Home › Forums › Forum Masalah Umum › Tanggapan Artikel "BID’AH" dr Abu Ifan
- This topic has 18 replies, 13 voices, and was last updated 17 years, 2 months ago by Iqbal_Nur_Iman.
-
AuthorPosts
-
June 8, 2007 at 2:06 pm #76380626Aditya HartonoParticipant
[color=#9A9C02][size=5]Maju terus pantang mundur wahai Pecinta Rasulallah jangan sampai terpengaruh dengan aliran-aliran diluar ajaran Ahlussunah Wal Jama\’ah[/size][/color]
June 9, 2007 at 4:06 pm #76380651dailami firdausParticipantAssalamu\’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Bagi saudaraku yang belum mengerti tentang bid\’ah khusunya saudara Abu Irfan semoga Allah SWT memberi keluasan ilmu yang lurus kepada kalian. bagi saudaraku Abu irfan. telah jelas bahwa banyak sekali pembelokan makna arti Bid\’ah yang sebenarnya dari artikel yang di copy paste itu. menunjukkan betapa berbahayanya apabila sebuah dalil diputar balikkan dari arti sebenarnya. sungguh merupakan sebuah dosa besar. apalagi jika orang yang menghujjah tersebut tidak mengerti bahasa arab. sehingga main potong saja makna yang sebenarnya terkandung.
Karena Itu, wahai saudaraku yang belum mengerti terntang bid\’ah yang sebenarnya. terlebih yang belum mengerti bahasa arab. kusarankan untuk kalian agar membeli kitab yang bernama [b]Minhajul Istiqomah
[/b] yang dikarang oleh seorang \’ulama besar di zaman Batavia. dialah [b]Al \’Allamah Ad Da\’i Ilallah Al Habib \’Utsman bin Yahya Assegaf[/b] kitab tersebut membahas masalah-masalah mengenai bid\’ah-bid\’ah yang sesat. juga bid\’ah -bid\’ah yang hasanat. kitab tersebut kecil dan tidak tebal. namun syarat dengan ilmu yang sangat bermanfaat agar kita Istiqomah untuk berada dijalan yang lurus. sangat sesuai dengan judul kitab tersebut yang bertuliksan arab melayu agar mudah dipelajari.Nah….saudaraku yang belum mengerti tentang bid\’ah yang sebenarnya. khususnya saudara Abu Irfan. setelah kalian membeli kitab tersebut. jangan dikaji sendiri. melainkan carilah guru yang benar-benar berada dijalan Ahlussunnah Wal Jama\’ah untuk minta diajarkan dengan berkala. maka insya Allah perlahan kalian akan mengerti dan dapat membedakan Bid\’ah yang sebelumnya kalian belum pahami itu.
Demikian saran saya. oh….ya….. jangan lupa juga untuk membeli buku [b]kenalilah akidahmu[/b] karangan guru kita yang mulia Habib Munzir. (saya belum punya sih…. tapi insya Allah saya pasti akan beli. semoga nggak kehabisan…..)
Wassalamu\’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
June 9, 2007 at 8:06 pm #76380655Munzir AlmusawaParticipantUntuk saudara Masato.
artikel yg anda nukil itu penuh dg fitnah keji pada para Ulama dan Muhaddits,
Perlu saya jelaskan bahwa tak ada perbedaan pendapat antara ulama dalam hal bid\’ah hasanah, hanya mereka yg muncul di akhir zaman ini saja yg menentang Bid’ah hasanah, karena Muhaddits, para Imam dan Huffadh terdahulu tak ada satupun yg menentangnya.
mengenai Imam Imam yg mengatakan semua bid\’ah adalah sesat dalam artikel anda adalah fitnah.
