Home Forums Forum Masalah Fiqih niat qodho

Viewing 6 posts - 1 through 6 (of 6 total)
  • Author
    Posts
  • #74962483
    EKO DARMAWAN
    Participant

    Asssalamualaikum

    Salam mahabbah dan takzim Al Fakir atas Al Habib..Semoga dengan terucapnya doa dari setiap sanubari murid Al Habib, diberi kesehatan panjang umur dan selalu menunutun kami untuk meraih cinta Illahi[size=4][/size].

    Al Habib, Al fakir seperti biasanya mohon bimbingan dari Al Habib dengan masalah masalah berikut:
    1.Al Habib, jika kita akan mengqodho sholat bagaimana niatnya.Al Fakir coba search di postingan belum ketemu, kurang teliti mungkin?
    2.Apakah setiap madhzab sholatnya berbeda beda?
    3.Siapakah sebenarya Syekh Siti Jenar itu Al Habib?Apakah benar ajaran Syekh ini menyimpang dari islam,Dan apakah benar Syekh meninggalnya di bunuh oleh salah seorang wali?MOhon maaf jika ada kesalahan dari pemahaman Al Fakir
    4..Al Habib apakah ada doa khusus supaya dientengkan jodohnya, soalnya Al Fakir ada saudara akhwat umur sudah hampir 35 tapi belum juga mendapat jodoh.Walaupun dia selalu bermunajat kepada Allah dan meningkatkan ibadah seperti puasa daud, qiyamul lail, sholat dhuha dan juga shodaqoh itu IsyaAllah sudah dijalani secara istiqomah tapi belum juga mendapat pasangan.Mohon saran dari Al Habib.Dan kiranya bacaaan Al Fatihah dari Al Habib buat saudara Al Fakir semoga cepat mendapatkan pasangan yang terbaik.AMIN

    Terima kasih atas awaktu AL Habib

    Wassalamualaikum

    #74962511
    Munzir Almusawa
    Participant

    Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    Limpahan kebahagiaan dan kasih sayang Nya swt semoga selalu tercurah pada hari hari anda,

    Saudaraku yg kumuliakan,

    1. lafadhnya boleh dg ucapan singkat : Ushalli fardhulmaghrib Qadhaa’an lillahi ta’ala, (hanya merubah kalimat “adaa’an” menjadi “Qadhaa’an”.

    2.hanya furu’ (hal2 kecil) yg berbeda, seperti gerakan tahiyyat, basmalah Jahran atau sirran, atau hal hal kecil saja.

    3. syeikh siti jenar adalan seorang ahli makrifah billah, namun tak mampu memberi penjelasan pada orang orang yg awam dan baru mengenal tauhid, contohnya begini, saat saya ceramah mungkin saya sering menggantikan nama Allah dengan Aku, misalnya : “bukankah Kau adalah milikku wahai hamba Ku?”, ucapan ini biasa difahami oleh kita yg sudah menjenjang pemahaman syariah, namun bagi orang orang hindu dan animis, ucapan seperti ini memberi kefahaman bahwa si pembicara adalah tuhan,

    syeikh siti jenar adalah ahli makrifah billah semacam Syeikh Al Hallaj, mereka mengajarkan tasawwuf dan tarekat, namun ketika mereka banyak membuat orang orang tak mengerti dan salah faham maka mereka dibunuh demi kemaslahatan dakwah islam

    4. agar ia memperbanyak ucapan : “Rabbiy inniy Limaa anzalta ilayya min khairin faqir” merupakan doa yg diajarkan oleh guru saya, dari Alqur’anulkarim ketika Nabi Musa as berdoa pada Allah minta pasangan hidup.

    Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,

    Wallahu a’lam

    #74962515
    Aditya Hartono
    Participant

    Assalam\’alaikum Warahmatullohi Wabarokaatuh,
    Habib yang saya mulyakan
    Menyambung pertanyaan diatas,saya pernah dikasih tahu guru saya bahwa niat untuk sholat qodho dan sholat ada\’an adalah sama, karena artinya sama² menunaikan, artinyanya kalo dilakukan pada waktunya adalah ada\’an tapi kalo dilakukan lewat dari waktunya adalah qodo\’an.
    jadi guru saya mengajarkan saya setiap niat untuk sholat ada\’an maupun qodho\’an adalah sebagai berikut \"Usholii Fardhol Magribi tsalasa raka\’atin lillahita\’ala…Allohu akbar\" saya tadinya berfikir kenapa seperti itu? tapi setelah dijelaskan baru saya mengerti, guru saya mengatakan, karena niat takbiratul ihrom itu sunnah diucapkan oleh lisan tapi wajibnya ada didalam hati, jadi bila niatnya terlalu panjang maka dikhawatirkan akan susah buat dilafadzkan didalam hati,
    Karena memang saya sering melihat orang bila melakukan takbiratul ihramnya selalu berkali², karena syak atau gimana saya juga kurang tahu.

