Home Forums Forum Masalah Umum syeikh seman al madani

Viewing 2 posts - 1 through 2 (of 2 total)
  • Author
    Posts
  • #122898000
    dody
    Participant

    asallammuallaikum wr.wb
    semoga allah senantiasa memberikan kita kebersihan hati yang selalu berkumpul di forum majelis rasulullah yang saya cintai ini dan semoga allah swt memberikan kita kekuatan menghadapi maslah – masalah yang kita hadapi.
    asalamualaikum habib yang kucinta semoga habib sehat wal afiat tanpa kekurangan suatu apapun juga dan semoga habib diberikan kesehatan yang tak terhingga dari allah swt.
    sebenarnya saya merasa senang alhamdulillah bisa melihat habib di layar kaca walau cuma sebentar di acara televisi swasta.walaupun tangan ini tidak berjabat.walau jarak yang jauh memisahkan tapi melihat habib dan mendengar suaranya habib kemarin lusa di televisi trans tv mengobati kerinduan saya kepada habib munzir al musawa.
    saya mohon maaf bila saya hendak menanyakan sesuatu kepada habib dari saya orang yang awam ini dan yang penuh dengan dosa ini mengharapkan penjelasan kepada seorang habib.
    1. saya pernah mendengar dari tuanku guru di suatu wilayah kalimantan bercerita di dalam suatu majelisnya tentang syikh seman al madani mekah.beliau bercerita bahwa bila umat nabi muhammad bila memerlukan pertolongan dan terkena musibah yang begitu hebat sebut nama syeikh seman al madani 3 kali maka akan di berikan kemudahan di dalam kesulitan dan pendapat itu ada yang pro dan kontra.kalau saya pribadi percaya karena beliau adalah seorang yang alim di masanya wallahu alam.mohon kiranya habib memberikan pencerahan kepada saya yang awam yang penuh dengan dosa ini.
    kiranya sekian yang saya sampaikan maaf hamba ini hanyalah orang yang banyak dosa apabila saya terlalu lancang menanyakan kepada habib saya mohon maaf dunia akhirat.
    wasalammualaikum wr.wb

    #122898016
    Munzir Almusawa
    Participant

    Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    Rahmat dan kelembutan Allah swt semoga selalu menerbitkan kebahagiaan pd hari hari anda,

    saudaraku yg kumuliakan,
    mengenai hal itu disebut Istighatsah, dan hal itu bukan tergantung pada kemuliaan orang tsb, tapi tergantung pada kecintaan Allah kepada hamba shalih tsb, hingga Allah swt memuliakan semua orang yg mencintainya.

    jika hukum, maka Rasul saw bahkan telah bertawassul pada tanah, sebagaimana Riwayat shahih Bukhari Rasul saw mendoakan seseorang yg sakit dg menempelkan jari kelidah beliau saw, dan menyentuhkannya ketanah dan berkata : Dengan Nama Allah, Demi Tanah Bumi Kami, dan air liur kami, sembuhkanlah yg sakit dari kami\" (Shahih Bukhari),

    hal itu aalah tawassul pada tanah, tentu para shalihin lebih berhak ditawassuli, mengenai hukum istighatsah adalah sbgbr :

    ISTIGHATSAH

    Istighatsah adalah memanggil nama seseorang untuk meminta pertolongannya, untuk sebagian kelompok muslimin hal ini langsung di vonis syirik, namun vonis mereka itu hanyalah karena kedangkalan pemahamannya terhadap syariah islam, pada hakekatnya memanggil nama seseorang untuk meminta pertolongannya adalah hal yg diperbolehkan selama ia seorang Muslim, Mukmin, Shalih dan diyakini mempunyai manzilah di sisi Allah swt, tak pula terikat ia masih hidup atau telah wafat, karena bila seseorang mengatakan ada perbedaan dalam kehidupan dan kematian atas manfaat dan mudharrat maka justru dirisaukan ia dalam kemusyrikan yg nyata, karena seluruh manfaat dan mudharrat berasal dari Allah swt, maka kehidupan dan kematian tak bisa membuat batas dari manfaat dan mudharrat kecuali dengan izin Allah swt, ketika seseorang berkata bahwa orang mati tak bisa memberi manfaat, dan orang hidup bisa memberi manfaat, maka ia dirisaukan telah jatuh dalam kekufuran karena menganggap kehidupan adalah sumber manfaat dan kematian adalah mustahilnya manfaat, padahal manfaat dan mudharrat itu dari Allah, dan kekuasaan Allah tidak bisa dibatasi dengan kehidupan atau kematian.

    Sama saja ketika seorang berkata bahwa hanya dokter lah yg bisa menyembuhkan dan tak mungkin kesembuhan datang dari selain dokter, maka ia telah membatasi Kodrat Allah swt untuk memberikan kesembuhan, yg bisa saja lewat dokter, namun tak mustahil dari petani, atau bahkan sembuh dengan sendirinya.

