Home Forums Forum Masalah Fiqih Makna Gerakan Sholat

Viewing 4 posts - 1 through 4 (of 4 total)
  • Author
    Posts
  • #83312061
    Bambang Sebastiar
    Participant

    Assalamualaikum Warahmatullohi Wabarokatuh,
    Semoga kemulyaan dan keberkahan bulan ramadhan dilimpahkan kepada habib.
    Habib, maaf ana mau tanya lagi nih.Maklum ana sedang belajar mendekatkan diri kepada Allah SWT. Pertanyaan ana :
    Apa makna dari setiap gerakan sholat, mulai dari takbirotul ihrom hingga salam ?
    Dan kenapa gerakannya seperti itu ?
    Maaf mungkin pertanyaan ana sangat dasar tetapi betul-betul ana belum tahu.
    Wassalam,

    Bram(Bambang)

    #83312086
    Munzir Almusawa
    Participant

    Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    Cahaya agung malam malam terakhir ramadhan semoga selalu menerangi hari hari anda dengan kebahagiaan,

    Saudaraku yg kumuliakan,
    ada pertanyaan saudara kita serupa yg telah saya jawab :

    1. Apa arti sholat ?
    Shalat secara bahasa adalah Doa dengan kebaikan
    secara Syar;an adalah : Ucapan ucapan, gerakan gerakan tertentu yg diawali dengan Takbiratul ihram dan diakhiri dg salam. Mengenai gerakan gerakannya merupakan rukun shalat, bersandarkan pd Hadist hadits Shahih.

    2. Apa arti dan maksud dari gerakan dalam sholat itu sendiri mohon dijelaskan satu persatu seperti gerakan :

    * Takbiratul ihram
    Takbiratul Ihram berasal dari dua kata : Takbir (ucapan Allahu Akbar) dan Ihram (pengharaman), ketika dua kalimat ini digabung maka bermakna : Ucapan takbir yg memulai pengharaman dari melakukan hal hal yg dilarang dalam shalat. Seperti makan, minum, berbicara kpd selain Allah dan Rasul saw dan hal hal yg diajarkan Rasul saw sebagai mubthilat (yg membatalkan) shalat.

    * Bersedekap
    Sedekap ini bukan merupakan rukun shalat, bila tak dikerjakan tak membatalkan shalat, yg merupakan rukun adalah berdiri dalam shalat wajib bagi yg mampu dan membaca Fatihah padanya.

    * Ruku
    Ruku secara bahasa adalah menunduk
    Secara Syar;an adalah menundukkan badan hingga kedua telapak tanganna meraih/bersandar pada kedua lututnya, dan bahwa Ruku;nya Rasul saw itu tepat dalam posisi 90 derajat, hingga andai ditaruh sebuah gelas dipunggungnya niscaya tak tumpah, menunjukkan lurusnya posisi punggung beliau dalam 90 derajat

    * I\’tidal
    Secara bahasa adalah tegak lurus
    Secara syar?an adalah tegak berdiri kembali ke posisi semula sebelum ruku;nya.

    * Sujud
    Secara bahasa adalah merendahkan diri serendah rendahnya
    Secara syar;an adalah meletakkan 7 anggota sujudnya pada bumi tempat ia melakukan shalat, yaitu kedua telapak tangan, kedua lutut, kedua kaki, dan Dahinya, dengan mengangkat belakang tubuhnya lebih tinggi dari posisi dahinya, melambangkan kerendahan yg serendah rendahnya atas dahi.

    * Duduk di antara dua sujud
    Duduk antara dua sujud secara bahasa adalah duduk sebagaimana yg kita fahami, dan secara syar?an pun demikian, duduk dalam posisi apapun yg disebut duduk tetap sah shalatnya, misalnya bersila, tetap sah shalatnya, dan sunnah adalah duduk dengan Iftirash dengan menegakkan telapak kaki kanan dan menghamparkan kaki kiri sebagaimana kita lihat orng yg melakukan duduk dalam shalat.

    * Tahiyatul
    Tahiyyah secara bahasa adalah kemuliaan, secara syar?an adalah Salam kepada Allah, sebagaimana para sahabat mengucapkan salam pada Rasul saw, salam pd sesama muslim, merekapun mengucapkan salam kepada Allah, maka Rasul saw bersabda : ?Jangan ucapkan salam pd Allah, karena Allah adalah Assalaam, tapi ucapkanlah Attahiyyatu lillah; (Syarh Baijuri Bab Shalat)

    Tasyahhud, secara bahasa adalah mengucapkan syahadat, secara syar;an adalah terbagi dua, Tasyahhud awwal dan Tasyahhud Akhir, tasyahhud awal adalah duduk setelah sujud kedua pd rakaat kedua, lalu membaca doa tasyahhud awal sebagaimana dijalankan oleh muslimin dan yg itu semua telah diajarkan oleh Rasul saw, demikian pula Tsyahhud Akhir, yaitu ucapan yg merupakan percakapan antara Allah dan Rasul saw di malam Mi\’raj beliau, sebagaimana Rasul saw menceritakannya : aku bersujud dan berucap : ?Attahiyyatulmuba?dst.? Lalu Allah menjawab Assalaamu alaikua Ayyuhannabiyy.., lalu aku menjawab : Assalaamu alaina.., maka percakapan ini dijadikan kewajiban utk selalu diucapkan oleh setiap ummatnya, karena saat itu lah diwajibkannya shalat, maka shalat menyimpan rahasia kemuliaan Mi;raj beliau saw kepada Allah swt.

