Home › Forums › Forum Masalah Umum › masalah hadits tentang keutamaan Nabi n lainnya
- This topic has 3 replies, 2 voices, and was last updated 17 years, 4 months ago by Munzir Almusawa.
-
AuthorPosts
-
September 25, 2007 at 11:09 am #81836898Abdul Latif, S.HutParticipant
Assalamu\’alaikum…. habib yang ana cintai semoga kita tergolong dalam orang-orang yang beruntung… karena saling mengingatkan. ada beberapa pertanyaan yang ana mohon klarifikasi n penjelasan dari habib. pertama masalah hadist yang kira-kira artinya \"kalau bukan krn Muhammad, maka tidak akan kuciptakan dunia ini\" (hadist Qudsi dan tentang fadhilah berbahagia dg datangnya Ramadhan…. mhn penjelasan tentang ke-2 hadist tersebut, krn ana mendapati ada ust. yang menyampaikan hadist tersebut palsu…. jazakumullah khair……….
September 27, 2007 at 2:09 am #81836976Munzir AlmusawaParticipant[b]Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Cahaya Rahmat Nya swt semoga selalu menerangi hari hari anda dengan kebahagiaan,
Saudaraku yg kumuliakan,
kedua hadits itu memang dhoif dalam ilmu hadits, namun jangan lupa dua hal :1. bahwa ilmu musthalah hadits itu ada setelah Rasul saw dan para sahabat Nabi saw wafat, maka banyak hadits yg tak dikenal dan tak sempat tercatat.
2. hadits yg ada masa kini sangat sedikit dibanding yg ada dimasa para Muhadditsin, anda dapat bayangkan Jika Imam Ahmad bin Hanbal hafal 1 juta hadits dg sanad dan hukum matannya, dan Imam Ahmad bin Hanbal hanya mampu menuliskan sekitar 20 ribu hadits saja pada musnadnya. lalu kemana 980 ribu hadits lainnya?, sirna dengan wafatnya Imam mulia itu,
demikian pula Imam Bukhari yg hafal 600 ribu hadits dimasa mudanya, beliau hanya mampu menuliskan sekitar 7 ribu hadits saja dalam shahihnya dan beberapa buku hadits lainnya seperti Adabul Mufrad.
lalu kemana 593 ribu hadits yg dihafalnya?, sirna dengan wafatnya beliau rahimahullah.maka bisa saja hadits hadits yg dipakai kini itu adalah dihukumi palsu dalam ilmu hadits, namun ada hadits serupa dengan sanad shahih, namun tak sempat tercatat.
maka para pakar hadits tak berani mendustakan suatu hadits pun, walau sudah dihukumi palsu, karena takut saja hadits yg itu memang palsu, namun pada riwayat lain dg makna yg sama, hadits itu shahih sanadnya namun tak sempat tercatat.
kita ahlussunnah waljamaah sangat berhati hati, tak berani membuang suatu hadits, cukup mendhoifkannya dan menyimpannya tanpa berani mengatakannya dusta, karena Rasul saw bersabda : \"Barangsiapa yg mendustakan ucapanku maka hendaknya ia mengambil tempatnya di neraka\"(Shahih Bukhari).
mereka takut akan ancaman ini, cukup mengatakannya dhoif dan tak berani mengatakannya hadits dusta.
pernah seorang Ahli Hadits bermimpi Rasul saw, dimana seorang sedang berkhutbah dg hadits, lalu orang itu berkata : \"Hadits ini shahih\", sedangkan Rasulullah saw berdiri disebelah orang itu dan Rasul saw berkata pada orang itu : \"Bohong!, aku tak pernah mengucapkan ucapan itu!\" , ahli hadits ini terbangun dari mimpinya..
maka dengan kejadian itu kita mesti berhati hati, walaupun mimpi ini tak bisa dijadikan dalil, namun paling tidak kita lebih bijaksana dan berhati hati, jangan sembarangan menghukumi suatu hadits itu dusta dan membuangnya, siapa tahu itu adalah hadits shahih dari ucapan Rasul saw,
dan belum tentu 100% hadits shahih itu shahih ucapan Nabi saw, bisa saja bukan ucapan beliau saw,
lalu kalau begitu bagaimana kita harus berbuat?
inilah gunanya sanad guru, berguru pada guru yg memiliki sanad pada para Muhadditsin dan Imam hingga Rasul saw.
maka untuk inilah berkata Imam SYafii : tiada ilmu tanpa sanad.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a\’lam [/b]
maaf saya memberi Bold pada jawaban ini karena ini penting sekali dibaca pengunjung lainnya.
October 2, 2007 at 2:10 pm #81837268Abdul Latif, S.HutParticipantjazakumullah atas pencerahannya, tp ad pertanyaan-pertanyaan tambahan habib,… sebuah hadist tentang bagaimana maut menjemput kekasih yang amat dikasihi… Nabi Muhammad saw, (yg kira-kira bunyinya Nabi merasakan rasa sakit ketika beliau dijemput malaikatul maut untuk mengahadap Rabbul \’izzah) apakah hadist tsb sepeerti 2 hadist yg al-habib utarakan? jazakumullah seemoga kita senantiasa dalam keberkahan Allah swt. Afwan minkum…. Wassalam, Abdul Latif
October 2, 2007 at 8:10 pm #81837311Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Cahaya Keberkahan Lailatul Qadr semoga selalu menerangi hari hari anda dengan kebahagiaan,
Saudaraku yg kumuliakan,
banyak hadits meriwayatkan itu, dan diantaranya Rasul saat detik detik sebelum wafat seraya berkeringat deras, lalu mengambil air dari bejana disebelahnya, lalu seraya mengusap wajahnya dengan air, lalu berkata : Laa ilaaha illallah, sungguh pada kematian adalah kesakitan dahsyat (sakarat), lalu beliau saw menegakkan tangannya kelangit dan berkata : \"Dalam Kebersamaan dengan Yang Maha Tinggi\", lalu tangannya melemah jatuh kembali dan beliau saw wafat. (Shahih Bukhari Bab Sakaratulmaut)hadits ini menunjukkan bahwa Nabi saw merasakan pedihnya sakarataulmaut, namun tentunya beliau saw selalu ingin merasakan apa yg dirasakan ummat beliau saw dari kesulitan, kelaparan, kemiskinan, kedhaliman,
padahal bisa saja beliau saw menumpahkan air dari jari jari beliau saw, atau membuat makanan sedikit menjadi cukup ratusan orang, bahkan sabda beliau : \"Aku tidak seperti kalian, aku diberi makan dan minum oleh Allah\" (Shahih Bukhari), namun beliau saw masih ingin merasakan kelaparan sebagaimana para fuqara.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a\’lam
-
AuthorPosts
- The forum ‘Forum Masalah Umum’ is closed to new topics and replies.