Home › Forums › Forum Masalah Tauhid › Kriteria IKHLAS ?
- This topic has 5 replies, 2 voices, and was last updated 16 years, 5 months ago by Munzir Almusawa.
-
AuthorPosts
-
June 18, 2008 at 10:06 pm #108237733Tb. AZI ACHMAD SAEROZIParticipant
[i]Assalamu\’alaikum warahmatullahi wabarakatuh…
Bismillahirrahmanirrahim.
Allahumma shalli \’ala Sayyidina Muhammadin wa \’ala alihi wa shahbihi wa sallim.[/i]Yaa Habibana Munzir yg senantiasa dirahmati ALLAH SWT.
Ada satu hal yg mengganjal dlm pemahaman Ana Ya Habib.1. Bagaimanakah kriteria IKHLAS itu?
2. Apakah bila kita beramal/beribadah dgn harapan pahala/Syurga termasuk tidak ikhlas?
3. Apakah ikhlas itu hanya mengharapkan Ridho ALLAH SWT tanpa mengharapkan pahala/apapun juga?
4. Apakah adanya pahala & semacamnya diantaranya untuk memberi semangat kepada hamba-hamba ALLAH SWT untuk tekun beribadah kepada-NYA, lalu setelah pemahaman ikhlasnya telah kuat, ia tidak lagi mengharapkan pahala tetapi hanya mengharapkan Ridho ALLAH SWT?
5. Dan ada pendapat yg mengatakan bahwa asal ALLAH SWT meridhoi, ia lebih senang di Neraka daripada di Syurga tanpa Ridho ALLAH SWT. Bagaimanakah menurut pendapat Habib?Tetapi menurut Ana, siapa sih yg tidak ingin pahala/Syurga sebagai buah dari amal itu!
Afwan Ya Habib, Ana sering mengganggu Habib, tetapi hal ini begitu mengganjal dlm pikiran Ana, mohon kiranya bila Habib berkesempatan untuk menjawab pertanyaan ini!
[i]Syukron katsir Yaa Habib sebelumnya…
Semoga Habibana Munzir beserta keluarga selalu dalam kebahagiaan & sukses dgn segala cita-cita!Wassalamu\’alaikum warahmatullahi wabarakatuh[/i]
June 19, 2008 at 10:06 pm #108237763Munzir AlmusawaParticipantalaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Kebahagiaan dan kesejukan hati semoga selalu menaungi hari hari anda
Saudaraku yg kumuliakan,
1. ikhlas adalah suatu amal ibadah dengan niat karena Allah2, 3, 4. ikhlas mempunyai derajat, beramal karena ingin sorga pun bagian dari ikhlas, karena ia mengetahui bahwa sorga adalah milik Allah, yg Allah bagikan pada hamba Nya yg diridhoi, maka amal karena ingin sorga adalah bagian dari ikhlas, kecuali jika kita berkeyakinan bahwa sorga adalah bukan milik Allah swt,
derajat Ikhlas yg tertinggi adalah karena cinta pada Allah swt.
setiap hamba yg beriman, lalu ia menjalankan ibadah, maka ia akan diberi oleh ALlah swt kefahaman secara batin akan keindahan Allah.., yg dengan itu ia mulai melupakan sorga dan neraka, ia lebih ingin Allah swt, ia hanya cinta dan rinduuuu pada Allah swt, tak ingin yg lain,
hidupnya bukan lagi menanti sorga dan neraka, hidupnya hanyalah bosan karena menanti perjumpaan dengan Allah, hanya itu yg membuatnya ingin beribadah..
seperti anak anak bocah yg mesti diiming iming dulu untuk membuatnya menurut, lalu setelah anak mulai dewasa ia mulai mengerti maksud hidupnya, dan setelah ia benar benar dewasa maka ia akan sangat berbakti pada ayah ibunya karena tau betapa jasa mereka kepadanya dimasa kecil,
demikianlah hamba, Allah swt itu sangat Indah, dan akan semakin indah terasa, dengan hubungan batin kita yg semakin banyak meninggalkan larangannya dan mematuhinya, Dia swt akan mengalirkan cinta kepada hati hamba Nya sehingga hamba Nya mulai tergila gila pada Nya swt,
nah.. inilah sorga terindah sebelum mereka mengenal sorga, dan kelak mereka melihat keindahan Allah, dan Allah jadikan tempat tinggal mereka di sorga, dan sungguh jika disuruh memilih untuk tinggal di neraka namun boleh melihat keindahan Allah maka semua mereka akan meninggalkan sorga dan masuk keneraka,
sebagaimana diriwayatkan ketika seorang hamba yg terakhir keluar dari neraka setelah mungkin ratusan ribu tahun dihancur leburkan di api neraka, setelah jutaan kali tubuhnya dihidupkan kembali dan disiksa, lalu ia dihadapkan pada Allah.., ia melihat Allah.., lalu Allah bertanya padanya, hambaku, berapa lama kau di api neraka?, hamba itu berkata : \"aku tak pernah merasakan siksa neraka..\".
kenapa?, hilang seluruh kepedihan neraka karena melihat keindahan Allah swt…,
nah.., namun Allah menempatkan hamba hamba yg rindu pada Nya adalah di sorga, merekapun mau masuk sorga karena diperintah Allah,
mereka meminta sorga karena tahu sorga adalah tempat terdekat pada Allah,
mereka mendambakan sorga karena itu tempat prang yg dicintai Allah,
mereka mengharap sorga karena di sorga lah mereka akan sering berjumpa dan melihat Allah..5. hal itu adalah kiasan cinta pada Allah swt
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a\’lam
June 25, 2008 at 2:06 am #108237970Tb. AZI ACHMAD SAEROZIParticipantAlhamdulillah…
Terima kasih banyak Ya Habibana Munzir atas jawaban & penjelasannya yg sungguh indah…
Ana sudah mulai mengerti akan IKHLAS itu, betapa beruntungnya sanubari yg mencapai derajat IKHLAS yg tertinggi itu, do\’akan agar Ana bisa mencapainya walaupun sedikit Ya Habib !Afwan Ya Habibana, ada yg ingin Ana tanyakan lagi !
