Home › Forums › Forum Masalah Umum › Mukasyafah dan Musyahadah
- This topic has 1 reply, 2 voices, and was last updated 15 years, 4 months ago by Munzir Almusawa.
-
AuthorPosts
-
November 18, 2009 at 9:11 pm #177011010Agus YuliantoMember
Assalamu\’alaikum wr wb
Guruku Habib Munzir yg di Rahmati Allah,hamba mau bertanya mengenai:
1.Di dlm Al Quran,Allah menyatakan dirinya dg kata \"Kami\".Mksdnya bgmn bib?
2.Apakah yg dimaksud mukasyafah dan musyahadah?Apakah benar seseorang bisa melakukan keduanya?
Demikian saja yg sy tanyakan bib,sblmnya terima kasih atas jwbannya.
Wassalmu\’alaikum wr wb.November 20, 2009 at 12:11 am #177011017Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
kebahagiaan dan Kesejukan Rahmat Nya semoga selalu menaungi hari hari anda,
Saudaraku yg kumuliakan,
1. mengenai kalimat ANA dan NAHNU memang berbeda makna, dengan makna Jamak dan Tunggal, namun tidak dapat merubah kaidah ke Maha Tunggalan Allah swt, maka kalimat : Kami (nahnu), bukan sesekali bermakna sekutu, karena pada dasarnya tidak satu kata yg ada dalam bahasa apapun yg mampu mengkiaskan Keagungan Nya, maka dalam Alqur;an Allah swt banyak memakai dhomir (kata subjek) yg berbeda, terkadang : Aku, terkadang : kami, terkadang : Dia.dalam mengenal Alquran kita butuh ayat ayat pendukung lainnya dan hadits untuk menafsirkan maknanya, karena kesemuanya saling terikat bagai rantai yg saling mendukung satu sama lain, kalimat NAHNU dalam ayat2 Alquran, sesekali tak bisa dimaknakan bahwa Allah itu bersekutu, sebagaimana banyak lagi ayat ayat lain yg justru maknanya adalah sebaliknya, misalnya Allah berfirman : SUNGGUH ALLAH TIDAK MALU MENGAMBIL SEBUAH PERMISALAN DARI SEEKOR NYAMUK DAN YG DIATASNYA
Bila anda membaca kalimat diatas, bila kita tela\’ah bahwa Allah swt tidak malu memberikan permisalan dari seekor nyamuk dan yg lebih kecil dari nyamuk, namun Allah swt mengatakan DIATAS, yg secara makna bahasa bahwa yg diatas nyamuk adalah yg lebih besar dari nyamuk, namun makna yg tertera dalam ayat ini adalah yg dibawah nyamuk, yaitu yg lebih kecil dari nyamuk.
Nah.. kalimat DIATAS dalam ayat ini bermakna DIBAWAH.
Demikian pula pada kalimat NAHNU tak mungkin kita mengambil makna dengan segi bahasa saja, namun dengan penafsiran dan asbabnya.dan kalimat Nahnu dalam bahasa Arab juga bisa dimaknakan untuk pengagungan, .
hal itu lebih didekatkan pada Aku dan Kekuatanku dari para makhluk Ku yg juga milik Ku. sebab bila yg dimaksud Allah dan makhluk Nya berpadu dalam kalimat NAHNU maka mereka ikut berfirman pula, sedangkan NAHNU disana adalah firman Allah swt Yang Maha Tunggal.
2. mengenai Mukasyafah adalah terbukanya tabir rahasia antara sesama makhluk, yaitu orang yg beriman dan shalih, ada yg Allah swt beri kemuliaan mengetahui kejadian yg akan terjadi, atau isi hati seseorang, atau nasib seseorang, namun tidak secara keseluruhannya, dan hal ini teriwayatkan pada banyak riwayat shahih.
mengenai Musyahadah adalah terbukanya rahasia antara Makhluk dg Penciptanya. yaitu makna dari sabda Rasulullah saw : Al ihsan adalah engkau beribadah seakan kau melihat Allah, jika kau tak bisa melihat Nya maka kau meyakini bahwa Dia Melihatmu.
Musyahadah adalah kesempurnaan derajat Al ihsan ini, hingga ia merasa selalu dilihat dan melihat Allah swt.
ia melihat makhluk maka yg hadir dibenaknya adalah ini semua milik Allah swt dan ini semua adalah isyarat Allah swt akan keberadaan Nya swt.
maka ia tidak lagi bersama bersama makhluk, ia merasa selalu bersama Allah swt walau keberadaannya bersama makhluk.ungkapan Syeikh Ahmad Al Alawiy rahimahullah : Mereka melihat kami duduk bersama mereka, padahal itu bukan kami, ruh ruh kami berada dipuncak puncak tertinggi.
maksudnya jiwa kami tidak bersama makhluk, tapi bersama Allah swt.sehingga diungkapkan oleh seorang ulama salaf, khusyu ku bersama Allah swt adalah setiap waktu, dan saat aku shalat dan saat aku berjimak dg istriku jiwaku tetap sama khusyu nya pada Allah swt.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,
Wallahu a\’lam
-
AuthorPosts
- The forum ‘Forum Masalah Umum’ is closed to new topics and replies.