Home Forums Forum Masalah Umum muhammad_k@banpuindo.co.id ttg kata \"syayyidina\"

Viewing 2 posts - 1 through 2 (of 2 total)
  • Author
    Posts
  • #72322251
    admin
    Member

    Assalaamu `alaikum wr.
    Mohon dibantu ke Habib, karena saya tidak tau mengajukan pertanyaan
    di forum MajelisRasulullah, jadi mohon maaf lewat e-mail ini:
    Awalnya bermula dari diskusi kami mengenai boleh tidaknya seseorang
    menambahkan kata \"syayyidina\" pada tasyahud, akhirnya mereka
    menentang dan memperlihatkan haditsnya dibawah,

    Kami Mohon penjelasan kepada Habib, dan berharap
    agar jawaban di kirimkan juga ke email-kami
    terimakasih banyak atas bantuannya.
    Wassalaamu `alaikum.

    ====== berikut hadits dan penjelasan dari Mereka.

    Abdullah bin asy-Syikhkhir rodhiallaahu \’anhu berkata, \"Ketika aku pergi
    bersama delegasi bani \’Amir untuk menemui Rasulullah shallallaahu \’alaihi
    wa sallam , kami berkata kepada beliau, \"Engkau adalah sayyid (penghulu)
    kami! (sayyidinaa-pen)\" Spontan Nabi shallallaahu \’alaihi wa sallam
    menjawab: \"Sayyid (penghulu) kita adalah Allah Tabaaraka wa Ta \’aala!\"
    Lalu kami berkata, \"Dan engkau adalah orang yang paling utama dan paling
    agung kebaikannya.\" Serta merta beliau shallallaahu \’alaihi wa sallam
    mengatakan:
    \"Katakanlah sesuai dengan apa yang biasa (wajar) kalian katakan, atau
    seperti sebagian ucapan kalian dan janganlah sampai kalian terseret oleh
    syaitan.\" [4]

    Anas bin Malik rodhiallaahu \’anhu berkata,\’Sebagian orang berkata kepada
    beliau, \"Wahai Rasulullah, wahai orang yang terbaik antara kami dan putera
    orang yang terbaik di antara kami! Wahai sayyid kami (sayyidinaa-pen) dan
    putera penghulu kami!\" Maka seketika itu juga Nabi shallallaahu
    ‘alaihi wa sallam bersabda: \"Wahai manusia, ucapkanlah dengan yang
    biasa (wajar) kalian ucapkan! Jangan kalian terbujuk oleh syaitan, aku
    (tidak lebih) adalah Muhammad, hamba Allah dan Rasul-Nya. Aku tidak suka
    kalian mengangkat (menyanjung)ku di atas (melebihi) kedudukan yang telah
    Allah berikan kepadaku.\" [5]

    Beliau shallallaahu \’alaihi wa sallam membenci jika orang-orang memujinya
    dengan berbagai ungkapan seperti: \"Engkau adalah sayyidku, engkau adalah
    orang yang terbaik di antara kami, engkau adalah orang yang paling utama
    di antara kami, engkau adalah orang yang paling agung di antara kami.\"
    Padahal sesungguhnya beliau shallallaahu alaihi wa sallam adalah makhluk
    yang paling utama dan paling mulia secara mutlak. Meskipun demikian,
    beliau shallallaahu alaihi wa sallam melarang mereka agar menjauhkan
    mereka dan sikap melampaui batas dan berlebih-lebihan dalam menyanjung hak
    beliau shallallaahu alaihi wa sallam, juga untuk menjaga kemurnian tauhid.
    Selanjutnya beliau shallallaahu alaihi wa sallam mengarahkan mereka agar
    menyifati beliau dengan dua sifat yang merupakan derajat paling tinggi
    bagi hamba yang di dalamnya tidak ada ghuluw serta tidak membahayakan
    aqidah. Dua sifat itu adalah Abdullaah wa Rasuuluh (hamba dan utusan
    Allah).
    ——
    [4] HR. Abu Dawud (no 4806), Ahmad (IV/24, 25), al-Bukhari dalam al-
    A dabul Mufrad (no 1/ ShahiihulAdabil Mufrad no 155), an- Nasa-i
    dalam Amalul Yaum wal Lailah (no. 247, 249). A1-Hafizh Ibnu Hajar al-
    Asqalani berkata: “Rawi-rawinya shahih. Dishahihkan oleh para ulama
    (ahli hadits).” (Fat-hul Baari V/179)

