Home Forums Forum Masalah Tauhid ta\’lim bersama istri

Viewing 3 posts - 1 through 3 (of 3 total)
  • Author
    Posts
  • #117274241

    Assalamu\’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

    kepada Habiba yang terhormat ada beberapa pertanyaan yang sangat penting, mohon dengan hormat agar habibana dapat memberikan penjelasan.

    1. ana sering hadir kemajelis Rasulullah ataupun majlis Nurul Musthafa bersama istri, akan tetapi istri ana tidak mau pisah dengan ana karena masih belum mengerti pembacaan maulid dan qosidah dan masi minta dibimbing sama ana, bagaimana hukumnya ya habib kalau istri ana ta\’lim bersama tampa mau dipisah ke tempat akhwat dan ana masih liat juaga ada orang-orang yang seperti ana ??? lalu apakah dapat jadi fitnah juga ya habib, mohon penjelasannya.

    2. ana pernah ta\’lim disalah satu majlis habaib, dan pada saat munajat dan doa, sihabib tersebut berdoa atau munajat dengan mengatakan \"Ya Rasulullah jangan kau tinggalkan kami, ya Rasulullah jangan kau jauh dari kami\" bagaimana ya habib hukum berdoa seperti itu, apakah sama saja kita meminta atau bermunajat dengan makhluk ??? mohon penjelasannya ya habib agar kita tidak keliru dalam memahami aqidah atau syariat ini??? karena ana juga sudah cinta banget dengan ta\’lim-ta\’lim yang dipimpin sama zurriyyahnya Rasulullah,dan ane ragu apakah boleh berdoa dengan hal yang demikian ???

    jazakallah ya habibana atas penjelasannya dan ana mohon maaf sekiranya ada kesalahan dalam pertanyaan ana, dan ana memang hamba yang dhoif yang perlu mendapat bimbingan habib.

    Wassalamu\’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

    Alfaqir
    Hazami

    #117274258
    Fauzan
    Participant

    Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh

    Saudariku yang kumuliakan, untuk jadwal Majelis Rasulullah saw bisa dilihat di Menu Utama/ Jadwal Majelis.

    Alahamdulillah Majelis Rasulullah saw mempunya cabang Majelis yang khusus untuk Nisa yang sudah berjalan saat ini, namanya Majelis Nisa yang di pimpin langsung oleh Umu Khadijah Al Juned (istri Habibana Munzir) yang pastinya Majelis Nisa ini dibawah bimbingan Habibana Munzir Al Musawa sendiri.

    Jadwal Majelis Nisa juga sudah ada di Menu Utama/ Jadwal Majelis.
    untuk lebih lengkapnya, saya akan mencantumkan jadwal untuk minggu ini.

    [file name=8530eeb3df40556c89d8c0ae4e496e8c.doc size=60416]http://www.majelisrasulullah.org/components/com_simpleboard/uploaded/files/8530eeb3df40556c89d8c0ae4e496e8c.doc[/file]

    #117274257
    Fauzan
    Participant

    Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh

    Saudaraku yang kumuliakan, adapun majelis Rasulullah juga mengadakan majelis khusus wanita (nisa) yang dipimpin oleh Ustadzah Khadijah Al Juned (istri Habib Munzir Al Musawa), berikut terlampir jadwal majelis nisa :

    [quote]Berikut jadwal dari Majelis Nisa

    • Majelis Nisa Keliling Mingguan

    1. PEMBACAAN MAULID AD-DIYAULLAMI YANG DIPIMPIN OLEH HUB. KHADIJAH AL JUNED
    2. DIIRINGI DENGAN QOSIDAH OLEH TIM HADROH NISA
    3. TAUSYIAH DARI HUB. KHADIJAH AL JUNED

    Majelis ini rutin diadakan setiap hari minggu, berpindah – pindah tempat, dari rumah kerumah, dari majelis ta\’lim satu ke majelis ta\’lim lainnya, dari satu masjid kemasjid lainya, majelis Nisa keliling ini diadakan ba\’da dhuhur mulai pukul 14.00 s/d selesai.