hanya Ibn Taimiyah saja yg mengingkari Bid’ah hasanah diantara Imam Imam yg anda sebutkan, sedangkan Imam Asyathiby rahimahullah adalah seorang muhaddits yg sering memberikan Ijazah pada murid muridnya, dan mengambil ijazah pada guru gurunya serta sanadnya pula, maka jelaslah bahwa ia tak menentang Bid’;ah hasanah, karena ini hukumnya Bid’ah hasanah, lalu Al Muhaddits Imam Athurthuusiy, demikian pula Imam Asyumniy, Imam Al Ainiy, Imam Baihaqy, Imam Ibn Hajar Al Asqalaniy, Imam Ibn Hajar Alhaitsamiy, juga Imam Ibn Rajab.[b]Darimana mereka mengatakan bahwa Imam Imam besar ini mengatakan semua bid;ah adala sesat?, fitnah keji.. fitnah keji..[/b]
[b]
[color=#0000FF]b. Bid’ah dalam agama, mengada-ngada hal yang baru dalam agama. Hukumnya haram, karena asal dalam beragama adalah at-tauqief (menunggu dalil).[/b][/color]asal dalam beragama adalah attauqief, lalu melihat apakah hal itu bermanfaat bagi ummat?, bila bermanfaat maka boleh dilakukan, anda dapat melihat riwayat shahih ketika Umar bin Khattab ra datang pada Abubakar shiddiq ra melaporkan pembunuhan para penghafal Alqur,an pada peristiwa Yamaamah, agar mulai menuliskan Alqur’an dan menyatukannya menjadi satu jilid, apa yg diucapkan Abubakar Ashiddiq ra?, seraya menjawab : “Bagaimana aku berbuat sesuatu yg belum dilakukan Rasulullah..??”
nah.. ucapan ini menandakan Tauqif.., beliau tak mau melakukannya, namun setelah menimbang dan menimbang barulah beliau setuju seraya berkata : “maka cerahlah hatiku menerima ini” (shahih Bukhari).
Maka beliau tak menunggu dalil lagi, namun melaksanakannya tanpa dalil, karena dalil telah jelas bahwa semua yg dibuat buat dalam islam (tdk melanggar syariah) selama hal itu baik maka baginya pahalanya dan pahala orang yg mengamalkannya” (shahih Muslim), dan Imam Nawawi telah menjelaskan makna hadits ini, juga Muhaddits2 besar lainnya, bahwa hadits itu adalah penjelas kebolehan Bid’ah hasanah.Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang mengerjakan suatu perbuatan yang tidak ada perintahnya dari kami maka amalan tersebut akan tertolak” (HR Muslim 1817)
berhati hati dalam memahami hadits diatas ini, karena yg dimaksud adalah yg tak ada asal usulnya secara Aqlan wa syar’an.
[i][b] c. Bid’ah dalam bentuk pelaksanaan ibadah yang diwujudkan dengan melaksanakannya di luar aturan yang disyariatkan, contohnya melaksanakan dzikir sambil melakukan gerakan-gerakan tertentu.[/b][/i]
dzikir dg melakukan gerakan gerakan tertentu tidak dilarang apabila awalnya adalah dimaksudkan untuk mencari kekhusyuan, sebab ada dalil aqli dalam hal ini dan tak ada larangannya berdzikir dg bergerak, sebagaimana shalat pun dzikir sambil bergerak, thawaf, bahkan sa’I yg jelas jelas melakukan harwalah (berlari kecil) dan hal itu mubah saja selama diniatkan untuk mencari kekhusyuan.d. Bid’ah dengan mengkhususkan waktu tertentu untuk melaksanakan ibadah masyru’. Seperti mengkhususkan pertengahan bulan Sya’ban dengan shaum dan sholat. Karena shaum dan sholat pada asalnya disyari’atkan akan tetapi pengkhususan pelaksanaan ibadah-ibadah tersebut di waktu-waktu tertentu haruslah berdararkan nash (dalil-dali) dari Alloh dan rasul-Nya.
