Home › Forums › Forum Masalah Fiqih › Merubah Do\’a -nya Naby atau Ulama
- This topic has 1 reply, 2 voices, and was last updated 14 years, 8 months ago by Munzir Almusawa.
-
AuthorPosts
-
May 30, 2008 at 2:05 pm #105290271SubektiParticipant
Assalamu\’alaikum Warohmatullahi Wa Barakaatuh.
Salam Mahabbah dan Ta\’dzhimku sekeluarga pada Habibana Munzir wa Ahlikum Ajma\’in.
Habib yang kami cintai, ada suatu pertanyaan pada benak saya dalam masalah munajah kepada Allah, yaitu :
1. Bagaimana jika do\’a dari Nabiyina Muhammad Shalallahu \’Alaihi Wasallam diubah \" Makna Saya\" kepada \" Makna Kami \" atau \"MAkna DIa, Mereka, dsb ?
Saya ambil contoh : Allaahummaj\’alny wa aulaady wa dzuriyaty dstnya diubah ( karena dalam posisi berjama\’ah ) menjadi Allahummaj\’alnaa wa aulaadanaa dstnya..
2. Habiiby Saya ada teman murid dari Habib Umar alathos (petamburan aba dari habib Salim bin Umar ) dan saya belajar darinya Ratib Al-athos tetapi knapa ada bacaan yang dirubah dari kitab Ratib tsbt ? ( sebagai pegangan saya adalah kitab Haul Fakhrul Wujud yang saya dapat waktu menghadiri Haul Beliau). Padahal yang saya pernah membaca bahwasannya tidak diperkenankan untuk merubah/mengurangi/menambah sedikitpun dalam bentuk hitungan-kah atau bacaannya ?Perubahan tersebut jika saya bandingkan dengan kitab Haul Fakhrul Wujud adalah pada;
1. Penambahan kalimat Sayyidina pada Rasulullah – Dikatab Ratib tidak ada tetapi dia menambahkan.?
2. Astagfirullah dan Taaibuuna ilallah digabung menjadi 11X padahal dikitab dipisah dan hitungannya-pun dipisah ?
3. Dan ubahan2 lain seperti tersebut diatas ?Dan semoga Habib sekeluarga selalu sehat selalu dan selalu diberi Rahmat oleh Allah swt Amiin Ya Arhamar Rahimiin Ya Dzal Jalaali Wal Ikraam Ya Hayyu Ya Qoyyuum.
Asykurukum Syukron Katsiron
Salam \’Alaikum wa Ahlikum wa Rahmatullahi wa Barokaatuh.May 30, 2008 at 5:05 pm #105290277Munzir AlmusawaParticipantalaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Rahmat dan Anugerah Nya swt semoga selalu menerangi hari hari anda dengan kebahagiaan
saudaraku yg kumuliakan,
hal itu adalah ada perbedaan riwayatnya pada sanad mereka,karena ratib ada berbeda sanad, ada yg seperti itu dan ada yg berbeda,ada yg dengan shighah jamak, ada yg dengan shighah munfarid, masing masing memiliki jalur kuat kepada shohiburratib.namun jika anda ingin yg tsigah adalah yg pada kitab Madad Nabawiy, yg dirangkum oleh Guru Mulia kita, karena beliau mengambil dari aslinya, yaitu menurut sumber hadits hadist Rasul saw yg dirangkai oleh shohiburratib
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a\’lam
-
AuthorPosts
- The forum ‘Forum Masalah Fiqih’ is closed to new topics and replies.