Nasihat dan Pandangan

[MOHD ANAN MOKHTAR]

Assalamualaikum Ustaz,

Saya ingin memberi beberapa persoalan dan mohon pendapat dan nasihat ustaz berkenaan dengannya.

Pertamanya, saya ada menelaah beberapa buku mengenai solat. Bagaimana mendapat kekhusyukan dalam solat. Ada yang mengatakan bahawa apabila bersolat mata hendaklah senantiasa terbuka dan melihat dihadapan tempat sujud, ada juga menyatakan bagi mendapat kekhusyukan hendaklah memejam mata dan mengingati ALLAH.

Pada pandangan Ustaz, bagaimanakah caranya untuk mendapat kekhusyukan dalam solat? Saya mohon nasihat Ustaz.

Keduanya, saya ada satu perasaan yang mana kasih saya adalah lebih kepada ayah saya berbanding dengan ibu saya. Pada sesuatu pekerjaan ataupun acara saya sering kali bertelingkah dengan ibu dengan berbeda pendapat. Sebaliknya saya lihat ayah saya sangat memahami saya dan sering memberi saya sokongan dalam apa jua yang lakukan. Sudah menjadi kebiasaan saya sebelum melakukan apa-apa saya akan meminta buah pikiran daripada kedua org tua saya bagi mendapat berkat, saya tidak akan membelakangi kedua org tua saya. Saya dapati ayah saya lebih memahami saya berbanding dengan ibu saya, oleh itu tidak sengaja sekiranya saya katakan bahawa kasih sayang saya adalah lebih kepada ayah saya berbanding ibu saya. Bagaiman bagi saya untuk memperbaiki masalah ini. Pada waktu ini saya ambil langkah kurang bercakap dengan ibu bagi melukakan hatinya dan juga bagi mengelakkan apa-apa perselisihan paham. Saya mohon pandangan dan nasihat ustaz serta doa daripada Ustaz.

Ketiganya, masalah kewangan. Saya ini nasihat ustaz dalam nahagian rezeki. Bagaiman bagi saya untuk mendapat berkah didalam rezeki saya bulanan. Saya dapati wang gaji saya tidak mencukupi bagi saya menjalani kehidupan. Dalam fikiran saya kemungkinan kurang berkat dalam wang gaji ataupun sebaliknya. Mohon nasihat dan pandangan Ybhg Ustaz.

Wallahu\’alam. Jazakallah.

[Munzir Almusawa]

Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Kesejukan kasih sayang Nya semoga selalu menerangi hari hari anda dg kebahagiaan,

Saudaraku yg kumuliakan,
dijelaskan oleh para ulama kita, kita boleh memilih mana yg lebih bisa khusyu, terpejamkah atau membuka mata, jika terpejam lebih dapat khusyu maka terpejam lebih baik daripada membuka mata,

atau jika membuka mata lebih dapat khusyu maka baiklah ia membuka matanya,

namun yg terbaik adalah terkadang ia terpejam terkadang ia membuka matanya, sebab memejamkan mata selama shalat hukumnya makruh, dirisaukan ada bahayakah atau lainnya yg ia tak melihatnya.

2. mengenai ayah bunda, boleh saja sayang pada ayah lebih dari ibu, tapi yg dilarang adalah menghinakan ibu,

kita boleh sayang pada adik kita daripada kakak kita, namun tentunya kita lebih hormat dan hati hati pada kakak kita lebih dari adik kita,

demikian pula pada ibu, ibunda kitalah yg menahan sakit yg sangat, saat melahirkan kita, jasa itu tak dapat kita membayarnnya, dan Allah swt perintahkan kita hormati ibu kita lebih dari ayah,

namun tak ada larangan lebih cinta pada ayah, namun jangan ucapkan kalimat yg tak bagus pada ibu, ucapkan kalimat yg lembut dan mulia, walau hati anda lebih senang pada ayah, hal itu tak apa.

3. masalah rizki, cobalah anda mencari pekerjaan yg lebih besar gajinya, dan saya sarankan anda membaca dzikir : Subhanallahi wabihamdih, bacalah 100X setiap pagi dalam keadaan suci, dzikir ini disarankan oleh Nabi saw sebagaimana sabda beliau saw : Barangsiapa membaca Subhanallahi wabihamdih 100X setiap harinya maka berjatuhan dosa dosanya walau sebanyak buih dilautan (Shahih Bukhari)

dan sabda Rasulullah saw : \"Kalimat yg paling dicintai Allah adalah Subhanallahi wabihamdih\" (Shahih Muslim)

dzikir ini mencerahkan wajah, menenangkan hati, menyejukkan jiwa, dan membuka banyak kemudahan dan keluasan rizki,

kenapa?

karena kita menyukai dan mencintai dan mengamalkan ucapan yg dicintai Allah, maka Allah akan memberi apa apa yg kita senangi dan sukai, yaitu kecerahan wajah, kemudahan hidup, dan ketenangan hati

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,

Wallahu a\’lam

[Author]

Posts