Home › Forums › Forum Masalah Fiqih › masalah rokaat taraweh
- This topic has 5 replies, 5 voices, and was last updated 17 years, 4 months ago by Munzir Almusawa.
-
AuthorPosts
-
October 30, 2007 at 12:10 am #84230092umar asegafParticipant
assalamualaikum wr wb
saya mau meminta kejelasan tentang bagai mana sebetulnya tentang adat rokaat sholat taraweh???ada yg mengatakan 8 rokaat+3 witir,ada pula yg bilang 20 rokaat+3 witir.karena ada sebagaian kota yg melarang orang sholat taraweh di masjid lebih dr 8+3 witir,bahkan mereka mengusirnya.lalu apa tindakan kita tentang ejadian seperti itu??
wassalamualaikum wr wbOctober 30, 2007 at 5:10 pm #84230145Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Rahmat dan kebahagiaan semoga selalu menyelimuti hari hari anda
Saudaraku yg kumuliakan,
beribu maaf selama 10 hari saya tidak online hingga tak bisa menjawab pertanyaan andamengenai masalah shalat tarawih yg Mu\’tamad (dipegang g dalil terkuat) oleh seluruh Madzhab Ahlussunnah waljamaah berkisar diatas 20 rakaat (+witir 3 rakaat), tak satupun madzhab yg shalat tarawih dibawah 20 rakaat, bahkan Madzhab Maliki 36 rakaat dan 38 rakaat pada pendapat lainnya.
hanya mereka inilah yg menentang Ahlussunnah waljamaah dg melakukan shalat Tarawih 8 rakaat (+ witir 3 rakaat), bahkan Haramain (Masjidil Haram dan Masjidinnabawiy) tidak melakukan 8 rakaat.
namun tentunya masalah ini adalah masalah shalat sunnah, tak ada yg mengharamkan pelaksanaan 8 rakaat, boleh boleh saja dan tetap sah, karena bukan shalat fardhu,
tentunya jauh lebih baik mereka yg melakukan 8 rakaat dg yg tidak sama sekali, barangkali ada orang yg tua, atau muallaf, atau sibuk dg tugasnya, maka mereka keberatan jika harus tarawih 20 rakaat, maka silahkan saja jika akan memilih 8 rakaat karena ini shalat sunnah.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a\’lam
November 6, 2007 at 12:11 pm #84230401faisal rinaldiParticipantwah iya nih bib, pernah suatu malam bulan romadhon kemarin. ada ustadz yang ceramah ttg sejarah sholat sunnah tarowih.
dia berkata yang kesimpulannya ;
sayyidina \’umar lah yang mengumpulkan jamaah utk sholat tarowih berjamaah dan 20 roka\’at tersebut. masa kita gak mau ikut beliau yang sudah di jamin masuk surga?
lalu ada seseorang yang menanggapi : lah Nabi nya Muhammad apa \’umar tadz?
ustadz itu pun terdiam bib…
tanggapan habaib gimana?
syukron
Wassalamu\’alaikum wa rohmatulloh wa barokatuhNovember 7, 2007 at 1:11 pm #84230424Aditya HartonoParticipant[b]faisalrinaldi tulis:[/b]
[quote]wah iya nih bib, pernah suatu malam bulan romadhon kemarin. ada ustadz yang ceramah ttg sejarah sholat sunnah tarowih.
dia berkata yang kesimpulannya ;
sayyidina \’umar lah yang mengumpulkan jamaah utk sholat tarowih berjamaah dan 20 roka\’at tersebut. masa kita gak mau ikut beliau yang sudah di jamin masuk surga?
lalu ada seseorang yang menanggapi : lah Nabi nya Muhammad apa \’umar tadz?
ustadz itu pun terdiam bib…
tanggapan habaib gimana?
syukron
Wassalamu\’alaikum wa rohmatulloh wa barokatuh[/quote]Maaf Menurut saya itu pertanyaan yang terlalu mengada-ada, sebab sudah diketahui bahwa Nabi Muhammad Sholallahu A\’alihi Wassalam adalah Nabinya Sayidina Umar Ibnu Khatab & Nabi terakhir untuk seluruh umat manusia di dunia, Mungkin itu adalah pertanyaan yg lebih menjurus pembid\’ahan suatu amal, sebab segala perbuatan yg tidak dilakukan oleh nabi disebut bid\’ah nah disini harus diluruskan, bahawa sayidina umar itu sahabat yang paling mengikut pada Nabi, sampai² perbuatan sekecil apapun yang nabi lakukan sayidina umar selalu mengikutinya, seperti cara memotong buah dll.
