\"Suami yang menikahimu tidaklah semulia Nabi Muhammad SAW..
Tidaklah pula setaqwa Nabi Ibrahim AS..
Pun tidaklah pula setabah Nabi Ayyub AS..
Suamimu hanyalah pria akhir zaman yang punya cita-cita membangun keturunan yang sholeh. Pernikahan mengajarkan kita kewajiban bersama.
Suami adalah nahkoda kapal, kamu navigatornya.
Suami menjadi rumah, kamulah penghuninya.
Suami sebagai guru, kamu muridnya.
Seandainya suami lupa.. bersabarlah kamu memperingatkannya.\"
*************************************************************************
\"Istri yang kau nikahi tidaklah semulia Khadijah Alkubro..
Tidaklah setaqwa Aisyah Arridho..
Pun tidaklah setabah Fatimah Azzahro\’..
Istrimu hanyalah wanita akhir zaman yang punya cita-cita menjadi istri yang sholehah. Pernikahan mengajarkan kita kewajiban bersama.
Istri menjadi tanah, kamu penaungnya.
Istri menjadi ladang tanaman, kamu pemagarnya.
Istri bagaikan anak kecil, kamu tempat bermanjanya.
Seandainya istrimu tulang yang bengkok.. berhati-hatilah kamu meluruskannya.\"