Home Forums Forum Masalah Tauhid sifat 20

Viewing 9 posts - 1 through 9 (of 9 total)
  • Author
    Posts
  • #89786805
    Muhammad Thoyib
    Participant

    Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
    Alhamdulillah. Wassholatu wassalamu ala Rasulillah waala aalihi washohbihi wama walah.

    Habibiy yang saya muliakan.
    (1) Imam kita Al-Asy’ari mengajarkan sifat 20 yg mustahil dan jaiz bagi Allah, adakah
    kelebihan atau kelemahan dalam madzhabnya.
    (2) Selain paham Imam Asy’ari adakah paham lain yang sesuai dgn syariah.
    (3) Cukupkah bagi orang awam, beriman 100% kepada Allah swt dan modalnya hanya
    laitsa kamislihi syaiun doang.
    (4) Bolehkah seorang muslim dewasa hanya mempelajari tauhid uluhiyah, rububiyah
    saja (tidak membahas sifat 20). Adakah kekurangannya.
    Demikian pertanyaan2 kami. Karena kebodohan kami, mohon maaf pabila ada kata2 yg salah atau kurang berkenan di hati Habibiy dan jamaah MR.

    Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.

    #89786812
    Munzir Almusawa
    Participant

    Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    Kasih sayang dan Rahmat Nya swt semoga selalu menerangi hari hari anda dg kebahagiaan,

    Saudaraku yg kumuliakan,
    1. tentunya ada kelebihan dan kekurangannya, namun jumhur ulama kita merujuk pada fatwanya, hal ini tak akan terjadi jika fatwa beliau masih banyak kekurangannya, hal ini terjadi tentunya karena tsiqah dan terpercayanya fatwa fatwa beliau hingga diakui oleh para Imam kita.

    2. banyak saudaraku, namun Imam imam kita lebih merujuk pada Imam Asy\’ariy.

    3. cukup jika ia memahami dg seksama, karena tauhid tak perlu diperluas, ia adalah Iman dan bukan syarah dan dalil.
    pernah seorang Imam besar yg dikenal dapat mengeluarkan 1000 ayat Alqur\’an yg membuktikan keberadaan Allah, maka ketika ia lewat bersama murid muridnya ada seorang nenek tua yg sedang menyapu jalan, orang orang memerintahkannya minggir, maka ibu itu berkata : \"engkaukah yg mampu mengeluarkan dalil keberadaan Allah dg 1000 ayat dari Alqur\’an?\", maka Imam itu berkata : \"Betul\", maka ibu itu berkata lagi : \"apakah keberadaan Allah butuh dalil..?\", maka Imam itu tertunduk malu seraya menangis.., ia malu akan dirinya sendiri.

    sebenarnya keberadaan Allah swt tak butuh dalil, karena Dialah Allah Yang Maha Ada, Dialah yg paling berhak untuk tidak diingkari, Dialah yg paling berhak dipercaya, dalil adalah bagi yg tak dipercaya, dalil adalah untuk yg diingkari, dan Allah Maha Suci dari itu semua.
    hanya kalangan wahabi saja yg memperpanjang masalah tauhid, karena jiwa mereka mengingkari, merreka butuh setumpuk dalil aqli dan naqli untuk beriman pada Allah,

    beda dengan kita dan para sahabat Nabi saw, yg beriman kepada Allah swt tanpa perlu setumpuk dalil Aqli dan Naqli, dan Rasul saw pun tak menumpukkan seratus dalil tentang keberadaan Allah, beliau menyingkat makna makna tauhid, lalu mereka bersyahadat maka sah lah keislamannya.

    4. tidak saudaraku, itu sudah cukup, namun untuk memperjelas maka boleh sedikit diperluas dg mempelajari sifat dua puluh, dan boleh saja dipelajari, jika tidak pun tauhid kita tetap sah.

    Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,

    Wallahu a\’lam

    #89786894
    Muhammad Thoyib
    Participant

    Assalamu’alaikum warahmatulah wabarakatuh.
    semoga Allah menyambut Habibiy dengan segala anugerah Nya swt.
    Demikian pula terhadap kami jamaah yg mencintainya.

