Home › Forums › Forum Masalah Umum › sufisme
- This topic has 1 reply, 2 voices, and was last updated 18 years, 7 months ago by Munzir Almusawa.
-
AuthorPosts
-
June 13, 2006 at 2:06 pm #72081439WIDAYAT NUR AZISParticipant
Assalamu\’alaikum.
Semoga habin dan keluarga selalu dalam limpahan rahmatNYA.
Maaf bib, nanya lagi nih, saya baca suatu majalah, di majalah tersebut diulas mengenai thariqat tijaniyah dan kattaniyah, mereka mengulas sedemikian detail karena yang menulis itu tadinya penganut thariqat tijaniyah.
Yang ingin saya tanyakan, apakah benar dakwaan mereka yang mengatakan penganut thariqat2 itu adalah musyrik/kafir, termasuk thariqat2 yang berkembang di Indonesia.
Pernah saya dapat masukan memang ada sebagian thariqat2 itu sesat, tapi ada juga yang muktabarah, misalnya TQN, Syadziliyah, Alawiyah dan lain-lain saya lupa.
Bahkan dari mereka ada yang menyangsikan keislaman walisongo, terutama Sunan Kalijogo.
Nah, mana yang benar bib dari pendapat2 tersebut diatas, mohon dijelaskan karena ini menyangkut akidah. Terima kasih atas jawabannya.June 22, 2006 at 3:06 am #72081498Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Cahaya Keluhuran Nya semoga selalu membuat kesejukan dalam aktifitas anda,
Tarekat adalah suatu acara khusus utk sampai pada kekhusyuan dalam dzikir kpd Allah, dan puncaknya adalah keridhoan Allah,
selama hal itu merupakan hal yg sunnah maka tentunya menjadi sunnah dan kemuliaan, misalnya pada Tarekat Alawiyyin, yaitu tarekatnya para habaib, yg diantaranya ajarannya adalah ratib, yaitu kumpulan dzikir dari hadits2 rasul saw, maulid, tawassul, tabarruk, yg kesemuanya berlandaskan hadits rasul saw.
adapula tarekat yg muncul di wilayah orang orang yg jauh dari ulama, sebagaimana para Da\’i menemukan para penyembah api misalnya, maka mereka merasukkan ajaran islam pada para penyembah api itu, dengan Islam, dan api adalah makhluk yg membakar, dan api adalah ciri kemurkaan dan kemarahan Allah, maka agar mereka takut pada kemurkaan Allah, maka mereka berdzikir disekitar api unggun, merasakan sedikit panasnya api, mengingat bagaimana bila mereka menjadi kayu bakar yg bergemeletak seakan merintih ditengah api,
mereka beristinbath pada perbuatan sahabat yg ketika melihat api ia jatuh pingsan karena teringat neraka.adapula yg berdzikir dg mematikan lampu, mengingat gelapnya kubur dan kepekatan alam barzakh,
semua ini diada adakan biasanya diwilayah yg jauh dari ulama, dan hanya merupakan bidayah (permulaan saja) dalam penyebaran islam, dan bila masyarakat sudah mengenal islam dan syariah maka mereka sudah tak lagi berbuat itu,
hal hal seperti ini tidak sepantasnya masih dipakai di Jakarta atau di Indonesia misalnya, karena di Indonesia syariah sudah berkembang, ulama bertaburan dimana mana, lain saat kemusyrikan dan penyembahan berhala masih merajalela di pulau jawa, maka para Da\’i berdakwah dg wayang, dzikir didepan api, mematikan lampu dlsb.
pada dasarnya semua tarekat adalah benar dan mulia, walaupun tak menutup kemungkinan bila ada yg menyimpang dan sesat, atau tarekatnya benar namun dirubah oleh yg generai selanjutnya.
mengenai mrk yg memusyrikkan hal ini, memang kaum fasiq yg dituntun Iblis sudah ada sejak zaman Adam as, seperti yg mengaku nabi (musailamah alkadzab) misalnya, para penentang kebenaran memang selalu ada disetiap zaman
Wahai Allah, berilah kaum kami hidayah, sungguh mereka tak mengerti
wallahu a\’lam
-
AuthorPosts
- The forum ‘Forum Masalah Umum’ is closed to new topics and replies.