    Kiranya habib berkenan memberi pencerahan mengenai apa yang sudah saya dapatkan dari guru saya,

    Sebelumnya saya mohon maaf bila ada kesalahan

    Wassalam
    Hartono – Mangga Besar XIII

    #74962546
    Munzir Almusawa
    Participant

    Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    Limpahan kelembutan dan Rahmat Nya swt semoga selalu tercurah pada anda dan keluarga,

    saudaraku yg kumuliakan,
    tentunya beda antara Qadhaa\’an dan Adaa\’an, karena Adaa\’an berarti menunaikannya diwaktunya, dan Qadha\’an berarti menggantinya/membayarnya diwaktu lainnya, sebab masing masing mempunyai ketentuan hukum pembahasan yg jauh berbeda.

    namun tak perlu dipermasalahkan, bisa disingkat dg ucapan : Shalatuddhuhri Qadha, shalaatul Ashri Qadha, boleh saja, atau dg bahasa indonesia.

    mengenai berulang ulangnya takbiratul ihram makruh hukumnya

    demikian saudaraku yg kumuliakan,

    wallahu a\’lam

    #74962593
    Aditya Hartono
    Participant

    Assalaamu\’alaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh,
    Habib Munzir yang saya mulyakan, semoga habib senantiasa diberi kesehatan oleh Alloh Subhanahu Wata\’ala agar trus bisa memberi pencerahan² kepada saya mengenai masalah² yang masih musykil menurut saya.

    Maaf Bib saya masih belum paham mengenai penjelasan yang Habib kasih tahu ke saya di jawaban sebelumnya, seperti dibawah ini :
    \" namun tak perlu dipermasalahkan, bisa disingkat dg ucapan : Shalatuddhuhri Qadha, shalaatul Ashri Qadha, boleh saja, atau dg bahasa indonesia.\"

    Apakah maksud habib yng bisa disingkat itu ? apakah waktu niat didalam hati atau waktu dilafadzkan? Apa yang habib maksud dengan boleh menggunakan bahasa Indonesia?

    Lalu saya pernah baca dalam kitab durrusul fiqh karangan Habib Abdurrahman Assaqof, kalau tidak salah jilid ke 4 disana ada tertulis bahwa yang wajib dalam niat sholat Fardhu itu ada 3,
    1. Qosdul Fi\’li = menyengaja perbuatan ( Usholli )
    2. Ta\’yiin = Menetapkan Sholatnya ( Isya,Shubuh,Dzhuhur,Ashar,Maghrib)
    3. Fardiyyah = menetapkan Wajibnya
    lalu bila yang wajib itu ada 3 berarti pada waktu niat itu harus ketiga²nya di jalankan apabila tidak maka tidak sah sholatnya, apakah benar ?

    bila hanya 3 itu yang wajib berarti tidak melafadzkan ada\’an atau qodo\’an dalam sholat maka sholat kita adalah sah, apakah benar ?

    Demikian Habib yang saya mulyakan, Saya mohon maaf yang sebesar ²nya kalau saya selalu banyakbertanya, ini semata² hanya ketidaktahuan dan pengetahuan saya yang masih kurang dalam ilmu agama, dan saya yaqin habib akan senantiasa menolong saudaranya dalam hal ini \" Sebab Alloh akan menolong hambaNya selagi hambaNya menolong saudaranya\" Maaf bib sedikit maksa \"he..he..he\"

    Wassalam
    Hartono – Mangga Besar XIII

    #74962621
    Munzir Almusawa
    Participant

    Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    limpahan keberkahan semoga selalu tercurah pada anda dan keluarga,

    saudaraku yg kumuliakan,
    betul jawaban anda tepat sekali, demikian yg mu\’tamad, namun berbeda untuk shalat Qadha\’, karena Qadha shalat itu bukan fardhiyyah yg terikat dg waktu, Qadha shalat berbeda hukumnya dengan fardhiyyah, sbb masih ada pendapat yg mengatakan Qadha shalat bagi orang yg sudah lama tak shalat hukumnya sunnah muakkadah, tidak wajib, oleh sebab itu yg perlu disebut adalah Qadhaa\’an.

    demikian saudaraku yg kumuliakan,

    wallahu a\’lam

Viewing 6 posts - 1 through 6 (of 6 total)
  • The forum ‘Forum Masalah Fiqih’ is closed to new topics and replies.