Home › Forums › Forum Masalah Fiqih › menjama solat
- This topic has 1 reply, 2 voices, and was last updated 14 years, 6 months ago by Munzir Almusawa.
-
AuthorPosts
-
March 3, 2009 at 5:03 am #145555332iza ardiansahParticipant
assalamualikum habibina yang saya cintai…… bib sebelum nya saya mohon maaf nikh bib kalo dalam perkataan saya ini nanti ada yang kurang berkenan di hatoi habib karna akan ada banyak pertanyaan yang ingin saya tanyakan. 1 . bib saya saat ini sedang berada dijepang untuk program magang selama 3 tahun..yang ingin saya tanyakan bib disinikan ga ada orang muslim bah kan ga beragama dan seper tinya anti akan agama . nah saya sering sekali mempunyai masalah dalam menjalan kan solat bib karna pada saat solat mahgrip saya biasanya masih kerja dan ga ada wak tu istirahat nah bolehkah solat maghrib ini nanti dijama dengan solat isya karna yang saya lakukan selama hampir dua tahun ini begitu….. dan sebena nya uzdur apa saja yang diboleh kan dalam menjama solat …. dan minta lafal niat nya bib dalam menjama solat..maksudnya usholinya gitu kar na saya selama ini saya cuma tanya ama temen takut salah…. yang ke 2bib … untuk solat jumat nya gimana yabib sebener nya disini orang indonesianya ada 11 orang tapi maaf bukan maksud saya merendahkan disini baru ada sekitar 4 rang yang mau mengerjakan solat bib ….dan saya mohon doanya untuk kawan2 saya agar diberikan hidayah oleh ALLAH swt…. yang ke 3 bib tempat tinggal asli saya dilampung.. saya mempunyai keinginan mau nyari majelis rasulullah dilampung kira2 ada gabib … karna sewaktu saya dirumah ga ada kegiatan majelis seperti ini.. dan saya minta daftar nama2 ulama yang dilampung kalo ada bib ……. aduh kebanyakan bib ya hehehe maaf ya habibana sebelumnya, dan insya allah saya akan ikuti terus tausiah habib lewat internet….. sebelum nya makasih bib makasiiiih banget
March 4, 2009 at 1:03 am #145555339Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Kesejukan kasih sayang Nya semoga selalu menerangi hari hari anda dg kebahagiaan,
Saudaraku yg kumuliakan,
1. teriwayatkan dalam riwayat shahih bahwa Rasul saw pernah sekali menjamak shalatnya tanpa udzur, maka berikhtilaf para Imam Madzhab akan hadits ini, sebagian berpendapat bahwa itu kekhususan bagi Rasul saw, karena Rasul saw tak mengajarkan sahabat berbuat demikian, dan Rasul saw mengajarkan jamak adalah pada safar dan sakit saja.sebagian lain berpendapat bahwa hal itu boleh dilakukan sekali saja seumur hidup, sebagaimana Rasul saw melakukannya sekali saja.
dan tak ada satu madzhab pun yg membolehkan jamak shalat tanpa udzur dengan berkesinambungan, karena waktu shalat telah jelas yaitu lima waktu.
namun jika dalam keadaan sangat darurat, misalnya keadaan sangat darurat adalah dikejar musuh atau ingin menyelamatkan nyawa orang, atau keadaan yg sangat darurat, dalam hal ini boleh ta\’khir, boleh taqdim, dan hindari qadha.
jika berusaha shalat sebelum keluar waktu, namun terlambat hingga sudah keluar waktu., maka qadha,
maka jalan tengah bagi anda, berusahalah setiap hari untuk shalat magrib pada waktunya, jika anda tak mendapatkan waktu maka niat jamak ta\’khir atau qadha, dan dalam keduanya terdapat kesalahan, karena izin jama shalat hanya untuk yg sakit dan musafir, namun tentunya Allah swt tidak memaksakan lebih dari kemampuan kita.
jamak shalat hanya boleh dalam perjalanan atau sakit, hanya itulah izin untuk menjamak shalat,
2. mengenai jumat, tidak wajib dilakukan jika muslimin sejumlah demikian.
3. sementara ini di lampung kita belum mempunyai cabang, Insya Allah dalam waktu dekat kita akan mencapai kesana.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,
Wallahu a\’lam
-
AuthorPosts
- The forum ‘Forum Masalah Fiqih’ is closed to new topics and replies.