Home › Forums › Iseng dalam keluhuran › MILIS MAJELIS RASULULLAH (MR)
- This topic has 7 replies, 8 voices, and was last updated 16 years, 6 months ago by toocool.
-
AuthorPosts
-
September 13, 2007 at 10:09 am #80864238MuhammadSultonParticipant
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah, segela puji bagi Allah, Tuhan semesta Alam, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Shalawat dan salam semoga senantiasa dicurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar MUHAMMAD SAW.
Saudara saudari member / pengunjung setia web Majelis Rasulullah saw yang di rahmati Allah. Sehubungan dengan subject di atas perkenan kami moderator milis MR untuk memperkenalkan milis yang baru aja kami bentuk yaitu milis Majelis Rasulullah di alamat http://groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah
Seiring dengan nasehat dan doa serat ijin dari Habibana Munzir maka kami memberanikan diri untuk mengundang para member web MR yang kita cintai ini untuk turut bergabung dan meramaikan milis MR tersebut.
Adapun tujuan di buat dan di bentuknya milis ini oleh kawan kawan member web MR adalah untuk wadah silaturahmi dan tempat untuk bertukar pikiran serta berbagi ilmu yang bermanfaat bagi saudara/i sekalian tentu juga kita mengharapkan Ridho dari Allah SWT.
Akhir kata kami mengharapkan bantuan dan sumbangsih saudara/i lainnya untuk turut serta meramaikan milis tersebut sambil terus berguru kepada Habibana Munzir di web resmi Majelis Rasulullah http://www.majelisrasullah.org ini.
Semoga Allah SWT meridhoi niat baik kita ini dan juga semoga Allah senantiasa memberikan kesahatan dan kasih sayangNYA kepada Guru kita Al Habib Munzir AlMusawa berserta keluarganya dan juga jamaah Majelis Rasulullah SAW di manapun berada.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Muhammad SultonOctober 7, 2007 at 9:10 pm #80865452danang yogisworoParticipantAssalamu\’alaikum wahai pengidola Rasulullah saw
Alhamdulillah, saya sudah mendaftar di milis…
salam kenal untuk semuanya
(danang767)
October 10, 2007 at 3:10 pm #80865615Edi SuroParticipantAssalammualaikum, insyaallah saya akan ikut nimbrung
December 26, 2007 at 8:12 pm #80867690ardy aydrusParticipantalhamdulillah ana juga udah join
January 10, 2008 at 12:01 pm #80868145mujtabaParticipantAlhamdulillah
Ana, sudah gabung juga, salam kenal buat semua
( Mujtaba)March 28, 2008 at 9:03 pm #80870333umar saidParticipantassalamualaikum.. ana pendatang baru mau ikutan nimba ilmu disini..
n kbtulan td dpt oleh2 brgkl tmn2 brkenan menci2pi..[b]Ibnu Taimiyah Membungkam Wahhabi[/b]
Belakangan ini kata \’salaf\’ semakin populer. Bermunculan pula kelompok yang mengusung nama salaf, salafi, salafuna, salaf shaleh dan derivatnya. Beberapa kelompok yang sebenarnya berbeda prinsip saling mengklaim bahwa dialah yang paling sempurna mengikuti jalan salaf. Runyamnya jika ternyata kelompok tersebut berbeda dengan generasi pendahulunya dalam banyak hal. Kenyataan ini tak jarang membuat umat islam bingung, terutama mereka yang hanya mengandalkan buku-buku terjemahan untuk memperluas wawasan keislamannya. Lalu siapa pengikut salaf sebenarnya? Apakah kelompok yang konsisten menapak jejak salaf ataukah kelompok yang hanya menggunakan nama salafi?.
Tulisan ini mencoba menjawab kebingungan di atas dan menguak siapa pengikut salaf sebenarnya.
Istilah salafi berasal dari kata salaf yang berarti terdahulu. Menurut ahlussunnah yang dimaksud salaf adalah para ulama\’ empat madzhab dan ulama sebelumnya yang kapasitas ilmu dan amalnya tidak diragukan lagi dan mempunyai sanad (mata rantai keilmuan) sampai pada Nabi SAW.
Namun belakangan muncul sekelompok orang yang melabeli diri dengan nama salafi dan aktif memakai nama tersebut pada buku-bukunya. Kelompok yang berslogan “kembali” pada alqur\’an dan sunnah tersebut mengaku merujuk langsung kepada para sahabat yang hidup pada masa Nabi SAW, tanpa harus melewati para ulama empat madzhab.
Bahkan menurut sebagian mereka, diharamkan mengikuti madzhab tertentu. Sebagaimana diungkapkan oleh Syekh Abdul Aziz bin Baz dalam salah satu majalah di Arab Saudi, dia juga menyatakan tidak mengikuti madzhab Imam Ahmad bin Hanbal.