    [5] HR. Ahmad (111/153, 241, 249), an-Nasa-i dalam. ‘Amalul Yaum wal
    Lailab (no. 249, 250) dan al-Lalika-i dalam Syarah Ushuul I’tiqaad
    Ahlis Sunnah wal Jamaa’ah (no. 2675). Sanadriya shahih dan Sahabat
    Anas bin Malik .
    =================

    #72322260
    Munzir Almusawa
    Participant

    [b]Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    Semoga curahan Rahmat Nya selalu melimpah kepada anda dan keluarga,

    Mengenai pengingkaran kelompok madzhab sempalan abad ke 20 ini mengenai ucapan SAYYIDINA terhadap Rasulullah saw merupakan pemahaman mereka yg tak mengerti hadits, dan menerjemahkan hadits semaunya dan menggunting riwayat riwayat hadits semau mereka, bagaikan keledai yg tak dapat membedakan mana Batu dan mana Berlian.

    Diriwayatkan dalam Tafsir Imam Qurtubi bahwa orang orang kafir datang dan memuji muji Rasul saw dengan ucapan : ?engkau adalah SAYYIDINA, pemimpin kami dan kebanggaan kami dlsb, mereka terus memuji muji Rasul saw hingga subuh, tidak lain dengan tujuan agar Rasul saw mau menghentikan dakwahnya. (Tafsir Imam Qurtubi Juz 10 hal 299), (Tafsir Imam Attabari Juz 15 hal 130)

    Kita bisa melihat bahwa ucapan Batil mereka itu adalah karena Kebodohan mereka, karena sebagaimana Ibn Hibban dalam shahihnya menukil hadits yg anda sebutkan itu yaitu ?Engkau adalah pempimpin kami dan putera pemimpin kami, (ANTA SAYYIDINA WA IBN SAYYIDINA) maka dikatakan oleh Abu Hatim bahwa Rasul saw melarang / mengingkari pujian itu karena orang itu mengatakan bahwa engkau adalah putera pemimpin kami, dan Rasul saw tidak setuju kalau ayah beliau Abdullah diakui sebagai pemimpin muslimin. (Shahih Ibn Hibban hadits no.6240 Juz 14 hal 133)
    Jelaslah bahwa Rasul saw tidak senang kalau ayahnya disebut ?pemimpin kami?, karena orang yahudi dan nasrani akan menuduh bahwa beliau adalah Rasul putera Rasul, padahal ayah beliau bukanlah Rasul, sebagaimana orang itu menyamakan Rasul saw dengan ayahnya dengan ucapan : ?engkau adalah pemimpin kami dan putra dari pemimpin kami?, maka ucapan orang itu dirisaukan akan menjadikan dilema bahwa ayah Rasul saw adalah rasul pula. Padahal ayah beliau adalah orang mulia dan suci dengan agama Ibrahim as namun bukanlah nabi apalagi rasul.

    Dan pula hadits yg mereka katakan itu dijelaskan maknanya bahwa Rasul saw melarang mereka bicara memaniskan lidah, memuji yg bukan dari hati mereka, namun sekedar bumbu pujian yg tak dilandasi niat yg suci, (Tashhiifaat Muhadditsin Juz 1 hal 214)
    karena pujian itu diucapkan orang kafir pada beliau saw, bagaimana mereka mengatakan ENGKAU ADALAH TUAN KAMI padahal mereka tidak beriman kepada beliau saw hingga Rasul saw menegurnya.

