Home › Forums › Forum Masalah Umum › Sebutan Sayidina
- This topic has 1 reply, 2 voices, and was last updated 16 years, 2 months ago by Munzir Almusawa.
-
AuthorPosts
-
October 12, 2008 at 9:10 am #127535309M. FakhrurroziParticipant
Assalmu\’alaikum wr wb
Semoga Habibana senantiasa diberikan kekuatan utk menegakkan kemenangan Islam.Amiin…
Sungguh rindu rasanya tdk bertemu Habibana utk wkt yg lama..tapi Alhamdulillah semalam rindu saya sedikit terobati dgn melihat senyum Habib,tp rasanya masih belum afdhol kalau belum mencium tangan Habibana.Mudah2n Allah mengabulkan keinginan saya..
Habibana yg saya cintai….ada teman yg bertanya ttg sebutan Sayidina utk Rasulullah SAW.Apakah memang Rasulullah tidak menghendaki panggilan tersebut?Mohon penjelasan,Bib…Sungguh saya semakin bangga&cinta pada Habibana setelah semalam Habib bercerita ttg kunjungan dakwah di Papua…semoga saudara2 kita di Papua diberi kekuatan&perlindungan Allah.Amiin….
Begitu Bib beberapa hal yg ingin saya sampaikan
Salam hormat&rindu
Ozi
October 14, 2008 at 3:10 pm #127535365Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
kebahagiaan dan Kesejukan Rahmat Nya semoga selalu menaungi hari hari anda dg kesejahteraan,
saudaraku yg kumuliakan,
.tentunyaboleh.2. karena Rasul saw memperbolehkannya, sebagaimana sabda Beliau saw : \"janganlah kalian berkata : berimakan Rabb mu, wudhu kan Rabb mu (Rabb juga bermakna pemilik, ucapan ini adalah antara budak dan tuannya dimasa jahiliyah, maksudnya bawakan makanan padaku rabb mu/pemilikmu, atau bawakan air wudhu pada rabb mu ini, ucapan dari tuan pada budaknya yg biasa digunakan sebelum islam), tapi ucapkanlah Sayyidy dan Maulay (tuanku dan Junjunganku), dan jangan pula kalian (para pemilik budak) berkata pada mereka : wahai Hambaku, tapi ucapkanlah : wahai anak, wahai pembantu\" (shahih Bukhari hadits no.2414) hadits semakna dalam Shahih Muslim hadits no.2249.
bahwa Rasul saw membolehkan ucapan sayyidy (tuanku) bahkan Maulay (tuan muliaku) pada tuan budak terhadap tuannya, dan berkata para Muhadditisn kalau antara tuan yg memiliki budak saja boleh menggunakan Sayyidiy wa Maulay., atau sayyidina wa maulana, maka sungguh Nabi saw jauh lebih berhak dari semua pemilik budak itu.
maka jelaslah bla budak saja diperbolehkan mengucapkan hal itu pada tuannya, bagaimana kita kepada Rasul saw, dan beliau sendiri yg menamakan dirinya Sayyd, seraya berkata : \"akulah Sayyid (pemimpin)seluruh manusia dihari kiamat\" (Shahih Bukhari).
dan Umar bin Khattab ra berkata pada Abubakar shiddiq ra : Sayyidy, (Shahih Bukhari), demikian para sahabat satu sama lain.
menambahkan doa dalam shalat diperbolehkan, para sahabat bahkan ada yg merubah bacaan Tahiyyat, sebelum Rasul saw wafat semua membaca \"ASSALAMUALAIKA AYYUHANNABIYYU WARAHMATULLAH WABARAKATUH\"
namun setelah Rasul saw wafat sebagian sahabat membaca ASSALAMUALANNABIY WARAHMATULLAH WABARAKATUH
mereka tak lagi menggunakan assalamualaika, namun sebagian sahabat tetap berpegang pada bacaan yg diajarkan oleh Rasul saw karena berlandaskan perintah beliau saw : Shalatlah sebagaimana kalian lihat aku shalat (SHahih Bukhari)
maka jelaslah boleh boleh saja menambah Sayyidina pada bacaan Tahiyyat, karena tak merubah makna, dan menambahkan doa pada tahiyyat adalah diperbolehkan, mereka yg menolak itu karena dangkalnya pemahaman mereka dalam ilmu hadits.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a\’lam
-
AuthorPosts
- The forum ‘Forum Masalah Umum’ is closed to new topics and replies.