    Alhamdulillah, jawaban Habib kami terima laksana air bah yg mengalir dalam hati ini. Begitu sejuk dan berkesan. Hanya air mata bangga dan haru yg terus berlinang dari mata ini melihat perjuangan Habibiy, entah apa yg dapat kami korbankan untuk kemajuan Islam di bumi Jakarta ini.
    Pertanyaan kami berikutnya adalah :
    (1) Berikanlah contoh2 kelebihan mempelajari sifat 20 ini
    (2) Dalam sifat 20 Habib Utsman dan kitab lainnya ada disebutkan tentang ta’aluq sifat Allah.(Ta’aluq inkisaf, dilalah, takhsis, iijad, tanjiziy, suluhi dll). Bisakah digambarkan kegunaan taaluq tsb
    (3) Apa hukum mempelajari sifat 20 ini bagi anak2 kita.
    (4) Kalau Habibiy, bagaimana mengajarkan tauhid kepada anak sendiri dan anak didik kita. Mohon petunjuk.
    (5) Apakah yg membedakan tauhid sunni dengan syi’i atau mu’tazilah.
    Demikian dahulu pertanyaan kami. Mohon maaf bila terlalu banyak dan mengganggu waktu Habibiy.
    Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh wamagfirotuh waridwanuh.

    #89786936
    mfd
    Participant

    Alaikumsalam wr wb

    mengingat Guru kita masih udzur penglihatannya untuk merujuk beberapa buku tauhid, maka beliau mengalihkan agar pertanyaan anda dirujuk pada sahabat beliau, yaitu Ustaz Khairullah.

    Berikut jawaban Ustaz Khairullah

    Jawaban pertanyaan :
    1. Kelebihan atau manfaat mempelajari sifat-sifat 20 dapat menyelamatkan orang-orang yang mempelajarinya dari kesesatan paham tentang Allah sebagai contoh bila seseorang memahami betul akan sifat Mukholafah lil hawadits maka ia tidak akan berkeyakinan Allah duduk diatas arsynya seperti duduknya kita, atau Allah mempunyai tangan seperti tangan kita ketika membaca atau mendengar ayat-ayat seperti :
    [b]ثم استوى على العرش. يدالله فوق أيديهم[/b]
    Dan lain-lainnya

    2. Sifat Allah swt yang berjumlah 20 terbagi kepada 4 bagian, 1.Nafsiyyah yaitu sifat wujud, 2.Salbiyyah yaitu Qidam, Baqo, Mukholafah lil hawadirs, Qiyamuhu binafsih dan wahdaniyyah, 3.Ma\’ani yaitu Qudrah, Iradah, Ilmu, Hayat, Sama\’, Bashor dan kalam, 4.Ma\’nawiyyah yaitu Qodiirun, muriidun, a\’limun, hayyun, sami\’un, bashirun dan mutakallimun.
    Sifat-sifat ma\’aniy yang berjumlah tujuh sifat semuanya mempunyai ta\’aluq kkecuali sifat hayat, qudroh berta\’aluq dengan yang mumkin (sesuatu yang boleh adanya dan tiadanya) dengan dua ta\’aluq yaitu shuluhiy qodim dan tanjizi hadits. Makna Ta\’aluq Shuluhiy qodim bahwa qudrat Allah pada zaman azali boleh menciptakan yang mumkin dan boleh juga tidak menciptakannya dengan artian pada zaman azali qudrat Allah boleh saja menciptakan si zaid sebagai seorang raja atau petani atau pekerja atau sifat lainnya. Adapun Tanjiziy hadits yaitu berta\’aluqnya qudrat Allah pada sesuatu yang mumkin yang telah diinginkan Allah keberadaannya pada sifat tertentu artinya ta\’aluq qudrah pada zaid yang telah diinginkan keberadaanya sebagai seorang raja didunia adalah ta\’aluq tanjiziy hadits. Jadi ta\’aluq tanjiziy khusus untuk keadaan zaid yang sekarang. Oleh karena itu shuluhiy dimasa azali lebih umum daripada tanjiziy.
    Sifat Iradah berta\’aluq kepada yang mumkin juga dengan dua ta\’aluq yaitu shuluhiy qodim, tanjiziy qodim dan sebagian ulama menambahkan tanjiziy hadits sehingga berjumlah 3 ta\’aluq. Shuluhiy qodim artinya boleh saja pada zaman azali Allah mengkhususkan mumkin dengan sifat-sifat apapun yang saling berlawanan artinya pada zaman azali boleh saja Allah mengkhususkan zaid dengan sifat pendek atau tinggi, hitam atau putih, pintar atau bodoh dst. Tanjiziy Qodim artinya pada zaman azali Allah telah mengkhususkan zaid dengan sifat tertentu baik pendek saja atau tinggi saja, hitam saja atau putih saja dst sebelum zeid diciptakan.
    Sifat Ilmu berta\’aluq dengan yang wajib, yang jaiz dan yang mustahil dengan satu ta\’aluq yaitu tanjiziy qodim artinya bahwa segala perkara telah tersingkap bagi Allah pada zaman azali maka ta\’aluq ilmu juga dinamakan ta\’aluq inkisyaf.
    Sifat sama dan bshor berta\’aluq dengan segala yang maujud (ada) dengan ta\’aluq inkisyaf artinya segala yang maujud baik berupa zat ataupun suara tersingkap oleh sama dan bashor hanya inkisyaf (tersingkapnya) zat dan suara oleh bashor tidak sama dengan bashor setiap keduanya mempunyai jalur masing-masing.
    Sifat kalam berta\’aluq dengan yang wajib, yang jaiz dan yang mustahil dengan ta\’aluq dilalah artinya kalam niscaya kita akan paham dari sifat tsb segala yang wajib yang jaiz dan yang mustahil.
    Ini semua singkat yang bias dijelaskan
    Wallahu a\’lam

