Home › Forums › Forum Masalah Fiqih › menyambung sholat
- This topic has 7 replies, 3 voices, and was last updated 16 years, 4 months ago by Munzir Almusawa.
-
AuthorPosts
-
July 24, 2008 at 10:07 pm #116167986Muhammad EfendiParticipant
Assalamualaikum Wr Wb
Salam hormat beribu kasih kepada Tuan Guru Hb Munzir ..
Semoga Allah Melimpahkan rahmat dan keselamatan yang sempurna atas Baginda Nabi Rasulullah SAW.(..Amin ) Dengan kemuliaan Baginda Nabi Rasulullah SAW terlepaslah berbagai keruwetan dan kesusahan Umat….Dengan kemuliaan Beliau semoga kita semua mendapatkan husnul Khotimah dalam segala hal dan diturunkannya hujan (rahmat) atas berbagai awan (kejelekan, kesempitan dan kesusahan) dengan keberkahan Baginda yang mulia. Dan semoga dilimpahkan salam dan kesejahteraan atas keluarga dan para sahabatnya dalam setiap kerdipan mata dan nafas dengan jumlah bilangan yang dimaklumi Allah wahai tuhan pemiliki alam semesta…
Amin… amin ya robba Jibril wa Mikail wa Isrofil Fa trossamawati wal ard..( dikutip dari sholwat nariyah)Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Rasulullah s.a.w pernah sembahyang bersama kami di suatu petang, samada sembahyang Asar atau sembahyang Zuhur. Pada rakaat yang kedua baginda memberi salam. Kemudian baginda bersandar dibatang tamar yang berada pada arah Kiblat. Di antara Sahabat yang menjadi makmum termasuklah Abu Bakar dan Umar, namun keduanya tidak berani berkata-kata. Sementara sahabat-sahabat lain terpegun kerana sembahyang dilakukan terlalu singkat. Lalu seorang Sahabat bernama Zul Yadain berdiri seraya berkata: Wahai Rasulullah! Adakah sembahyang disingkatkan iaitu diqasar atau anda terlupa? Rasulullah s.a.w memandang ke kanan dan kiri lalu baginda bertanya: Adakah benar apa yang diucapkan oleh Zul Yadain tadi? Sahabat-sahabat menjawab: Benar! Anda hanya sembahyang dua rakaat sahaja. Seketika itu juga Rasulullah s.a.w menyambung sembahyang dua rakaat lagi dan baginda memberi salam. Setelah itu baginda bertakbir kemudian sujud, kemudian bertakbir lalu bangkit dari sujud, kemudian baginda bertakbir lagi lalu sujud buat kali kedua, kemudian bertakbir dan bangkit dari sujud
Tuan Guru yang saya hormati…
Bagaimana caranya kita melakukan penyambungan pada sholat tersebut….
Dan Bagai mana kalau waktunya sudah tertalu lama mungkin saja bisa sampai pada masuknya sholat selanjutnya ….Mohon penjelasannya dalam hal melakukan penyambungan sholat yang dimaksud dalam hadis ini ….
