Home › Forums › Forum Masalah Umum › Mengadukan Rabb-nya
- This topic has 3 replies, 2 voices, and was last updated 15 years, 8 months ago by Munzir Almusawa.
-
AuthorPosts
-
December 21, 2008 at 10:12 pm #137128381Fathimah NuruzzahraParticipant
Assalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh,
Habib saya pernah membaca artikel di situs almanhaj.or.id mengenai sabar menghadapi cobaan hidup, bahwa kita harus menahan diri ketika sakit dan menyembunyikan cobaan yang menimpa.
Dikatakan pula bahwa sebagian orang Salaf yang shalih berkata :\"Barangsiapa yang mengadukan musibah yang menimpanya, seakan-akan dia mengadukan Rabb-nya\".
Apakah hal ini benar? dan siapakah orang Salaf shalih yang mengatakannya?
Terima kasih sebelumnya habib,
wassalamualaikum warahmatullahiwabarakatuhDecember 22, 2008 at 5:12 pm #137128416Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Anugerah dan Cahaya Rahmat Nya semoga selalu menerangi hari hari anda,
Saudariku yg kumuliakan,
hal itu adalah diambil dari firman Allah swt : \"Katakanlah tiada suatu musibah menimpa kami kecuali hal baik yg sudah dipastikan bagi kami, Dialah Tuhan Kami, dan pada Allah lah tempat bertawakkalnya orang orang yg beriman\" (QS Attaubah 51).firman Allah swt : \"Dan manusia itu jika diberi cobaan oleh Tuhannya, dengan kemuliaan dan kenikmatan, mereka berkata Tuhanku memuliakanku (memuji Allah), dan jika diberikan cobaan dengan dibatasi rizkinya, maka ia berkata : Tuhanku menghinakanku\" (Alfajr 15-16)
namun yg dimaksud adalah mengadukan Allah, Allah tidak adil, Allah kejam, dlsb, inilah yg dilarang, jika bicara akan musibah yg menimpa saja, maka hal itu tak ada larangannya
Demikian saudariku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,
Wallahu a\’lam
December 26, 2008 at 9:12 am #137128527Fathimah NuruzzahraParticipantAssalamualaikum warahmatullah wabarakatuh,
Habib, terima kasih banyak sudah meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan saya. Semoga Allah swt menganugerahi kekuatan, kesehatan dan umur panjang. Afwan habib, pertanyaan saya kali ini bodoh sekali. Kenapa salam yang diucapkan habib adalah alaikumsalam warahmatulahi wabarakatuh, apakah bedanya dengan wa\’alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh?
Pertanyaan saya yang lainnya sebagai berikut:
1. Saya pernah membaca riwayat yang dikatakan oleh Mahmud bin Ghailan , dari Mua\’wiyah bin Hisyam, dari Sufyan, dari al A\’masy, dari Ibrahim, dari `Ubaid, yang bersumber dari `Abdullah bin Mas\’ud r.a. \"Rasulullah saw. bersabda kepadaku:
\"Bacakan al Qur\’an untukku!\"
\"Wahai Rasulullah saw.! Mana mungkin aku membacakannya kepada Anda, bukankah ia diturunkan kepada Anda?\"
Beliau bersabda:\"Sungguh aku ingin mendengarkannya dari selain daku.\"
Maka kubacakan surat an Nisa, sampai ayat: \"Waji\’na bika `ala ha ula-I syahida.\" (Dan Kami mendatangkan kamu sebagai saksi atas mereka). (Q.S. 4 an- Nisa: 41). `Abdullah bin Mas\’ud berkata :\"Maka kulihat kedua mata Rasulullah saw bercucuran air mata.\"Habib, apa maksud dari ayat tersebut? dan kenapa Rasulullah saw menangis, adakah kaitannya dengan dosa kaum wanita?
2. Kakak saya sakit tumor rahim atau miom, yang sengaja tidak kami katakan pada kedua orang tua agar tidak membebani. Hal ini berlangsung cukup lama dan kami berdua masih rutin ke dokter onkologi untuk memeriksakan sakit kakak saya dengan alasan check up kesehatan saja. Habib, saya minta bantuan habib untuk mendoakan agar kakak saya segera sembuh total dari sakitnya dan minta doa yang dapat kami amalkan agar kakak saya segera sembuh.
syukron khasiron habib,
wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuhDecember 26, 2008 at 5:12 pm #137128539Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Rahmat dan Kebahagiaan Nya semoga selalu menerangi hari hari anda,
Saudaraku yg kumuliakan,
1. saya mengucap : Alaikumsalam…dst, karena tidak semua penanya mengucapkan salam saat mengakhiri pertanyaannya, maka saya mengucapkan alaikumsalam… dst.artinya sama saja, wa alaikumsalam dst berarti : dan atas anda salam sejahtera..
alaikumsalam pun demikian : atas anda salam sejahtera.wa = dan
dan hal ini umum dan tidak merubah makna
2. hadits itu ditafsirkan dua hal, pertama kesedihan Rasul saw yg merasa berat jika menyiksakan ummatnya banyak dosa, penafsiran kedua adalah kegembiraan Rasul saw bahwa beliau saw lah yg akan menjadi saksi atas ummatnya, bukan nabi lain, hingga beliau bisa memberikan syafaat pada mereka.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,
Wallahu a\’lam
-
AuthorPosts
- The forum ‘Forum Masalah Umum’ is closed to new topics and replies.