Home Forums Forum Masalah Fiqih Permasalahan hukum

Viewing 2 posts - 1 through 2 (of 2 total)
  • Author
    Posts
  • #96124637
    Shohibulburdah
    Participant

    Assalamualaikum waramatullah wabarakatuh,

    Allahumma Solli ala Syaidina wa maulana Muhammad wa ala alaih wa sohbihi wa barik wa salim.

    Bismillahirahmannirahim,

    1. Apakah hukumnya tangan kita yg basah menyentuh barang yg diperbuat dari kulit khinzir?

    2. Apabila imam sudah ruku\’, apakah seseorang yg masbuq (Rakaat Pertama) perlu lakukan?
    2(a) adakah beliau perlu membaca sehingga habis fatihah atau terus ruku\’ bersama imam.
    2(b) Sekiranya beliau menghabiskan fatihah (tidak ikut imam ruku\’ dan tidak sempat ruku\’ bersama imam) adakah dia sempurna rakaat pertama atau beliau perlu tambah satu lagi rakaat di saat imam telah habis salam.
    2(c) Bagaimanakah caranya untuk menmbahkan satu lagi rakaat sekiranya beliau ikut serta salam bersama imam (jikalau jawaban diatas 2(b) Beliau tidak dapat rakaat pertama sempurna akibat tidak ikut ruku\’)

    3. Apa yg perlu dilakukan oleh ma\’mum di saat imam membaca doa tetapi menggunakan \’inni\’ bukannya \’inna\’. .
    3(a) Perlukah ma\’mum tegur sekiranya imam tersebut sememang kurang mengerti bahasa arab.

    Wallahu alam

    #96124663
    Munzir Almusawa
    Participant

    Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    Rahmat dan Kebahagiaan semoga selalu terlimpah pada hari hari anda dan keluarga,

    Saudaraku yg kumuliakan,
    1. tangan itu terkena najis besar, maka mesti mencuci tangan itu dengan air lumpur 7 X.

    2. jika imam sudah ruku maka langsung rukuklah bersama imam, maka ia sudah sah shalatnya dan tak perlu bangkit lagi setelah imam salam, jika ia tak sempat rukuk bersama imam maka ia kehilangan satu rakaat, dan ia mesti berdiri meneruskan satu rakaat lagi setelah imam salam.

    boleh saja ia membaca fatihah walau imam sudah rukuk, asalkan ia yakin bahwa ia akan cepat menyelesaikan fatihah dan bisa menyusul rukuk imam, namun spekulasi ini berbahaya, kecuali ia yakin dan tahu betul bahwa imam itu (misalnya) lambat sekali saat rukuknya, sepanjang ia membaca fatihah imam itu pasti masih rukuk sampai ia rukuk, maka boleh ia membaca fatihah dulu baru rukuk

    3. doa itu tetap sah, semua yg mengaminkan doa orang lain maka ia berhak mendapatkan kemuliaan itu pula, sebagaimana hadits Rasul saw barangsiapa yg mendoakan saudaranya, maka malaikat berkata : Amin, dan untukmu juga semacamnya untuk saudaramu yg kau doakan(Shahih Muslim),

    maka ucapan Amin kita untuk doa Imam adalah doa kita untuknya, bukan untuk kita, namun malaikat mengaminkannya juga untuk kita.

    demikian jika ia menyebut doa tanpa dhomir jamak, dan boleh juga ditegur agar merubah dhomirnya, namun jika ia tak merubahnya pun kita telah kebagian kemuliaan dengan mengaminkannya.

    Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,

    Wallahu a\’lam

Viewing 2 posts - 1 through 2 (of 2 total)
  • The forum ‘Forum Masalah Fiqih’ is closed to new topics and replies.