Home › Forums › Forum Masalah Umum › Muslimah bermasbok, Imam & Inai
- This topic has 1 reply, 2 voices, and was last updated 15 years, 8 months ago by Munzir Almusawa.
-
AuthorPosts
-
January 6, 2009 at 1:01 pm #140782290Mohd Firdhaus Bin OmarParticipant
Assalamu\’alaikum waramatullahi warakatuh
Buat habib yang saya cintai dan rindui, semoga Allah kurniakan kebahagiaan, ketenangan dan kesihatan kepada habibana serta keluarga. Amin ya rabbi…
Habib, terus sahaja dengan soalan dari sang pendosa ini yang mencari kebenaran dan keyaqinanNya…
1) Habib, seandainya saya sedang solat fardhu seorang diri di dalam rumah. Bagaimana seorang muslimah yang muhrim seperti kakak atau emak saya untuk masuk masbok menjadi makmum saya? Jika muslimin, dia hanya perlu menyentuh bahu imam sebagai tanda dia ingin menjadi makmum. Tapi bagaimana pula kaedah seorang muslimah untuk bermasbok? Dan bagaimana pula posisi muslimah itu di belakang imam?
2) Ya habibana, adakah terdapat di dalam riwayat atau hadist yang membenarkan seorang muslim itu mengumandangkan azan, kemudian dia juga yang iqomah dan dia terus menjadi imam tanpa bertukan kepada orang lain? Bagaimana dengan hukumnya?
3) Mengenai soalan inai lagi ya habibana. Di zaman Rasulullah, inai di untuk apa? Dan bahagian mana inai ini boleh dipakaikan? Adakah inai di zaman Rasulullah pernah orang pakai inai di atas kulit? Adakah ia termasuk sebagai sunnah?
4) Saya mohon berkat doa habib supaya saya dapat istiqamah dalam ibadat dan keimanan saya.
Syukran jazilan katsiran kepada habibana yang tidak pernah jemu2 untuk melayan jemaah yang dahagakan ilmu ini. Saya mohon maaf seandai soalan2 saya pernah membuatkan habibana tidak selesa.
Wassalamu\’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
January 8, 2009 at 4:01 am #140782324Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Kesejukan kasih sayang Nya semoga selalu menerangi hari hari anda dg kebahagiaan,
Saudaraku yg kumuliakan,
1. ia boleh berbuat apa saja untuk memberi tabda bahwa ia menjadi makmum, misalnya saat orang tsb rukuk, maka ia mengeraskan suara takbirnya, jika wanita bukan muhrim maka bisa mengeraskan suara bajunya, sebagai tanda bahwa ia mengikuti gerakan imam, jika imamnya tetap tidak tahu maka ia tetap sah sebagai makmum.shaf wanita yg bukan muhrim berjauhan di belakang imam yg pria, dan baiknya dg tabir.
2. hal itu diperbolehkan dalam syariah, dan banyak dilakukan para ulama, namun afdhalnya ia membagi bagi pahalanya, yaitu adzan dan iqamah, dibedakan dg imam, atau adzan, imam dan iqamat masing masing beda orang, inipun dilakukan oleh ulama
3. Rasul saw memakai inai untuk rambut, dan Jenggot beliau saw, dan kaum wanita banyak memakainya pada kuku, dan teriwayatkan pula pada shahih Bukhari bahwa Abdurrahman bin auf ra memakai inai dikulitnya saat menikah, dan Rasul saw tak melarangnya.
4. semoga Allah swt mencurahkan kemuliaan istiqamah, cahayanya dan keberkahannya, pada setiap nafas anda, dan mengumpulkan anda dengan ahlul istiqamah di akhirat, amiin.
.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,Wallahu a\’lam
-
AuthorPosts
- The forum ‘Forum Masalah Umum’ is closed to new topics and replies.