Home Forums Forum Masalah Fiqih Salat di perjalanan panjang di pesawat

Viewing 2 posts - 1 through 2 (of 2 total)
  • Author
    Posts
  • #76413394
    Abu Afidita
    Participant

    Assalamu\’alaikum wr.wb.

    Semoga Habib dan Jamaah MR selalu dalam lindungan ALlah SWT.

    Perkenankan saya menanyakan masalah salat.

    1. Shalat di Pesawat
    Saya pernah melakukan perjalanan jauh ke luar negeri, misalnya dari Jakarta ke USA. Nah, kita tahu bahwa kalau kita naik pesawat maka waktu banyak macam, ada waktu jakarta (pemberangkatan), waktu USA (tujuan) dan waktu di pesawat yang berubah-ubah tergantung lokasi pesawat di atas mana. Yang menjadi pertanyaan saya:

    – Patokan mana yang akan dijadikan dasar untuk shalat? Saya waktu itu mengikuti waktu pesawat. Mengapa? Karena lebih sesuai dengan posisi matahari. Namun akibatnya menjadi agak aneh. Ketika berangkat kira-kira 24 jam (sehari-semalam waktu Normal), namun karena pesawat berlawanan dengan \’gerak\’ matahari, waktu menjadi \’cepat\’, dan saya shalat sekitar delapan waktu shalat. Tetapi urutan waktu shalat saya menjadi nyambung dengan lokasi. Sedang ketika pulang dengan waktu yang sama, karena pesawat searah dengan \’gerak\’ matahari, waktu menjadi lambat dan saya hanya shalat 3 waktu saja. Namun kalau ditotal bolak-balik memang kurang lebih sama…

    – Kalau saya mengikuti waktu asal, memang shalat menjadi seperti biasa. Namun jadi aneh juga karena, katakanlah matahari masih terang tapi saya shalat Isya. Di samping itu, sampai di lokasi urutan shalat menjadi tidak \’nyambung\’. Katakanlah shalat saya terakhir di pesawat magrib, namun sampai di lokasi masih waktu dhuhur…

    – Bagaimanakan seharusnya? APakah yang saya lakukan, mengikuti waktu setempat (di pesawat itu benar?)

    2. Shalat di daerah dekat kutub.
    Bagaimanakah shalat di daerah dekat kutub (sperti Iceland), atau bahkan di kutub? Karena sinar matahari di saat musim panas (winter) bisa panjang sekali (bisa sampai 20 jam), sedang malam cuma 4 jam. Kejadian sebaliknya adalah ketika di musim dingin.

    Malahan kalau di kutub, bisa berbulan-bulan waktu \’siang\’, dan berbulan bulan \’malan\’.

    Demikian pertanyaan saya, mohon maaf jika kurang berkenan.

    Terima kasih

    #76413416
    Munzir Almusawa
    Participant

    Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    Limpahan Rahmat dan Inayah Nya swt semoga selalu tercurah pada hari hari anda,

    Saudaraku yg kumuliakan,
    1. Yg dijadikan patokan adalah waktu shalat setempat, karena waktu setempat itulah yg berhak memiliki waktu ahsar, dhuhur, maghrib dll, dan hal ini merupakan Ijtihad para fuqaha karena tak pernah dibahas dimasa lalu karena pesawat belum ada saat itu.

    2. mengenai shalat diwilayah Kutub adalah dg mengikuti perhitungan matahari, sebagaimana waktu subuh adalah munculnya cahaya horisontal di timur, dan waktu dhuhur adalah beberapa menit dari puncak matahari siang, bila matahari siang tidak tepat ditengah tengah sebagaimana di kutub maka perhitungan waktu dhuhur adalah puncak terjauh posisi matahari dari barat maupun timur, dan waktu asar adalah ketika bayangan manusia sepanjang 2X ukurannya, dan waktu magrib adalah saat matahari terbenam, dan saat isya adalah saat terbenamnya matahari dg sempurna. (waktu asar bisa diperhitungkan pula dengan diambil pertengahan antara waktu dhuhur dan isya.

    Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,

    Wallahu a’lam

Viewing 2 posts - 1 through 2 (of 2 total)
  • The forum ‘Forum Masalah Fiqih’ is closed to new topics and replies.