    * Menunjukkan jari ketika sedang tahiyat
    Merupakan Ittiba; lirrasul saw (berpanut pd perbuatan Rasul saw)

    * Salam
    Salam adalah ucapan dari rukun shalat yg terakhir dg niat selesai dari shalat, ucapan salam yg pertama merupakan rukun shalat, dan salam yg kedua adalah sunnah, mengenai kpd siapa ucapan tersebut memang banyak khilaf, namun bukan itu daripada tujuan utama mengucapkan salam, karena tujuan utama dari salam dan seluruh gerakan shalat adalah Ittiba; lirrasul saw dengan landasan perintah Allah swt dengan puluhan ayat pd Al Qur;anulkarim yg memerintahkan kita taat kepada Rasul saw, dan mengikuti perintah beliau saw

    4. Apakah ada dalil mengenai gerakan SHOLAT ?
    Dalil mengenai gerakan shalat dapat anda rujuk ratusan hadits pada Shahih Bukhari, Muslim dan seluruh buku buku Hadits Bab Shalat, bagaimana dijelaskan sujud beliau saw, ruku beliau saw, perintah beliau untuk meratakan shaf, mengeraskan suara pada bacaan fatihah dan surat di shalat magrib, isya dan subuh, dan seluruh rukun shalat berlandaskan hadits shahih.

    5. apakah suatu keharusan salam harus menengok kanan kiri
    menengok ke kanan dan kiri hukumnya sunnah dan merupakan Ittiba birrasul saw (Syarh Busyralkariim Bab Sunanusshalat hal 183)

    mengenai hikmah dari setiap gerakan gerakan shalat saya tak mungkin menuliskannya disini mengingat waktu yg sempit, namun satu hal yg harus kita pegang adalah setiap gerakan shalat, juga haji, puasa, zakat dlsb mengandung hikmah hikmah luhur, namun bukan kewajiban kita untuk mengetahuinya, namun kewajiban kita adalah mengamalkannya, karena kita akan terjebak oleh hukum akal bila selalu menghendaki jawaban dari maksud setiap Ajaran Rasul saw, ya bila kita menemukan jawabannya, bila tidak?, apakah lalu kita menolak mengamalkannya?, maka dengan itu kita menyembah akal karena hanya taat pd hal yg diterima akal.

    Pertanyaan : \"mengapa\", merupakan pertanyaan berbahaya bila terlalu mendalam, karena puncaknya akan menjurus pd Allah swt dan syak wasangka pd Allah swt, mengapa Allah memerintahkan ini dan itu?, mengapa tidak seperti ini?,

    maka tanpa kita sadari kita terjebak pemahaman untuk merubah diri kita sebagai Pencipta, dan Allah menjadi Hamba, karena kita ingin Allah taat pada keinginan kita, dan berbuat menurut kehendak kita, dan agar tidak berbuat terkecuali hal yg kita fahami, dan membatasi kehendak Nya untuk berbuat dengan hal yg bertentangan dengan akal kita.

    Wallahu alam

    sumber :
    ? Syarh Busyralkariim Imam As Syeikh Abdullah Abdurrahman Ba Fadhl
    ? Syarh Imam Baijuri
    ? Yaqutunnafiis ala madzhab Ibn Idris As Syafii
    ? Bulughul Maraam Al Imam Ibn Hajar

    mohon maaf saya meringkas jawaban saya seringkas mungkin mengingat masih banyaknya pertanyaan yg harus saya jawab. Semoga Allah melimpahkan segala anugerah Nya kepada anda dan keluarga, amiin

    Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,

    Wallahu a\’lam

    #83312111
    Bambang Sebastiar
    Participant

    Terima kasih Habib,…sebetulnya itu adalah pertanyaan teman ana tapi ana bingung menjawabnya. Ketika ana suruh sholat dia bilang dia mau sholat yang bener kalau sudah tau makna dari setiap gerakan sholat dan ketika ana disuruh menjelaskan setiap gerakan sholat terus terang ana belum tau. Alhamdulilah ana tau sekarang bahwa tugas kita yang paling utama adalah mengamalkannya bukan memahaminya.[i][b]Subhanalloh…[/b][/i]
    Sekali lagi terima kasih Bib….

    Wassalam,

    Bram (Bambang)

    #83312148
    Munzir Almusawa
    Participant

    Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    Cahaya agung malam malam terakhir ramadhan semoga selalu menerangi hari hari anda dengan kebahagiaan,

    Saudaraku yg kumuliakan,
    tugas kita adalah beriman dan beramal, dan boleh saja kita mencari jawaban atas pertanyaan : \"kenapa\" namun itu bukan tujuan utama, dan kita tetap beriman pada Allah walaupun pertanyaan kita tak terjawab, demikianlah makna beriman pada yg ghaib, sebagaimana firman Nya swt : dan mereka mereka yg beriman dengan hal yg ghaib dan mereka mendirikan shalat dan mereka menginfaqkan dari sebagian rizki mereka\" (QS Al Baqarah 3)

    Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,

    Wallahu a\’lam

Viewing 4 posts - 1 through 4 (of 4 total)
  • The forum ‘Forum Masalah Fiqih’ is closed to new topics and replies.