Pernyataan di atas menimbulkan pertanyaan besar di kalangan umat islam yang berpikir obyektif. Sebab dalam catatan sejarah, ulama-ulama besar pendahulu mereka adalah penganut madzhabImam Ahmad bin Hanbal. Sebut saja Syekh Ibnu Taimiyah,Ibnul Qayyim, Ibnu Rajab, Ibnu Abdil Hadi, Ibnu Qatadah, kemudian juga menyusul setelahnya Al Zarkasyi, Mura\’i, Ibnu Yusuf, Ibnu Habirah, Al Hajjawiy, Al Mardaway, Al Ba\’ly, Al Buhti dan Ibnu Muflih. Serta yang terakhir Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab beserta anak-anaknya, juga mufti Muhammad bin Ibrahim, dan Ibnu Hamid, semoga rahmat Allah atas mereka semua.
Ironis sekali memang, apakah berarti imam ahmad bin hanbal dan para imam lainnya tidak berpegang teguh pada Al-Qur\’an dan sunnah? sehingga kelompok ini tidak perlu mengikuti para pendahulunya dalam bermadzhab?. Apabila mereka sudah mengesampingkan kewajiban bermadzhab dan tidak mengikuti para salafnya, layakkah mereka menyatakan dirinya salafy?
Belum lagi aksi manipulasi mereka terhadap ilmu pengetahuan. Mereka memalsukan sebagian dari kitab kitab karya ulama\’ salaf. Sebagai contoh, kitab Al Adzkar karya Imam Nawawi cetakan Darul Huda, Riyadh, 1409 H, yang ditahqiq oleh Abdul Qadir asy Syami. Pada halaman 295, pasal tentang ziarah ke makam Nabi SAW, dirubah judulnya menjadi pasal tentang ziarah ke masjid Nabi SAW. Beberapa baris di awal dan akhir pasal itu juga dihapus. Mereka juga dengan sengaja menghilangkan kisah tentang al Utbiy yang diceritakan Imam Nawawi dalam kitab tersebut.
Untuk diketahui, al Utbiy (guru Imam Syafi\’i) pernah menyaksikan seorang arab pedalaman berziarah dan bertawassul kepada Nabi SAW. Kemudian Al Utbiy bermimpi bertemu Nabi SAW, lalu Nabi menyuruhnya memberitahukan pada orang dusun tersebut bahwa ia diampuni Allah berkat ziarah dan tawassul-Nya. Imam Nawawi juga menceritakan kisah ini dalam kitab Majmu\’ dan Mughni.
Pemalsuan juga mereka lakukan terhadap kitab Hasyiah Shawi atas Tafsir Jalalain dengan membuang bagian-bagian yang tidak cocok dengan pandangannya. Hal itu mereka lakukan pula terhadap kitab Hasyiah Ibnu Abidin dalam madzhab Hanafi dengan menghilangkan pasal khusus yang menceritakan para wali, abdal dan orang-orang sholeh.
Parahnya, kitab karya Ibnu Taimiyah yang dianggap sakral juga tak luput dari aksi mereka. Pada penerbitan terakhir kumpulan fatwa Syekh Ibnu Taimiyah, mereka membuang juz 10 yang berisi tentang ilmu suluk dan tasawwuf. (Alhamdulilah, penulis memiliki cetakan yang lama)
Bukankah ini semua perbuatan dzalim? Mereka jelas-jelas melanggar hak cipta karya intelektual para pengarang dan melecehkan karya-karya monumental yang sangat bernilai dalam dunia islam. Lebih dari itu, tindakan ini juga merupakan pengaburan fakta dan ketidakjujuran terhadap dunia ilmu pengetahuan yang menjunjung tinggi sikap transparansi dan obyektivitas.
MENGIKUTI SALAF?
Berikut ini beberapa hal yang berkaitan dengan masalah tasawwuf, maulid, talqin mayyit, ziarah dan lain-lain yang terdapat dalam kitab-kitab para ulama pendahulu wahabi. Ironisnya, sikap mereka sekarang justru bertolak belakang dengan pendapat ulama mereka sendiri.
Pertama, tentang tasawuf. Dalam kumpulan jilid 10 hal 507 Syekh Ibnu Taimiyah berkata, “Para imam sufi dan para syekh yang dulu dikenal luas, seperti Imam Juneid bin Muhammad beserta pengikutnya, Syekh Abdul Qadir al-Jailani serta lainnya, adalah orang-orang yang paling teguh dalam melaksaankan perintah dan menjauhi larangan Allah. Syekh Abdul Qadir al-Jailani, kalam-kalamnya secara keseluruhan berisi anjuran untuk mengikuti ajaran syariat dan menjauhi larangan serta bersabar menerima takdir Allah.