    3. Kewajiban mempelajari hukum-hukum syar\’I dan juga tauhid dibebankan kepada orang-orang mukallaf (baligh dan berakal sehat) adapun anak-anak yang belum baligh tidak diwajibkan mempelajarinya . Syekh Ibrahim Allaqqani berkata dalam kitabnya Jauharatut Tauhid .
    \"setiap yang telah mencapai batasan taklif (dewasa, berakal, muslim), wajib menurut syariat mengetahui hal-hal yang wajib ada bagi Dzat Allah, yang jaiz dan yang mustahil dan seperti itu juga bagi Rasulnya, maka dengarkanlah\"

    Tetapi diwajibkan atas para wali mereka (yaitu orang tua dan seterusnya) mengajarkan hal-hal yang bersifat dhoruriyyah yang wajib diketahui oleh semua orang seperti nama Rasulullah, nama ayah dan ibunda beliau, tempat hijrahnya dan wafatnya dan diantara yang harus diajarkan kepada mereka yaitu mengenal Allah dengan aqaidah ahlussunnah wal jama\’ah ini semua dan juga yang sepertinya wajib diajarkan sebelum diajarkan shalat dan lainnya sebagaimana dijelaskan dalam kitab Busyral Karim juga menukil dari pengarang kitab Tarsyih Mustafidin

    5. Syiah terpecah kepada banyak golongan diantaranya syiah itsna \’asyariah, syiah sabaiyyah dll, banyak perbedaan tauhid sunni dan syiah dengan perbedaan tersebut tidak ada titik temu yang bias menyatukan antara sunni dan syiah diantaranya : ahlussunnah wal jamaa\’ah tidak menjadikan imamah sebagai rukun islam sedangkan mereka menganggapnya demikian, syiah menganggap imam-imam mereka adalah ma\’sum (terpelihara dari dosa) selayaknya Nabi dan Rasul sedangkan ahlussunnah wal jamaa\’ah hanya memberikan predikat ma\’sum kepada para Nabi dan Rasul saja selain mereka tidak.

    Mu’tazilah beranggapan bahwa Allah ada dimana mana, dan maashiy Muujibah lilkhuluud.

    #89786954
    Muhammad Thoyib
    Participant

    Assalamu\’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

    Alhamdulillahi robbil \’alamien. Jazaakumullah khoiron kastiroo atas jawabannya.
    Mudah2an menjadi ilmu yg mengalir terus dunia – akhirat.

    #89787140
    Nurman Rosyidi
    Participant

    [b]adminII tulis:[/b]
    [quote]Alaikumsalam wr wb

    mengingat Guru kita masih udzur penglihatannya untuk merujuk beberapa buku tauhid, maka beliau mengalihkan agar pertanyaan anda dirujuk pada sahabat beliau, yaitu Ustaz Khairullah.

