Home › Forums › Forum Masalah Fiqih › menjauhkan maksiat
- This topic has 1 reply, 2 voices, and was last updated 18 years ago by Munzir Almusawa.
-
AuthorPosts
-
January 15, 2007 at 7:01 am #73174573syarifah nur lindaParticipant
Asslamualaikum
afwan ya habibana, bagaimana caranya agar menjauhkan maksiat dari kedengkian hati
dan pacaran zaman sekarang. bagaimana caranya agar hati kita ditetapkan dalam kebaikan
dan istiqomah dalam ibadah. bagaimana caranya agar kita dapat mengajak teman2 kita
untuk kebaikan dalam beribadah bagaimana caranya agar sholat kita khusyu pikiran kita
tidak kemana2 susah sekali untuk menjauhkan yang namanya maksiat pacaran,
bagaimana ya habib untuk menjauhkan maksiat agar kita tidak terjerumus dalam segala
hal2 yang dilarang ALLAH SWT . doakan ana ya habib agar hati ana ditetapkan dalam
kebaik2an dalam ibadah kepada ALLAH SWT amien sukron ya habib ana minta doa ya
wassalamualaikum
January 15, 2007 at 9:01 am #73174576Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
cahaya keluhuran semoga selalu menerangi hari hari anda wahai saudaraku yg kumuliakan,
mengenai itu semua, adalah meperbanyak dekat kepada Allah swt dg mengamalkan hal hal yg fardhu tentunya, dan memperbanyak hal hal yg sunnah, itulah hal yg akan memudahkan kita mendapatkan hajat hajat kita dan melindungi kita dari segala hal yg dimurkai Allah.
mendapatkan istri bisa dg pacaran, namun dg cara islami, yaitu berkirim surat/sms yg saling menasehati, berkenalan dlsb tanpa menyentuh hal hal yg mengarah kpd syahwat dan dosa.
dan sebenarnya justru pacaran untuk mencari jodoh adalah hal yg perlu diperbaiki, sungguh bila kita ingin mencari jodoh, maka jangan buru buru berkenalan, cari informasi dulu tentang calon kita, (calon suami, atau calon istri), tanya pada teman kita, tanya pd tetangganya, teman temannya, bagaimana keadaan si fulan/fulanah itu, bagaimana kebiasaannya, apa yg ia sukai, bagaimna sifatnya, bagaimana orang tuanya,
bila maklumat itu sudah kita miliki dan sesuai dg yg kita inginkan, barulah menjenjang ke ajang perkenalan dengan keluarganya, lalu menuju ajang perkenalan dengannya, lalu menikah.
demikian secara islami, sebab bila kita tak melakukan ini maka mestilah ada cela dan kesulitan yg muncul kelak,
misalnya ia langsung berpacaran, lalu nati terbukti bahwa misalnya keluarganya tak setuju, atau setelah menikah baru tahu bahwa keluarganya tidak baik, atau setelah menikah baru terbukti bahwa dia ini sebenarnya banyak kekurangan dan hal hal yg tdk kita sukai, atau hal yg tak bisa diterima oleh kita, maka jadilah kehidupan rumah tangganya selalu dalam cacat hingga akhir hayatnya atau menuju perceraian.demikian saudaraku yg kumuliakan,
Wallahu a\’lam
-
AuthorPosts
- The forum ‘Forum Masalah Fiqih’ is closed to new topics and replies.