Home › Forums › Forum Masalah Fiqih › Solat wajib 2x atau lebih
- This topic has 1 reply, 2 voices, and was last updated 14 years, 11 months ago by Munzir Almusawa.
-
AuthorPosts
-
February 21, 2010 at 4:02 am #181784396fathParticipant
Assalamualikum ya Habiby..
Semoga kesehatan dan keberkahan selalu Allah berikan kepada habiby dan keluarga,
langsung aja bib, saya sedang mencoba untuk berusaha Sholat berjamaah dimushola (terutama subuh), dan saya juga ingin istri saya berjamaah bersama saya, jadi spulang dari mushola kembali sholat subuh mengimamai istri saya dirumah,
1. Apakah sholat seperti itu diperbolehkan bib?
jika diperbolehkan, bagaimanakah niat subuh saya baik yg pertama (dimushola) ataupun yg kedua (dirumah), apakah sholat yg kedua (dirumah) saya niatkan sunnah atau tetap wajib subuh, atau ada cara lain bib?2. Apa benar bib utk sholat sunnah lebih baik dirumah, demi membawa kebaikan dan keberkahan dalam rumah, selama ini saya sholat qobliyah dirumah demi membawa keberkahan dalam rumah kami, sebaiknya solat dimana biib utk sholat sunnah ini, dimasjid/mushola ataukah dirumah?
2. Jika dimasjidkan kita sholat Tahiyatul masjid, namun sholat yg saya lakukan ini dimushola (karena masjidnya wahabiyun), dan saya tetap ingin sholat sunnah, kira2 pengganti utk sholat tahiyatul masjid yg cocok dg kondisi saya apa ya bib.
3. Seringkali ketika kami berjamaah dirumah, putra kami yg masih kecil (1,5 tahun) ikut sholat tapi terkadang tiba2 sujud sambil tidur didepan (disajadah) bahkan terkadang naik kepunggung saya ataupun istri saya bib, bagaimana menyikapi ini bib?
bahkan yg bingung jika putra kami itu sujud disajadah istri saya bib, sedangkan saya tidak mengetahuinya, jadi saya sebagai imam melanjutkan saja terus, sedangkan istri saya terhamabt gerakanya karena sikecil, bagaimana menyikapi ini bib? apa yg harus saya lakukan dan atau istri saya lakukan?4. masih berkaitan dengan sikecil amanat Allah yg kami miliki bib, terkadang juga ketika kami sholat terlihat sikecil bermain2 berbahaya ataupun guling2 takut jatuh dari kasur, jadi konsentrasi kami dalam sholat terganggu, namun kami ingin sikecil ikut dalam sholat kami, minimal hadir disekitar kami, demi mencontohkannya, bagaimana ya bib menyikapi ini?
Mohon maaf jika pertanyaan saya mengganggu aktifitas dan kesibukan habib
Assalamualikum wr wb
February 23, 2010 at 3:02 am #181784402Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
kebahagiaan dan Kesejukan Rahmat Nya semoga selalu menaungi hari hari anda,
Saudaraku yg kumuliakan,
1. boleh, dan anda mempunyai dua pilihan, yaitu shalat dg niat Iadatan (lafadh Adaa\’an diganti dh Iadatan) yg berarti mengulangi tanpa sebab selain untuk beribadah pd Allah swt dan membantu orang yg belum shalat agar dapat berjamaah, atau menyempurnakan shalat kita yg pertama mungkin tidak berjamaah maka melakukan shalat lagi bersama orang lain dg niat mendapat pahala jamaah, atau dg niat qadha subuh yg lalu lalu yg mungkin pernah ditinggalkan, jika qadha maka niatnya diganti dg Qadha;an bukan adaa;an.2. shalat sunnah memang lebih baik dirumah, namun di masjid pun sunnah.
3. bisa diniatkan shalat sunnah wudhu, shalat taubat, shalat hajat, dll.
4. singkirkan pelahan lahan, menyingkirkan sesuatu yg menghalangi shalat kita tak membatalkan shalat, namun Rasul saw pernah diam saja saat cucu beliau saw naik keatas punggung beliau saw saat beliau sujud, bukan tidak mau berdiri, tapi kasihan dan cinta pada cucunya, maka beliau terus sujud sampai cucu beliau saw pergi, namun hal ini cukup sulit jika kita lakukan, apalagi jika ia tidur.
5. baiknya turunkan ia dari kasur agar bernmain dilantai saja atau diberi alas lantainya, hingga ia tetap dekat dg kita saat ibadah, namun tidak teracnam bahaya.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,
Wallahu a\’lam
-
AuthorPosts
- The forum ‘Forum Masalah Fiqih’ is closed to new topics and replies.