Home › Forums › Forum Masalah Umum › rasulullah, sufi, iman dan yakin
- This topic has 1 reply, 2 voices, and was last updated 17 years, 11 months ago by Munzir Almusawa.
-
AuthorPosts
-
October 19, 2006 at 1:10 am #72595468ahmad fauziParticipant
assalamualaikum ya habib munzir, seorang guru yang selalu berkenan menjawab semua pertanyaan yang saya ajukan, kiranya cuma Allah sajalah yang akan membalasnya dengan keberkahan kelembutan tausiahnya
saya punya beberapa hal yang ingin ditanyakan:
– di ceramah habib kemarin saya dapat penjelasan bahwa, suatu ketika rasulullah makan bersama para sahabat, lalu saat makanan itu hendak disantap maka terdengarlah zikir dari makanan tersebut yang tentunya didengar oleh para sahabat yang mulia.
lalu timbul pertanyaan di fikiran saya,dengan apa makanan tersebut berkata2, lalu apakah para sahabat tersebut mendengar dengan telinganya atau dengan mata hatinya?.
saya percaya dengan kejadian tersebut karena asalnya tentulah dari rasulullah semata, tetapi adakah logika yang bisa digunakan agar mudah bagi saya untuk kuat dalam keterangan ini
– dikatakan bahwa seorang sufi besar bernama ahmad bin khazruya yang berasal dari kota balk mempunyai seribu orang murid yang semuanya mendapat karomah dari Allah dapat terbang dan berjalan di atas air.(keterangan ini saya ambil dari kisah para sufi; wawan susetya;tiga serangkai;2006)
yang jadi pertanyaan saya disini.rasulullah yang dihadirat Allah sangat istimewa pun tidak melakukan hal itu dan setahu saya tidak pernah mengajari kita untuk melakukan hal2 tersebut
bagaimana sebenarnya saya harus memposisikan keterangan seperti ini (kisah2 sufi dan para ulama), apakah saya terima saja bulat2 tanpa me-ricek kembali dengan mencari refernsi lain dan bertanya kepada ulama (saya mengistilahkan ini sebagai cara aman), ataukah saya harus menganggap hanya sebuah cerita saja (cara ekstrim)
lantas jika tidak mempercayainya apakah termasuk murtad kalaupun keterangan tentang sufi tadi juga termasuk hal yang penting dalam islam?tentu saya pun tidak mau salah bersikap dengan menempuh resiko yang terakhir ini
atau apakah seperti ini logikanya,jika seorang hamba Allah mendekatkan diri kepadaNya maka keridhoan pun akan diberikan apapun itu.seperti seorang anak yang selalu menyenangkan hati orangtuanya maka keduanya pun akan memberikan apapun apa yang ia minta secara sadar ataupun tidak (bonus)
atas jawaban yang habib berikan saya ucapakan banyak2 terimakasih
wasalamualaikum
nb:mohon maaf atas pertanyaan saya yang dangkal sekali
October 19, 2006 at 4:10 pm #72595478Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
cahaya malam malam terakhir ramadhan semoga menerangi hari hari anda selama sepanjang tahun,
mengenai kejadian makanan yg bertasbih didengar oleh para sahabat, mereka itu mendengarnya dengan telinganya (Shahih Bukhari), Allah mengizinkan makanan itu bersuara, sebagaiman Allah mengizinkan pula batang pohon kurma yg merintih ketika Rasul saw pindah darinya saat berkhutbah jumat (Shahih Bukhari),
hal hal seperti ini merupakan hal yg gaib, sebagaimana terbelahnya bulan di zaman beliau saw, terbelahnya lautan di zaman Musa as, berubahnya tongkat Musa as menjadi ular, sejuknya Api Ibrahim as dan masih banyak lagi kejadian yg diluar kebiasaan,
kejadian seperti ini merupakan petunjuk dari Allah bahwa ada hal hal yg tak akan pernah bisa dilakukan oleh makhluk, namun hal itu bisa dilakukan oleh Allah swt walaupun bertentangan dengan kebiasaan yg kita fahami.
pada hakekatnya manusia tak akan pernah bisa berbicara terkecuali dengan izin Nya, Dia pula yg menciptakan bibir, lidah dan pita suara agar kita bersuara, namun adapula suara angin atau air yg tidak memiliki bibir dan pita suara namun ia berbunyi, bisa saja suara angin terdengar seperti suara tangisan, dan itu semua masih logis,
namun banyak hal yg benar benar tak mampu dipecahkan dengan akal, seperti kejadian tubuh manusia, berbicara, melihat, menganalisa, , menjadi seniman, menjadi raja yg menguasai jutaan manusia, menjadi doktor atau profesor ahli, yg dia itu diciptakan dari sebuah sel saja.
demikianlah kekuatan Allah yang tanpa batas.mengenai kisah sufi itu tidak wajib bagi kita mempercayainya, karena sumbernya pun tidak bisa dipertanggungjawabkan, walaupun boleh boleh saja kita mempercayainya karena kemuliaan itu datang dari Allah swt, bukan dari para sufi itu atau dari kemuliaan ibadahnya.
Bimbingan Rasul saw menjadi penyebab kejadian kejadian gaib pada ummatnya, sebab tuntunan risalah yg mulia itulah ummatnya dapat mendapatkan kemuliaan2 dimuka bumi dan di hari kiamat, sesekali bukan berarti bahwa bila suatu kemuliaan yg terjadi di masa kini dan tidak terjadi di zaman rasul saw berarti ini lebih mulia dari Rasul saw, sesekali bukan demikian, karena seluruh kemuliaan yg ada pada ummat ini hingga hari kiamat tak akan menyaingi kemuliaan satu kalimat Alqur\’anulkarim dari kalamullah swt yg dibawa oleh sang nabi saw.
sebagaimana terbelahnya air banjir di aceh pun tak pernah terjadi di zaman nabi saw, namun itu semua adalah sebab dari kemuliaan Allah swt yg ingin menunjukkannya kepada manusia.
tidak mempercayai riwayat riwayat tentang keramat si fulan dan faltan tidak menjadi dosa, terkecuali jika kita tidak mempercayai hal yg gaib secara keseluruhan yg dapat dimunculkan Allah pada makhluk Nya, inilah yg kufur, karena Allah swt bisa saja menunjukkan hal yg diluar jangkauan akal kita, muncul pada hamba hamba yg dicintai Nya, atau pada hamba hamba yg dimurkai Nya, atau pd hewan, atau manusia yg melahirkan hewan, atau hal hal lainnya, tidak mempercayai hal ini berarti tak mempercayai kekuasaan Allah swt, dan membatasi kehendak Allah dengan akal kita, inilah yg disebut kufur,
namun bila mendengar dari riwayat si fulan dan fulan, apalagi bukan dari hadits atau ayat, maka boleh percaya dan boleh tidak.bagi saya pribadi, kemuliaan sunnah yg diamalkan seorang hamba jauh lebih mulia dari semua keramat, karena 1000X berjalan diatas air dan 1000X terbang ke langit sekalipun tak ada artinya dibanding satu kali kita sujud kepada Allah swt dalam khusyu, karena sujud kita itu bisa membuat kita semakin dekat pd Allah swt.
demikian saudaraku yg kumuliakan,
wallahu a\’lam
-
AuthorPosts
- The forum ‘Forum Masalah Umum’ is closed to new topics and replies.