Home Forums Iseng dalam keluhuran MANUSIA-MANUSIA TERTIPU

Viewing 1 post (of 1 total)
  • Author
    Posts
  • #72312786
    AZIS NURYADIN
    Participant

    MANUSIA-MANUSIA TERTIPU

    Atau siapakah dia yang menjadi tentara bagimu yang akan menolongmu selain daripada Allah Yang Maha Pemurah? Orang-orang kafir itu tidak lain hanyalah dalam (keadaan) tertipu. (QS. Al-Mulk: 20)
    Banyak manusia di dunia ini yang tertipu dan terperangkap dalam kebinasaan. Akan tetapi mereka tidak menyadarinya. Mengapa? Karena mereka bersikap sombong. Mereka merasa bahwa diri mereka benar. Mereka merasa bahwa diri mereka tidak dalam kebinasaan. Mereka merasa bahwa diri mereka telah aman dan serba cukup, tidak butuh pertolongan. Mereka enggan menerima nasihat yang mengatakan bahwa mereka perlu mengubah kebiasaan mereka. Mereka menolak ilmu yang menyelamatkan.
    Kesombongan inilah yang telah membinasakan Fir?aun dan tentaranya. Mereka menolak disebut sebagai orang-orang yang tertipu. Bahkan Fir?aun berkata: ?Akulah tuhan kalian yang tertinggi.?
    Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya serba cukup. (QS. Al-?Alaq: 5-7)
    Tanpa ilmu, tidak ada iman. Tidak mungkin seseorang itu disebut beriman kepada Allah jika dia menolak ilmu yang datang dari Allah. Tanpa ilmu yang benar, maka tidak ada keimanan dalam hatinya. Tanpa keimanan kepada Allah, maka tidak ada amal shalih. Tanpa iman dan amal shalih, lalu bagaimana seseorang itu bisa selamat?
    Orang-orang kafir Quraisy menolak seruan Rasulullah SAAW karena mereka menolak ilmu yang datang dari Allah. Mereka menolaknya, karena mereka merasa bahwa diri mereka benar dan tidak perlu diubah. Begitulah orang-orang yang menolak ilmu agama. Mereka tetap berada dalam ketertipuan. Mereka tetap dalam kebinasaan. Mereka tetap dalam keingkaran.
    Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. (QS. Al-Baqarah: 25)
    Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasihat-menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran. (QS. Al-?Ashr: 1-3)
    Ketahuilah wahai saudaraku, keimanan itu adalah dengan menerima dan mengikuti Rasulullah SAAW tanpa bertanya atau pun mendebatnya.
    Katakanlah: \"Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.\" Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Ali ?Imran: 31)
    Ketika Rasulullah SAAW bercerita tentang pengalaman isra` wal mi?raj kepada khalayak, ada seorang kafir menemui Sayyidina Abu Bakar dan berkata, ?Wahai Abu Bakar, temanmu telah menjadi gila. Dia berkata bahwa dirinya telah pergi ke Syam dan naik menembus langit semalam.? Sayyidina Abu Bakar bertanya, ?Siapa yang kau maksud sebagai temanku?? Orang kafir itu berkata, ?Muhammad.? Maka Sayyidina Abu Bakar ra berkata, ?Jangankan yang seperti itu, yang lebih dari itu pun aku percaya, asalkan Muhammad yang berkata.?
    Begitulah keimanan yang benar, keimanan yang integral, keimanan yang menyeluruh, keimanan yang total, keimanan seorang Abu Bakar Ash-Shiddiq. Beliau itulah orang yang telah menapaki jalan para Nabi, yaitu Jalan Lurus (Ash-Shirathal-Mustaqim).
    Dan barangsiapa yang menta`ati Allah dan Rasul (Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi ni`mat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. (QS. An-Nisa`: 69)
    Bahkan para nabi dan ummat terdahulu yang ingin menapaki Jalan Lurus, haruslah ia beriman kepada Nabi Yang Ditunggu-Tunggu, Muhammad Rasulullah SAAW.
    Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi: \"Sungguh, apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah, kemudian datang kepadamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya\". Allah berfirman: \"Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang demikian itu?\" Mereka menjawab: \"Kami mengakui\". Allah berfirman: \"Kalau begitu saksikanlah (hai para nabi) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu\". (QS. Ali Imran: 81)]

Viewing 1 post (of 1 total)
  • The forum ‘Iseng dalam keluhuran’ is closed to new topics and replies.