Home › Forums › Forum Masalah Umum › memanjangkan kain
- This topic has 3 replies, 3 voices, and was last updated 17 years ago by Munzir Almusawa.
-
AuthorPosts
-
December 17, 2007 at 6:12 pm #87982983khunthaiParticipant
Assalamu\’alaikum wrwb
Shalawat dan salam semoga selalu terlimpahkan pada junjungan kita Rasulullah saw, keluarga, sahabat, serta seluruh umatnya. Semoga kesehatan dan kemuliaan selalu menyertai habib munzir dan keluarga.Kami baca tentang masalah isbal (memanjangkan kain). Bagaimanakah kedudukan sebenarnya ? Di beberapa website, ada satu pendapat yg sangat keras… haram. Mohon penjelasan habibana, bagaimana pendapat2 ulama ahlusunnah wal jamaah mengenai masalah ini. Bagaimana juga menurut madzab syafi\’i.
Mohon maaf dan terima kasih sebelumnya. Semoga dakwah ini dijayakan selalu oleh Allah swt. amien.
December 18, 2007 at 12:12 am #87982994Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Limpahan kebahagiaan dan kesejukan hati semoga selalu menerangi hari hari anda,
Saudaraku yg kumuliakan,
Rasul saw bersabda : \"Barangsiapa yg menyeret nyeret pakaiannya (menjela pakaiannya/jubahnya krn sombong maka Allah tidak akan melihatnya dihari kiamat (murka)\" lalu berkata Abubakar shiddiq ra : Wahai Rasulullah…, pakaianku menjela.., maka berkata Rasul saw : \"Sungguh kau memperbuat itu bukan karena sombong\" (Shahih Bukhari Bab Manaqib).berkata AL Hafidh Imam Ibn Hajar mengenai syarah hadits ini : \"kesaksian Nabi saw menafikan makruh perbuatan itu pada ABubakar ra\" (Fathul Baari bisyarh shahih Bukhari Bab Manaqib).
jelaslah sudah bahwa perbuatan itu tidak makruh apalagi haram, kecuali jika diperbuat karena sombong,
dimasa itu bisa dibedakan antara orang kaya dg orang miskin adalah dilihat dari bajunya, baju para buruh dan fuqara adah pendek hingga bawah lutut diatas matakaki, karena mereka pekerja, tak mau pakaiannya terkena debu saat bekerja,dan para orang kaya dan bangsawan memanjangkan jubahnya menjela ketanah, karena mereka selalu berjalan diatas permadani dan kereta, jarang menginjak tanah,
maka jadilah semacam hal yg bergengsi, memakai pakaian panjang demi memamerkan kekayaannya, dan itu tak terjadi lagi masa kini, orang kaya dan miskin sama saja, tak bisa dibedakan dengan pakaian yg menjela.
jelas dibuktikan dengan riwayat shahih Bukhari diatas, bahwa terang2an abubakar shiddiq ra berpakaian spt itu tanpa sengaja, namun Rasul saw menjawab : \"Kau berbuat itu bukan karena sombong\"
berarti yg dilarang adalah jika karena sombong.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,
Wallahu a\’lam
January 4, 2008 at 5:01 pm #87983523IrfanParticipantassalmu \’alaikum
mau ikut nimbrung lagi
Benar apa yang dikatakan Habib Munzir
dulu sayyidil walid Habib Abdurrahman Assegaf pernah bilang
hal yang semacam itu dikhawatirkan terkena najis pada saat berjalan, dan lita tidak tahu bahwasanya tekena najis dan dibawa shalat…
itu saja tidak sampai diharamkan, kecuali dengan maksud sombong seperti apa yang ditarakan Habib..
memang fanatik dan salah-salah mulu ini wahabi….jadi gregetan ana bib
pernah ana denger cerita dari kawan, ada orang wahabi terus temen ana liatin celana nya.. ehh dia malah ngomong keras… \"Lo nyela gue atau nyela syariah!!\"gitu katanya bib…pikiran ana nyela syariah??? kepale lo bejedar (semakin gregetan)ente aje yang belajar kulitnya doank,, susah emank klo udah ngadepin orang-orang yang arogan!!
maaf klo kata2nya kasar bib..
semoga Habib dan para jema\’ah selalu dalam lindungan-NYA, amiin
wassalamu \’alaikum
January 7, 2008 at 5:01 am #87983556Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Keridhoan dan kelembutan Nya semoga selalu membuka jalan kemudahan pada hari hari anda,
Saudaraku yg kumuliakan,
demikian keadaan saudara saudara kita itu, kasihan mereka, masalahnya terlihat jelas, semakin dangkal pemahaman seseorang thd syariah maka semakin cepat ia menghukumi dan menggurui, semakin dalam ilmu seseorang maka tak mudah ia menghukumi dan mengeluarkan fatwa,
wahabi ini dangkal ilmu, mudah saja mereka berfatwa semaunya dan memvonis sana sini, mereka kira itu adalah bentuk ketegasan syariah, padahal kebodohan yg nyata.Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,
Wallahu a\’lam
-
AuthorPosts
- The forum ‘Forum Masalah Umum’ is closed to new topics and replies.