Home › Forums › Forum Masalah Fiqih › Ngajiin Orang Kaya,7 hari 7 malam
- This topic has 1 reply, 2 voices, and was last updated 15 years, 10 months ago by Munzir Almusawa.
-
AuthorPosts
-
December 5, 2008 at 3:12 pm #133836687Bambang RusdiyantoParticipant
aslm,
Kepada Habib yag saya Hormati,….
Begini Bib saya mau tanya mengenai ngajiin/bacaain Qur\’an di kuburan orang yang sudah mati 7 hari 7 malam itu apa hukumnya,apa itu dibenarkan……???Terus kenapa ya didaerah saya itu kalo orang kaya banyak duit saja yang di ngajiin Qur\’an ,terus banyak orang2 yang datang,terus kalo baca Doa lagi tahlil Panjaaaaaaaaaaaaaaaang Bangeeeetttt sampai jemaah pada gerutu..Dan jg giliran orang yang miskin yg meninggal boro2…bib…..Pak Haji/Ustadznya sedikit yang datang…
Fenomena apa ni Bib….???Terima kasih atas jawaban Habib
Bamrusdy JKT
December 7, 2008 at 5:12 am #133836720Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Anugerah dan Cahaya Rahmat Nya semoga selalu menerangi hari hari anda,
Saudaraku yg kumuliakan,
mengenai mengaji di kuburan, jika itu berniat mendoakan almarhum tentunya mulia dan baik, Rasul saw memerintahkan kita untuk sering berkunjung ke kuburan agar kita ingat pada Allah dan terus teringat kefanaan dunia, maka jika dalam kenikmatan kita akan lebih bersyukur, jika dalam musibah kita akan lebih bersabar,mendoakan yg wafat tentunya hal yg mulia, boleh dikuburnya boleh dirumahnya dan boleh dimana saja, mengenai hingga 7 hari 7 malam ini saya tak menemukan riwayat shahih mendukung hal ini, namun tak ada pula larangan yg mengharamkannya,
secara umum, perbuatan itu tergantung pada niatnya, jika hanya mendoakan saja maka mulia dan baik, jika untuk mencari ilmu gaib dlsb maka tentunya walau ALqur\’an yg ia baca maka akan menjadi buruk dan menyebabkan dosa.
mengenai perbuatan oknum para ustaz yg demikian itu tentunya tak bisa dijadikan nash untuk menjatuhkan fatwa pelarangan tahlilan, karena penyelewengan telah terjadi dalam segala hal, bahkan pada hal yg fardhu pun terjadi penyelewengan,
misalnya orang kaya jika banyak menyumbang masjid maka imam menghormatinya, walau ia datang telat pun imam menggeretnya ke shaf pertama,
dan jika ia berbicara memberi usul maka usulnya akan mengalahkan semua usulan yg lainnya, hal itu lumrah saja karena memang manusia lebih banyak terpengaruh pada hal hal keduniawian,
boleh boleh saja sang ustadz memanjangkan doa sepanjang panjangnya dirumah orang kaya supaya dapat \"amplop\" yg banyak misalnya, namun kemudian \"amplop\" itu ia simpan, jika ada orang faqir yg wafat maka ia sedekahkan pada si faqir itu, maka perbuatannya tadi yg tampaknya tercela ternyata mulia,
hal yg disayangkan masa kini adalah penghinaan terhadap fuqara, dan pengagungan terhadap aghniya.
saya bercerita sedikit, beberapa tahun yg lalu saya dengar kabar ada seorang preman, pemuda narkoba yg wafat, ia mati dirumah sakit, ia sudah menciumi kaki ibunya dan menangis minta maaf pada ibunya dan menangis tobat, namun ia kemudian wafat.., ia dari kelompok orang miskin
namun masyarakat dan ustadz2 sekitar jijik padanya, ia tidak dishalatkan, ia pun dilarang dishalatkan di masjid, iapun dilarang dimakamkan dikuburan muslimin..
subhanallah..
saya ketika mendengar kabar itu saya segera meluncur kerumah duka, karena saya sibuk sekali saat itu maka waktu itu sudah larut malam, saya sampai disana ayahnya menyambut dengan tangis, tapi ia menghalangi saya masuk kerumahnya..
kenapa…?
ia berkata terputus putus.. dengan gemetar dan tangis : habib.. saya tak mampu.. saya miskin.., habib tak usah masuk rumah saya, saya tak mampu memberi apa apa pada ustadz ustadz disini.., apalagi habib yg datang..habib jangan masuk rumah saya.. saya orang tidak mampu.., ia menangis lagi.., lalu berkata lagi dg sangat lirih.. saya tak mampu mengamplopi habib..
hati saya serasa meledak dari marah namun tak tahu harus marah pada siapa, saya hanya menutupi marah saya dg tawa dan saya menuntunnya masuk rumahnya, seakan dia adalah tamu dan saya adalah tuan rumah..
saya masuk rumah itu saya lihat ruangan tamu dengan dinding tanah, tembok yg tidak di cat, langit langit yg menganga dg kayu kayu tanpa eternit, lampu redup.. duduk disekelililng ruangan itu anak anak gondrong sekitar 20 orang, mereka nunduk dan diam saja..
tak ada satupun yg mengaji.., pasti teman teman si narkoba ini pikir saya..,
pak tua itu berkata lagi : anak saya saya kuburkan disebelah rumah, dan belum dingajikan karena saya tak mampu membayar orang yg mengaji, paketnya 300 ribu.. (saat itu beberapa tahun yg silam, mungkin sekarang sudah naik).
saya memerintahkan pada jamaah : kerahkan 100 orang, penuhi rumah ini dg membaca Alqur,an dg bergantian sampai 3 hari 3 malam, makan minum mereka saya yg tanggung, ramaikan rumah ini dg dzikir..
lalu saya ziarah kemakam almarhum, lalu saya berdoa, lalu menyampaikan tausiah singkat lalu saya permisi..
subhanallah..
semua temannya yg hadir malam itu bertobat, mulai saat itu sekitar 20 orang itu meninggalkan perbuatan buruknya, mereka belajar mengaji, bekerja, menikah, dan terus meninggalkan kemungkarannya..
pak tua itu datang pada saya dan berkata : Habib, anak saya itu matinya disiksa Allah kah..?,
saya katakan : anak bapak ahli sorga, tobatnya diterima Allah, bukti dari tobatnya diterima Allah adalah sebab kematiannya itu temannya yg 20 orang itu tobat pada Allah, itu merupakan bukti bahwa tobat anak bapak diterima Allah, karena kematiannya membawa tobat puluhan orang yg dalam kemaksiatan..
bapak tua itu sampai saat ini selalu sering hadir di majelis majelis kita.
ini adalah satu saja dari ribuan kejadian menyedihkan serupa..
yah.. kita sama samalah berusaha membenahi ummat..
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,
Wallahu a\’lam
-
AuthorPosts
- The forum ‘Forum Masalah Fiqih’ is closed to new topics and replies.