Dalam “Madarijus salikin” hal. 307 jilid 2 Ibnul Qayyim Al-Jauziyah berkata, “Agama secara menyeluruh adalah akhlak, barang siapa melebihi dirimu dalam akhlak, berarti ia melebihi dirimu dalam agama. Demikian pula tasawuf, Imam al Kattani berkata, “Tasawwuf adalah akhlak, barangsiapa melebihi dirimu dalam akhlak berarti ia melebihi dirimu dalam tasawwuf.”
Muhammad bin Abdul Wahhab berkata dalam kitab, “Fatawa wa Rosail hal. 31 masalah kelima. “Ketahuilah mudah-mudahan Allah memberi petunjuk kepadamu. Sesungguhnya Allah SWT mengutus Nabi Muhammad dengan petunjuk berupa ilmu yang bermanfaat dan agama yang benar berupa amal shaleh. Jika orang yang dinisbatkan apada agama, sebagian dari mereka ada yang menfokuskan diri pada ilmu dan fiqih dan sebagian lainnya menfokuskan diri pada ibadah dan mengharap akhirat seperti orang-orang sufi. Maka sebanarnya Allah telah mengutus Nabi-Nya dengan agama yang meliputi dua kategori ini. (Fiqh dan tasawwuf)”. Demikianlah penegasan Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab bahwa ajaran tasawuf bersumber dari Nabi SAW.
Kedua, mengenai pembacaan maulid. Dalam kitab “Iqtidha\’ Sirathil Mustaqim” Ibnu Taimiyah berkata, ”Adapun mengagungkan maulid dan menjadikannya acara rutinan, segolongan orang terkadang melakukannya. Mereka mendapat pahala yang besar karena tujuan baik dan pengagungannya terhadap Rasulullah. SAW.Ketiga, tentang hadiah pahala, Ibnu Taimiyah menegaskan bahwa barangsiapa mengingkari sampainya amalan orang hidup pada orang yang meninggal maka ia termasuk ahi bid\’ah.
Dalam Majmu\’ fatawa juz 24 hal.306 ia menyatakan, “Para imam telah sepakat bahwa mayit bisa mendapat manfaat dari hadiah orang lain. Ini termasuk hal yang pasti diketahui dalam agama islam dan telah ditunjukkan dengan dalil kitab, sunnah dan ijma\’ (konsensus ulama\’). Barang siapa menentang hal tersebut maka ia termasuk ahli bid\’ah”.
Lebih lanjut pada juz 24 hal 366 Ibnu Taimiyah menafsirkan firman Allah
“dan bahwasanya seorang manusia tidak memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.” (QS an-Najm [53]: 39)
ia menjelaskan, Allah tidak menyatakan bahwa seseorang tidak bisa mendapat manfaat dari orang lain, Namun Allah berfirman, seseorang hanya berhak atas hasil usahanya sendiri. Sedangkan hasil usaha orang lain adaklah hak orang lain. Namum demikian ia bisa memiliki harta orang lain apabila dihadiahkan kepadanya.
Begitupula pahala, apabila dihadiahkan kepada si mayyit maka ia berhak menerimanya seperti dalam solat jenazah dan doa di kukbur. Dengan demikian si mayit berhak atas pahala yang dihadiahkan oleh kaum muslimin, baik kerabat maupun orang lain”
Dalam kitab Ar-ruh hal 153-186 Ibnul Qayyim membenarkan sampainya pahala kepada orang yang telah meninggal. Bahkan tak tangung-tanggung Ibnul Qayyim menerangkan secara panjang lebar sebanyak 33 halaman tentang hal tersebut.
Keempat, masalah talqin. Dalam kumpulan fatwanya juz 24 halaman 299 Ibnu Taimiyah menyatakan sebagian sahabat Nabi SAW melaksanakan talqin mayit, seperti Abu Unmamah Albahili, Watsilah bin al-Asqa\’ dan lainnya. Sebagian pengikut imam Ahmad menghukuminya sunnah. Yang benar, talqin hukumnya boleh dan bukan merupakan sunnah. (Ibnu Taimiyah tidak menyebutnya bid\’ah)
Dalam kitab AhkamTamannil Maut Muhammad bin Abdul Wahhab juga meriwayatkan hadis tentang talqin dari Imam Thabrani dalam kitab Al Kabir dari Abu Umamh
Kelima, tentang ziarah ke makam Nabi SAW. Dalam qasidah Nuniyyah (bait ke 4058) Ibnul Qayyim menyatakan bahwa ziarah ke makanm Nabi SAW adalah salah satu ibadah yang paling utama
“Diantara amalan yang paling utama dalah ziarah ini.