    Terkadang kita tak menyadari bahwa kita lebih banyak mengambil manfaat dalam kehidupan ini dari mereka yg telah mati daripada yg masih hidup, sungguh peradaban manusia, tuntunan ibadah, tuntunan kehidupan, modernisasi dlsb, kesemua para pelopornya telah wafat, dan kita masih terus mengambil manfaat dari mereka, muslim dan non muslim, seperti teori Einstein dan teori2 lainnya, kita masih mengambil manfaat dari yg mati hingga kini, dari ilmu mereka, dari kekuatan mereka, dari jabatan mereka, dari perjuangan mereka, Cuma bedanya kalau mereka ini kita ambil manfaatnya berupa ilmunya, namun para shalihin, para wali dan muqarrabien kita mengambil manfaat dari imannya dan amal shalihnya, dan ketaatannya kepada Allah.

    Rasul saw memperbolehkan Istighatsah, sebagaimana hadits beliau saw : “Sungguh matahari mendekat dihari kiamat hingga keringat sampai setengah telinga, dan sementara mereka dalam keadaan itu mereka ber istighatsah (memanggil nama untuk minta tolong) kepada Adam, lalu mereka beristighatsah kepada Musa, Isa, dan kesemuanya tak mampu berbuat apa apa, lalu mereka beristighatsah kepada Muhammad saw” (Shahih Bukhari hadits no.1405), juga banyak terdapat hadits serupa pada Shahih Muslim hadits no.194, shahih Bukhari hadits no.3162, 3182, 4435, dan banyak lagi hadist2 shahih yg rasul saw menunjukkan ummat manusia ber istighatsah pada para nabi dan rasul, bahkan Riwayat shahih Bukhari dijelaskan bahwa mereka berkata pada Adam, Wahai Adam, sungguh engkau adalah ayah dari semua manusai.. dst.. dst…dan Adam as berkata : “Diriku..diriku.., pergilah pada selainku.., hingga akhirnya mereka ber Istighatsah memanggil manggil Muhammad saw, dan Nabi saw sendiri yg menceritakan ini, dan menunjukkan beliau tak mengharamkan Istighatsah.

    Maka hadits ini jelas jelas merupakan rujukan bagi istighatsah, bahwa Rasul saw menceritakan orang orang ber istighatsah kepada manusia, dan rasul saw tak mengatakannya syirik, namun jelaslah Istighatsah di hari kiamat ternyata hanya untuk Sayyidina Muhammad saw.
    Demikian pula diriwayatkan bahwa dihadapan Ibn Abbas ra ada seorang yg keram kakinya, lalu berkata Ibn Abbas ra : “Sebut nama orang yg paling kau cintai..!”, maka berkata orang itu dg suara keras.. : “Muhammad..!”, maka dalam sekejap hilanglah sakit keramnya (diriwayatkan oleh Imam Hakim, Ibn Sunniy, dan diriwayatkan oleh Imam Tabrani dg sanad hasan) dan riwayat ini pun diriwayatkan oleh Imam Nawawi pada Al Adzkar.

    Jelaslah sudah bahwa riwayat ini justru bukan mengatakan musyrik pada orang yg memanggil nama seseorang saat dalam keadaan tersulitkan, justru Ibn Abbas ra yg mengajari hal ini.

    Kita bisa melihat kejadian Tsunami di aceh beberapa tahun yg silam, bagaimana air laut yg setinggi 30 meter dengan kecepatan 300km dan kekuatannya ratusan juta ton, mereka tak menyentuh masjid tua dan makam makam shalihin, hingga mereka yg lari ke makam shalihin selamat, inilah bukti bahwa Istighatsah dikehendaki oleh Allah swt, karena kalau tidak lalu mengapa Allah jadikan di makam2 shalihin itu terdapat benteng yg tak terlihat membentengi air bah itu, yg itu sebagai isyarat ilahi bahwa demikianlah Allah memuliakan tubuh yg taat pada Nya swt, tubuh tubuh tak bernyawa itu Allah jadikan benteng untuk mereka yg hidup.., tubuh yg tak bernyawa itu Allah jadikan sumber Rahmat dan perlindungan Nya swt kepada mereka mereka yg berlindung dan lari ke makam mereka.

    Kesimpulannya : mereka yg lari berlindung pada hamba hamba Allah yg shalih mereka selamat, mereka yg lari ke masjid masjid tua yg bekas tempat sujudnya orang orang shalih maka mereka selamat, mereka yg lari dengan mobilnya tidak selamat, mereka yg lari mencari tim SAR tidak selamat..

    Pertanyaannya adalah : kenapa Allah jadikan makam sebagai perantara perlindungan Nya swt?, kenapa bukan orang yg hidup?, kenapa bukan gunung?, kenapa bukan perumahan?.

    Jawabannya bahwa Allah mengajari penduduk bumi ini beristighatsah pada shalihin.

    Walillahittaufiq

    namun kalau pribadi saya, saya lebih sennag istighatsah pada Rasul saw, dan mengenai syeikh samman, barangkali itu adalah untuk murid murid beliau yg mempunyai hubungan sanad pada beliau

    Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,

    Wallahu a\’lam

Viewing 2 posts - 1 through 2 (of 2 total)
  • The forum ‘Forum Masalah Umum’ is closed to new topics and replies.