    Lalu saya akan tuturkan bahwa ucapan SAYYIDINA itu boleh diucapkan pada siapa saja, bahkan diantara para sahabatpun mereka menggunakannya, sebagaimana Umar ra berkata kepada Abubakar ra : Anta Sayyiduna wa Khairuna?, yg artinya : ?engkau adalah tuan kami dan yg terbaik dari kami? (Shahih Bukhari hadits no.3467)
    Umar ra mengatakan SAYYIDINA kepada Abubakar ra dan Bilal (Shahih Bukhari hadits no.3544).

    Kita bisa melihat Tafsir Imam Qurtubi, awal kitabnya pun menggunakan kalimat SAYYIDINA MUHAMMAD (Tafsir Imam Qurtubi hal 1 juz 1) dan kitab kitab tafsir lainnya :
    Imam Attabari pada tafsirnya (Juz 11 hal 178),\\
    Imam Ibn Katsir dalam tafsirnya (Juz 4 hal 576)
    Imam Assuyuthiy dalam Tafsirnya Aljalalain (Juz 1 hal 3),
    Imam Syafii dalam kitabnya Ahkaamul qur?an (Juz 2 hal 197) yg juga mengucapkan SAYYIDINA MUHAMMAD.

    Dan Rasulullah saw sendiri memperbolehkan orang mengatakan pada tuannya dengan ucapan SAYYIDY (tuanku) sebagaimana hadits beliau saw agar seorang budak jangan sesekali memanggil tuannya dengan ucapan Rabbiy (pemilikku), tapi ucapkanlah SAYYIDY MAULAAY (Shahih Bukhari hadits no.2414 dan Shahih Muslim hadits no.2249) maka bila seorang budak disarankan oleh Rasul saw untuk memanggil tuannya dengan ucapan SAYYIDIY MAULAY (tuanku dan junjunganku) maka terlebih lagi seorang ummat kepada Nabinya??, karena kedudukan seorang Nabi jauh lebih mulia dari sekedar seorang tuan, dan Allah swt yg telah berfirman : ?DAN NABIY ITU LEBIH UTAMA DARI SEGENAP KAUM MUKMININ DARI DIRI MEREKA? (QS Al Ahzab 6)