    • Ta\’lim Khusus membahas ilmu – ilmu agama

    Ilmu yang akan dipelajari antara lain :
    1. Tafsir Al – Qur’an (Alfatihah s/d Ad Dhuha)
    2. Hadits (Mukhtar Al Hadits)
    3. Fiqih (Tadzkirah hadhramiyyah)

    Majelis ini rutin diadakan setiap sabtu (2 minggu sekali), yang bertempat di Majelis Ta’lim Al-Burhaniah (Hj.Edeh), Jl. PLN Duren Tiga Gg. H.Asmawi No. 72 Rt. 006/ 01 Jak – Sel. Mulai pukul 14.00 s/d selesai,

    • Shalat Tasbih dan Sholawat Nariyah

    Sususnan acaranya :
    1. Shalat Dhuhur berjamaah
    2. Shalat Tasbih berjamaah yang dipimpin oleh Hub. Khadijah Al Juned
    3. Pembacaan Shalawat Nariyah bersama yang dipimpin oleh Hub. Khadijah Al Juned

    Shalat Tasbih berjamaah n shalawat Nariyah ini rutin diadakan satu bulan 1x pada sabtu akhir bulan, untuk bulan ini tgl 28 Desember 2007 bertempat di Majelis Ta\’lim Al – Karimah Jl.Manggarai Utara II Rt.11 Rw.01 No.1 (BAKSO ABABIL) (rute : dari stasiun Manggarai naik metromini 61 turun di tikungan SMP 3) mulai pukul 13.00 s/d selesai

    • Hadroh Sayyiadatuna Khadijah tul Kubra

    Susunan acaranya :
    1. PEMBACAAN HADROH SAYYIDATUNA KHADIJAH TUL KUBRA UMMUL MUMININ KARANGAN IMAM AHMAD BIN MUHAMMAD ALMUHDAR YANG DIPIMPIN OLEH HUB. KHADIJAH AL JUNED
    2. PEMBAHASAN KITAB SAHABAT PEREMPUAN RASULULLAH SAW

    Nah, untuk ukhti yang mau menyediakan tempat buat mensyiarkan dakwah Rasulullah saw bisa menghubungi Aisyah Najmatunnisa 08170974110.[/quote]
    berikut linknya:
    http://www.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=9&id=10379〈=id#10379

    Rasulullah memperbolehkan istighosah
    [quote]mengenai Istihgatsath maka hal itu adalah sunnah, karena Rasul saw yg mengajarkannya, sebagaimana berikut jawaban saya mengenai istighatsah, Istighatsah adalah memanggil nama seseorang untuk meminta pertolongannya, untuk sebagian kelompok muslimin hal ini langsung di vonis syirik, namun vonis mereka itu hanyalah karena kedangkalan pemahamannya terhadap syariah islam, pada hakekatnya memanggil nama seseorang untuk meminta pertolongannya adalah hal yg diperbolehkan selama ia seorang Muslim, Mukmin, Shalih dan diyakini mempunyai manzilah di sisi Allah swt, tak pula terikat ia masih hidup atau telah wafat, karena bila seseorang mengatakan ada perbedaan dalam kehidupan dan kematian atas manfaat dan mudharrat maka justru dirisaukan ia dalam kemusyrikan yg nyata, karena seluruh manfaat dan mudharrat berasal dari Allah swt, maka kehidupan dan kematian tak bisa membuat batas dari manfaat dan mudharrat kecuali dengan izin Allah swt, ketika seseorang berkata bahwa orang mati tak bisa memberi manfaat, dan orang hidup bisa memberi manfaat, maka ia dirisaukan telah jatuh dalam kekufuran karena menganggap kehidupan adalah sumber manfaat dan kematian adalah mustahilnya manfaat, padahal manfaat dan mudharrat itu dari Allah, dan kekuasaan Allah tidak bisa dibatasi dengan kehidupan atau kematian.

    Sama saja ketika seorang berkata bahwa hanya dokter lah yg bisa menyembuhkan dan tak mungkin kesembuhan datang dari selain dokter, maka ia telah membatasi Kodrat Allah swt untuk memberikan kesembuhan, yg bisa saja lewat dokter, namun tak mustahil dari petani, atau bahkan sembuh dengan sendirinya.

    Terkadang kita tak menyadari bahwa kita lebih banyak mengambil manfaat dalam kehidupan ini dari mereka yg telah mati daripada yg masih hidup, sungguh peradaban manusia, tuntunan ibadah, tuntunan kehidupan, modernisasi dlsb, kesemua para pelopornya telah wafat, dan kita masih terus mengambil manfaat dari mereka, muslim dan non muslim, seperti teori Einstein dan teori2 lainnya, kita masih mengambil manfaat dari yg mati hingga kini, dari ilmu mereka, dari kekuatan mereka, dari jabatan mereka, dari perjuangan mereka, Cuma bedanya kalau mereka ini kita ambil manfaatnya berupa ilmunya, namun para shalihin, para wali dan muqarrabien kita mengambil manfaat dari imannya dan amal shalihnya, dan ketaatannya kepada Allah.

