Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
kebahagiaan dan Kesejukan Rahmat Nya semoga selalu menaungi hari hari anda,
Saudara/i ku yg kumuliakan,
perbedaan antara majelis mestilah ada, dari segi kwalitas, kwantitas, kerapihan, ketertiban, guru pengajarnya, dan ilmu yg dipelajarinya, mungkin majelis ini lebih menarah pada fiqih, majelis itu lebih mengarah pada tajwid, majelis satunya mengaarah pada tafsir, dlsb.
namun yg dipermasalahkan adalah saling menjelekkan, hal ini bukan hal yg benar, karena Rasul saw bersabda; muslim akhul muslim, yasyuddu ba\’dhuhum ba\’dh, muslim adalah saudara muslimnya, saling menguatkann satu sama lain (Shahih Bukhari)
namun gesekan bisa terjadi jika guru pengajarnya belum jelas ajarannya, mungkin ajarannya sesat, membolehkan hal hal yg diharamkan Allah dlsb, maka ini jelas akan menimbulkan saling membandingkan, mana majelis yg lebih baik untuk dijadikan panutan dan mana majelis yg mesti ditinggalkan, namun apapun yg terjadi, murid yg terbaik adalah murid yg bersikap bijaksana.
Demikian saudara/iku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,
Wallahu a\’lam.