    Bahkan Rasulullah saw sendiri yg menamakan dirinya SAYYID, sebagaimana diriwayatkan ketika beliau sedang dihadapan hidangan lalu beliau bersabda : ?ANA SAYYIDUNNAAS YAUMALQIYAAMAH (akulah pemimpin seluruh manusia dihari kiamat), tahukah kalian mengapa?, kelak Allah akan mengumpulkan seluruh manusia yg terdahulu hingga yg terakhir dalam suatu padang luas, hingga matahari didekatkan, hingga manusia mencapai puncak kebingungan, ketakutan, kerisauan yg tak lagi mampu mereka hadapi, maka mereka saling berkata satu sama lain : adakah kita mencari yg dapat menolong kita?, maka sebagian mereka berkata untuk mengunjungi Adam as, maka merekapun berduyun duyun kepada Adam as seraya berkata : Wahai Adam.. engkaulah Ayah dari seluruh manusia, Allah menciptakanmu dengan tangannya (manusia pertama yg tak muncul dari ayah dan ibu), dan Dia menghembuskan padamu Ruh, dan memerintahkan para malaikat bersujud padamu?, maka tolonglah kami dihadapan tuhan kami, lihatlah keadaan kami, maka berkatalah Adam as : Allah sangat murka saat ini yg belum pernah Dia Murka seperti ini dan tak akan pernah lagi Murka yg seperti ini, dan Dia telah melarangku dari makan buah di pohon dan aku memakannya, ah.. diriku.. diriku.. nafsiy..nafsiy..,
    (demikian hadits ini sedemikian panjang hingga kepada Nuh as, Ibrahim as lalu Musa as, lalu Isa as dengan jawaban yg sama lalu akhir hadits) :
    ?..lalu mereka mendatangi aku, mereka berkata : Wahai Muhammad saw engkau adalah Nabi dan Rasul yg terakhir, dan Allah telah mengampuni dosamu yg terdahulu dan yg akan datang maka tolonglah kami, maka tolonglah kami dihadapan tuhan kami, lihatlah keadaan kami, maka aku mendatangi dan datang kebawah Arsy, maka aku menyungkur sujud pada Tuhanku, lalu aku diilhami Allah pujian atas Nya yg belum pernah kuketahui orang sebelumku, maka dikatakan padaku : ?WAHAI MUHAMMAD ANGKATLAH KEPALAMU, MINTALAH NISCAYA KUBERI, BERI SYAFAATLAH KARENA ENGKAU TELAH KUBERI HAK SYAFAAT?, maka aku berkata : ?Wahai Allah ummatku..ummatku..? demikian hingga akhir hadits.
    (shahih Muslim hadits no.194)
    dan masih banyak hadits hadits shahih yg menjelaskan bahwa beliau bersabda : ?aku adalah pemimpin keturunan Adam, aku adalah Pemimpin manusia dihari kiamat dengan riwayat riwayat sbgbr :
    (shahih Muslim hadits no.2278)
    (shahih Bukhari hadits no.3160)
    (shahih Bukhari hadits no.4435)
    (shahih Ibn Hibban hadits no.6465)
    (shahih Ibn Hibban hadits no.6478)
    (Mustadrak alaa shahihain hadits no.82)
    (Mustadrak alaa shahihain hadits no.4189)
    (Mustadrak alaa shahihain hadits no.4625)
    (Mustadrak alaa shahihain hadits no.4627)
    (Mustadrak alaa shahihain hadits no.8712)
    (musnad Almustakhraj ?an shahih muslim hadits no.483)
    (musnad Almustakhraj ?an shahih muslim hadits no.484)
    (Al Ahaaditsulmukhtaarah hadits no.428)
    (Mawaarid Addhamaan hadits no.2125).

    jelas bahwa Rasul saw yg menamakan dirinya sendiri dengan ucapan SAYYID, lalu para sahabatpun menamai satu sama lain dengan ucapan SAYYID, lalu para Ulama, Imam dan Muhadditsin menyebut nabi saw dengan SAYYIDINA MUHAMMAD, maka cukuplah hal ini sebagai hujjah bahwa yg menolak ucapan SAYYID pada Rasul saw adalah orang yg bertentangan dengan Nabi Muhammad saw, bertentangan dengan sahabat, bertentangan dg ulama dan Muhadditsin dan para Imam Imam besar

    mereka adalah para abdi iblis yg tidak mau memuliakan orang yg dimuliakan Allah, berat bagi mereka memuliakan orang yg dimuliakan Allah, sebagaimana Iblis bila diperintah sujud pada Allah ia bersujud, namun ketika diperintah menghormati orang yg dimuliakan Allah ia menolak, demikianlah pula mereka ini, yg menolak memuliakan Manusia yg paling dimuliakan Allah swt, merekalah adalah para abdi iblis yg semoga segera mendapat hidayah,

    Naudzubillah dari kelompok yg bangkit dihari kiamat tergolong orang yg mengharamkan ucapan: \"Nabi Muhammad sebagai Pemimpinku\"

    dan mereka mengatakan bahwa kesucian tauhid adalah dengan mengharamkan ucapan ?Nabi Muhammad adalah pemimpin kami?, ajaran muslimkah ini?, ajaran kesucian tauhid kah ini?, mereka tak mau mengucapkan bahwa Muhammad adalah pemipinnya.., naudzubillah.. semoga curahan hidayah atas mereka.

    dan semoga limpahan anugerah pada semua orang yg mencintai dan memuliakan SAYYIDINA MUHAMMAD SAW

    demikian wahai saudaraku yg kumuliakan jawaban untuk mereka,
    wallahu a\’alm

    [/b]

Viewing 2 posts - 1 through 2 (of 2 total)
  • The forum ‘Forum Masalah Umum’ is closed to new topics and replies.