Sewaktu acara Maulid di kediaman Habib Idrus Algadri (Depok), dalam tausiyah Habib Munzir, menjelaskan bahwa kita ini sukar untuk cinta pada ALLAH SWT, karena ALLAH SWT ………. (Alafu Bib, sudah lupa)
sedangkan untuk cinta pada RASULULLAH SAW itu mudah karena kita tau teladan yg Beliau SAW lakukan, mohon penjelasan lebih lanjut mengenai hal ini Ya Habib (Cinta pada ALLAH SWT & RASUL SAW) !Semoga acara Isra Mi\’raj tggl 29 Juli 2008 nanti di Masjid At-Tiin dapat berjalan dgn lancar & sukses menjadikan Bumi Jakarta & Indonesia tercinta meninggalkan segala kemaksiatan yg merajalela…
Dan semoga Habibana Munzir beserta keluarga diqobulkan segala hajatnya & dipanjangkan umur dlm taat pada ALLAH SWT sehingga dapat terus membimbing kami yg fakir ini…
June 25, 2008 at 7:06 pm #108237986Munzir AlmusawaParticipantalaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Ketenangan dan kesejukan hati semoga selalu menerangi hari hari anda
saudaraku yg kumuliakan,
yg saya sampaikan saat itu adalah, cinta kepada Allah adalah sempurna dengan cinta kita pada Rasul saw, karena tak bisa orang langsung mencintai Allah tanpa melihat pribadi Rasul saw, karena Allah swt tak bisa kita jadikan panutan, ALlah adalah Dzat yg tidak sama dengan segala sesuatu, namun Rasul saw dapat kita panut, cara shalatnya, cara tidurnya, cara wudhunya dlsb yg itu akan menyampaikan kita pada kecintaan Allah swtDemikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a\’lam
June 26, 2008 at 12:06 am #108238007Tb. AZI ACHMAD SAEROZIParticipantSubhanallah…
Betapa padat & menariknya jawaban yg Habibana kemukakan, semakin bertambahlah pemahaman Ana ya Habib, bahwa cinta kepada RASULULLAH SAW kan membawa kita cinta pada yg Maha Memiliki Cinta, ALLAH AZZA WAJALLA.
Sesungguhnya ALLAH SWT kan mencintai seseorang yg mencintai kekasih-Nya…
Namun dlm dunia tarekat/tasawuf, mereka lebih mengedepankan cinta pada ALLAH SWT.
Apakah mereka telah lebih dulu mencapai derajat cinta pada RASUL SAW ?Dan apakah seseorang yg mencintai RASUL SAW, tetapi belum dapat sepenuhnya mengikuti tuntunan RASUL SAW, masih dikatakan Cinta Rasul ?
Afwan w Syukron Yaa Habiby !
Semoga Habibana Munzir beserta keluarga selalu dilimpahi rizki yg banyak & barokah sehingga dapat terus menjalankan dakwah Sang NABI SAW…June 26, 2008 at 2:06 am #108238019Munzir AlmusawaParticipantalaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Ketenangan dan kesejukan hati semoga selalu menerangi hari hari anda
saudaraku yg kumuliakan,
semua tarekat menuntun pada dzikir, pada suatu derajat kelak, mursyid tarekat akan mulai menyampaikan tarbiyah keagungan Rasul saw, agar mereka bisa mencapai kesempurnaan Mahabbatullah swt, yaitu dengan mencintai Nabi saw, sebagaimana sabda beliau saw : \"Belum sempurna iman kalian sebelum aku lebih dicintainya dari harta dan keluarganya\" (Shahih Bukhari),
Sabda Rasulullah saw : \"Belum sempurna iman kalian, sebelum aku lebih dicintainya dari anak anaknya dan ayah ibunya, dan seluruh manusia\" (Shahih Muslim),mengenai mereka yg masih dalam maksiat Namun mencintai Allah, maka mereka diakui oleh Rasul saw walau cintanya belum sempurna, sebagaimana kejadian ketika seorang muslim dihukum karena minum khamar, lalu ia berkali kali dihukum, maka seorang sahabat Rasul saw menghina orang itu, karena terus menerus minum khamar, walau telah dihukum dan dihukum, maka Rasul saw menegurnya dan bersabda : \"Jangan menghinanya, sungguh dia itu mencintai Allah dan Rasul Nya\" (Shahih Bukhari).
jelas sudah, sebesar apapun dosa seseorang, namun cintanya masih diakui oleh Rasul saw selama ia mencintai beliau saw.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a\’lam
-
AuthorPosts
- The forum ‘Forum Masalah Tauhid’ is closed to new topics and replies.