Wassalamualaikum warohmatullahi Wabarokatu
Muhammad Efendi
July 25, 2008 at 2:07 pm #116168003Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Cahaya Rahmat Nya swt semoga selalu menerangi hari hari anda dengan kebahagiaan,
Saudaraku yg kumuliakan,
jika kita selesai shalat, lalu sadar atau diingatkan bahwa rakaatnya kurang, maka diwajibkan berdiri untuk menyempurnakannya lalu sujud sahwi, jika kurun waktunya terlalu lama maka mengulang shalatnya dari awal, apalagi jika sudah keluar waktuDemikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a\’lam
July 25, 2008 at 8:07 pm #116168017Muhammad EfendiParticipantAssalamualikum wr wb…
Tuan Guru yang saya cintai…
trimakasih…tidak sering saya ucapkan terima kasih kepada Tuan Guru atas setiap penjelasan yang Tuan Guru telah sampaikan kepada saya…dan inilah yang pertama kali saya sampaikan kehadapan Tuam Guru…
sebelum nya saya memohon maaf…
karna sering tidak terbaginya Quota.. dan kalaupun ada quota… saya lihat tidak sesuai dengan jumlah saudara saya yang lagi on line… yang kemungkinan saja mereka juga lebih memerlukannya dari saya… sekali lagi saya memohon maaf kepada Tuan Guru….Semoga Allah menempatkan Baginda Junjungan kita SAW memberikan dengan limpahan kurniaNYA wasilah (kedudukan yang paling tinggi dalam syurga) dan keutamaan serta limpahkanlah kepadanya maqam yang terpuji yang Engkau telah janjikan baginya ya Robb…a min
dan semoga Para Tuan Guru beserta Keluarga… kerabat memdapatkan kebaikan yang sebaik baiknya kebaikan yang telah di ciptakan oleh Allah SWT…amin
dan semoga bagi kami selalu diberikan kekuatan dalam islam… iman agar selalu berada di dalam kata kata pujian Allah SWT…amin
Salam hormat dan terimakasih saya kepada Tuan Guru…
wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh..
Muhammad efendi
July 27, 2008 at 4:07 pm #116168023Munzir AlmusawaParticipantHayyakumullah.. semoga Allah menyambut anda dengan segala anugerah Nya swt..
salam rindu tuk saudaraku
wassalam
July 27, 2008 at 5:07 pm #116168038Muhammad EfendiParticipantassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh…
Tuan Guru yang saya cintai…
mohon jawaban singkatnya Tuan Guru..
beberapa minggu yang lalu saya menemukan hadis ini…
saya begitu menyenanginya karna terdapat tawa canda Baginda dengan para sahabat…bukannya saya tidak mencintai akan riwayat perjuangan dari Baginda,,, akan tetapi terlalu sakit rasanya setiap saat mendengan bahwa…
gigi Baginda Patah…
Mukanya berlumuran darah…
dan 70 orang sahabat mati sahid membela agama Allah..
saya sering menangis mnembacanya ya Tuan Guru…seolah olah saya lihat Baginda terseok seok menahankan sakitnya…
sebagaimana sakit yang ia rasakan pada saat detik terakhir hidup Beliau….
begitu sedih do\’a Beliau ya Tuan Guru…saya senang membaca bahwa dihadis terdapat senyumnya Baginda walaupun hanya sesaat… seperti halnya senyum Baginda pada saat Jibril menceritakan prihal manusia terakhir yang keluar dari neraka….dan yang lainnya…
seolah olah saya melihat senyum manisnya Baginda…
betapa senangnya saya ya Tuan Guru…………
bahkan saya sering tertawa sendiri ketika membaca hadis2 yang ada tawa dan senyumnya Baginda membuat serasa Baginda ada disamping saya…
saya senang sekali ya Tuan Guru….inilah hadisnya…
Diriwayatkan daripada Aisyah r.a katanya: Sahlah binti Suhail datang berjumpa Nabi s.a.w dan berkata: Wahai Rasulullah! Aku lihat ada kelainan pada wajah Abu Huzaifah r.a setiap kali Salim menemuiku.
Lalu
Nabi s.a.w bersabda: Kalau begitu, susuilah saja Salim.
