Home Forums Forum Masalah Tauhid Maksud Qadho dan Qadar? nasib ditulis di lauhil ?

Viewing 6 posts - 1 through 6 (of 6 total)
  • Author
    Posts
  • #82968683
    Chairul fatihin
    Participant

    Assalaamu alaikum wr wb.
    1. Bib, apa maksud ‘percaya qadha dan qadar’ dalam rukum iman ? kiranya habib sudi memberikan contoh dalam pelaksanaannya…
    2. Bib, kapan nasib seseorang ditulis dalam “Lauhil Mahfudl” ?
    Konsepnasib dalam lauhil mahfudl itu gimana ? misal masalah risqi, gmn cara kita memandangnya, apakah menerima apa adanya krn sudah ‘nasib’ _bagian_nya segitu, atokah tetep nyari terus.
    3. Dalam beramal/beribadah, secara pandangan dari sudut tauhid, kita harus berniat untuk apa ?
    Mohon penjelasannya, terima kasih bib…
    Wassalaamu alaikum wr. wb.

    #82968696
    Munzir Almusawa
    Participant

    Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    Cahaya Keberkahan Lailatul Qadr semoga selalu menerangi hari hari anda dengan kebahagiaan,

    Saudaraku yg kumuliakan,
    1. percaya segenap ketentuan baik dan buruknya adalah milik Allah swt, contohnya rizki anda berupa makanan dan minuman, nafas, harta, dll kesemuanya ALlah yg menciptakan dan buka kita yg membuatnya, karena kita hanya merangkai yg milik Allah, dan ketentuan buruk misalnya penyakit, musibah, neraka, itu semua tak tercipta sendiri tapi Allah swt yg menciptakannya.

    2. manusia melewati kehidupan dan ketentuan Allah swt namun ketentuan Allah bisa berubah, sebagaimana kita memahami bahwa Qadha (ketentuan Allah) ada yg Mubram (tak bisa berubah) dan ada yg Mu\’allaq (bisa berubah), sabda Rasul saw : \"Doa dapat merubah Qadha\" (Mustadrak ala shahihain hadits no.6038).

    kita berbuat dan beramal, dan memasrahkan segalanya kepada Allah, kita mepunyai keinginan dan berusaha, namun bila kehendak Allah berbeda maka kita tenang dan tak risih, ridho dengan kehendak Nya swt.

    manusia berbuat, namun sesekali ia bukanlah Maha Pengatur, ia berbuat namun tak bisa memaksakan kehendak Allah agar Allah menuruti kemauannya, ia selayaknya menerima keputusan Sang Pemilik Nya swt, sebagaimana anak yg patuh akan menerima kemauan ibunya walau bertentangan dengan keinginannya, ia jatuhkan kemauannya dan ia bersabar atas kemauan ibunya,

    lebih lebih lagi atas kemauan kekasih tunggalnya yaitu Allah swt, yg menciptakan ibu dan ayahnya, kita mempunyai kehendak, namun ketika kita sadar ternyata kehendak Nya berbeda dengan kemauan kita dalam suatu hal, maka kita tenang dan bersabar atas kemauan Nya swt, dan inilah hakikat hamba, mustahil hamba mengangkat dirinya atas tuhannya hingga memaksa agar tuhannya mesti patuh pada keinginannya.

    tawakkal yg benar adalah tawakkal yg diserrtai usaha, yaitu berusaha namun memasrahkan hasil kerjanya pada Allah, bila berhasil maka ia bersyukur karena ALlah sesuai dan setuju dg usaha dan kemauannya, dan bila tak berhasil ia bersabar karena ternyata kehendak Allah swt tak sesuai dg keinginannya, inilah yg disebut tawakkal.

    Jabariyah adalah pemahaman yg mengatakan bahwa amal shalih bukanlha sebab masuknya kita ke sorgadala segala hal, dan sebaliknya adalah Qadariyah, yg meyakini bahwa sorga adalah bayaran dari amal kita secara mulak.

    dan kedua faham ini batil, bahwa kita beramal dan Allah swt menentukan diterimanya amal itu atau tidak.

    tentunya kita tak berpangku tangan, tidak pula mengandalkan amal untuk memastikan masuk sorga dan bebas dari neraka. (Fathul Baari Almasyhur juz 11 hal 296).

    3. niat kita bisa berbeda beda, untuk mendekat pada Allah, menuju keridhoan Allah, cinta kepada Allah, rindu pada Allah, takut pada Allah dan banyak lagi, namun tetap Lillah.

    Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,

    Wallahu a\’lam

    #82968758
    AZIS NURYADIN
    Participant

    Assalamu \’alaykum wr. wb.

    Nyingung2 soal Qodariyah, ada juga suatu agama yang menolak konsep taqdir dan menggantinya dengan konsep Karma, yaitu agama Buddha. Untuk lebih jelas tentang agama Buddha ini silahkan buka situs hotarticle.org :
    http://hotarticle.org/buddhisme-dan-atheisme/ http://hotarticle.org/origin-of-species-dalam-buddhisme/

    Itu adalah salah satu contoh jonsep bathil yang perlu kita hindari. Sedangkan Ahlus Sunnah wal Jama\’ah adalah pertengahan antara Jabbariyah dan Qodariyah. Dengan memahami paham yang bathil, insya Allah membantu kita memahami ajaran yang haqq.

    Wassalamu \’alaykum wr. wb.

    #82969187
    Munzir Almusawa
    Participant

    hayyakumullah.. semoga Allah menyambut anda dengan segala anugerah Nya

    #82981056
    Abdullah Syarwani
    Participant

    Assalamu\’alaikum, ya habib

    Mengingat Qadha dan Qadar, dan pelbagai permasalahan umat dimana tinggi seseorang berbeda dan berbagai macam bentuk tubuh yang terdapat ditubuh kita dan mengingat teknologi yang dapat melaksanakan hampir semua keingginan manusia

    Maka

    Bagaimanakah kita menyikapi tentang obat-obatan dan metode-metode mengenai mengubah bagian tubuh manusia misal, tinggi badan, memperbesar alat kelamin, payudara, fitness?

    bagaimana hukumnya?

    Ya habib, terima kasih sebelumnya

    wassalam

    #82981083
    Munzir Almusawa
    Participant

    Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    Kesejukan kasih sayang Nya semoga selalu menerangi hari hari anda dg kebahagiaan,

    Saudaraku yg kumuliakan,
    jika hal itu mengganggu dan merupakan pengobatan, misalnya (maaf) ia mempunyai cacat berupa alat kelamin yg sangat tidask normal dan kecil, tidak sebagaimana wajarnya, maka mengobatinya menjadi normal boleh saja, demikian pula tinggi badan, ia merasa hal itu mengganggunya, membuatnya terhina, membuatnya sulit mendapat kerja, maka ia mengobatinya, atau membesarkan payudara, mungkin sebab diharapkan bisa lebih banyak menyusui, atau ia merasa dengan payudara yg sangat kecil membuat suaminya terganggu dan tidak senang,

    maka bisa kita bedakan antara : pengobatan, dg maksud lainnya.

    jika maksudnya ingin pamer, ingin puas berzina, dlsb maka amal amal itu kembali pada niatnya.

    Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,

    Wallahu a\’lam

Viewing 6 posts - 1 through 6 (of 6 total)
  • The forum ‘Forum Masalah Tauhid’ is closed to new topics and replies.