Kelak menghasilkan pahala melimpah di timbangan amal pada hari kiamat”.
Sebelumnya ia mengajarkan tata cara ziarah. (bait ke 4046-4057). diantaranya, peziarah hendaklah memulai dengan sholat dua rakaat di masjid Nabawi. Lalu memasuki makam dengan sikap penuh hormat dan takdim, tertunduk diliputi kewibawaan sang Nabi. Bahkan ia menggambarkan pengagungan tersebut dengan kalimat “Kita menuju makam Nabi SAW yang mulia sekalipun harus berjalan dengan kelopak mata.(bait4048)
Hal ini sangat kontradiksi dengan pemandangan sekarang. Suasana khusyu\’ dan khidmat di makam Nabi SAW kini berubah menjadi seram. Orang-orang bayaran wahhabi dengan congkaknya membelakangi makam Nabi yang mulia. Mata mereka memelototi peziarah dan membentak-bentak mereka yang sedang bertawassul kepada beliau SAW dengan tuduhan syirik dan bid\’ah. Tidakkah mereka menghormati jasad makhluk termulia di semesta ini..? Tidakkah mereka ingat firman Allah “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara keras, sebagaimana kerasnya suara sebagian kamu terhadap yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu, sedangkan kamu tidak menyadari. \"Sesungguhnya orang-orang yang merendahkan suaranya di sisi Rasulullah, mereka itulah orang-orang yang telah diuji hati mereka oleh Allah untuk bertakwa. Bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.\" (QS Al Hujarat, 49: 2-3)
data-data di ats adalah sekelumit dari hasil penelitian obyektif pada kitab-kitab mereka sendiri, sekedar wacana bagi siapa saja yang ingin menari keenaran. Mudah mudahan dengan mengetahui tulisan-tulisan pendahulunya, mereka lebih bersikap arif dan tidak arogan dalam menilai kelompok lain.
(Ibnu KhariQ)Referensi
– Majmu\’ fatawa Ibnu Taimiyah
– Qasidah Nuniyyah karya Ibnul Qayyim Al-Jauziyah
– Iqtidha\’ Shirathil Mustaqim karya Ibnu Taimiyah cet. Darul Fikr
– Ar-Ruh karya Ibnul Qayyim Al-Jauziyah, cet I Darul Fikr 2003
– Ahkam Tamannil Maut karya Muhammad bin Abdul Wahhab, cet. Maktabah Saudiyah Riyadh.
– Nasihat li ikhwanina ulama Najd karya Yusuf Hasyom Ar-Rifa\’iDiambil dari rubrik Ibrah, Majalah Dakwah Cahaya Nabawiy Edisi 60 Th. IV Rabi\’ul awwal 1429 H / April 2008 M
[size=4][/size][color=#800080][/color]
May 29, 2008 at 6:05 am #80871861karyadiParticipant[b]elhawy tulis:[/b]
[quote]assalamualaikum.. ana pendatang baru mau ikutan nimba ilmu disini..
n kbtulan td dpt oleh2 brgkl tmn2 brkenan menci2pi..[b]Ibnu Taimiyah Membungkam Wahhabi[/b]
Belakangan ini kata \’salaf\’ semakin populer. Bermunculan pula kelompok yang mengusung nama salaf, salafi, salafuna, salaf shaleh dan derivatnya. Beberapa kelompok yang sebenarnya berbeda prinsip saling mengklaim bahwa dialah yang paling sempurna men
August 19, 2008 at 2:08 pm #80874625toocoolParticipantAssalamu \’alaykum wr. wb.
Alhamdulillah, hotarticle.org telah meluncurkan [url=http://blogmr.co.cc] blogmr.co.cc[/url] dan [url=http://famr.co.cc]famr.co.cc[/url] yang merupakan tempat menyalurkan kreativitas dan mempererat silaturrahim bagi jama\’ah virtual Majelis Rasulullah SAW.Di blogmr.co.cc, pengunjung dapat bergabung sebagai contributor dan menyumbangkan tulisan, puisi, dsb.
Di famr.co.cc, pengunjung dapat berkenalan dan bercengkrama dengan sesama anggota.
Baik blogmr.co.cc maupun famr.co.cc insya Allah dikelola oleh sdr. Nuryadin, sdr Muhammad Sulton dan tim. Kedua sarana ini dimaksudkan sebagai sarana alternatif untuk menghindari iklan-iklan yang sering muncul pada milist di yahoogroups.
Semoga kedua situs ini dapat bermanfaat bagi Anda semua.
Wassalamu \’alaykum wr. wb.
-
AuthorPosts
- The forum ‘Iseng dalam keluhuran’ is closed to new topics and replies.