Sahlah bertanya: Bagaimana aku akan menyusuinya, sedangkan dia telah besar? Rasulullah s.a.w tersenyum, lalu baginda bersabda: Aku tahu, memang Salim sudah besar. Amru menambahkan dalam Hadisnya: Beliau telah menyertai peperangan Badar. Manakala menurut riwayat Ibnu Umar Rasulullah s.a.w ketawapertanyaan saya ya Tuan Guru….
apakah benar hadis ini ada ya Tuan Guru…
jika hadis ini berupa Bid\’at…
saya akan membenci dan menghapusnya…trimaksih ya penjelasannya ya tuan guru
wassalamualaikum warohmatullahiwabarokatu
July 28, 2008 at 4:07 am #116168059Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Cahaya Rahmat Nya swt semoga selalu menerangi hari hari anda dengan kebahagiaan,
Saudaraku yg kumuliakan,
hadits itu adalah hadits shahih riwayat shahih Muslim, dan saat itu Rasul saw menyindir sahlah ra bahwa tak pantas ia membicarakan pria yg sudah dewasa dan baligh, maka ketilka Rasul saw menyinggungnya dengan ucapan susui dia, maka sahlah ra ditegur dengan lembut, karena ia menjawab : bagaimana aku menyusuinya sedangkan ia telah dewasa?, maka itulah jawaban dari Rasul saw, seakan akan beliau ingin menegur : \"jika kau tahu ia sudah besar dan dewasa, dan bukan muhrim pula, bagaimana kau membicarakannya?\", namun hal itu tak langsung disampaikan oleh Rasul sasw namun beliau saw meyindir dengan lembut.Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a\’lam
July 28, 2008 at 7:07 pm #116168069Eko ari shandyParticipantAssalamualiaikum warahmatullahi wabarakatuh
Bib saya mau tanya,bagaimanakah cara atau kiat-kiat supaya dapat solat dengan khusuk ? dan juga doa supaya tidak ada rasa malas dalam beribadah. itu saja yang mau saya tanyakan lebih kurangnya saya ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhJuly 29, 2008 at 6:07 am #116168087Munzir AlmusawaParticipantalaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Kasih sayang dan Inayah Nya swt semoga selalu menyejukkan hari hari anda
saudaraku yg kumuliakan,
semua manusia mempunyai iman yg naik turun, kelak disuatu derajat yg lebih tinggi, turunnya iman bukan lagi malas shalat, tapi meninggalkan shalat sunnah, demikianlah iman saat ia jatuh sangat rendah, dan akan ada waktunya memuncak.ketika seorang muslim sering membesarkan imannya dan memupuknya, maka ia semakin kuat dan tinggi, maka sejatuh jatuhnya tak akan meninggalkan hal yg fardhu..
nah.. inilah target terendah seorang mukmin dan selalulah berusaha untuk ada pada target itu, jangan dibawahnya.., maksud saya saat jiwa dan iman kita jatuh, tetaplah jangan meninggalkan hal hal yg fardhu..
dan jika sedang saat menurun demikian, ingatlah mati..,
ketika tangan tangan para kekasih menurunkan tubuh kita kedalam lahad dengan airmata kesedihan, setelah itu kita sendiri disana, dalam kesempitan dan kegelapan,
sendiri.. bukan sebulan atau dua bulan, tapi bisa ratusan tahun atau ribuan tahun sendiri..
tak bisa curhat…, tak bisa berhubungan dg siapapun.., tak bisa bergerak kemana mana…, tak ada pemandangan, tak ada warna, yg ada hanya kegelapan dan kegelapan.., menunggu dan menunggu.. ribuan tahun.. sendiri..
yg ditunggu adalah sidang akbar pertanggungan jawab.. harap harap cemas diselingi putus asa dan penyesalan.. itulah yg terus menghantui kita kelak..
ketika mengingat ini maka leburlah segala kekerasan hati, iapun mencair, dan jiwa terpanggil untuk sujud sambil menangis, mengadu pada Allah jika ingat akan hal itu karena hanya Dialah yg melihat keadaan kita saat itu..
hanya Dialah yg ada saat itu.. untuk inilah kita shalat.. agar Dia swt tak melupakan kita saat itu dan mengasihani kita yg telah terbujur kaku didalam tanah lembab ribuan tahun..
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a\’lam
-
AuthorPosts
- The forum ‘Forum Masalah Fiqih’ is closed to new topics and replies.