    Berikut jawaban Ustaz Khairullah

    Jawaban pertanyaan :
    1. Kelebihan atau manfaat mempelajari sifat-sifat 20 dapat menyelamatkan orang-orang yang mempelajarinya dari kesesatan paham tentang Allah sebagai contoh bila seseorang memahami betul akan sifat Mukholafah lil hawadits maka ia tidak akan berkeyakinan Allah duduk diatas arsynya seperti duduknya kita, atau Allah mempunyai tangan seperti tangan kita ketika membaca atau mendengar ayat-ayat seperti :
    [b]ثم استوى على العرش. يدالله فوق أيديهم[/b]
    Dan lain-lainnya

    2. Sifat Allah swt yang berjumlah 20 terbagi kepada 4 bagian, 1.Nafsiyyah yaitu sifat wujud, 2.Salbiyyah yaitu Qidam, Baqo, Mukholafah lil hawadirs, Qiyamuhu binafsih dan wahdaniyyah, 3.Ma\’ani yaitu Qudrah, Iradah, Ilmu, Hayat, Sama\’, Bashor dan kalam, 4.Ma\’nawiyyah yaitu Qodiirun, muriidun, a\’limun, hayyun, sami\’un, bashirun dan mutakallimun.
    Sifat-sifat ma\’aniy yang berjumlah tujuh sifat semuanya mempunyai ta\’aluq kkecuali sifat hayat, qudroh berta\’aluq dengan yang mumkin (sesuatu yang boleh adanya dan tiadanya) dengan dua ta\’aluq yaitu shuluhiy qodim dan tanjizi hadits. Makna Ta\’aluq Shuluhiy qodim bahwa qudrat Allah pada zaman azali boleh menciptakan yang mumkin dan boleh juga tidak menciptakannya dengan artian pada zaman azali qudrat Allah boleh saja menciptakan si zaid sebagai seorang raja atau petani atau pekerja atau sifat lainnya. Adapun Tanjiziy hadits yaitu berta\’aluqnya qudrat Allah pada sesuatu yang mumkin yang telah diinginkan Allah keberadaannya pada sifat tertentu artinya ta\’aluq qudrah pada zaid yang telah diinginkan keberadaanya sebagai seorang raja didunia adalah ta\’aluq tanjiziy hadits. Jadi ta\’aluq tanjiziy khusus untuk keadaan zaid yang sekarang. Oleh karena itu shuluhiy dimasa azali lebih umum daripada tanjiziy.
    Sifat Iradah berta\’aluq kepada yang mumkin juga dengan dua ta\’aluq yaitu shuluhiy qodim, tanjiziy qodim dan sebagian ulama menambahkan tanjiziy hadits sehingga berjumlah 3 ta\’aluq. Shuluhiy qodim artinya boleh saja pada zaman azali Allah mengkhususkan mumkin dengan sifat-sifat apapun yang saling berlawanan artinya pada zaman azali boleh saja Allah mengkhususkan zaid dengan sifat pendek atau tinggi, hitam atau putih, pintar atau bodoh dst. Tanjiziy Qodim artinya pada zaman azali Allah telah mengkhususkan zaid dengan sifat tertentu baik pendek saja atau tinggi saja, hitam saja atau putih saja dst sebelum zeid diciptakan.
    Sifat Ilmu berta\’aluq dengan yang wajib, yang jaiz dan yang mustahil dengan satu ta\’aluq yaitu tanjiziy qodim artinya bahwa segala perkara telah tersingkap bagi Allah pada zaman azali maka ta\’aluq ilmu juga dinamakan ta\’aluq inkisyaf.
    Sifat sama dan bshor berta\’aluq dengan segala yang maujud (ada) dengan ta\’aluq inkisyaf artinya segala yang maujud baik berupa zat ataupun suara tersingkap oleh sama dan bashor hanya inkisyaf (tersingkapnya) zat dan suara oleh bashor tidak sama dengan bashor setiap keduanya mempunyai jalur masing-masing.
    Sifat kalam berta\’aluq dengan yang wajib, yang jaiz dan yang mustahil dengan ta\’aluq dilalah artinya kalam niscaya kita akan paham dari sifat tsb segala yang wajib yang jaiz dan yang mustahil.
    Ini semua singkat yang bias dijelaskan
    Wallahu a\’lam

