Home › Forums › Forum Masalah Fiqih › Sholat Awal Waktu
- This topic has 2 replies, 3 voices, and was last updated 17 years, 3 months ago by Munzir Almusawa.
-
AuthorPosts
-
October 22, 2007 at 9:10 am #83842228Bambang SebastiarParticipant
Assalamualaikum,
Semoga kebahagiaan dan kesejahteraan terlimpah curah kepada Habib.
Habib, saya mau tanya :
1. Jika kita sedang mendengarkan tausyiah dari seorang Da\’i tetapi ditengah tausyiah terdengar adzan, apa yang mesti kita lakukan ?Sholat dulu atau mendengarkan tausyiah dulu hingga beres ?
2. Rasululloh bersabda bahwa : \" Dunia dan khirat adalah dua sisi yang berbeda,jika kamu mendekati salah satunya maka kamu akan menjauhi sisi lainnya\".Apakah arti dari hadist tersebut bahwa kalau kita lebih mementingkan akhirat maka masalah dunia akan terbengkalai, sementara kita kan masih hidup di dunia jadi kita masih butuh kebutuhan dunia.Apa yang mesti kita lakukan Bib ?
3. Aliran Wahabi itu aliran apa sih Bib ? Tolong jelaskan ringkas saja.
Terima kasih sebelumnya.
Wassalam,Bram (Bambang)
October 29, 2007 at 5:10 pm #83842316Aditya HartonoParticipantWa\’Alaikum Salaam Warahmatullahi Wa Barakaatuh….
Akhi Bram, sebelumnya ana ingin ucapin minal aidin walfaidzin mohon maaf lahir & batin, semoga akhi dalam kesehatan selalu.
Akhi ana ingin berbagi pada akhi perihal pertanyaan yg akhi ajukan kepada yang mulia habib Munzir, disini ana bukan berkapasitas memberikan jawaban tapi hanya ingin berbagi pada akhi mengenai yang ana tahu saja, apabila nanti ada kesalahan insya Allah yang mulia Habib Munzir akan membenarkannya dengan pembenaran yang di ridhoi oleh Alloh Subhanahu Wata\’ala.
1. ana memberi pendapat bila sedang dengar Tausyiah lalu terdengar Adzan / Masuk Waktu Sholat, kita sebaiknya mengikuti Imam / Orang yg Alim disana Misalnya orang itu adalah orang yg memberi tausyiah tersebut,apabila dia bilang stop dulu agar bisa mengerjakan sholat dahulu lalu nanti dilanjutkan kembali maka akhi ikut orang itu, tapi bila orang itu meneruskan tausyiahnya maka hendaknya akhi tunggu sampai dia selesai, karena akhi sedang menuntut ilmu maka akhi disini tidak termasuk orang yg melalaikan sholat,sebab menuntut ilmu juga termasuk perkara yang wajib hukumnya.
2. wah yang ini ana ngga bisa jawab :) mungkin nanti yang mulia habib munzir yang menerangkannya, tapi intinya bila ingin dapat keduanya,baik negeri dunia maupun negeri akhirat maka keduanya itu hanya bisa dicapai kalau kita punya ilmu untuk keduanya.
3. Wahabi sekelompok orang yang membid\’ahkan tentang adanya Maulid,Tahlil,Ziarah, mereka sebenarnya bertujuan ingin memurnikan tauhid tapi tidak memahami pemahaman syariah yang luas, sebab islam itu agama ilmu segala sesuatunya hari didasari dengan ilmu
Demikian…Wallahu\’alam
Wassalaamu\’alaikum
Hartono – Mangga Besar XIII
October 30, 2007 at 5:10 pm #83842388Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Rahmat dan kebahagiaan semoga selalu menyelimuti hari hari anda
Saudaraku yg kumuliakan,
beribu maaf selama 10 hari saya tidak online hingga tak bisa menjawab pertanyaan anda1. hendaknya didahulukan Tawshiyah, demikian para Imam Imam kita berpendapat, sebagaimana dijelaskan dalam beberapa riwayat pada Shahih Bukhari bahwa Rasul saw menunda shalat berjamaah setelah adzan karena keperluan keperluan sesuatu yg menyangkut masalah ummat,
dari hadits hadist Shahih tersebut maka para ulama mengambil kesimpulan sebaiknya Tawshiyah justru dilakukan setelah adzan, demi mengumpulkan Massa dan bertahan di Masjid, karena dirisaukan bila diselingi shalat dulu maka sebagian mereka akan pergi dan meninggalkan majelis ilmu karena toh sudah selesai shalat, namun jika belum shalat maka mereka akan tertahan di majelis ilmu untuk mendengarkannya karena sekaligus menantikan shalat.
dan diriwayatkan pula dalam Shahih Bukhari bahwa Rasul saw bersabda : Barangsiapa yg duduk tertahan di Masjid setelah adzan untuk menun ggu shalat, maka penantiannya itu dihitung pahala shalat, sebagaimana sabda beliau saw : \"kalian dalam (pahala) shalat selama kalian menanti (iqamat) shalat\" (Shahih Bukhari).
2. mengenai dunia akhirat merupakan dua kutub yg berbeda, jika mendekat ke salah satunya maka akan menjauhi yg lainnya, yg dimaksud adalah keduniawian dan keukhrawiyan,
keduniawian adalah cinta dan sangat mementingkan dunia, bukan hanya sekedar memanfaatkan apa apa yg diperlukannya di dunia.
keukhrawiyan adalah cinta dan sangat mementingkan akhirat, bukan hanya sekedar melaksanakan yg fardhu saja dan selesai.
contohnya seperti ini, ketika seseorang sudah mempunyai rumah, mobil, harta berlimpah, ia masih terus saja bersikeras bekerja dan terus meninggalkan hal hal yg fardhu atau sunnah demi karirnya, padahal hidupnya sudah cukup atau lebih dari cukup,
syariah justru menghukumi Ibadah bagi mereka yg mencari nafkah tuk keluarganya, demikian diriwayatkan dalam banyak hadits shahih, namun mencari nafkah itu berubah menjadi makruh bahkan menjadi haram ketika sudah mencukupi namun ia masih meninggalkan shalat fardhu misalnya, demi karirnya, inilah yg disebut keduniawiyan.
dan keukhrawiyan adalah sangat mencintai Akhirat, ia terus banyak beribadah setelah mencukupi kebutuhan nafkah keluarga dan tanggung jawabnya,
nah tentunya keduniawiyan (cinta kehidupan dunia) dan keukhrawiyan (cinta kehidupan Akhirat) merupakan dua kutub yg berlawanan, siapa pun yg mendekat ke salah satunya akan menjauh dari yg lainnya.
3. Wahabi adalah ajaran yg muncul dengan dicetuskan oleh Ibn ABdulwahab pd Abad ke 17 masehi, ringkasnya ajaran ini menentang dan bertolak belakang dg banyak hal dari segi akidah Ahlussunnah waljamaah, maka ajaran ini dihukumi sesat dan Bathil oleh Jumhur Ulama dan Imam Imam Ahlussunnah waljamaah.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a\’lam
terimakasih saudara hartono atas tanggapannya.
-
AuthorPosts
- The forum ‘Forum Masalah Fiqih’ is closed to new topics and replies.