanyaannya: Bagaimanakah ibadahnya yang telah lalu itu?[/b]Misalkan seseorang menganut madzhab A tanpa guru dan sanad, hanya tahu dari buku. Lalu dia memutuskan untuk pindah ke madzhab B dengan guru dan sanad.
[b]Pertanyaannya: Bagaimanakah ibadahnya yang telah lalu itu?[/b]Itu dulu pertanyaan saya.
Mohon penjelasannya.
Hafizhakallah wa jazakumullah khairan.Wassalamu \’alaykum wr. wb.
October 1, 2007 at 5:10 pm #81975294Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Cahaya Keberkahan Syuhada Badr semoga selalu menerangi hari hari anda dengan kebahagiaan,
Saudaraku yg kumuliakan,
jawabannya adalah sama, \’Afallahu \’amma salaf, Allah memaafkan apa apa dari kesalahan yg telah lalu jika hamba Nya memperbaiki dirinya.Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a\’lam
-
AuthorPosts
- The forum ‘Forum Masalah Umum’ is closed to new topics and replies.