    3. Kewajiban mempelajari hukum-hukum syar\’I dan juga tauhid dibebankan kepada orang-orang mukallaf (baligh dan berakal sehat) adapun anak-anak yang belum baligh tidak diwajibkan mempelajarinya . Syekh Ibrahim Allaqqani berkata dalam kitabnya Jauharatut Tauhid .
    \"setiap yang telah mencapai batasan taklif (dewasa, berakal, muslim), wajib menurut syariat mengetahui hal-hal yang wajib ada bagi Dzat Allah, yang jaiz dan yang mustahil dan seperti itu juga bagi Rasulnya, maka dengarkanlah\"

    Tetapi diwajibkan atas para wali mereka (yaitu orang tua dan seterusnya) mengajarkan hal-hal yang bersifat dhoruriyyah yang wajib diketahui oleh semua orang seperti nama Rasulullah, nama ayah dan ibunda beliau, tempat hijrahnya dan wafatnya dan diantara yang harus diajarkan kepada mereka yaitu mengenal Allah dengan aqaidah ahlussunnah wal jama\’ah ini semua dan juga yang sepertinya wajib diajarkan sebelum diajarkan shalat dan lainnya sebagaimana dijelaskan dalam kitab Busyral Karim juga menukil dari pengarang kitab Tarsyih Mustafidin

    5. Syiah terpecah kepada banyak golongan diantaranya syiah itsna \’asyariah, syiah sabaiyyah dll, banyak perbedaan tauhid sunni dan syiah dengan perbedaan tersebut tidak ada titik temu yang bias menyatukan antara sunni dan syiah diantaranya : ahlussunnah wal jamaa\’ah tidak menjadikan imamah sebagai rukun islam sedangkan mereka menganggapnya demikian, syiah menganggap imam-imam mereka adalah ma\’sum (terpelihara dari dosa) selayaknya Nabi dan Rasul sedangkan ahlussunnah wal jamaa\’ah hanya memberikan predikat ma\’sum kepada para Nabi dan Rasul saja selain mereka tidak.

    Mu’tazilah beranggapan bahwa Allah ada dimana mana, dan maashiy Muujibah lilkhuluud.[/quote]

    Assalamualaikum,

    Alhamdulillah kutipan diatas sangat bermakna bagi saya khususnya & bagi MR umumnya, sedikit pertanyaan bagi saya, karena waktu saya ikut pengajian di Taklim saya, saya berhalangan hadir & pd saat itu telah diterangkan makna 9 tambahan aqoidul Iman dari sifat ALLAH SWT dari 41 aqoid yang lain (20 sifat wajib,20 sifat mustahil & 1 Sifat Harus bagi Allah) , bolehkah saya mendapat pelajaran yang 9 Aqoid ini?? Terima kasih atas atensinya..

    Afwan atas kesalahan kata, ucapan & penyampaian saya..
    Jazakallah…

    #89787252
    mfd
    Participant

    Asalamualaikum warahmatullah wabarakatuh

    berikut jawaban dari ustadz Khairullah
    sifat ALLAH SWT hanya ada 41 aqoid (20 sifat wajib,20 sifat mustahil & 1 Sifat Harus bagi Allah), jika tambahan yang 9 aqoid itu yang saudara maksud mungkin adalah sifat Rasul (4 sifat wajib, 4 sifat mustahil dan 1 sifat jaiz) berikut penjelasannya :