Nah sudah sepantasnya apa yang beliau (sayidina umar) lakukan pada bulan ramadhan untuk menghidupkan malam² ramadhan dengan qiyamul lail adalah sesuatu yg bukan diada²kan atas keinginan nafsunya belaka, akan tetapi mengikut kepada Nabi Sholallahu A\’laihi Wassalam.
Wallahu\’alam
Hartono – Mangga Besar XIII
November 8, 2007 at 8:11 pm #84230450khunthaiParticipant[b]faisalrinaldi tulis:[/b]
[quote]
lalu ada seseorang yang menanggapi : lah Nabi nya Muhammad apa \’umar tadz?
ustadz itu pun terdiam bib…
[/quote]
Wa\’alaikum salam wrwb.
Maaf..ingin menanggapi. Mohon koreksi jika ada salah. Tentu saja Nabi-nya itu yaa Nabi Muhammad saw. Umar ra adalah sahabat Nabi saw yang mengikuti dan taat kepada beliau.Tarawih 20 rakaat di masa sayidina Umar ra adalah pertanda taatnya beliau ra kepada tuntunan Nabi saw untuk menghidup-hidupkan malam bulan ramadlan. Tidak ada dalil bahwa tarawih yg ditetapkan Umar ra adalah untuk menentang junjungan Nabi saw.
Jumlah rakaat tarawih sebelum masa itu ada banyak macam sebelum itu. Juga pelaksanaannya. (Mohon koreksi jika salah). Kalau ingin debat masalah jumlah rakaatnya, dalil 20 rakaat di masa Nabi saw memang dilemahkan. Tetapi hadits ttg 11 rakaat itupun adalah dalil untuk sholat malam di bulan ramadlan dan [b]di luar ramadlan[/b]. Sedangkan tarawih hanya ada di bulan ramadlan.
Seandainya memang hadits Nabi saw yg 20 rakaat itu lemah, tetapi hadits itu ditulis ratusan tahun setelah meninggalnya beliau saw. Sedangkan sayidina Umar justru bersama2 beliau saw, dan melihat secara langsung ibadahnya. Memang tidak ada hadits (sahih) dari Nabiyullah saw tentang jumlah rakaat tarawih ini, namun perintah/anjuran Umar ra sudah cukuplah sebagai sandaran.
Terbukti pula tidak ada bantahan dari semua sahabat yang lain. Bahkan sayidina Ali kwh bertarawih pula 20 rakaat. Ummul mukminin Aisyiah ra, yg meriwayatkan shalat malam 11 rakaat pun menyetujuinya, tidak membantahnya. Imam Syafi\’i menyaksikan bahwa shalat tarawih sdh menjadi madzab resmi penduduk Makkah.
Ini semua mematahkan argumen bahwa tarawih 20 rakaat adalah dlaif. Hadits itu ditulis oleh ulama hadits beratus tahun setelah itu. Bahkan para ulama penulis hadits itupun merupakan cucu murid para imam madzab yg melakukan tarawih 20 rakaat.
Apakah para sahabat nabi dan para ulama dari dulu sampai sekarang ahli bid\’ah semua? Sedangkan wacana tarawih 11 rakaat baru muncul sekitar 100 tahun terakhir ini. Simaklah pendapat ulama2 terdahulu atau ulama sekarang yang mengacu pada ulama terdahulu (Tetapi bukan mengacu dengan model gunting tambal).
Ada sejarah panjang tentang tarawih di sini,
[url]http://orgawam.wordpress.com/2007/09/09/benarkah-tarawih-20-rakaat-1/[/url]Sampai akhir. Semoga manfaat.
Wallahu a\’lam.
November 9, 2007 at 12:11 am #84230473Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Curahan Rahmat Nya swt semoga selalu menghujani kemudahan pada hari hari anda,
Saudaraku yg kumuliakan,
tanggapan saudara saudara kita diatas sudah jelas, jadi ringkasnya : Umar bin Khatab ra itu jauh lebih mengetahui dari mereka ini, karena diakui oleh seluruh sahabat dimasa itu, dan diteruskan oleh para Imam dan Huffadh seluruhnya.jika ada yg mengatakan bahwa mereka lebih mengetahui syariah dari Umar bin Khattab ra, maka mereka adalah orang yg jahil tentunya, dan yg lebih jahil lagi adalah orang yg mengikuti mereka itu,
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,
Wallahu a\’lam
-
AuthorPosts
- The forum ‘Forum Masalah Fiqih’ is closed to new topics and replies.