    Rasul saw memperbolehkan Istighatsah, sebagaimana hadits beliau saw : “Sungguh matahari mendekat dihari kiamat hingga keringat sampai setengah telinga, dan sementara mereka dalam keadaan itu mereka ber istighatsah (memanggil nama untuk minta tolong) kepada Adam, lalu mereka beristighatsah kepada Musa, Isa, dan kesemuanya tak mampu berbuat apa apa, lalu mereka beristighatsah kepada Muhammad saw” (Shahih Bukhari hadits no.1405), juga banyak terdapat hadits serupa pada Shahih Muslim hadits no.194, shahih Bukhari hadits no.3162, 3182, 4435, dan banyak lagi hadist2 shahih yg rasul saw menunjukkan ummat manusia ber istighatsah pada para nabi dan rasul, bahkan Riwayat shahih Bukhari dijelaskan bahwa mereka berkata pada Adam, Wahai Adam, sungguh engkau adalah ayah dari semua manusai.. dst.. dst…dan Adam as berkata : “Diriku..diriku.., pergilah pada selainku.., hingga akhirnya mereka ber Istighatsah memanggil manggil Muhammad saw, dan Nabi saw sendiri yg menceritakan ini, dan menunjukkan beliau tak mengharamkan Istighatsah.

    Maka hadits ini jelas jelas merupakan rujukan bagi istighatsah, bahwa Rasul saw menceritakan orang orang ber istighatsah kepada manusia, dan rasul saw tak mengatakannya syirik, namun jelaslah Istighatsah di hari kiamat ternyata hanya untuk Sayyidina Muhammad saw.
    Demikian pula diriwayatkan bahwa dihadapan Ibn Abbas ra ada seorang yg keram kakinya, lalu berkata Ibn Abbas ra : “Sebut nama orang yg paling kau cintai..!”, maka berkata orang itu dg suara keras.. : “Muhammad..!”, maka dalam sekejap hilanglah sakit keramnya (diriwayatkan oleh Imam Hakim, Ibn Sunniy, dan diriwayatkan oleh Imam Tabrani dg sanad hasan) dan riwayat ini pun diriwayatkan oleh Imam Nawawi pada Al Adzkar.

    Jelaslah sudah bahwa riwayat ini justru bukan mengatakan musyrik pada orang yg memanggil nama seseorang saat dalam keadaan tersulitkan, justru Ibn Abbas ra yg mengajari hal ini.

    Kita bisa melihat kejadian Tsunami di aceh beberapa tahun yg silam, bagaimana air laut yg setinggi 30 meter dengan kecepatan 300km dan kekuatannya ratusan juta ton, mereka tak menyentuh masjid tua dan makam makam shalihin, hingga mereka yg lari ke makam shalihin selamat, inilah bukti bahwa Istighatsah dikehendaki oleh Allah swt, karena kalau tidak lalu mengapa Allah jadikan di makam2 shalihin itu terdapat benteng yg tak terlihat membentengi air bah itu, yg itu sebagai isyarat ilahi bahwa demikianlah Allah memuliakan tubuh yg taat pada Nya swt, tubuh tubuh tak bernyawa itu Allah jadikan benteng untuk mereka yg hidup.., tubuh yg tak bernyawa itu Allah jadikan sumber Rahmat dan perlindungan Nya swt kepada mereka mereka yg berlindung dan lari ke makam mereka.

    Kesimpulannya : mereka yg lari berlindung pada hamba hamba Allah yg shalih mereka selamat, mereka yg lari ke masjid masjid tua yg bekas tempat sujudnya orang orang shalih maka mereka selamat, mereka yg lari dengan mobilnya tidak selamat, mereka yg lari mencari tim SAR tidak selamat..

    Pertanyaannya adalah : kenapa Allah jadikan makam sebagai perantara perlindungan Nya swt?, kenapa bukan orang yg hidup?, kenapa bukan gunung?, kenapa bukan perumahan?.

    Jawabannya bahwa Allah mengajari penduduk bumi ini beristighatsah pada shalihin.[/quote]
    berikut linknya:
    http://www.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=8&id=16740&lang=id#16740

    Wassalam,
    AdminIII

Viewing 3 posts - 1 through 3 (of 3 total)
  • The forum ‘Forum Masalah Tauhid’ is closed to new topics and replies.