    Para Rasul mempunyai sifat-sifat yang wajib di ketahui oleh muslim yang baligh dan akil, sifat-sifat tersebut juga terbagi kepada 3 bagian : yang wajib, yang mustahil, dan yang jaiz dan kesemuanya berjumlah 9 sifat. Adapun sifat wajib para Rasul ada 4 yaitu Sidiq, Amanah, Tabligh dan Fathonah. Makna Sidiq yaitu apa yang mereka katakana selalu benar, makna Amanah yaitu zohir dan batin mereka terjaga dari hal-hal yang dilarang Allah baik yang haram atau makruh atau khilaful aula bahkan dari hal yang mubah sehingga perbuatan mereka hanya berkisar pada yang wajib dan yang sunnah.
    Makna Tabligh yaitu mereka berkewajiban menyampaikan hal-hal yang datang dari Allah yang harus disampaikan kepada ummat, adapun hal-hal yang harus disembunyikan atau mereka diberikan pilihan antara menyembunyikannya atau menyampaikannya maka hal ini tidak wajib bagi mereka menyampaikannya kepada ummat. Makna Fathonah kecerdasan yang dapat mengalahkan segala argumen-argumen musuh-musuh mereka ketika menyampaikan risalah ketika terjadi bantahan dan sanggahan dari ummat mereka.
    Adapun sifat yang mustahil bagi Rasul juga ada 4 lawan dari sifat 4 diatas, maka lawan sifat Sidiq adalah Kizib atau dusta, mustahil bagi Rasul berdusta. Lawan sifat amanah adalah Khianah maka mustahil bagi Rasul berbuat hal-hal yang dilarang oleh Allah. Lawan sifat Tabligh adalah Kitman maka mustahil bagi Rasul menyembunyikan hal-hal yang wajib disampaikan kepada ummat dan lawan sifat Fathonah adalah Baladah (bodoh) maka mustahil mereka bodoh sehingga tidak dapat mematahkan argument-argumen yang dilontarkan oleh musuh-musuh mereka.
    Adapun yang Jaiz (harus) hanya satu sifat yaitu sifat-sifat manusia yang tidak membuat berkurangnya derajat mereka yang tinggi seperti sakit, makan, menikah dll. Ini sifat-sifat Rasul yang bias diterangkan dengan singkat.
    Wassalam

    #89791871
    Sory Sukmantara
    Participant

    Ass.wr.wb.
    Dalam pembagian sifat 20 ( Wajib – Mustahil – Jaiz ) Saya melihat adanya kekeliruan dalam pemaparan habib mengenai Jaiz di bahasa indonesiakan dengan kata HARUS.
    Dalam pandangan Ahli Sunnah pembagian sifat tersebut dibagi 3 ( Sifat Wajib, Sifat Mustahil dan Sifat Jaiz ). Sifat Jaiz TIDAK BISA diterjemahkan atau dianalogikan sebagai kata HARUS, Karena Jaiz terkait dengan FI\’IL atau AF\’AL Nya, yakni perbuatan Nya.
    Contoh :
    1.Menghidupkan adalah merupakan AF\’AL Nya, maka dalilnya adalah : Tidak ada yang menghidupkan melainkan Allah.
    2. Mematikan adalah Af\’al Nya Allah, maka dalilnya adalah : Tidak ada yang mematikan melainkan Allah.
    Menghidupkan atau mematikan , tergantung atau TERSERAH Allah, MAKA INILAH YANG DIMAKSUD DENGAN SIFAT JAIZ NYA ALLAH.

    Kalau mau mengganti kata Jaiz, maka yang lebih tepat dalam bahasa Indonesia, adalah kata TERSERAH, karena kata terserah menunjukan sifat Mutlaqnya Allah di dalam FI\’IL atau AF\’AL yakni perbuatan Nya. Kalau menggunakan kata HARUS itu lebih tepat kepada Sifat Wajib nya Allah.

    Demikian koreksi dari saya..

    Wassalam wr.wb.

    Kelana

    #89791896
    Munzir Almusawa
    Participant

    alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    Ketenangan dan kesejukan hati semoga selalu menerangi hari hari anda

    saudaraku yg kumuliakan,
    terimakasih atas koreksi anda, perlu diketahui itu bukan jawaban saya, namun jawaban Ustaz khairullah, saat itu mata saya sedang sakit selama kira kira sebulan lamanya, ternyata gula darah saya naik, maka setelah diobati Alhamdulillah gula darah normal dan kini mata saya pulih.

    saat itu saya jarang online lagi, maka semua pertanyaan yg sudah dijawab segera di copy paste kan oleh Admin, jika belum terjawab maka dirujuk ke Ustaz khairullah, saya beristirahat dari melihat layar komputer.

    betul saudaraku, Jahiz bukan wajib maknanya, namun : \"bisa iya bisa tidak\", dan ini ma\’ruf dan masyhur, barangkali Ustaz Khairullah terburu buru atau Admin yg salah tulis, kami mohon maaf

    terimakasih koreksinya saudaraku

    Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,

    Wallahu a\’lam

Viewing 9 posts - 1 through 9 (of 9 total)
  • The forum ‘Forum Masalah Tauhid’ is closed to new topics and replies.