Home › Forums › Forum Masalah Umum › sabar&ikhlas
- This topic has 1 reply, 2 voices, and was last updated 15 years, 1 month ago by Munzir Almusawa.
-
AuthorPosts
-
August 31, 2009 at 5:08 pm #166067184mya agustinaMember
Assalamualaikum Wr.Wb
Semoga nikmat kesehatan,iman&islam senantiasa Allah limpahkan untuk Habib dan keluarga,amin.
Bib ana mau Tanya tentang sabar&ikhlas. Apakah benar sabar,ketabahan itu tidak dating dan berikan begitu saja tapi kita sebagai umat harus mencoba meraih&mengusahakan nya?bagaimana cara mendapatkan atau bersabar yang benar dalam setiap ujian atau cobaan yang datangnya dari Allah?.
Ikhlas,ikhlas pasti tidak pernah lepas dari kata sebelumnya yaitu sabar,orang2 selalu menasehati, jika kita tertimpa masalah mereka selalu mengatakan “yang sabar dan ikhlaskan saja,itu memang sudah satu kesatuan ya bib?. Belum lama ana pernah mendengar ceramah oleh salah seorang ustdz kita di salah satu televisi swasta,beliau mengatakan klo kita ikhlas melakukan segala sesuatu,maka jangan pernah mengeluh,tidak peduli orang lain melihat atau tidak apa yang kita lakukan,orang mau bilang terimakasih atau tidak terhadap apa yang sudah kita kerjakan/lakukan,menghargai atau tidak,kita tidak butuh ucapan apapun dari manusia atau jangan sakit hati ketika kita di hargai sebagaimana mestinya,dan juag jangan pernah mengungkit apa2 yang telah kita lakukan.karena klo kita ikhlas artinya apa2 yang kita lakukan semata-mata karena Allah dan mencari ridho Allah,jadi urusan nya sama Allah,Allah yang punya surga,Allah yang memberi rizki,Allah yang Maha segala-galanya,jadi urusan kita semua hanya kepada Allah. Ada benarnya dan ana setuju,tapi yang jadi pertanyaan,bukankah kita sebagai manusia biasa pasti butuh penghargan/di hargai,bila mencintai ingin balas di cintai dsb,dan bukankah ini jatuhnya habulminnanas?. Dan bagaimana bib,bila misalnya seorang ibu yang mengatakan pada anaknya,”Ibu ikhls membesarkan kamu,ibu sudah merawat,mendidik,kepala jadi kaki,kaki jadi kepala..”apakah ini tanda sebagai orangtua ia sebenarnya tidak ikhlas?atau bagaimana misalnya seorang istri yang sudah demikian berbakti kepada sang suami tetapi malah dapat penghianatan,kemudian istri dengan bentuk kekecewaan nya mengatakan,saya sudah melakukan apapun yang kamu mau,berbakti pada kamu,berusaha mencari ridho Allah lewat kamu,mengasuh anak2 kita,tapi kenapa yang saya dapat penghianatan,apakah ini juga bisa dibilang istri tidak ikhlas?,tidak ikhlas dalam berbakti,tidak ikhlas dalam mencintai,dan apakah ini juga pertanda bahwa sang istri tidak ikhlas dalam mencari ridho Allah?.
Bib wajar bukan ketika seseorang akan merasa sakit,sedih,bila di kecewakan oleh orang lain?.
Bagaimana sebenarnya cara yang paling baik untuk berikhlas?ikhlas dalam berkegiatan,ikhlas dalam bersosialisasi,ikhlas dalam mencintai,ikhlas dalam memaafkan?. Pernah ada yang mengatakan cara untuk ikhlas dalam memaafkan adalah,lupakan kejahatan nya ingat kebaikan nya saja,dan selain itu adakah cara atau petunjuk lain untuk bisa benar2 ikhlas dalam memafkan,karena sering nya sebagai manusia jika teringat peristiwa yang menyakiti hatinya baik,rasa kecewa,marah itu pasti akan mengusik,dan mungkin bisa saja yang tadi nya mencoba untuk ikhlas jadi tidak jadi atau sulit.
Bib ana juga mau bertanya tentang mahar,bolehkah mahar pernikahan dengan pembacaan hafalan salah satu surat dalam Al Qur’an? Bagaimana hukum dan kedudukan nya dalam kehidupan sehari-hari nanti setelah kehidupan berumah tangga di mulai?.
Demikian bib pertanyaan dari ana,ana mohon maaf ya bib karena begitu banyak pertanyaan yang ana ajukan,mohon maaf juga jika apa yang ana tanyakan banyak menyita waktu&kegiatan habib yang lebih bermaanfaat. Dan terimakasih banyak sebelumnya atas jawaban2 yang habib berikan.
Wassalamu’alikum Wr.WbAugust 31, 2009 at 7:08 pm #166067192Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Kemuliaan Ramadhan, Kesucian Nuzulul Qur\’an, Cahaya Keagungan Lailatul Qadr, Keluhuran Badr Alkubra, dan Ijabah pada hari hari shiyam dan qiyam semoga selalu menaungi hari hari anda,
Saudariku yg kumuliakan,
pertanyaan saudari panjang sekali dan saya akan meringkas jawabannya dalam beberapa poin.
1. Rasul saw bersabda : Belum sempurna syukur pada Allah sebelum berteriamakasih pada manusia (yg menjadi perantara kenikamatn tsb).2. semua musibah, bahkan kesedihan atau perlakuan buruk dari orang, itu adalah pencuci dosa kita dan pengangkatan derajat kita.
3. berusahalah berbuat semampunya, dan tiada paksaan lebih dari kemampuan kita.
4. Syariah memperbolehkan pengaduan kepada hakim atas kedholiman istri pada suami atau sebaliknya, atau antara orang tua dan anak atau sesama manusia.
khusus untuk hubungan suami istri, maka pengaduan kepada walinya didahulukan sebelum kepada hakim, sebagaimana Allah swt menjelaskannya didalam Alqur\’an, jika kalian risau akan terjadi permasalahan yg semakin besar antara keduanya (suami istri) maka datangkanlah perwakilan dari fihak suami dan perwakilan dari fihak istri untuk bermusyawarah akan penyelesaiannya, jika mungkin diselesaikan, atau diputuskaan perceraiannya. (rujuk annisa 35).
Demikian saudariku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,
Wallahu a\’lam
-
AuthorPosts
- The forum ‘Forum Masalah Umum’ is closed to new topics and replies.