pengkhususan ibadah sunnah pada waktu tertentu pun memiliki dalil aqlan wa syar’an, karena hal itu merupakan hal yg mustahibbah, hal yg baik dan bermanfaat tanpa mengatakannya menjadi fardhu, sebagaimana Utsman bin Affan ra mengkhususkan Adzan dua kali disaat shalat Jumat saja, tentunya dg maksud karena orang lebih banyak yg melakukan shalat jumat dibanding hari hari lainnya,
demikian Umar bin Khattab ra yg mengadakan jamaah tarawih setelah dibubarkan, dan Khalifah Abubakar shiddiq ra yg di bai;at sebagai khalifah setelah nabi saw, adakah nash hadits yg memerintahkan pembai’;atan setelah nabi saw?, lalu para sahabat.
Saudaraku saya ingatkan kembali berhati hati dengan artikel yg anda kirim, karena padanya terdapat racun mereka yg berbuat seakan akan bijaksana dan berposisi adil, padahal mengaburkan kebenaran dan memfitnah para Muhadditsin.
June 9, 2007 at 11:06 pm #76380656moh. ciptoParticipantassalamualaikum wr.wb
syukron ya habibana sudah ngingetin, ana suka banget tuh buka web swaramuslim
wassalam,
June 11, 2007 at 11:06 am #76380678sudartoParticipantAssalamualaikum Warahamatullahi Wabarakatuh
Afwan,Ya habib saya mengirim artikel yang banyak kesalahan,saya akan lebih hati-hati dalam membaca artikel-artikel mereka,mohon maaf
Ya Habib kalau tidak berkenan mohon dihapus saja .Cuma saya pesan
dalam menanggapi artikel mereka jangan kita terpancing oleh ejekan dan cacian mereka ,walau bagaimana pun mereka saudara kita,seperti yang sudah dijelaskan di dalam forum ini.Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
June 11, 2007 at 3:06 pm #76380686Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Limpahan rahmat dan kebahagiaan semoga selalu tercurah pada hari hari anda,
saudaraku yg kumuliakan,
marah karena Allah swt adalah yg wajib, kita mesti bangkit dan bukan berlemah lembut pd kebatilan, tentunya dg sopan namun tegas, demikian Rasul saw berbuat kepada kelompok semacam mereka itu, sebagaimana ketika datang seseorang dari Najd yg tidak sopan pada nabi saw dan ketika Nabi saw membagi bagi kepada sebagian dari mereka maka orang itu berkata : \"bertakwalah pada Allah wahai Muhammad!\", (maksudnya adalah : kau harus adil dalam pembagian ini!), maka Rasul saw menjawab dg marah : \"siapa yg taat pada Allah kalau aku bermaksiat pada Allah..?!\", lalu orang itu hampir dibunuh, lalu Rasul saw melarangnya, dan Rasul saw berkata : \"akan keluar dari keturunan orang ini orang orang yg membaca Alqur\’an dan tidak melebihi tenggorokannya, mereka semakin jauh dari agama bagaikan panah menjauh dari busurnya, mereka memusuhi orang islam dan membiarkan para penyembah berhala, bila kujumpai mereka maka akan kuperangi mereka sebagaimana diperanginya kaum \’Aad\". (Shahih Bukhari)saya tidak mencaci mereka, merekalah yg mencaci saya, dan artikel itu sebenarnya sudah dipersopan oleh admin, aslinya ucapan pembukanya dari pengirim lebih tidak beradab dari itu, dan saya menjelaskan dg tegas.
kita tak boleh memusuhi dalam arti kata memerangi mereka dg senjata, namun memusuhi mereka karena Allah adalah wajib hukumnya, karena mereka dalam kebatilan dan mesti diperangi aqidah sesatnya karena mereka memerangi ahlussunnah waljamaah dg berbagai cara,
dan tentunya memusuhi dan memerangi disini bukan permusuhan dg memutuskan hubungan silaturahmi, tapi menjawab sangkalan mereka, menerbitkan buku tuk memerangi akidah mereka, dlsb
namun dengan pribadi pribadi mereka saya bergandengan, anda lihat sendiri bagaimana banyak dari tokoh tokoh mereka yg jumpa saya, mengundang saya, dan saya mengundang mereka, hubungan kita baik dg mereka, namun masalah akidah kita mesti tegas, kita mesti bangkit untuk jangan berpangku tangan, rasul saw adalah orang yg paling lembut, namun untuk masalah hak hak Allah swt beliau saw adalah orang yg paling tegas.
demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
wallahu a\’lam
June 15, 2007 at 2:06 pm #76380764MK MattawafParticipantAlhamdulillah,
Semakin jelas saja ketimpangan mereka, setelah saya banyak
membaca di web ini.
Tulisan pertama diatas, dipostingkan juga disuatu milis setelah saya memposting
Bid`ah hasanah dari web majelis rosul ini kemudian dibalas dengan postingan diatas tadi.
saya tertawa agak lebar setelah membaca tulisannya berikut:
———***
Adapun bid’ah duniawi ada dua macam yaitu bid’ah negatif seperti bioskop, TV, video dan sejenisnya yang dapat merusak akhlak dan membahayakan masyarakat karena film-film yang ditampilkan tidak sesuai dengan syari’at Islam sehingga berbahaya terhadap akidah dan akhlak kita.
Sedangkan yang positif diantaranya adalah kapal terbang, mobil, telepon dan yang lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat dan mempermudah urusannya.
———***
tulisan ini saja dengan pemikiran orang bodoh seperti saya saja, sudah bisa tertawa lebar mengenai kerancuannya.lha ada lagi yang bikin saya tertawa lebih lebar lagi ketika mereka tidak bisa membedakan mana Atsar dan mana Hadits.
Ya… Habib kami ucapkan banyak terimakasih beribu-ribu terimakasih telah memberikan pencerahan kepada kami semoga tidak akan surut, bagaimanapun gelombang menghantam.
Salam.
June 15, 2007 at 11:06 pm #76380785Munzir AlmusawaParticipantFirman Allah : \"Dan katakanlah : \"Telah datang kebenaran dan sirnalah kebatilan, sungguh yg batil itu pasti sirna dan kalah oleh kebenaran\" (Al; Isra-81).
July 3, 2007 at 8:07 pm #76381166Iqbal_Nur_ImanParticipantSaudaraku Abu Ifan, Semoga Allah SWT meluaskan samudra ilmu kita.
Janganlah kita terburu – buru untuk mengambil pelajaran / kesimpulan dari satu sisi saja, kalau kesimpulan itu berakibat pada perpecahan umat Islam pada akhirnya.
Saya di MR ini masih tahap pembelajaran & memperhatikan, namun saya ingin umat Islam dapat bersatu menjalin tali silahturahmi & persaudaraan, sebab umat Islam bukanlah milik suatu golongan atau paham dll. Umat Islam adalah umatnya Nabi Muhammad SAW yang selalu menjadi tauladan bagi orang – orang yang menginginkan kebaikan dunia & akhirat.
Tidak ada salahnya kita mengikuti acara – acara yg saudara sebutkan, selama acara – acara tersebut dapat menambah ketakwaan kita kepada Allah SWT tuhan yang patut kita sembah, dan kecintaan kita terhadap Nabi Muhammad SAW orang yang patut kita jadikan contoh didalam kehidupan kita.
Untuk itu saudaraku Abu Ifan marilah kita galang persatuan umat ini untuk kita jadikan modal besar sebagai kebangkitan ISLAM di era ini.
Karena musuh – musuh islam sangatlah menginginkan agar umat ini tidak bersatu alias pecah belah, agar mereka dapat menghancurkannya dengan mudah.
Semoga Allah SWT selalu memberi petunjuk untuk kita yang selalu membela dan mendakwahkan agamanya, Amin !
Wassalam, -
AuthorPosts
- The forum ‘Forum Masalah Umum’ is closed to new topics and replies.