Assalamualaikum Habib Munzir dan segenap pengidola Sayyidina Muhammad Saw
saya membaca laporan habib dari papua, saya terus dan terus menangis membacanya, mulai dari gelar kota injil yang mencekik, lalu dengan imam sholat yang hanya satu orang, kemudian sebuah pusaka dari abad 16 sebuah Al Quran, lalu seorang habib yang terbunuh ditengah-tengah hutan papua, dan berbagai rintangan dan hambatan dalam menegakkan papua sebagai tonggak panji Sayyidina Muhammad Saw.
membaca tulisan habib membuat jiwa saya terbakar dalam kebaikan untuk bersemangat untuk membela idola kita semua Sayyidina Muhammad Saw
Saya mendukung keputusan habib untuk kembali ke jakarta, perjuangan habib belum selasai jakarta belum menjadi serambi madinah, jadi tolong jangan tinggalkan kami dahulu disini, kami semua masih sangat membutuhkan habib, saya tau saya memang egois, mengharapkan habib di sini padahal saudara-saudara kita yang di papua sangat membutuhkan pertolongan kita.
Ya Allah, kau satukan hati kami dalam kecintaan Mu dan Kau jadikan kami umat yang paling termuliakan karena Sayyidina Muhammad saw, maka satukanlah kami semua dalam kebaikan dan kuatkanlah saudara-saudara kami yang berada di seluru dunia terutama yang berada di pedalaman papua
demikian curhat saya, terima kasih banyak atas perhatian dan waktunya membaca tulisan ini.